You are on page 1of 6

Volume 3 Nomor 1, Desember 2014

ANALISA HISTOLOGI SEL EUCHEMA COTTONI PADA KEDALAMAN BERBEDA

Darmawati

Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian


Universitas Muhammadiyah Makassar

e-mail: darma_um2012@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ni bertujuan menganalisa histologi rumput laut Euchema cottoni dengan melihat perubahan sel
jaringan rumput laut jenis E. cottoni yang dibudidayakan pada kedalaman berbeda Penelitian ini
dilaksanakan di Kabupaten Takalar, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan kedalaman
perairan 20 cm, 50 cm dan 100 cm, masing-masing dilakukan pengulangan 3 kali. Peubah yang diamati adalah
perubahan sel rumput laut E. cottoni pada kedalaman berbeda.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman
perairan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan sel rumput laut E. cottoni . Perubahan sel
rumput laut lebih cepat pada kedalaman 50 cm dari permukaan air laut.

Kata Kunci : Hisologi, Kedalaman perairan, Euchema cottoni.

Abstract

This study aimed to analyze the histology of seaweed Euchema cottoni to see changes in tissue cells of E. cottoni
seaweed cultivated on kedalamanberbeda. This study was conducted in Takalar, using a completely randomized
design with water depth treatment of 20 cm, 50 cm and 100 cm, respectively be repeated 3 times. The
parameters measured were cell changes seaweed E. cottoni at different depths .. The results showed that the
depth of the water does not provide significant effect on cell changes seaweed E. cottoni. Changes seaweed cells
more rapidly at a depth of 50 cm from the surface of the sea.

Keywords: Hisologi, water depth, Euchema cottoni.

1. PENDAHULUAN sangat menentukan kecepatan rumput laut


untuk memenuhi kebutuhan nutrien seperti
Kedalaman mempengaruhi tingkat karbon (C), nitrogen (N) dan posfor (P) untuk
intensitas cahaya yang masuk kedalam perairan. pertumbuhan dan pembelahan selnya.
Perubahan pada intensitas dan kualitas cahaya Berdasarkan uraian di atas maka perlu
yang menembus perairan dengan bertambahnya dilakukan penelitian mengenai perkembangan
kedalaman menggam-barkan kemampuan sel rumput laut Euchema cottoni yang ditanam
rumput laut untuk tumbuh dengan proses diberbagai kedalaman dari permukaan air laut
fotosintesa. Kedalaman air (kedalaman tumbuh) yang merupakan rumput laut yang paling
adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan banyak dibudidayakan di sepanjang pesisir
rumput laut. Sulawesi Selatan.
Perbedaan laju fotosintesis berpengaruh
pada pertumbuhan thallus yang merupakan 2. METODOLOGI
ukuran pertumbuhan rumput laut. Pertum-
buhan thallus merupakan pertambahan ukuran Dalam penelitian ini digunakan metode
sel atau perubahan dari keadaan sejumlah sel penanaman dengan sistem long line. Metode ini
membentuk organ-organ yang mempunyai adalah cara penanaman yang dilakukan untuk
struktur dan fungsi yang berbeda. Pola mengikuti naik turunnya permukaan air.
pertumbuhan menyebabkan terjadinya Metode ini menggunakan tali bentangan untuk
penambahan jumlah massa sel penyusun mengikat tali-tali nilon (tali ris) tempat
thallus. (Hayashi, et.al., 2007). Selanjutnya menggantungkan bibit E. cottoni. Penanaman
ditambahkan bahwa kecukupan sinar matahari E. cottoni pada kedalaman yang berbeda

Analisa Histologi Sel Euchema cottoni Pada Kedalaman Berbeda (Darmawati)

269
Volume 3 Nomor 1, Desember 2014

dimulai dari kedalaman 20 cm, kedalaman 50 7. Cutting (pemotongan)


cm dan 100 cm dari permukaan air laut. a. Jaringan dipotong dengan microtom,
Untuk melihat kondisi histologi, rumput metode irisan (longitudinal) ukuran 5
laut difiksasi dengan larutan Bouins (Carson mikrometer
1990, Junqueira, dkk., 1997). Prosedur kerjanya b. Hasil irisan diletakkan di objek glass,
adalah sebagai berikut : lalu ditetesi aquades dan dibiarkan
mengering (memakai alat penangas
1. Rumput laut difiksasi pada larutan Bouin,s air atau inkubator)
selama 24 – 36 jam.
8. Staining (pewarnaan), dengan metode
2. Dilakukan washing dengan ethanol 70%. Mayer-Bennett H&E :
3. Setelah itu dehidrasi pada ethanol 70%, a. menghilangkan parafin: xylol I 5
70%, 80%, 80%, 95%, 95%, 100% dan menit dan xylol II 5 menit.
100%, masing-masing selama 1 jam, b. melakukan rehidrasi dengan
jaringan terlebih dahulu dimasukkan ke menyimpan spesimen pada ethanol,
dalam cassette dan deckel. mulai dari 100%, 100%, 95%, 95%,
4. Dilakukan clearing (penjernihan), proses 80%, 80% dan 50% masing-masing
perendaman dengan xylol I, xylol II selama 5 menit
masing-masing selama 1 jam. c. spesimen dicuci dengan aquadest
5. Melakukan impregnasi, menggunakan selama 6 kali
oven atau inkubator dengan prosedur kerja d. merendam spesimen pada
sebagai berikut : Haematoxylin selama 5 menit
a. memasukkan 3 wadah gelas ukur ke e. spesimen dicuci lagi pada air kran
dalam oven, 1 wadah berisi parafin mengalir selama 5 menit
murni ditambah xylol (1:1), 2 wadah f. lalu spesimen dicelupkan pada Eosin-
hanya berisi parafin murni. Phloxine selama 2 menit kortikal ; M:
b. masukkan cassette dan deckel ke sel medular)
dalam wadah pertama yang berisi g. melakukan dehidrasi pada ethanol
parafin murni dan xylol 95%, 95%, 100%, 100% masing-
(perbandingan 1:1) lalu direndam masing selama 5 menit
selama 1 jam h. spesimen disimpan pada xylol I, II, III,
c. cassette dan deckel dipindahkan ke IV masing-masing 5 menit
dalam wadah kedua yang berisi i. diberikan entellan pada spesimen, lalu
parafin murni tanpa xylol dan tutup (cover).
direndam selama 1 jam j. Pengamatan dilakukan dengan
d. memindahkan lagi cassette dan deckel mikroskop menggunakan pembesaran
ke dalam wadah ketiga yang berisi 400 kali.
parafin murni, lalu merendamnya
selama 1 jam
6. Embedding (penanaman /perendaman)
jaringan, dengan prosedur kerja sebagai
berikut :
a. mengeluarkan jaringan dari cassette
dan deckel lalu diletakkan ke dalam
lempengan blok
b. letak jaringan diatur pada posisi yang
memudahkan proses cutting nanti,
menggunakan jarum besi
c. menuangkan parafin cair ke dalam
lempengan blok yang berisi jaringan
sehingga jaringan tenggelam
d. membiarkan sampai parafin cair
membeku, simpan dalam kulkas,

Analisa Histologi Sel Euchema cottoni Pada Kedalaman Berbeda (Darmawati)

270
Volume 3 Nomor 1, Desember 2014

3. HASIL DAN PEMBAHASAN rumput laut ini berbentuk bulat lonjong pada
bagian luar/setelah dinding thallus dan akan
Hasil pengamatan histologi jaringan rumput semakin membesar pada bagian tengah thallus
laut E. cottoni menunjukkan bahwa sel-sel dan tersusun tidak beraturan (Gambar 1).

Gambar 1. Penampang histologi jaringan rumput laut E. cottoni (pembesaran 400x). (K: sel

Semakin ke tengah jaringan thallus, umumnya besar dan bulat, namun tidak terlalu padat jika
sel-sel berukuran besar dan sel-sel yang berada dibandingkan dengan sel-sel kortikal. Hal ini
ke arah luar dekat jaringan kulit umumnya sesuai yang ditemukan oleh Tri (2000), bahwa
berukuran kecil. Sel-sel yang berukuran kecil pada pemotongan melintang E. cottoni medulla
tersebut merupakan sel sel muda yang baru mengandung sel-sel bulat atau poligonal dengan
terbentuk. bagian yang menebal (lenticular thickening)
pada bagian dinding, dikelilingi oleh sel-sel
Gambar 1, secara umum memperlihat-kan berukuran kecil. Bagian dalam korteks
bahwa sel-sel kortikal (K) berukuran lebih kecil mengandung sel-sel poligon (polygonal-ovoid)
dengan bentuk memanjang dengan dinding sel yang semakin mengecil ke arah bagian pinggir.
yang tebal dan padat pada lapisan bagian Sel-sel bagian luar ini identik dengan sel-sel
permukaan thallus. Sel-sel korteks tersebut thallus bagian ujung (apikal), dimana
berkurang secara linier dan berkembang disebutkan bahwa bagian apikal terdiri dari sel-
menjadi sel-sel medular. Pada bagian tengah sel asimilator atau sel-sel yang aktif tumbuh.
thallus sel-sel medular (M) berukuran lebih

Analisa Histologi Sel Euchema cottoni Pada Kedalaman Berbeda (Darmawati)

271
Volume 3 Nomor 1, Desember 2014

Gambar 2. Penampang histologi jaringan rumput laut E. cottoni setiap minggu selama penelitian
(pembesaran 400x)

Analisa Histologi Sel Euchema cottoni Pada Kedalaman Berbeda (Darmawati)

272
Volume 3 Nomor 1, Desember 2014

Gambar 2, histologi jaringan rumput laut E. 5. DAFTAR PUSTAKA


cottoni pada masa pemeliharaan 49 hari, terlihat
bahwa pada semua perlakuan, diameter sel Carson, F.L. 1990. Histotechnology. A Self –
rumput laut bertambah seiring dengan Instructional Text. Department of
bertambahnya waktu pemeliharaan. Pathology Baylor University Medical
Ukuran diameter terbesar didapatkan Center Dallas, Texas. ASCP Press.
pada perlakuan kedalaman 50 cm yaitu American Society of Clinical
sebesar 210,24 µm, disusul ukuran diameter sel Pathologists Chicago. 280 hal.
pada kedalaman 20 cm sebesar 168,96 µm dan Hayashi, L., de Paula, E. J., and Chow, F. 2007.
yang terendah pada kedalaman 100 cm Growth Rate and Carrageenan Anlyses in
sebesar 132,96 µm. Hayashi, et. al., (2007) Four Strains of Euchema cottoni
menyatakan bahwa pada kondisi lingkungan (Rhodophyta, Gigartinales) Farmed in the
rumput laut yang berbeda (kecukupan intensitas Subtropical Waters of Sao Paulo State,
cahaya matahari yang diterima oleh rumput Brazil. App. Phycology. Volume 19,
laut) sangat menentukan kecepatan rumput laut Number 5. P. 393-399. Springer
dalam memenuhi kebutuhan nutrient untuk Netherland.
pertumbuhan thallus. Pertumbuhan thallus Junqueira, L.C., J. Carnerio, R.O. Kelley. 1997.
merupakan pertambahan ukuran sel atau Histologi Dasar. Edisi ke-8 Alih Bahasa
perubahan dari keadaan sejumlah sel Dr. Jan Tambayong. Penerbit Buku
membentuk organ-organ yang mempunyai Kedokteran EGC. 320 hal.
struktur dan fungsi yang berbeda. Hasil Nurdiana, D.R., L. Limantara dan AB. Susanto.
perhitungan diameter sel rumput laut 2008. Komposisi dan Fostabilitas
(Euchema cottoni) pada berbagai Rumput Laut Padina australis Hauck
kedalaman dapat dilihat pada Lampiran 5. dari Kedalaman Berbeda. Jurnal
Sedangkan rata-rata diameter sel rumput laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
disajikan pada Tabel 2 . Universitas Diponegoro. Semarang.
Risjani, Y. 1999. An investigation of Reserve
Tabel 2. Rata-rata diameter sel rumput laut and Transport of Nitrogen Along The
(Euchema cottoni) pada setiap Thallus of Eucheuma. Agritek Volume 7
perlakuan selama penelitian No. 4.
Soegiarto, A., Sulistijo, dan W.S. Atmaja. 1996.
Perlakuan Diameter Sel (µm) Pertumbuhan Alga Laut Eucheuma
20 cm 105,3943a ±42
50 cm 112,0457a ±58
spinosum pada Berbagai Kedalaman.
100 cm 82,4914a ±39 Oseanologi Indonesia. Jakarta.
Thirumaran, G. and P. Anantharaman. 2009.
Hasil analisis ragam (Lampiran 6) Daily Growth Rate of Field Farming
menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman yang Seaweed Euchema cottoni (Doty) Doty
diujikan tidak memberikan pengaruh yang ex P. Silva in Vellar Estuary. World
nyata terhadap perubahan sel rumput laut E. Journal of Fish and Marine Sciences 1
cottoni. Hal ini menunjukkan bahwa (3): 144-153. Annamalai University.
pemeliharaan rumput laut E. cottoni pada Tri, P.H. 2000. Morphological
kedalaman 20 cm, 50 cm dan 100 cm variability of Kappaphycus ottonii in
menghasilkan ukuran sel yang relatif sama. Vietnam. Section IV. Kappaphycus
eucheuma. Uncomplete Artikel.
4. KESIMPULAN Zou, D.H. and Gao, K.S. 2005.
Ecophysiological characteristics of four
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat intertidal marine macroalgae during
ditarik suatu kesimpulan bahwa perubahan sel emersion along Shantou Coast of China,
lebih cepat pada kedalaman 50 cm, tetapi tidak with a special reference to the
berpengaruh pada ukuran sel untuk setiap relationship of photosynthesis and CO2.
perlakuan kedalaman. Acta Oceanol. Sinica. 24(3): 105–113.
Zou, D.H. and Gao, K.S. 2010. Physiological
Responses of Seaweeds to Elevated

Analisa Histologi Sel Euchema cottoni Pada Kedalaman Berbeda (Darmawati)

273
Volume 3 Nomor 1, Desember 2014

Atmospheric CO2 Concentrations. In Changing environments. Israel


Seaweeds and their role in Globally
Oceanographic and Limnological Research, 2006. Systematics and genetic variation
Ltd in commercial Kappaphycus and
Zuccarello, G.C., Alan T. Critchley, Jennifer Eucheuma (Solieriaceae, Rhodophyta).
Smith, Volker Sieber, Genevieve Journal of Applied Phycology. Australia.
Bleicher Lhonneur & John A. West.

Analisa Histologi Sel Euchema cottoni Pada Kedalaman Berbeda (Darmawati)

274

You might also like