Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Pada banyak kasus, infeksi toxocara tidak serius, dan banyak orang, terutama
orang dewasa yang terinfeksi larva dalam jumlah sedikit, dapat tidak
menimbulkan gejala. Kasus parah yang jarang tetapi lebih dapat terjadi pada
anak-anak, yang selalu bermain di tempat kotor atau memakan tanah yang
terkontaminasi kotoran kucing. Cara masuknya melalui telur toxsocara dalam
tanah yang terkontaminasi. OLM biasanya terjadi pad anak-anak umur 7 – 8
tahun, dan VLM pada anak umur 1 – 4 tahun. Alasan perbedaan umur ini
belum diketahui.
Toksokariasis (Visceral Larva Migrans) adalah suatu infeksi yang terjadi
akibat penyerbuan larva cacing gelang ke organ tubuh manusia. Toksokariosis
bisa disebabkan oleh Toxocara canis ataupun Toxocara cati. Telur parasit
berkembang di dalam tanah yang terkontaminasi oleh kotoran anjing dan kucing
yang terinfeksi . Telur bisa ditularkan secara langsung ke dalam mulut jika anak-
anak bermain di atas tanah tersebut. Setelah tertelan, telur menetas di dalam usus.
Larva menembus dinding usus dan menyebar melalui pembuluh darah. Hampir
setiap jaringan tubuh bisa terkena , terutama otak, mata, hati, paru-paru, dan
jantung. Larva bertahan hidup selama beebrapa bulan, menyebabkan kerusakan
dengan cara berpindah ke dalam jaringan dan menimbulkan peradangan di
sekitarnya.
2.7 Diagnosa
Untuk diagnosa dengan cara pemeriksaan tinja adalah yang paling umum,
dapat juga diikuti pemeriksaan patologi anatomi dan klinik. Diagnosa
cacingan kadang-kadang tidak selalu didasarkan ditemukannya telur atau larva
cacing didalam pemeriksaan tinja, baik secara visual, natif, metode apung atau
pemeriksaan endapan. Riwayat cattery tempat penderita tumbuh sering
dapat digunakan sebagai pegangan dalam penentuan diagnosis antara lain
batuk, pilek, anoreksia, kadang-kadang diare, perut membesar dan
menggantung, dan bahkan konvulsi merupakan petunjuk kuat dalam
menentukan diagnosa. Diagnosa pascamati penting untuk menegakkan
diagnosis. Cacing toxocara yang belum dewasa dapat ditemukan didalam mukosa
usus. Untuk hewan dewasa diagnosisnya lebih mudah. Pemeriksaan feses untuk
menemukan telur Toxocara cati pada feses menggunakan prosedur
pengapungan telur.
Pemeriksaan patologi anatomi Dalam pemeriksaan pasca mati jaringan
tampak anemis dan hidramis. Hati tampak pucat, membesar dengan
beberapa bagian mengalami pendarahan titik atau ecchymosae. Paru-paru
tampak pucat, jantung membesar, pucat, dengan kemungkinan terjadinya
hidropericardium. Saluran pencernaan pucat dengan beberapa tempat terjadi
pendarahan titik. Rongga perut berisi cairan transudat.
Cacing dewasa ditemukan dalam lumen usus. Mukosa usus mengalami
radang eosinofilik bersifat lokal.Pemeriksaan patologi klinik Perubahan patologi
klinik yang ditemukan meliputi lekositosis, eosinofilia, hipoalbuminemia, kadar
β- globulin yang sangat meningkat serta adanya kenaikan serum glutamic piruvic
transminase (SGPT).
Cara diagnosis toksokariasis sulit karena cacing ini tidak menjadi dewasa,
maka dari itu harus dilakukan tes immunologis atau biopsi jaringan. Serologi
dengan penentuan antibodi spesifik berdasarkan teknik ELISA. Toxocara canis
IgG ELISA ditujukan untuk penentuan kualitatif IgG-kelas antibodi terhadap
Toxocara canis pada manusia serum atau plasma (sitrat).
2.8 Pengobatan
Sebelum tahun 1960-an, pengobatan cutaneous larva migrans menggunakan
Chlorethyl, obat anastesi semprot dingin (biasa juga dipakai di persepakbolaan).
Ternyata obat semprot tersebut hanya menghambat, tidak membunuh cacing.
Perlu diketahui, cacing Toxocara canis terhambat pada suhu di bawah 10 derajat
cecius, tetapi tidak mati, dan baru bisa mati pada suhu minus 15 derajat celcius.
Itulah mengapa disemprot Chlorethyl tak kunjung sembuh. Obat yang dianjurkan
antara lain: Obat cacing: Obat pilihan adalah: thiabendazole, ivermectin dan
albendazole, sedangkan obat lainnya Mebendazole.
Thiabendazole Dosis: 25-50 mg/kg berat badan/hari, diberikan 2 kali sehari
selama 2-5 hari. Tidak diperkenankan melebihi 3 gram perhari. Dapat juga
diberikan secara topikal (obat luar) 10-15% dalam larutan.
Albendazole. ( pilih yang ini ) Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 400 mg
perhari, dosis tunggal, selama 3 hari atau 200 mg dua kali sehari selama 5
hari. Dosis anak kurang dari 2 tahun: 200 mg perhari selama 3 hari. Atau 10-
15 mg per kg berat badan, 4 kali perhari selama 3-5 hari.
Mebendazole Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 100-200 mg dua kali
sehari, selama 4 hari . Anak kurang dari 2 tahun: tidak dianjurkan Anti alergi,
untuk mengurangi alergi lokal, misalnya menggunakan hidrokortison cream
atau sejenisnya. Antibiotika, diberikan bila ada infeksi sekunder (bernanah).
2.9 Pencegahan
Berikan penyuluhan kepada masyarakat, terutama kepada pemilik binatang
peliharaan tentang bahaya dari kebiasaan pica (menggigit, menjilat benda-
benda) yang terpajan daerah yang tercemar oleh kotoran hewan peliharaan.
Juga dijelaskan tentang bahaya mengkonsumsi hati mentah hewan yang
terpajan dengan anjing dan kucing. Orang tua dan anak-anak diberitahu
tentang risiko kontak dengan binatang peliharaan seperti anjing dan kucing
dan bagaimana cara mengurangi risiko tersebut.
Hindari terjadinya kontaminasi tanah dan pekarangan tempat anak-anak
bermain dari kotoran anjing dan kucing, terutama didaerah perkotaan
dikompleks perumahan. Ingatkan para pemilik anjing dan kucing agar
bertanggung jawab menjaga kesehatan binatang peliharaannya termasuk
membersihkan kotorannya dan membuang pada tempatnya dari tempat-tempat
umum. Lakukan pengawasan dan pemberantasan anjing dan kucing liar.
Bersihkan tempat-tempat bermain anak-anak dari kotoran anjing dan kucing.
Sandboxes (kotak berisi pasir) tempat bermain anak-anak merupakan tempat
yang baik bagi kucing untuk membuang kotoran; tutuplah jika tidak
digunakan.
Berikan obat cacing kepada anjing dan kucing mulai dari usia tiga minggu,
diulangi sebanyak tiga kali berturut-turut dengan interval 2 minggu dan
diulang setiap 6 bulan sekali. Begitu juga binatang piaraan yang sedang
menyusui anaknya diberikan obat cacing. Kotoran hewan baik yang diobati
maupun yang tidak hendaknya dibuang dengan cara yang saniter.
Biasakan mencuci tangan dengan sabun setelah memegang tanah atau
sebelum makan.
Ajarkan kepada anak-anak untuk tidak memasukan barang-barang kotor
kedalam mulut mereka.