Professional Documents
Culture Documents
Nomor : 02/KTTP/VIII/2013
Lampiran : 1 (satu) Eksp
Perihal : Permohona Bantuan Ternak Sapi
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak semoga sukses dalam menjalankan aktifitas
keseharian serta selalu diberikan kesehatan dan dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Selanjutnya, sehubungan dengan kesiapan kelompok ternak untuk mengembangkan usaha
dibidang peternakan serta potensi alam serta bahan baku pakan yang menunjang, dengan ini kami
Kelompok Tani FAJAR MANDIRI mengajukan permohonan Bantuan Ternak Sapi sebagai salah
satu alternative peningkatan ekonomi serta kemandirian kelompok, sebaga bahan peritmbangan
untuk Bapak kami sampaian :
1. Profil Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI
2. Surat Pengukuhan Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI
3. Rencana Anggaran Biaya
4. Foto Copy Rekening Kelompok Tani FAJAR MANDIRI
Demikian surat permohonan ini kami buat dan diajukan, atas perhatiannya kami ucapkan banyak
terima kasih.
ASMAR
SAPINGI Sekretaris
Ketua
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN TERNAK SAPI
SAPINGI ASMAR
Ketua Sekretaris
JAYA
KATA PENGANTAR
Sumber daya alam yang ada di Provinsi Banten begitu melimpah dan belum banyak
digali dan dimanfaatkan yang merupakan karunia Allah SWT untuk kita syukuri dan kita
gunakan bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Begitu pula potensi sumber daya alam dari sector pertanian dan peternakan yang ada di
wilayah Kabupaten Pandeglang masih begitu besar untuk diusahakan dan sudah selayaknya
apabila penggali potensi tersebut diarahkan dengan pengelolaan yang arif dan bijaksana.
Kendala yang dihadapi adalah kurangnya permodalan yang cukup guna merealisasikan
tujuan tersebut, yaitu meningkatkan produksi dan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota / kelompok binaan. Untuk itu kami bermaksud dan berkeingnan mengajukan permohonan
Ternak Sapi dalam rangka memberdayakan perekonomian masyarakat pedesaan.
Kami berharap permohonan yang kami ajukan ini dapat terealisasi dan dapat menjadi awal
dari peningkatan ekonomi khususnya bagi anggota kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI.
Atas perhatian, bimbingan dan terkabulnya permohonan ini kami ucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT memberikan Balasan atas kebikannya. Amin.
SAPINGI
PROPOSAL
BANTUAN TERNAK SAPI
KELOMPOK TANI TERNAK FAJAR MANDIRI
Sumber daya manusia merupakan factor penentu semua keberhasilan yang akan dicapai
untuk pengelolaan sumber daya alam baik langsung maupun tidak langsung. Untu mengelola
sumber daya alam tersebut memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas baik dilihat dari
aspekpendidikan formal/informal, pengetahuan, sikap, keterampilan,social ekonomi serta perilaku
masyarakat umum.
Sebagai jawaban masalah diatas adalah kelompok tani ternak FAJAR MANDIRI yang
merupakan kelompok usaha dibidang pertanian dipedesaan yang dimiliki dan dikelola langsung
oleh pelaku utama dan pelaku usaha dibidang pertanian secara berkelompok.
Kelompok tani ternak FAJAR MANDIRI adalah salah satu kelompo tani yang berada di
Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang yang dikelola oleh salah seorang warga
dengan dasar keinginan yang kuat dan etos kerja serta pengalaman yang dimiliki untuk bisa
ditransfer kepada para petani dengan anggota Kelompok Tani disekitar lingkungan yang pada
dibentuklah sebuah kelompok yang membidangi sebuah kelompok tani perkebunan jabon dengan
nama Kelompok Tani “FAJAR MANDIRI” pada tanggal 03 Juli 2012.
I. Visi
Menjadikan lembaga mandiri dan pusat informasi kemitraan agribsnis dan memberikan
pelatiha/pendidikan dibidang pertanian dan peternakan bagi petani pemula secara mandiri yang
mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada sebagai sumber mata pencaharian yang
berkesinambungan.
II. Misi
1. Melaksanakan pelatihan dibidang pertanian dan peternakan bagi petani dan anggota kelompok
Tani Ternak FAJAR MANDIRI
2. Mencetak kader-kader pertanian yang tangguh dan berkualitas
3. Mampu memberikan pelayanan pada anggota secara professional
III. Tujuan
1. Menambah pengetahuan, kemandirian dan peningkatan pendapatan petani
2. Membangun pertanian yang efektif yang memiliki nilai tinggi melalui pendekatan agribisnis
peternakan
3. Menddik petani untuk beternak sapi secara professional
4. Mendorong pembangunan teknologi inofasi dalam rangka percepatan pertanian
5. Mewujudkan pengembangan usaha kelompok dan anggota bianaan dibidang peternakan
IV. Letak Geografis
Lokasi Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI di :
Desa : Kertaraharja
Kecamatan : Sobang
Jarak ke ibukota kecamatan : 1 KM
Curah Hujan : 40 mm/tahun
Ketinggian Tempat : 143 dpi
Bentang Wilayah : Dataran
Sarana Jalan : Beraspal
Penerangan Listrik : Ada
ASPEK PRODUKSI
1. Produk
a. Nama Produk : Sapi
b. Ciri-ciri Produk : Daging/Sapi Hdup
c. Kegunaan Utama : Konsumsi
2. Proses Produksi
a. Persediaan kandang ternak
b. Persediaan pakan hijau ternak
c. Persediaan sapi onol.limosin dan jenis –jenis sapi lainya
d. Proses pemeliharaah ternak
e. Pemberian vitamin
f. Vaksinasi
g. Pemasaran produk ternak
3. Kapasitas Produksi
a. Rencana kapasitas produksi 30 ekor
b. Jenis Sapi Limocin
c. Persediaan lahan 30 Ha
BERITA ACARA
PENGUKUHAN KELOMPOK TANI TERNAK
FAJAR MANDIRI
No : 21/Ds.2002/III/2010
Sesuai dengan hasil musyawarah Kelompok Tani Ternak FAJAR MANDIRI pada hari
jum’at Tanggal Dua Belas Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh yang dihadiri oleh seluruh
anggota kelompok sebagaimana terlampir.
Dengan ini Kepala Desa Sobang Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang
MENGUKUHKAN
Nama Kelompok :
Komoditas :
Nama Pengurus :
1. Nama :
Jabatabn :
Alamat :
2. Nama :
Jabatan :
Alamat :
3. Nama :
Jabatan :
Alamat :
PENGURUS KELOMPOK :
1. KETUA : ( )
2. SEKRETARIS : ( )
3. BENDAHARA : ( )
Mengetahui/ Menyetujui
Kepala Desa Sobang
DARTAM
DESA :
KECAMATAN :
KABUPATEN : PANDEGLANG
PROVINSI : BANTEN
No No Nama Alamat
Anggota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
………………………………………
………………………………………
NIP. Ketua
RENCANA MODAL
USAHA TERNAK SAPI
KELOMPOK TANI TERNAKFAJAR MANDIRI
(DALAM RUPIAH)
SAPINGI ASMAR
6. Peralatan
a. Bahan Baku
8.Biaya Usaha
a. Biaya Sewa Lahan
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PENGEMBANGAN UPPO
2.1 Permasalahan
Dalam perjalanan proses produksi pupuk organik di kelompok kami masih ada beberapa kendala.
Walaupun untuk kebutuhan bahan dan alat produksi sudah mulai dilengkapi.
Permasalahan atau kendala yang kami hadapi saat ini adalah :
• Faktor penunjang utama bahan baku (kotoran ternak), belum optimal karena tidak terpusat dalam
satu kawasan.
• Kebutuhan akan pupuk organik baik di sekitar maupun diluar Kelompok Wargi Saluyu sangat tinggi
tetapi belum terpenuhi.
• Belum adanya tempat pengolahan pupuk organik.
• Tidak adanya faktor penunjang/alat-alat untuk mengolah pupuk oganik (sarana dan prasarana).
Karena dengan bertambahnya produksi yang kami laksanakan maka kebutuhan akan tempat juga
semakin besar.
Sementara ini kami melakukan proses produksi dan menyimpan pupuk organik yang sudah jadi, kami
lakukan di tempat sederhana, yang dari segi kuantitas dan kelayakan kualitasnya masih kurang baik.
Perlu diketahui bahwa dalam pengolahan pupuk organik ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Aspek Teknis
b. Aspek Sosial
c. Aspek Ekonomi
Dari semua aspek tersebut masih ada aspek yang belum dapat kami penuhi, antara lain aspek teknis,
aspek sosial dan aspek ekonomi.
b. Aspek Sosial
Dengan pembangunan Usaha Pengolahan Pupuk Organik maka diharapkan akan memberikan dampak
positif bagi masyarakat petani. Beberapa dampak positif yang diharapkan yaitu :
• Terpenuhinnya permintaan kebutuhan akan pupuk organik para petani pelaksana budidaya.
• Memberikan tambahan penghasilan bagi warga sekitar
• Memeberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
• Memanfaatkan berupa kotoran hewan yang dapat menimbulkan penyakit.
c. Aspek Ekonomi
Usaha Pengolahan Pupuk Organik ini diharapkan akan memberikan manfaat juga bagi aspek ekonomi
masyarakat. Dengan pelaksanaan pengolahan pupuk organik ini menekan pengeluaran bagi para petani
yang menggunakan pupuk organik. Dengan dekatnya penghasil pupuk organik maka biaya pembelian
dapat ditekan dengan mengurangi biaya transportasi.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 Rencana Sumber Dana
Untuk melaksanakan rencana kegiatan yang telah direncanakan, diperlukan suntikan dana untuk Usaha
Pengolahan Pupuk Organik. Sumber dana yang direncanakan berasal dari :
1. Bantuan Pemerintah = Rp. 350.000.000,-
Jumlah = Rp. 350.000.000,-
Total 350.000.000
Lokasi pembagunan Usaha Pengolahan Pupuk Organik akan dilaksanakan di sebuah bukit kecil (Gunung
Muncang) yang berjarak 200 meter dari pemukiman penduduk Kampung Cigantang Hilir. Lokasi ini
terletak pada Koordinat 7°21'32.28" LS dan 108°11'37.70"BT yang dipetakan seperti gambar berikut.
BAB IV
PENUTUP
Demikian Proposal Permohonan Bantuan Usaha Pengolahan Pupuk Organik ini kami susun dan kami
sampaikan kepada Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Republik
Indonesia.
Usaha Pengolahan Pupuk Organik merupakan solusi untuk memecahkan permasalahan yang saat ini
kami hadapi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami memohon sudi kiranya Bapak
mengabulkan permohonan kami ini. Kami yakin dengan bantuan Usaha Pengolahan Pupuk Organik ini
akan memberikan manfaat yang sangat besar terhadap peningkatan kualitas maupun kuantitas produksi
pupuk organik yang akan berimbas pada peningkatan penghasilan bagi kelompok tani dan kesejahteraan
bagi anggota-anggotannya.
Kami sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala perhatian dan
terkabulnya permohonan ini.
No comments:
Post a Comment
to Rin on Proposal On 11:11 with No comments
Proposal Bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) - Saraswati Update - Berikut ini contoh proposal
bantuan pengolahan pupuk organik.
Kepada:
Kementerian Pertanian
Di
JAKARTA SELATAN
Dalam rangka memperbaiki kondisi tanah pertanian yang pada akhir-akhir ini telah menurun tingkat
kesuburannya yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA, dan KCL,
serta pestisida selama kurang lebih 30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada
lahan sawah yang cenderung melampaui anjuran rekomendasi, maka perlu mendahulukan dan
mengutamakan perbaikan tingkat kesuburan tanah dengan penggunaan pupuk alam atau organik.
Kelompok Tani Ternak … Desa … Kecamatan … Kabupaten … Provinsi … sangat mendukung dan akan
mengupayakan suksesnya program tersebut di atas dengan potensi yang kami miliki, yaitu melimpahnya
bahan baku pupuk organik yang dihasilkan dari ternak kami kurang lebih 2000 kg perhari berupa kotoran
sapi, untuk itu sudilah kiranya Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,
Kementerian Pertanian Jakarta memberikan bantuan pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik
(UPPO).
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan Profil Kelompok dan Susunan Pengurus dan
Anggota, Rencana Usaha Kegiatan Kelompok (RUKK), dan foto-foto. Besar harapan kami permohonan ini
dapat terkabul, atas terkabulnya permohonan ini sebelumnya kami haturkan terima kasih.
PROFIL KELOMPOK
LATAR BELAKANG
Penggunaan pupuk kimia terutama pupuk urea, SP-36, ZA dan KCL serta pestisida selama kurang lebih
30 tahun secara terus-menerus oleh petani tanaman pangan pada lahan sawah cenderung melampaui
anjuran rekomendasi sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah, sedangkan pemberian
bahan organik dan pupuk kompos belum banyak dilakukan.
Berdasarkan hasil kajian/penelitian yang telah dilaksanakan oleh Badan Litbang Pertanian (Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat) pada lahan sawah beririgasi di Jawa menunjukkan bahwa nilai
kandungan bahan organik dalam tanah tergolong rendah (1-2%). Padahal dalam kondisi normal
kesuburan lahan sawah seharusnya mengandung bahan organik antara 3-5%.
Rendahnya kandungan bahan organik pada lahan-lahan sawah ini cenderung menyebabkan penggunaan
pupuk menjadi tidak efektif karena kemampuan akar tanaman untuk dapat menyerap hara pupuk
menurun. Sebagai akibat lebih luas adalah menurunnya produktifitas tanaman sehingga secara nasional
dapat mengganggu Program Nasional Ketahanan Pangan.
Degradasi lahan sawah yang disebabkan oleh kandungan bahan organik ini perlu segera diupayakan
peningkatan kesuburannya melalui pemberian bahan organik dan kompos ke dalam lapisan olah tanah.
Bahan organik dapat diperoleh dari hasil pengolahan jerami dan/atau sisa tanaman pasca panen dengan
menggunakan alat Pengolah Pupuk Organik untuk mempercepat waktu proses dekomposisi guna
menghasilkan pupuk organik berupa kompos. Penelitian Departemen Pertanian menunjukkan
penggunaan alat pengolah pupuk organik dapat menghemat waktu dekomposisi sekitar 10-15 hari,
karena dengan alat ini luas penumpang bahan jerami yang bersentuhan dengan oksigen untuk
didekomposisi semakin tinggi, dan peluang mikroba untuk mendekomposisi lebih besar. Hal ini akan
dipercepat apabila pada bahan organik atau jerami ditambahkan sumber protein berupa gula merah
atau decomposer.
Demikian halnya dengan penyuluhan kepada para petani dianggap penting agar petani mengembalikan
jerami dan/atau sisa tanaman usai panen serta penggunaan pupuk organik untuk mengembalikan
kesuburan tanah sawah.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Kelompok Tani Ternak … adalah mengajukan permohonan
Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang termasuk di dalamnya Pengadaan
Alat Pengolah Pupuk Organik kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian
Pertanian Jakarta.
Kami mohon usulan ini merupakan permohonan yang perlu dipertimbangkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut di atas, khususnya anggota Kelompok Tani Ternak … Desa … Kecamatan …
Kabupaten … Provinsi ….
Dengan adanya Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang termasuk di
dalamnya Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini mudah-mudahan petani yang tergabung dalam
Kelompok Tani Ternak … Desa … Kecamatan … Kabupaten … menjadi petani yang bisa diandalkan yang
turut mendukung program pemerintah.
1. Pemanfaatan Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) dimaksudkan sebagai
sarana untuk memfasilitasi petani/Kelompok Tani Ternak di tingkat lapang untuk dapat melaksanakan
penggunaan pupuk organik di lahan sawah dalam upaya perbaikan kesuburan tanah sawah.
6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) para petani/Kelompok Tani Ternak beserta
anggotanya.
PENUTUP
Rencana Bantuan Pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang termasuk di dalamnya
Pengadaan Alat Pengolah Pupuk Organik ini merupakan suatu harapan besar bagi Kelompok Tani
Ternak …, bahwa ini merupakan kegiatan yang sangat membantu anggota kelompok dalam
mengembangkan programnya sesuai dengan wawasan Kelompok Tani Ternak untuk mencapai hasil yang
maksimal.
Maka segala bantuan dan dukungan sehubungan dengan permasalahan di atas merupakan kunci
keberhasilan kami.
Demikian proposal ini, besar harapan kami proposal ini dapat terkabul. Atas kepercayaan, dukungan,
dan terkabulnya permohonan ini kami haturkan terima kasih.
TAHUN ANGGARAN ….
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :
Desa :
Nama Kelompok :
A Rumah Kompos
1 Bahan Material
kayu kruing
papan 0.5 m³ 1.500.000 750.000
kawat
beton/bendrat 10 kg 15.000 150.000
Jumlah 47.500.000
2 Konstruksi
tenaga kerja 10
orang 40 hari 400 HOK 25.000 - 10.000.000
Penyediaan alat
3 dan mesin
alat pengolah
pupuk (APPO) 1 unit 25.500.000 25.500.000
Jumlah 45.000.000
4 Kandang
Pengadaan
5 ternak sapi
Jumlah 227.500.000
I. PENDAHULUAN
Kabupaten Konawe Selatan dengan luas lahan sawah 23.662 Ha, dan luas Ladang 26.564. Ha. (Indikator
Ekonomi Kabupaten Konawe Selatan 2011, BPS Kabupaten Konawe
Selatan) menghasilkan gabah kering giling antara 360-610 ton dan 279.150 – 300.012 ton jerami
kering, kondisi lahan sangat produktif saat ini sebagian besar telah menunjukkan
terus menerus, hal ini ditunjukkan oleh semakin rendahnya kandungan bahan organic pada
lahan sawah.
Perbaikan kesuburan merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas laha pertanian
perkebunan dan peternakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkn
kesuburan pada lahan sawah adalah dengan mengebalikan jerami/limbah pertanian kedalam
lapisan tanah sebagai bahan organic dan tidak membakar atau membawa keluar dari areal
persawahan. Upaya lain dalam perbaikan kesuburan lahan sawah adalah dapat ditempuh
melalui pemberian pupuk organic yang berasal dari bahan organic berupa limbah panen (jerami)
dan lainnya serta limbah peternakan (kotoran ternak). Perbaikan kesuburan laha dengan
menggunakan pupuk organik perlu terus di kembangkan untuk meningkatkan kualitas dan nilai
tambah produk pertanian, efisiensi dalam usaha tani, peningkatan aspek kesehatan serta
Kelompok Tani “Lembu Lestari” memiliki anggota sebanyak 24 orang yang bergerak
dalam pertanian organik. Kelompok tani ini terletak di Desa Puwehuko Kecamatan Mowila
Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten ± 41 KM
keara barat
I.2.1. Topografi
Permukaan tanah pada umumnya bergunung dan berbukit yang di apit oleh
Berdasarkan garis ketinggian pada areal seluas 1.556.160 Ha. Wilayah Kabupaten
Halaman 2 dari 12
I.2.2. Iklim
a. Keadaan Iklim
dan musim penghujan, keadaan iklim banyak dipengaruhi olh arus angin yang
bertiup diatas wilayahnya pada bulan November sampai dengan Maret, angin
banyak mengandung uap air yang berasal dari Benua Asia dan Samudra Fasifik,
1. Pada bulan April, arus angin selalu tidak menentu dengan curah hujan kadang-
kadang kurang dan kadang-kadang lebih. Musim ini oleh para pelaut setempat di
2. Sedangkan pada bulan Mei sampai dengan Agustus angin bertiup dari arah timur
yang berasal dari Benua Australia kurang mengandung uap air. Hal ini
3. Pada bulan Agustus – Oktober terjadi musim kemarau. Hal ini sebagai akibat
perubahan kondisi alam yang sering tidak menentu, keadaan musim juga sering
menyimpang dari kebiasaan.
b. Curah Hujan
dalam 242 hari hujan (HH). Disbanding tahun 2007 curah hujan menurun, namun
c. Suhu Udara
bersuhu tropis. Berdasarkan data yang diperoleh dari pangkalan udara Wolter
Monginsidi selama tahun 2008 suhu Udara maksimum 320C dan minimum 210C.
tekanan udara rata-rata 79%. Kecepatan angin pada umumnya berjalan normal yaitu
sekitar 4 m/sec.
Selatan mempunyai ketersediaan hijauan yang cukup untuk pakan ternak. Hamper
setiap lahan kosong ditanami rumput gajah dan tanaman hijauan lain. Usaha tani
tanaman palawija dan padi merupakan tanaman utama untuk daerah tersebut.
b. Tanaman Palawija
Puwehuko dan desa-desa lain disekitarnya berupa semangka, kacang tanah, kacang
panjang, cabe, kedelai, jagung, dan ubi kayu (singkong). Jagung dan ubi kayu
Halaman 3 dari 12
penggemukan sapi.
Desa Puwehuko dengan luas wilayah ± 30.150.000 m2 (3.015 Ha) yang terletak diantara:
Dengan kondisi wilayah daratan dengan rata-rata ketinggian 45 meter dari permukaan laut dan
kedalaman 10 meter kedalam sumur/air tanah. Desa Puwehuko adalah desa yang masuk wilayah
Kecamatan Mowila dengan jarak tempuh 7 KM dari ibu kota kecamatan, 41 KM dari ibu kota
kabupaten Konawe Selatan, dan 58 KM dari Ibu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan
jumlah penduduk pada tahun 2010 sebanyak 485 jiwa dari 134 KK (250 orang laki-laki dan 235
orang perempuan). Mata pencaharian 99% petani sawah, petani lading, petani ternakdengan
luas lahan sawah 331 Ha, lading 28 Ha, padang rumput dan pengembalaan 600 Ha. Sisanya 2.056
Ha adalah kali dan rawa, rawa tersebut merupakan padang pengembalaan dan hijauan pada
Halaman 4 dari 12
Maksud disusunnya proposal ini adalah untuk mendapatkan penguatan permodalan bagi
kegiatan kelompok tani ternak “Lembu Lestari” dalam hal pengadaan pupuk organik. Pupuk tersebut
nantinya digunakan untuk kebutuhan anggota kelompok sedangkan kelebihan produknya dapat
dipasarkan kepada masyarakat yang bukan anggota kelompok dengan tujuan agar pemakaian pupuk
organik lebih memasyarakat sehingga kedepan akan lebih baik Tujuan kegiatan pengembangan unit
pengolahan pupuk organik ini selain yang telah kami sebutkan diatas masih ada beberapa hal
1. Penyediaan fasilitas terpadu pengolahan bagan organik (limbah pertanian, limbah ternak,
sampah organik) menjadi kompos (pupuk organik). Sebagai kebutuhan pupuk oleh, dari dan
untuk petani tanpa harus membeli dan bergantung kepada pupuk pabrik.
6. Menjaga serta melestarikan sumber daya alam yang tersedia tanpa merusak dengan
menggunakan pupuk dari bahan kimia (pupuk buatan pabrik).
Halaman 5 dari 12
Kebutuhan dana untuk kegiatan pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebesar
395.000.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah). Adapun alokasi dana tersebut
JUMLAH 395.000.000,00
NO MACAM KEGIATAN
BULAN KE
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4
fermentasi)
3 Pembelian sapi
roda 3
Karena usaha ini adalah usaha bersama kelompok tani untuk rencana dan pembuatan rumah
kompos serta kandang sapi di tempatkan di salah satu pengurus/anggota kelompok tani “Lembu
Lestari” yang sudah di musyawarahkan dan disetujui oleh semua pengurus dan anggota
kelompok tani.
a. Kandang sapi
Tempat : BEDDU
Halaman 6 dari 12
Tempat : BEDDU
Demikian hasil musyawarah yang telah menjadi kesepakatan semua anggota dan pengurus
kelompok tani.
Mengetahui:
“Lembu Lestari”
BEDDU
Halaman 7 dari 12
IV. PENUTUP
Dengan adanya kegiatan pengembangan unit pengolah pupuk organik (UPPO) di kelompok
tani.
4. Meningkatkan kesejahtraan anggota kelompok tani “Lembu Lestari” dan para petani lainnya.
Halaman 8 dari 12
“LEMBU LESTARI”
Ketua : BEDDU
Sekretaris : RAHMATYA
Bendahara : RUSTAM B.
Anggota:
11. Nurdin
ARMIN AMIN B E D D U
Halaman 9 dari 12
Desa Puwehuko Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara
a. Identitas Kelompok
3. Tujuan : - Agar kelompok peternak dapat berdaya guna dan berhasil guna
(UPPO)
- Agar kelompok dapat menjadikan usaha pupuk organik sebagai usaha pokok.
c. Aset-aset Kelompok
Mengetahui:
Halaman 10 dari 12
KELOMPOK TANI TERNAK
“LEMBU LESTARI”
Ternak Sapi dan APPO cq. Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan
Di-
Jakarta
Dengan Hormat,
Bersama ini kami ajukan permohonan bantuan ternak sapi dan prasarana untuk usaha pembuatan
Adapun besarnya bantuan yang kami butuhkan sebesar Rp. 395.000.000,00 (Tiga Ratus Sembilan
Demikian surat permohonan kami, besar harapan kami untuk dapat terkabulnya permohonan kami
tersebut. Atas terkabulnya permohonan kami, sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui:
NIP. 196712261995031100
Rekomendasi
Halaman 11 dari 12
NIP. 195803011987031009
Halaman 12 dari 12
PROPOSAL
DI
DESA PUWEHUKO
KECAMATAN MOWILA
2 dari 12
Perkecil