You are on page 1of 6

FISIKA MATEMATIKA 2

FUNGSI STIRLING DAN FUNGSI ERROR


Anggota Kelompok VII:
1. Ni Wayan Unggasari NIM 1513021002/Kelas 6a
2. I Gede Angga Wiguna NIM 1513021012/Kelas 6a
3. X
4. X
5. X
6. X

REVIEW MATERI:
Fungsi Stirling
Sebuah persamaan yang mengandung 𝑛!Ataupun Γ (𝑝) tidak dapat secara sederhana
dideferensialkan. Maka dari itu dapat menggunakan pendekatan untuk fungsi factorial atau fungsi
Γ yang disebut dengan persamaaan Stirling. Formula Stirling adallah formula pendekatan untuk
fungsi Faktorial dan fungsi Gamma, sebagai berikut.
𝑛! ~𝑛𝑛 𝑒 −𝑛 √2𝜋𝑛 𝑜𝑟 Γ(𝑝 + 1)~𝑝𝑝 𝑒 −𝑝 √2𝜋𝑝

Bukti.
∞ ∞
𝑝 −𝑥
Γ(𝑝 + 1) = 𝑝! = ∫ 𝑥 𝑒 𝑑𝑥 = ∫ 𝑒 𝑝𝑙𝑛𝑥−𝑥 𝑑𝑥
0 0

Substitusi variabel baru y sehingga:

𝑥 = 𝑝 + 𝑦√𝑝

𝑑𝑥 = √𝑝 𝑑𝑦

Persamaan di atas menjadi:



𝑝! = ∫ 𝑒 𝑝𝑙𝑛(𝑝+𝑦√𝑝)−𝑝−𝑦√𝑝 √𝑝 𝑑𝑦.
−√𝑝

Untuk nilai p besar, logaritma dapat diekspansi dalam deret pangkat berikut ini.
𝑦 𝑦2 𝑦
ln(𝑝 + 𝑦√𝑝) = ln 𝑝 + ln (1 + ) = ln 𝑝 + − +⋯
√𝑝 √𝑝 2𝑝

Sehingga

∞ 𝑦2
𝑝 ln 𝑝+𝑦√𝑝−( )−𝑝−𝑦√𝑝 𝑑𝑦
𝑝! ~ ∫ 𝑒 2
−√𝑝

∞ 𝑦2
𝑝 ln 𝑝−𝑝 −( )
=𝑒 √𝑝 ∫ 𝑒 2 𝑑𝑦
−√𝑝

∞ 𝑦2 −𝑝 𝑦2
𝑝 −𝑝 −( ) −( )
=𝑝 𝑒 √𝑝 [∫ 𝑒 2 𝑑𝑦 −∫ 𝑒 2 𝑑𝑦]
−∞ −∞

Untuk integral pertama didapatkan √2𝜋. Untuk integral kedua bernilai nol untuk 𝑝 → ∞, sehingga
diperoleh formula stirling:

𝑝! ~𝑝𝑝 𝑒 −𝑝 √2𝜋𝑝

Adapun ekspansi asimtot diperoleh sebagai berikut.

1 1
Γ(𝑝 + 1) = 𝑝! = 𝑝𝑝 𝑒 −𝑝 √2𝜋𝑧 (1 + 12𝑝 + 288𝑃2 + ⋯ )

Bentuk yang sering dijumpai dalam formula stirling adalah nilai ln 𝑝! Dengan nilai p besar. Pada
kasus ini, formula Stirling memberikan hubungan, yaitu:

ln 𝑝! = 𝑙𝑛(𝑝𝑝 𝑒 −𝑝 √2𝜋𝑧) = ln 𝑝𝑝 + ln 𝑒 −𝑝 + ln √2𝜋𝑝

= 𝑝 ln 𝑝 − 𝑝 + ln √2𝜋𝑝

Karena nilai p besar, bagian ln √2𝜋𝑝 dapat diabaikan sehingga diperoleh persamaan umum adalah
sebagai berikut.

ln 𝑝! = 𝑝 ln 𝑝 − 𝑝
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
FUNGSI STIRLING
1. Buktikanlah bahwa In W = N In N − ∑ Ni In Ni
Penyelesaian:

Diketahui:

In W = N In N − ∑ Ni In Ni

Ditanya:

Buktikanlah bahwa In W = N In N − ∑ Ni In Ni !
Jawab:
Untuk membuktikan bahwa In W = N In N − ∑ Ni In Ni menggunakan pendekatan Stirling,
adapun grafik pendekatan Stirling:

Gambar 1. Grafik Pendekatan Stirling

Terlihat pada gambar (1) luas daerah kurva pada gambar 1 secara aproksimasi sama dengan
luas kurva di bawah fungsi y = ln x dengan batas-batas yang sama dengan kurva tangga.
Secara pendekatan untuk x yang besar, maka diperoleh:
x
ln(x!) = ∫0 ln(x)dx = x ln x − x + 1 (1)

Pada x yang besar faktor 1 dapat diabaikan, maka dengan demikian:


ln(x!) = x ln x − x (2)

Persamaan (2) dikenal dengan Pendekatan Stirling.

Untuk kasus jumlah partikel yang mendekati orde 1023 digunakan pendekatan Stirling yatu
dengan formulasi sebagai berikut:

N!
W = ΠN ! (3)
i

Dengan mengambil logaritma dari persamaan (3), diperoleh:

a
ln = ln a − ln b
b

ln W = ln N! − ln ΠNi !

ln W = ln N! − ln(N1 ! N2 ! N3 ! … Ni !)

ln W = ln N! − (ln N1 ! + ln N2 ! + ln N3 ! + ⋯ Ni !)

ln W = ln N! − ∑ ln Ni ! (4)

Dengan menggunakan pendekatan Stirling, maka persamaan (4) menjadi:

ln W = ln N! − ∑ ln Ni !

ln W = (N ln N − N) − ∑(Ni ln Ni − Ni )

ln W = (N ln N − ∑ Ni ln Ni ) − (N − ∑ Ni )

Jika ∑ Ni = N, maka diperoleh:


ln W = N ln N − ∑(Ni ln Ni !) (5)
Sehingga terbukti bahwa ln W = N ln N − ∑(Ni ln Ni !)
2. Tentukan formula stirling dengan menggunakan fungsi berikut : (3)
Pembahasan
Dengan menggunakan formula stirling pada fungsi gamma sebagai berikut :
(n  1)  n n e  n 2n
Maka untuk (3) diperoleh hasil :

(n  1)  n n e  n 2n
dimana (3) diperoleh dari  ( 2  1) , maka :

(2  1)  2 2 e 2 2 (2)

(2  1)  4e 2 4

(2  1)  4e 2 (4)( )

(2  1)  4e 2 (2) 

(2  1)  8e 2 
atau bila diperluas fungsi gamma tersebut maka :
y2
 

n n
(n  1)  n e e 2
ndy
0

sehingga diperoleh
y2
 

2
(2  1)  2 e
2
e 2
2dy
0

y2
 

2
(2  1)  4e e 2
2dy
0

y2
 

2
(2  1)  4e e 2
2dy
0

y2
 
2
(2  1)  4e e 2
2y
0

y2

2
(2  1)  4e e 2
2()  2(0)
y2

2
(2  1)  4e e 2
1
y2

2
(2  1)  4e e 2
  2
2   y 
2 
(2  1)  4e 

3. Tentukan formula stirling dengan menggunakan fungsi gamma berikut : (4)


Pembahasan
Dengan menggunakan formula stirling pada fungsi gamma sebagai berikut :
(n  1)  n n e  n 2n
Maka untuk (4) diperoleh hasil :

(n  1)  n n e  n 2n
dimana (4) diperoleh dari (3  1) , maka :

(3  1)  33 e 3 2 (3)

(3  1)  27e 3 6
atau bila diperluas fungsi gamma tersebut maka :
y2
 

n n
(n  1)  n e e 2
ndy
0

sehingga diperoleh
y2
 

3
(3  1)  3 e
3
e 2
3dy
0

y2
 

3
(3  1)  27e e 2
3dy
0

y2
 

3
(3  1)  27e e 2
3dy
0

y2
 
3
(3  1)  27e e 2
3y
0

2
y

3
(3  1)  27e e 2
3()  3(0)
y2

3
(3  1)  27e e 2
1
y2

3
(3  1)  27e e 2

 2 
3  y 
2 
(3  1)  27e 

You might also like