You are on page 1of 15

Tugas 2

Klasifikasi Boiler

Rahmat Wijanarko 04211440000013


Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

1. Pendahuluan
Boiler Menurut Djokosetyardj M.J (1990), boiler merupakan alat yang digunakan
untuk menghasilkan uap/steam untuk berbagai keperluan. Jenis air dan uap air sangat
dipengaruhi oleh tingkat efisiensi boiler itu sendiri. Pada mesin boiler, jenis air yang
digunakan harus dilakukan demineralisasi terlebih dahulu untuk mensterilkan air yang
digunakan, sehingga pengaplikasian untuk dijadikan uap air dapat dimaksimalkan dengan
baik. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
komponen economizer untuk meningkatkan efisiensi dari uap air yang dihasilkan.
Dalam Undang-undang (stoom ordonnantie) verordening stoom ordonnantie 1930
yang dimaksud dengan pesawat uap ialah ketel uap dan alat-alat lainnya yang dengan
peraturan Pemerintah ditetapkan demikian, langsung atau tidak langsung berhubungan
(atau tersambung) dengan suatu ketel uap dan diperuntukan bekerja dengan tekanan yang
lebih besar (tinggi) daripada tekanan udara.
Sebuah ketel uap biasanya merupakan bejana tertutup yang terbuat dari baja
Fungsinya adalah memindahkan panas yang dihasilkan pembakaran bahan bakar ke air
yang pada akhirnya akan menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan bisa dimanfaatkan
untuk: 1. Mesin pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin. 2. Suplai tekanan rendah
bagi kerja proses di industri seperti pabrik kelapa sawit, pabrik gula, industri revinery dsb.
3. Menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas bertekanan
rendah.
Boiler atau yang biasa disebut ketel uap adalah alat untuk menghasilkan uap air,
yang akan digunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak. Boiler dipanaskan
menggunakan air, kayu, oli, batu bara . Setelah air dipanaskan dengan menggunakan panas
dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran dialirkan sehingga
menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi). Dari pengertian tersebut
berarti dapat disimpulan bahwa boiler berfungsi untuk memproduksi steam (uap) yang
dapat digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang diketahui bahwa steam
dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi dan proses
evaporasi pada evaporator.
Uap yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi inilah yang nantinya
digunakan sebagai media penggerak utama Turbin Uap. Energi panas diperoleh dengan
jalan pembakaran bahan bakar di ruang bakar. Boiler kapal memiliki peran yang penting
juga dalam operasional mesin penggerak utama.
2 Boiler, Turbin Gas dan Turbin Uap

2. Sejarah Boiler
Sejarah boiler berawal dari revolusi industri banyak orang memberikan
perhatianya pada keuntungan penggunaan uap sebagai mesin pada kapal. Perkembangan
boiler yang di gunakan dalam dunia maritim berawal dari perancang dan insinyur yang
tidak kehabisan ide dan melakukan penelitian untuk peralatan propulsi dengan uap.
Namun, mereka kekurangan bahan dan peralatan mesin untuk menerapkan ide tersebut.
Boiler sangat dibutuhkan dalam pengembangan kapal uap, yang dimulai di Amerika
Serikat dengan karya James Rumsey (1743-1792) di Potomac dan John Fitch (1743-1798) di
Delaware.
Robert Fulton diresmikan kiblat uap pada tahun 1807 dengan clermont , populer
disebut " kebodohan fulton ini " yang mesin dan boiler diimpor dari Inggris. Keberhasilan
kapal ini diminta lain untuk mengikuti langkah fulton dan segera kapal uap yang navigasi
semua saluran air besar benua NortAmerican , dan industri baru lahir.

Gambar 1. The “ Clermont” Fulton’s Folly 1807

2.1 Flue Boiler


Pada tahun 1835 ada sekitar 700 buah kapal tenaga uap yang digunakan di
Amerika Serikat. Tekanan uap yang rendah beberapa pon di atas atmosfer dan boiler itu
hanya kotak persegi panjang dengan tungku persegi dan berliku fkues rendah cukup besar
bagi seorang pria untuk melewati untuk mengizinkan pembersihan. mereka terbuat dari
terpaku tembaga atau besi plat dan hampir selalu makan dengan air garam atau air baku .
batubara dan kayu adalah bahan bakar yang biasa digunakan. Monitor kapal yang terkenal
dilengkapi pada tahun 1861 dengan dua boiler firetube yang khas era tersebut , dan dunia
terbangun untuk nilai uap kapal besi powerec untuk layanan angkatan laut berikut
pertemuannya dengan CS Virginia ( ex - Merrimac ). Tuntutan untuk daya yang lebih tinggi
dan kecepatan mengakibatkan banyak desain boiler cerdik . pada tahun 1861 yang di luar
AS Navy cruiser Wampanoag mewakili puncak prestasi teknik kelautan di era perang sipil .
Kapal ini baik-baik saja adalah kapal tercepat hari dan selama persidangan mencapai
kecepatan maksimum 19,5 knot , mesin diarahkan padanya disertakan dengan superheater
steam dari empat boiler superheating dan delapan boiler watertube vertikal . Dalam
Klasifikasi Boiler 3

kenyataannya unit-unit kemudian adalah kombinasi watertubes dengan tungku


Cylinderical mirip dengan yang ditemukan di firetube dan retrun jenis boiler buang .
Tekanan boiler dipertahankan selama rekor berjalan sekitar 30 psig , yang tentang batas
atas tekanan selama era perang sipilscotch boilerssetelah perang sipil, terus kemajuan dalam
metalurgi dan rekayasa mengakibatkan boiler firetube silinder atau " scotch " boiler , seperti
yang digambarkan oleh ara 1 , menjadi yang paling populer . di akhir 1800-an dan awal
1900-an batubara boiler scotch digunakan untuk tekanan sampai 250 psig dan uap suhu
sampai 650 F. toleransi mereka untuk air yang buruk , minyak pelumas , dan
penyalahgunaan umum membuat mereka ideal untuk digunakan dengan mesin uap yang
juga mencapai puncaknya popularitas pada periode yang sama . ketika dilengkapi dengan
superheater dan pemanas udara , dan minyak menembak , yang scotch boiler memiliki
efisiensi sekitar 80 %.

Gambar 2. Flue Boiler

2.2 Scotch Boilers


Setelah perang dunia, perkembangan dalam bidang metalurgi dan rekayasa
menghasilkan teknologi baru yaitu ketel uap tabung api silindris atau Ketel Uap “Scotch”
yang sangat terkenal. Pada akhir 1800-an dan awal 1900-an, ketel uap Scotch yang
menggunakan batu bara digunakan pada kebutuhan tekanan mencapai 250 psig dan
temperature uap mencapai 650F. Ketika ketel uap Scotch dilengkapi dengan sebuah
pemanas lanjutan dan pemanas udara, serta pemanas oli, ketel uap Scotch mempunyai
efisiensi hingga 80%.

Gambar 3. Tampak depan dan tampak samping boiler scotch pembakaran minyak
dilengkapi dengan pemanas udara
4 Boiler, Turbin Gas dan Turbin Uap

2.3 Sectional Header Boiler


Perkembangan daripada ketel uap menciptakan sebuah kebutuhan akan tekanan
dan temperature uap yang lebih tinggi, dan ketel uap jenis Scotch digantikan oleh ketel uap
pipa air. Banyak usaha awal untuk membangun boiler tabung air ditakdirkan untuk gagal
karena kekurangan sirkulasi yang tidak diketahui, perawatan air yang tidak memadai, dan
pengaturan tabung yang buruk yang membuat perbaikan sulit dilakukan. Ketel uap pipa air
dalam dunia kelautan pertama yang berhasil adalah tipe ketel uap dengan drum berseling
pipa lurus dan header berkelok yang dikembangkan untuk menghindari masalah tersebut.
Hal itu terbukti, dengan konstruksi pipa yang lurus, inspeksi pada sisi air menjadi mudah
dan memungkinkan untuk pemeriksaan dan memungkinkan untuk dilakukan
pemanjangan pada tiap pipa ketel uap.
Pengaplikasian pertama pada kapal uap Reverie pada 1889, konsep ini
berkembang dengan pesat pada kapal-kapal dagang di Amerika dan Britania Raya. RADM
George W. Melville, petualang benua Artik terkenal dan Engineer-in-Chief pada U.S. Navy
dari tahun 1887 – 1903, menyimpulkan kebutuhan dasar dari ketel uap dalam dunia
perkapalan. Berdasarkan studi yang dilakukannya, kesimpulannya adalah ketel uap yang
benar-benar memuaskan harus memiliki karakteristik berikut ini :
- Keringanan yang wajar, dengan pemeriksaan yang cukup untuk menjamin peggunaan
yang panjang
- Ketersediaan air yang cukup, sehingga kegagalan pada suplai air atau semacamnya
tidak menimbulkan masalah seketika
- Aksesibilitas untuk pembersihan dan perbaikan pada air dan perapian
- Pipa lurus, tanpa sambungan sekrup pada api tapi sambungan sederhana yang mudah
teruji selama bertahun-tahun
- Tidak ada logan tuang/cor, baik besi maupun baja, mengalami tekanan
- Kemampuan meningkatkan uap dengan cepat
- High economy of space
- Bagian-bagian yang dapat dipertukarkan, dan selama menggunakan ukuran komersial
biasa, sehingga bahan perbaikan bisa didapat dimana saja.
- Kemampuan untuk menerima kerja paksa tanpa kerusakan
- Kemampuan untuk menerima kerja yang salah
- Keselamatan terhadap resiko ledakan.
Kinerja dari boiler tipe header ditingkatkan selama bertahun-tahun dengan
penggunaan 2-inci. tabung dengan tiga aliran gas, dan kemudian, 1,25 inci. atau 1-inci
tabung dalam satu aliran gas, untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kapasitas.
Kekuatan dasar dari desain ini ditunjukkan oleh fakta bahwa ketel uap jenis ini masih
banyak digunakan untuk keperluan penggerak pada kapal-kapal tua.
Klasifikasi Boiler 5

Gambar 4. Babcock & Wilcox Single-Pass Header-Type Marine Boiler

2.4 bent-Tube Boiler


Boiler tipe ini, yang mana menjadi percobaan pada akhir – akhir ini, yang pada
akhirnya digunakan pada tahun 1890. Daya penggerak utama untuk boiler ini
dikembangkan dari high-speed torpedo boat. Output dari uap yang tinggi yang mencapai
sekitar 250 psig, yang mana pada waktu itu mempunyai tekanan yang tinggi, dari aplikasi
keduanya dihasilkan natural sirkulasi watertube boiler dan tenaga sirkulasi boiler untuk
beberapa dari kapal kecil. Dengan tenaga sirkulasi boiler masalah dari control, pengolahan
feedwater, start-up, manufer, dan kekurangan dari penghambat pompa . Watertube boiler
dibuat dalam banyak bentuk sepanjang tahun. Desain akhir-akhir ini biasanya dari tipe
single-furnace (perapian tunggal), three-drum, double-uptake dengan superheater disatu sisi.
Jika temperature uap meningkat, itu menjadi hal penting untuk perkembangan sebuah
metode ekonomi untuk mengontrol temperatur uap sementara itu manufer dan terutama
pada pengoperasian bagian buritan. Ini dapat tercapai dengan memisah superheater boiler
yang mana nilai pemanasan yang ada di buritan. Selanjutnya, two-furnace boiler, yang mana
temperatur uap dikontrol oleh bermacam-macam pemanasan dalam dua perapian,
dikembangkan dengan usaha secara terus menerus untuk meminimalkan space atau tempat
dan berat.
Sementara banyak variasi dari tipe boiler yang sebelumnya telah digunakan diseluruh
dunia, tipe-tipe yang didiskusikan dengan serius dan menyatakan sebuah latar belakang
yang cukup untuk memahami dari tipe dan karakteristik generator uap.
Bent Tube Boiler adalah versi yang dikembangkan pada tabung boiler air. Prinsip kerja bent
tube boiler kurang lebih sama dengan boiler tabung air lainnya, tetapi menggunakan empat
drum. Bent tube boiler beroperasi pada prinsip suhu dan kepadatan air. Bent Tube boiler
6 Boiler, Turbin Gas dan Turbin Uap

memungkinkan untuk digunakan pada area yang memiliki permukaan perpindahan panas
yang luas, serta meningkatkan sirkulasi air alami.
Kontruksi dari bent tube boiler yaitu tiga drum ditempatkan pada sumber panas
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Keempat drum ditempatkan di dalam ruang panas
dan drum yang keempat terhubung ke atas tiga drum uap dengan bantuan bent water tube.
Tiga drum atas terhubung dengan tabung equalizer seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Uap diambil dari tabung equalizer.
Cara kerja bent tube boiler yaitu air umpan masuk melalui drum sebelah kanan paling
atas. Karena kepadatan air lebih besar, maka air ini turun ke drum keempat bagian bawah.
Air dalam drum keempat terhubung dengan dua drum bagian atas lainnya dan
dihubungkan dengan pipa-pipa dimana dalam pipa-pipa tersebut terjadi pemanasan dan
akibatnya dihasilkan gelembung-gelembung uap dari pipa dan drum tersebut. Dan
gelembung uap yang dihasilkan naik ke drum atas di mana uap tersebut kemudian diambil
dari bagian atas tangki boiler.

Gambar 5. Bent-tube Boilers

3. Klasifikasi Boiler Secara Umum


3.1 Boiler Pipa Api
Boiler Pipa Api atau Fire Tube Boiler adalah jenis boiler dimana gas panas melewati
pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Terdiri
dari tangki air yang dilubangi dan dilalui pipa-pipa, dimana gas panas yang mengalir pada
tanki tersebut digunakan untuk memanaskan air di tanki. Air yang dipanaskan
menghasilkan uap panas yang dapat digunakan untuk memanaskan air dikamar mandi
ataupun laundry. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relative
kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers
kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18
kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan
bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers
dikonstruksi sebagai “paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
Klasifikasi Boiler 7

Pada jenis Boiler pipa api, gas panas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa-pipa
yang dibagian luarnya diselimuti air sehingga terjadi perpindahan panas dari gas panas ke
air dan air berubah menjadi uap. Keterbatasan dari boiler pipa api adalah tekanan uap tidak
dapat dibuat terlampau tinggi karena ketebalan drum akan sedemikian tebalnya sehingga
tidak menguntungkan. Boiler seperti ini banyak digunakan dipabrik-pabrik gula karena
tidak memerlukan tekanan uap yang tinggi.

Gambar 6. Boiler Pipa Api

3.2 Boiler Pipa Air


Water tube boiler atau Boiler pipa air adalah jenis boiler dimana air umpan boiler
mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan olehgas
pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk
pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas
steam antara 4.500 – 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube
boilers yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas.
Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara
paket.
Air mengalir melalui susunan pipa yang terletak di dalam gas panas yang dihasilkan
dari pembakaran. Pada boiler water tube, air panas tidak berubah menjadi uap, sehingga
bisa langsung digunakan untuk keperluan seperti air panas di kamar mandi, laundry.
Ketika air dalam pipa-pipa yang didih mendapat pemanasan, air dalam pipa menjadi
mendidih sehingga air mengandung uap dan berat jenis air berkurang, air dan uap mengalir
ke atas. Air yang berat jenisnya lebih besar akan turun dan menggantikan posisi air yang
menuju ke atas. Pada drum atas air dan uap berpisah menjadi uap jenuh, kemudian uap
jenuh disalurkan ke superheater untuk diubah menjadi uap panas lanjut. Uap panas lanjut
yang keluar dari superheater inilah yang akan dimanfaatkan sebagai penggerak mesin uap.
Pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas berada diluar
pipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan tekanan sangat tinggi (lebih dari 100 Bar).
Gambar Boiler pipa air dapat dilihat pada gambar .
8 Boiler, Turbin Gas dan Turbin Uap

Gambar 7. Boiler Pipa Air

4. Tipe – Tipe Boiler Pada Kapal


4.1 Two Drum Boiler / Ketel Uap Drum Ganda
Two-Drum boiler atau biasa disebut D-type boiler biasanya terdiri dari drum uap
dan drum air yang terhubung oleh sekat air dan tabung boiler bank. Superheater dipasang
diantara sekat air dan boiler bank yang mana masing – masing tabung dapat disusun secara
vertikal maupun horizontal, tergantung dari susunan mana yang terbaik sesuai dengan
susunan permesinan. Ketika diperlukan, temperatur dari uap dapat dikontrol oleh sebuah
attemperator yang terletak baik di drum uap maupun drum air. Letak dari pembakar
minyak tergantung pada penataan permesinan dan bisa saja pada dinding bagian depan,
atap, atau dinding samping.
Dari sekian banyak pemasangan, beberapa bentuk dari air heater digunakan bersamaan
dengan sebuah economizer. Tipe dan proporsi dari perlengkapan bantu heat exchanger ini
tergantung pada perencanaan siklus. Jika dua tahap dari pemanasan dipilih, uap airheater
dan economizer sering digunakan. Pada airheater uap, memadatkan uap bertekanan rendah
(40 – 65 psi) dan memanaskan udara yang baru masuk.
Sirkulasi alami digunakan secara eksklusif pada boiler Two-drum dan tergantung pada
downcomers, yang mana variasi internal (dipanaskan) dalam satuan dari nilai rendah atau
variasi external (tidak dipanaskan) dalam nilai tinggi untuk kapal perdagangan dan kapal
perang. Sebuah peralatan bantu desuperheater terpasang dalam drum uap atau air pada
Klasifikasi Boiler 9

kebanyakan kapal untuk menyuplai temperatur rendah untuk tujuan lain daripada propulsi
utama.

Gambar 8. Two-drum Boilers

4.2 Reheat Boilers


Dalam siklus pemanasan ulang, uap menghasilkan tekanan yang tinggi, superheated
pada boiler konvensional dan elemen superheater, dan dikembangkan melalui elemen
tekanan tinggi dari turbin ke inlet pressure dari reheater. Kemudian reheated ini mengurangi
tekanan dan memperluas melalui elemen tekanan rendah dari turbin. Untuk lebih jelas dan
pengoperasian yang dapat dipercaya, yang berarti harus ditetapkan untuk memproteksi
reheater dari kelebihan panas selama proses manufer dan proses pengoperasian pada
buritan kapal ketika aliran uap reheater menurun atau kosong. Desain yang cocok untuk
boiler reheat, oleh karena itu, agak lebih rumit daripada superheater untuk siklus
konvensional nonreheat. Pemanasan ulang dari uap menjadi semakin bagus untuk dipasang
agar meningkatkan horsepower. Bahan bakar dapat diperoleh dari reheat yang cukup untuk
mengatasi masalah permesinan. Dalam boiler divided-furnace, bentuk dari boiler two-furnace,
satu perapian menyuplai panas untuk reheater dan perapian yang lain menyuplai panas ke
superheater. Beberapa desain menggabungkan bagian dari superheater kedalam reheater zone
untuk memberikan tambahan proteksi untuk reheater dan untuk memperoleh karakteristik
temperatur uap yang diinginkan. Aliran gas dari keduanya yaitu reheater dan superheater
kombinasi dalam bank tabung pembangkit utama, dan jalur aliran gas tunggal dirawat
melalui alat bantu penukar panas yang sama dalam desain single-furnace.

4.3 Forced Circulation Boiler


Sejak kali pertama boiler digunakan di kapal, pada desainer boiler melakukan riset
dan uji coba dengan beberapa variasi untuk memperkecil ukuran dan berat boiler. Sebuah
10 Boiler, Turbin Gas dan Turbin Uap

Boiler diatur untuk sirkulasi alami dari air dan uap untuk penurunan tekanan rendah yang
hanya bisa didapatkan dengan memasang "downcomers" dan "risers". Didalam tube wall
terdapat air yang bersirkulasi dari boiler drum melalui down comer dan low header. Panas
yang dihasilkan dari proses pembakaran didalam furnance sebagian diberikan kepada air
yang ada didalam tube wall sehingga air berubah menjadi uap.Selain berfungsi untuk
membuat air menjadi uap, tube wall juga mencegah penyebaran panas dari dalam furnance
ke udara luar dan untuk lebih menjamin agar panas tersebut tidak terbuang ke udara luar
melewati tube wall, maka dibalik tube wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang
terbuat dari mineral fiber.Sedangkan pada down comer merupakan pipa yang berukuran
besar, menghubungkan bagian bawah boiler drum dengan lower header. Down comer (pipa
turun) tidak terkena panas secara langsung dari ruang bakar. Dan untuk menghindari
kerugian panas yang terbuang pada down comer, maka down comer diberi isolasi.
Boiler LaMont, yang ditunjukkan secara skematis pada gambar 3 , adalah contoh
khas dari tipe sirkulasi paksa. Saat digunakan di luar negeri, belum ditemukan aplikasi luas
di bidang kelautan di A.S. Pembuat LaMont menggunakan satu drum uap dan air. Suction
pompa yang beredar dipasok oleh gravitasi dari drum ini dan memaksa air melalui
permukaan tabung pembangkit, yang dikompres dari sejumlah rangkaian tabung yang
disusun antara sundulan distribusi dan drum uap.

Gambar 9. Skema LaMont Boiler dengan economizer dan superheater

4.4 Supercharged Boiler


Boiler Supercharged memiliki karakteristik menggunakan pembakaran bertekanan
lebih tinggi daripada satu atmosfer dalam perapian untuk mendapatkan manfaat berat jenis
gas yang lebih tinggi dan kecepatan gas yang lebih tinggi daripada boiler yang ada pada
bidang marine. Dalam tipe boiler ini, gas buang pada tekanan yang tinggi cukup untuk
menjalankan sebuah turbin gas, yang mana menjalankan sebuah kompresor axial-flow yang
menyuplai pembakaran udara. Pembakaran bertekanan hingga 5 atmosfer dengan mudah
didapatkan dan memperbolehkan ukuran dari boiler untuk dikurangi besarnya ketika
dibandingkan dengan unit konvensional. Tempat tabung pembangkit dapat dikurangi jika
sarat kerugian menjadi pertimbangan kedua. Boiler velox, yang mana dari perkembangan
Klasifikasi Boiler 11

boiler supercharged, adalah boiler force-circulation. Namun, supercharged yang berikutnya


dikerjakan sirkulasi alami untuk menghindari komplikasi yang besar dari sirkulasi pompa.

Gambar 10. Supercharged Boiler

4.5 Waste Heat Boiler


Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi, boiler limbah
panas dapat dipasang secara ekonomis. Jika kebutuhan steam lebih dari steam yang
dihasilkan menggunakan gas buang panas, dapat digunakan burner tambahan yang
menggunakan bahan bakar. Jika steam tidak langsung dapat digunakan, steam dapat
dipakai untuk memproduksi daya listrik menggunakan generator turbin uap. Hal ini
banyak digunakan dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang dari turbin gas dan
mesin diesel.
Boiler waste-heat biasanya terdiri dari tabung banks, mirip dengan economizer,
dihubungkan ke tabung uap yang cocok. Beberapa unit didesain untuk membakar oli yang
menambah pemanasan limbah yang tersedia atau menggantikan itu ketika unit utama mati.
Permesinan bantu dari Boiler oil-fired biasanya dari tipe boiler two-drum dan dihasilkan
uap jenuh. Sirkulasi alami pada umumnya dikerjakan untuk semua kapasitas. Dan forced
circulation pada umumnya dibatasi untuk boiler – boiler kecil dengan keluaran uap yang
rendah.
12 Boiler, Turbin Gas dan Turbin Uap

Gambar 11. Boiler limbah panas

4.6 Atmospheric Circulating Fluidized Bed Combustion Boilers (CFBC)


Dalam sistim sirkulasi, parameter bed dijaga untuk membentuk padatan melayang
dari bed. Padatan diangkat pada fase yang relatif terlarut dalam pengangkat padatan, dan
sebuah down-comer dengan sebuah siklon merupakan aliran sirkulasi padatan. Tidak
terdapat pipa pembangkit steam yang terletak dalam bed. Pembangkitan dan pemanasan
berlebih steam berlangsung di bagian konveksi, dinding air, pada keluaran pengangkat/
riser. Boiler CFBC pada umumnya lebih ekonomis daripada boiler AFBC, untuk
penerapannya di industry memerlukan lebih dari 75 – 100 T/jam steam. Untuk unit yang
besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler CFBC akan memberikan penggunaan
ruang yang semakin baik, partikel bahan bakar lebih besar, waktu tinggal bahan penyerap
untuk pembakaran yang efisien dan penangkapan SO2 yang semakin besar pula, dan
semakin mudah penerapan teknik pembakaran untuk pengendalian NOx daripada
pembangkit steam AFBC.

Gambar 12. Boiler CFBC


Klasifikasi Boiler 13

4.7 Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler


Kebanyakan boiler yang beroperasi untuk jenis ini adalah Atmospheric Fluidized Bed
Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini hanya berupa shell boiler konvensional biasa yang
ditambah dengan sebuah fluidized bed combustor. Sistim seperti telah dipasang
digabungkan dengan water tube boiler/ boiler pipa air konvensional. Peralatan Energi Panas:
Boiler & Pemanas Fluida Termis. Batubara dihancurkan menjadi ukuran 1 – 10 mm
tergantung pada tingkatan batubara dan jenis pengumpan udara ke ruang pembakaran.
Udara atmosfir, yang bertindak sebagai udara fluidisasi dan pembakaran, dimasukkan
dengan tekanan, setelah diberi pemanasan awal oleh gas buang bahan bakar. Pipa dalam
bed yang membawa air pada umumnya bertindak sebagai evaporator. Produk gas hasil
pembakaran melewati bagian super heater dari boiler lalu mengalir ke economizer, ke
pengumpul debu dan pemanas awal udara sebelum dibuang ke atmosfir.

5. Alat–alat Bantu (Auxiliary Heat Exchangers) dan Bagian-bagian


Boiler
5.1 Economizer
Economizer adalah Heat Exchanger (penukar kalor) yang dipasang pada saluran
air pengisi sebelum air masuk ke Boiler Drum . Konstruksi Economizer berupa sekelompok
pipa-pipa kecil yang disusun berlapis-lapis. Di bagian dalam pipa mengalir air pengisi yang
dipompakan oleh Boiler Feed Pump dan dibagian luar pipa mengalir gas panas hasil
pembakaran yang terjadi di ruang bakar. Karena temperatur gas panas lebih tinggi dari
temperatur air pengisi maka gas panas menyerahkan panas kepada air pengisi sehingga
temperatur air pengisi menjadi naik dan diharapkan mendekati titik didihnya, tapi jangan
melampaui titik didih karena akan menyebabkan terbentuknya uap di dalam pipa
Economizer dengan akibat lebih lanjut terjadi overheating pada pipa tersebut.

Gambar 13. Economizer

5.2 Air Heaters


14 Boiler, Turbin Gas dan Turbin Uap

Air Heaters diklasifikasikan ke dalam 2 tipe, yaitu, recuperative dan regenerative.


Pada tipe recuperative, kalor atau panas yang dihasilkan oleh pembakaran melewati sebuah
partisi yang memisahkan produk dengan udara. Contoh dari tipe recuperative adalah tipe
tubular dan tipe datar. Pada tipe pemanas tubular (berbentuk tabung), dinding dari tabung
mengirimkan kalor atau panas dari gas ke udara. Sedangkan pada tipe datar, udara dan gas
dipisahkan oleh plat yang dilalui aliran panas.

Gambar 14. Tubular Air Heater

Pada tipe regenerative, kalor atau panas disimpan terlebih dahulu pada struktur
pemanas itu sendiri saat melewati aliran gas panas. Panas kemudian dilepaskan ke udara
saat struktur berubah melalui aliran udara. Contoh dari tipe ini adalah Air preheater pada
boiler.

5.3 Boiler Drum


Boiler Drum adalah bejana tempat menampung air yang datang dari Economizer dan
uap hasil penguapan dari Tube Wall ( Riser). Kira-kira separoh dari drum berisi air dan
separohnya lagi berisi uap. Boiler Drum terbuat dari plat baja dilas dan dilengkapi
diantaranya :
a. Man hole.
b. Saluran menuju Superheater.
c. Saluran menuju Feedwater Inlet.
d. Saluran menuju Blow Down.
e. Saluran menuju Down Comer.
f. Saluran menuju Safety Valve.
g. Pipa injeksi bahan Kimia.
h. Pipa Sampling.
i. Pipa menuju alat ukur dan alat kontrol.
Seperti terlihat pada Gambar di bagian dalam Boiler Drum terdapat peralatan-
peralatan Screen dryer (pengering uap) dan Steam separator (pemisah uap). Level air
didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira separoh dari tinggi drum. Banyaknya
air pengisi yang masuk ke dalam drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang
meninggalkan drum, sehingga level air terjaga konstant. Pengaturan level didalam Boiler
Klasifikasi Boiler 15

Drum dilakukan dengan mengatur besarnya pembukaan Flow Control Valve. Apabila level
didalam air drum terlalu rendah/tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya
Overheating pada pipa-pipa Boiler, sedangkan bila level drum terlalu tinggi, kemungkinan
butir-butir air terbawa ke turbin dan mengakibatkan kerusakan pada turbin. Untuk
mengamankannya pada boiler drum dipasang alarm untuk level high dan level low serta
trip untuk level very low dan very high. Level air didalam boiler drum dapat dimonitor
dengan menggunakan perlatan level gauge/level indikator yang terdapat didekat boiler
drum (lokal), atau dengan cara remote (jarak jauh) di control room, juga dicatat pada level
recorder. Uap yang dihasilkan dari dalam tube wall (riser), terkumpul didalam boiler drum.
Uap akan mengalir ke arah puncak boiler drum melewati steam separator dan screen dryer
lalu keluar dari dalam drum dalam keadaan kering menuju separator dan akhirnya ke
turbin. Butir-butir air yang terpisah dari uap akan jatuh dan bersirkulasi kembali bersama
air yang baru masuk.

Djokosetyardjo, M.J. (1999). Ketel Uap, PT Pradnya Paramita, Jakarta.


Roy, L. Harrington. (1972). Marine Engineering, The Society Of Naval Architects And Marine
Engineers, 601 Pavonia Avenue, Jersey City, N.J 07306
Flanangan, G.T.H. (1990). Marine Boiler, Butterworth-Heinemann, Great Britain.
Jackson, J. James, Steam Boiler Operation. Prentice-Hall Inc., New Jersey. 1980.
Latham, R. F. (1956), Naval Boiler, U.S. Naval Institute, Annapolis, Md.
De Brujin, L.A. ; Muilwijk, L. (1982). Ketel Uap, Bhrata Karya Aksara, Jakarta
Undang-Undang (stoom ordonnantie) Verordening stoom ordonnantie 1930

You might also like