ABSTRAK

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang menginfeksi manusia. Penyakit
ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-
paru. Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2013 memperkirakan sebanyak 8.6 juta kasus TB
pada tahun 2012. Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013 menyatakan sebanyak 0.4% penduduk
Indonesia terkena tuberkulosis. Angka keberhasilan pengobatan TB di Indonesia pada tahun 2015
memiliki capaian tertinggi 93% sedangkan capaian terendahnya yaitu sebesar 37%. Terapi pengobatan
standar TB yang meliputi rifampicin, isoniazid, pirazinamid diberikan dalam kurun waktu 6 bulan. Hal ini
disebabkan bakteri dorman dalam bentuk laten. Kondisi ini menyebabkan agen antibiotic tidak dapat
mengeradikasi bakteri. Terlebih lagi, bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki pertahanan pasif dan
terspesialisasi yang menyebabkan resisten terhadap antibiotik. Tujuan penulisan karya tulis ini yaitu untuk
memperkenalkan terapi mikobakteriofag sebagai alternatif terapi tuberkulosis. Bakteriofag merupakan
virus yang dapat menginfeksi bakteri dan menyebabkan kematian pada sel inangnya. Dalam kasus TB,
bakteri ini dapat diinfeksi oleh virus mikobakteriofag. Sebagai agen penerapi TB, strain digunakan yaitu
Mikobakteriofag D29 dan TM4 yang dapat menginfeksi bakteri M. tubeculosis dan M. avium. Virus ini
dienkapsulasi oleh lipid bilayer sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas serta dapat menghantarkan
obat ke sel-sel target. Proses masuknya mikobakteriofag ke dalam sel melalui proses endositosis dan fag
akan dilepaskan ke dalam sel. Penetrasi virus terhadap sel bakteri menggunakan enzim endolisin yang
difusikan oleh peptida pen-destabilisasi lipopolisakarida. Mikobakteriofag sebagai agen antimikroba akan
menyebabkan lisis serta peningkatan superoksida sehingga akan menyebabkan kematian pada sel bakteri.
Oleh karenanya, mikobakteriofag memiliki potensi untuk menjadi agen terapi penyakit tuberkulosis.

Kata Kunci : Mikobakteriofag, Tuberkulosis.