You are on page 1of 11

« Bangunan Tinggi (Tall Building)

87 % Gedung terancam amblas »

Pengenalan Pondasi Tiang Pancang


30 April 2008 by Wijaya99

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk

menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang

terletak pada kedalaman tertentu.

Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih

dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat

dari bahan ini adalah dipukul, di bor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan

Pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteistik penyebaran beban

tiang pancang di klasifikasikan berbeda-beda.

Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-

tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahananan, dan hal-hal yang strategik dari desa

dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah

penunjang dengan beberapa tiang.

Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan

tangan atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu.

Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang mana menyerupai

mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (Steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan Tiang

beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem

pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel.

Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para

pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal

ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem Pile driving. Saat ini banyak teknik-teknik

instalasi tiang pancang bermunculan.

Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah :

– untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras

– untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift

Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai

kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah

dangkal tidak stabil & kurang keras atau apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat

diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi

biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis

pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.


Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari tanah dangkal tidak

akan memuaskan,dan konstruski seharusnya di bangun diatas pondasi tiang. Tiang pancang juga

digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang

merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air, seperti jetty atau dermaga. (Willy).

Pada postingan kali ini saya akan memaparkan Jenis Bahan Tiang Pancang yang biasa digunakan dalam proses
Pemancangan, yaitu antara lain:

1. Tiang Pancang Kayu


Tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu Kekuatannya sebelum dipancangkan. Perlu juga
dipastikan bahwa Tiang Pancang Kayu tersebut memenuhi Karakteristik yang Kuat dan Tahan terhadap
Pelapukan oleh Tanah.
Jenis kayu dipilih yang bersifat Keras dan Tahan terhadap Pelapukan Tanah, sehingga tidak rusak pada saat
Proses Pemacangan dan dapat menjalankan Fungsinya sebagai Pondasi Pancang dalam jangka waktu yang
lama. Jadi hanya sebagian Jenis Kayu saja yang dapat digunakan untuk Tiang Pancang.

2. Tiang Pancang Beton Pracetak


Tiang Pancang jenis ini harus dirancang, dicor dan dirawat terlebih dahulu, sehinnga pada nantinya pada
umur Hari yang telah direncanakan akan diperoleh Kekuatan yang Cukup sehingga tahan terhadap
Pengangkutan, Penanganan, dan Tekanan akibat Pemancangan, tanpa mengalami kerusakan.

3. Tiang Pancang Baja


Pada umumnya Tiang Pancang Baja yang sering digunakan adalah Tiang Pancang Pipa. Namun ada juga
yang berupa Tiang Pancang Baja Profil Kotak.
Apabila Tiang Pancang Pipa atau Kotak yang akan digunakan tersebut akan diisi dengan Beton, maka Mutu
Beton tersebut Minimum harus fc’ = 20 MPa atau K-250, agar memiliki kekuatan Struktur daya dukung yang baik.
Metode Pemancangan Tiang Pancang yang Baik

Di bawah ini urutan langkah-langkah kerja yang perlu dilakukan untuk memancangkan tiang pancang
dari Arafuru :

1. Buatlah penanda berupa titik-titik lokasi pengerjaan pemancangan tiang pancang. Periksa sekali
ketepatan penanda yang sudah dibuat tersebut.
2. Seperti yang sudah disebutkan di atas, manfaatkan hidrolyc hammer untuk menancapkan tiang
pancang ke dalam tanah hingga mencapai tingkat kedalaman yang diharapkan. Perlu diperhatikan,
pemukulan terhadap tiang pancang dilakukan pada bagian atasnya.
3. Guna mencegah kerusakan bagian atas tiang pancang akibat dipukul berkali, lindungi bagian kepala
tersebut packing berbahan plywood yang memiliki ketebalan 5 cm. Selama proses pemukulan tiang
berlangsung, lapisan packing ini harus diganti secara berkala supaya daya proteksinya tidak menurun.
4. Pekerjaan pemancangan wajib dilaksanakan hati-hati dan dipantau terus agar tidak timbul kesalahan
contohnya tiang pecah, posisinya salah, atau agak miring. Oleh karena itu, diperlukan seorang surveyor
yang bertugas memastikan ketepatan hasil pemancangan dengan memonitornya langsung
menggunakan theodolit.
5. Proses pemancangan dilakukan sampai ujung tiang pancang mencapai tingkat kedalaman tanah yang
telah direncanakan. Kemudian, perlu dilakukan kontrol terhadap final set atau kalendering serta lakukan
pula tes PDA untuk menguji daya dukung tiang pancang tersebut.
6. Langkah terakhir yaitu memotong bagian tiang pancang yang berada di atas permukaan tanah sesuai
dengan penanda yang sudah dibuat. Jangan lupa sisakan sedikit tulangan untuk stek yang akan
disambungkan ke pile cap.

Berikut ini tahap-tahap dalam pemasangan paku pasak bumi versi Arafuru selengkapnya!

1. Pemeriksaan terhadap jenis dan karakteristik tanah di lokasi proyek. Dilakukan pula pengecekan
kedalaman lapisan tanah yang keras.
2. Penghitungan struktur pondasi pasak bumi yang diperlukan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
meliputi ukuran paku pasak bumi, kedalaman pemancangan, dan spesifikasi material bahan
bangunanyang dipakai.
3. Pembuatan paku pasak dikerjakan di pabrik dengan menyesuaikan kualitasnya terhadap spesifikasi
yang dibutuhkan. Setelah itu, paku tersebut dibawa ke lokasi proyek.
4. Pengangkutan paku pasak bumi atau tiang pancang dilakukan menggunakan truk tronton yang
dilengkapi crane. Perhitungkan posisi titik angkat paku tersebut supaya tidak mengakibatkan patah.
5. Lakukan pengukuran di lokasi proyek untuk menentukan titik-titik pemasangan paku sesuai dengan
gambar perencanaan. Berikutnya paku pasak bumi diangkat tegak lurus, lalu letakkan ujung diesel
hammer dinaikkan dan topi paal disambungkan ke dalam kepala paku.
6. Tingkat ketegakan posisi paku dapat dikontrol memakai teodilit yang dipasang di dua lokasi. Pastikan
posisi tiang tersebut tegak lurus dengan melakukan kontrol kemiringan setiap dua meter.
7. Paku dipukul memakai diesel hammer sampai menancap ke kedalaman yang diharapkan. Pemukulan
dianggap selesai bilamana di sepuluh kali pukulan terakhir, paku tersebut masuk dengan kedalaman
kurang dari 2 cm.
8. Permukaan paku pasak bumi yang masih berada di atas kedalaman tanah yang direncanakan dikupas
bagian betonnya. Dengan demikian tersisa besi tulangan yang bisa dimanfaatkan sebagai tiang stek
untuk disambungkan dengan pile cap pada konstruksi bangunan.

Bowplank ialah penanda sementara yang digunakan untuk menentukan titik-titik as pada area kerja di dalam
proyek pembangunan sesuai dengan hasil pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi utama
bowplank adalah sebagai penentu arah pondasi dan ketinggian lantai bangunan. Bowplank juga bisa berfungsi
untuk membuat sudut siku dengan menggunakan bantuan theodolit.

Karena hanya dipasang untuk sementara waktu, bowplank biasanya dibuat dari bahan yang murah seperti kayu
berkualitas rendah. Kayu yang berbentuk tiang pancang ini selanjutnya ditancapkan di sudut-sudut area
pekerjaan pembuatan bangunan. Sedangkan kayu yang berbentuk papan dipasang secara horisontal
menghubungkan masing-masing tiang pancang. Setelah itu, titik-titik as untuk menandai area kerja pondasi,
kolom, dinding, dan lain-lain dibuat memakai tali kenor yang dibentangkan serta diikatkan di papan kayu yang
dipasang secara mendatar.

Terdapat enam syarat yang harus dipenuhi agar pembuatan bowplank benar dan sesuai ketentuan, di antaranya
:
1. Kedudukan masing-masing patok kayu dibuat sedemikian rupa agar kekuatannya terjamin dan tidak
mudah goyah.
2. Posisinya berada di jarak yang cukup dari titik pembangunan sehingga tidak mengganggu atau
diganggu pekerjaan lainnya.
3. Keberadaannya bisa dilihat dengan jelas sehingga para pekerja bisa mudah menemukannya.
4. Penanda yang dipasang secara horisontal harus berada di satu bidang yang rata.
5. Arahnya harus diletakkan serempak menghadap ke dalam bangunan.
6. Benang merupakan penanda untuk garis tengah pondasi dan dinding.

Metode Pemasangan Bowplank

Pekerjaan pemasangan bowplank dilakukan setelah proses survei pengukuran lahan untuk pembangunan
rampung dikerjakan. Adapun prosedur selengkapnya adalah sebagai berikut.
Alat dan Bahan :

 Kayu
 Benang
 Gerobak
 Palu
 Paku
 Sabit
 Meteran
 Penggaris Siku
 Unting-unting
 Sekop
 Cetok
 Timba
 Gergaji
 Selang
 Pensil

Langkah-langkah :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti tercantum pada daftar di atas. Pastikan semuanya
lengkap agar tidak terjadi kesulitan dalam pemasangan bowplank nantinya.
2. Buat tiang pancang dari kayu berukuran 1 m sebanyak empat buah. Caranya yaitu lancipkan salah satu
ujung kayu memakai sabit agar mudah ditancapkan ke dalam tanah.
3. Tancapkan kayu tiang pancang pertama ke dalam tanah sambil dipukul menggunakan palu pelan saja
supaya menancap kuat dan tidak mudah goyah. Tancapkan tiang kayu tersebut sampai bagian yang
tersisa di atas permukaan tanah setara dengan ketinggian permukaan lantai yang direncanakan.
4. Agar kedudukannya semakin mantap, sebaiknya tiang pancang ditahan lagi dengan dua bilah kayu.
Periksa tingkat ketegakannya memakai unting-unting untuk memastikan tiang pancang tersebut berdiri
tegak.
5. Ulangi pemasangan tiang pancang di ketiga sudut area lahan pembangunan lainnya. Jangan lupa untuk
memeriksa ketegakan posisinya memakai unting-unting. Cek juga tingkat ketinggian tiang pancang
menggunakan waterpass dari selang guna memastikan semua tiang pancang mempunyai ukuran
ketinggian yang sama persis.
6. Pasang papan kayu yang diposisikan secara horisontal menghubungkan tiang pancang yang satu
dengan lainnya. Sekali lagi periksa permukaan yang dibentuk oleh papan kayu yang dipasang mendatar
ini benar-benar rata. Kini tercipta sebuah penanda dari kayu yang mengelilingi area lahan
pembangunan.
7. Bentangkan benang sebagai penanda tanah yang akan digali untuk keperluan pekerjaan pondasi
bangunan dan pendirian dinding. Benang ini diikatkan dari sisi papan kayu yang dipasang dalam posisi
mendatar ke sisi papan kayu di seberangnya sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan. Lakukan
sampai seluruh penanda dari tali tersebut selesai dipasang.
8. Cek sekali lagi posisi dan ketinggian pemasangan benang-benang tadi supaya dapat dipastikan sesuai
dengan rencana proyek pembangunan
9. Keuntungan pemakaian Tiang Pancang Baja:
10.  Tiang pancang ini mudah dalam dalam hal penyambungannya.
11.  Tiang pancang ini memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.
12.  Dalam hal pengangkatan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah.
13. Kerugian pemakaian Tiang Pancang Baja:
14.  Tiang pancang ini mudah mengalami korosi.
15.  Bagian H pile dapat rusak atau di bengkokan oleh rintangan besar.
16. TIANG BOR PILE
17.
18. Pondasi bored pile adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan
19. dengan mengebor tanah lebih dahulu (Hary Christady Hardiyatmo, 2010).
20. Pemasangan pondasi bored pile ke dalam tanah dilakukan dengan cara
21. mengebor tanah terlebih dahulu, yang kemudian diisi tulangan yang telah
22. dirangkai dan dicor beton. Apabila tanah mengandung air, maka dibutuhkan
23. pipa besi atau yang biasa disebut dengan temporary casing untuk menahan
24. dinding lubang agar tidak terjadi kelongsoran, dan pipa ini akan dikeluarkan
25. pada waktu pengecoran beton
26. Tiang bor pile merupakan salh satu pondasi yang dipergunakan untuk bangunan,
apabila tanah dasarnya tidak mempunyai daya dukung tanah untuk memikul berat
bangunan. Bor pile ialah pondasi dalam yang masih satu tipe dengan tiang pancang,
yangmembedakan adalah cara pemasangannya / pembuatannya.
27.
28.
29. Cara pembuatan bor pile
30. Bor pile , dengan cara dibuat lubang terlebih dahulu, mengebor tanah lalau
dimasukkan besi tulangan yang sudah di install, kemudian dimasukkan adukan beton
atau pengecoran setempat (cast in situ concrete pile)
31.
32. System pembuatan bor pile ada 2 macam :
33. 1. Bor kering
34. Pelaksananannya menggunakan mata bor biasa ( spiral plat) diputar sambil
dimasukkan kedalam tanah dengan menggunakkan alat bor crane, dengan
menggunakan mesin diesel dan as mata diatur, dikendalikkan kaki tripot sebagai
penyangga untuk menaikan dan menurunkan mata bor.
35.
36. 2. Bor Basah
37. System ini memerlukan casing untuk menahan tanah dari kelongsoran ,pompa air
untuk sirkulasi dan airSystem ini memerlukan casing untuk menahan tanah dari
kelongsoran ,pompa air untuk sirkulasi dan airnya yang dipakai untuk pengeboran,
persedian air harus cukup untuk mencapai kedalaman penggeboran yang
direncanakan.
38.
39. Bor pile adalah alternative lain apabila dalam pelaksanaan lokasi sangat sulit atau
beresiko apabila menggunakan tiang pancang (spoon pile). Seperti masalah mobilisasi
peralatan, dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar (getaran, kebisingan
,dll) dan kondisi lain yang dapat mempengaruhi kegiatan pekerjaan.
40.
41.
42.
43. Ada beberapa keuntungan dalam pemakaian pondasi bored pile jika
44. dibandingkan dengan tiang pancang, yaitu:
45.
46. 1. Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang
47. 2. membahayakan bangunan sekitarnya.
48. 3. Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup
tiang
49. 4. (pile cap). Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak bored pile.
50. 5. Kedalaman tiang dapat divariasikan.
51. 6. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.
52. 7. Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang
akan
53. 8. kesulitan bila pemancangan menembus lapisan batuan.
54. 9. Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang
55. 10. dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya.
56. 11. Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.
57.
58. Kerugian menggunakan pondasi bored pile yaitu:
59.
60. 1. Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca.
61. 2. Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton
62. 3. tidak dapat dikontrol dengan baik.
63. 4. Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di
64. 5. sepanjang badan bored pile mengurangi kapasitas dukung bored pile,
65. 6. terutama bila bored pile cukup dalam.
66. 7. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah
berupa
67. 8. pasir atau tanah yang berkerikil.
68. 9. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan
69. 10. tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang.
70. 11. Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka
71. 12. dipasang temporary casing untuk mencegah terjadinya kelongsoran.
72.
73.
A. Tiang Pancang Kayu
74. Tiang pancang kayu dibuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya telah dipotong
dengan hati-hati, biasanya diberi bahan pengawet dan didorong dengan ujungnya
yang kecil sebagai bagian yang runcing. Kadang-kadang ujungnya yang besar
didorong untuk aksud maksud khusus, seperti dalam tanah yang sangat lembek
dimana tanah tersebut akan bergerak kembali melawan poros. Kadang kala ujungnya
runcing dilengkapi dengan sebuah sepatu pemancangan yang terbuat dari logam bila
tiang pancang harus menembus tanah keras atau tanah kerikil. Pemakaian tiang
pancang kayu ini adalah cara tertua dalam penggunaan tiang pancang sebagai pondasi.
Tiang kayu akan tahan lama dan tidak mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam
keadaan selalu terendam penuh di bawah muka air tanah. Tiang pancang dari kayu
akan lebih cepat rusak atau busuk apabila dalam keadaan kering dan basah yang
selalu berganti-ganti.
75.  Keuntungan pemakaian tiang pancang kayu :
76.  Tiang pancang dari kayu relative lebih ringan sehingga mudah dalam
pengangkutan.
77.  Kekuatan tarik besar sehingga pada waktu pengangkatan untuk pemancangan
tidak menimbulkan kesulitan seperti misalnya pada tiang pancang beton precast.
78.  Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu ini sudah tidak dapat masuk
lagi ke dalam tanah.
79.  Tiang pancang kayu ini lebih baik untuk friction pile dari pada untuk end
bearing pile sebab tegangan tekanannya relative kecil.
80.  Karena tiang kayu ini relative flexible terhadap arah horizontal di bandingkan
dengan tiang-tiang pancang selain dari kayu, maka apabila tiang ini menerima beban
horizontal yang tidak tetap, tiang pancang kayu ini akan melentur dan segera kembali
ke posisi setelah beban horizontal tersebut hilang. Hal seperti ini sering terjadi pada
dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu.
81.  Kerugian pemakaian tiang pancang kayu
82.  Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang
terendah agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya
sangat dalam, hal ini akan menambah biaya untuk penggalian.
83.  Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relative kecil di
bandingkan dengan tiang pancang yang di buat dari baja atau beton, terutama pada
daerah yang muka air tanahnya sering naik dan turun.
84.  Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu ( gravel ) ujung tiang
pancang kayu dapat dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut
hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada waktu dipancangkan
akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah yang telah ditentukan.
85.  Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur
yang menyebabkan kebusukan.
86.
87. B. Tiang Pancang Beton
88. 1. Precast Renforced Concrete Pile
89. Precast Renforced Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton bertulang yang
dicetak dan dicor dalam acuan beton ( bekisting ), kemudian setelah cukup kuat lalu
diangkat dan di pancangkan. Karena tegangan tarik beton adalah kecil dan praktis
dianggap sama dengan nol, sedangkan berat sendiri dari pada beton adalah besar,
maka tiang pancang beton ini haruslah diberi penulangan-penulangan yang cukup
kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan
pemancangan. Karena berat sendiri adalah besar, biasanya pancang beton ini dicetak
dan dicor di tempat pekerjaan, jadi t idak membawa
90. kesulitan untuk transport. Tiang pancang ini dapat memikul beban yang besar ( >50
ton untuk setiap tiang ), hal ini tergantung dari dimensinya. Dalam perencanaan tiang
pancang beton precast ini panjang dari pada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab
kalau ternyata panjang dari pada tiang ini kurang terpaksa harus di lakukan
penyambungan, hal ini adalah sulit dan banyak memakan waktu. Reinforced Concrete
Pilepenampangnya dapat berupa lingkaran, segi empat, segi delapan dapat dilihat
pada (Gambar 2.2).
91.
92.

93.
94.

95. Gambar 2.2 Tiang pancang beton precast concrete pile ( Bowles, 1991)
96.  Keuntungan pemakaian Precast Concrete Reinforced Pile
97.  Precast Concrete Reinforced Pile ini mempunyai tegangan tekan yang besar,
hal ini tergantung dari mutu beton yang di gunakan.
98.  Tiang pancang ini dapat di hitung baik sebagai end bearing
pile maupun friction pile.
99.  Karena tiang pancang beton ini tidak berpengaruh oleh tinggi muka air tanah
seperti tiang pancang kayu, maka disini tidak memerlukan galian tanah yang banyak
untuk poernya.
100.  Tiang pancang beton dapat tahan lama sekali, serta tahan terhadap
pengaruh air maupun bahan-bahan yang corrosive asal beton dekkingnya cukup tebal
untuk melindungi tulangannya.
101.
102.  Kerugian pemakaian Precast Concrete Reinforced Pile
103.  Karena berat sendirinya maka transportnya akan mahal, oleh karena
itu Precast reinforced concrete pile ini di buat di lokasi pekerjaan.
104.  Tiang pancang ini di pancangkan setelah cukup keras, hal ini berarti
memerlukan waktu yang lama untuk menunggu sampai tiang beton ini dapat
dipergunakan.
105.  Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih
sulit dan memerlukan waktu yang lama.
106.  Bila panjang tiang pancang kurang, karena panjang dari tiang pancang
ini tergantung dari pada alat pancang ( pile driving ) yang tersedia maka untuk
melakukan panyambungan adalah sukar dan memerlukan alat penyambung khusus.
107.
108. 2. Precast Prestressed Concrete Pile
109.
Precast Prestressed Concrete Pile adalah tiang pancang dari beton prategang
yang menggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai gaya prategangnya.
110.

111.
112.
113.
114.  Keuntungan pemakaian Precast prestressed concrete pile
115. • Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya tinggi.
116. • Tiang pancang tahan terhadap karat.
117. • Kemungkinan terjadinya pemancangan keras dapat terjadi.
118.
119.  Kerugian pemakaian Precast prestressed concrete pile
120. • Pondasi tiang pancang sukar untuk ditangani.
121. • Biaya permulaan dari pembuatannya tinggi.
122. • Pergeseran cukup banyak sehingga prategang sukar untuk disambung.
123.
124. 3. Cast in Place Pile
125. Pondasi tiang pancang tipe ini adalah pondasi yang di cetak di tempat dengan
jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam tanah dengan cara mengebor tanah
seperti pada pengeboran tanah pada waktu penyelidikan tanah. Pada Cast in Place ini
dapat dilaksanakan dua cara:
126. 1. Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi
dengan beton dan ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik keatas.
127. 2. Dengan pipa baja yang di pancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi
dengan beton, sedangkan pipa tersebut tetap tinggal di dalam tanah.
128.
129.  Keuntungan pemakaian Cast in Place
130. • Pembuatan tiang tidak menghambat pekerjan.
131. • Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam transport.
132. • Panjang tiang dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
133.  Kerugian pemakaian Cast in Place
134. • Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi kotor
akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
135. • Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
136. • Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.
137.
138. C. Tiang Pancang Baja.
139. Kebanyakan tiang pancang baja ini berbentuk profil H. karena terbuat dari
baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri sangat besar sehingga dalam pengangkutan
dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang beton
precast. Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat bermanfaat apabila kita
memerlukan tiang pancang yang panjang dengan tahanan ujung yang besar.
140.
141. Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda-beda terhadap texture
tanah, panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah.
142. a. Pada tanah yang memiliki texture tanah yang kasar/kesap, maka karat yang
terjadi karena adanya sirkulasi air dalam tanah tersebut hampir mendekati keadaan
karat yang terjadi pada udara terbuka.
143. b. Pada tanah liat ( clay ) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan karat yang terjadi karena
terendam air.
144. c. Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak dibawah lapisan tanah
yang padat akan sedikit sekali mengandung oxygen maka lapisan pasir tersebut juga
akan akan menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang pancang baja.
145.
146. Karat /korosi yang terjadi karena udara ( atmosphere corrosion ) pada bagian
tiang yang terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecatan seperti pada
konstruksi baja biasa.
147.
148.  Keuntungan pemakaian Tiang Pancang Baja.
149.  Tiang pancang ini mudah dalam dalam hal penyambungannya.
150.  Tiang pancang ini memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.
151.  Dalam hal pengangkatan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya
patah.
152.
153.  Kerugian pemakaian Tiang Pancang Baja.
154.  Tiang pancang ini mudah mengalami korosi.
155.  Bagian H pile dapat rusak atau di bengkokan oleh rintangan besar.
156.
157. D. Tiang Pancang Komposit.
158. Tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terdiri dari dua bahan
yang berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang. Kadang-
kadang pondasi tiang dibentuk dengan menghubungkan bagian atas dan bagian bawah
tiang dengan bahan yang berbeda, misalnya dengan bahan beton di atas muka air
tanah dan bahan kayu tanpa perlakuan apapun disebelah bawahnya. Biaya dan
kesulitan yang timbul dalam pembuatan sambungan menyebabkan cara ini diabaikan.
159. Macam-macam tiang pancang komposit :
160. 1. Water Proofed Steel and Wood Pile.
161. 2. Composite Dropped in – Shell and Wood Pile
162. 3. Composit Ungased – Concrete and Wood Pile.
163. 4. Composite Dropped – Shell and Pipe Pile

a. Tiang Pancang Beton


Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu :
– Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor) dan
– Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik).
Fondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru dipancang sesuai dengan
umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton
adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan
momen lentur yang akan
timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan. Pemakaian fondasi tiang pancang beton
mempunyai keuntungan dan kerugian antara adalah sebagai berikut ini :
Keuntungan nya yaitu :
1. Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan kualitas ketat, hasilnya lebih dapat diandalkan. Lebih
– lebih karena pemeriksaan dapat dapat dilakukan setiap saat.
2. Prosedur pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah
3. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang pancang sehingga mempermudah
pengawasan pekerjaan konstruksi.
4. Cara penumbukan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
Kerugian nya :
1. Karena dalam pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan maka pada daerah yang
berpenduduk padat di kota dan desa, akan menimbulkan masalah disekitarnya.
2. Pemancangan sulit, bila dimeter tiang terlalu besar
3. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan penyambungannya sulit dan
memerlukan alat penyambung khusus.
4. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih sulit dan memerlukan waktu
yang lama.
Metode pelaksanaan :
1. Penentuan lokasi titik dimana tiang akan dipancang.
2. Pengangkatan tiang.
3. Pemeriksaan kelurusan tiang.
4. Pemukulan tiang dengan palu (hummer) atau dengan cara hidrolik

You might also like