You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil kebidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untukmendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatalcare (ANC), petugas
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosiskehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin, dkk., 2002).

Menurut Wiknjosastro (2005), pada pengawasan wanita hamil hubungan dan


pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin
wanita tersebut diberi pengertian sedikit tentang kehamilan. Tujuan pengawasan wanita
hamil ialah menyiapkan ia sebaikbaiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu
dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan postpartum
sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ibu hamil di anjurkan untuk
melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu kali pada
trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan dua kali pada trimester III (DepKes RI,
2009).

Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihatdari cakupan
pelayanan antenatal. Peningkatan pelayanan kesehatan antenatal dipengaruhi oleh
pemanfaatan pengguna pelayanan antenatal. Dengan tidak dimanfaatkannya sarana
pelayanan antenatal dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti: ketidakmampuan
dalam hal biaya, lokasi pelayanan yang jaraknya terlalu jauh atau petugas kesehatan
tidak pernah datang secara berkala (Wiknjosastro, 2005). Pelayanan antenatal
terintegrasi merupakan integrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program
lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen Kesehatan, yang
diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal. (Depkes, RI. 2009)
Notoatmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu setelah
seseorang seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan. Pengetahuan
juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan informasi yang diperbarui yang didapat dari
proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat
penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ANC (Ante Natal Care)
2. Apakah tujuan dari ANC
3. Bagaimana Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
4. Bagaimana Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
5. Faktor-Faktor Apa Sajakah Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ANC (Ante Natal Care)
2. Untuk Mengetahui Tujuan ANC
3. Untuk Mengetahui Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
4. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Ante Natal Care (ANC)
5. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian ANC
Ante Natal Care merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52).

B. Tujuan Ante Natal Care (ANC)


1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.
Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
3. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengans elamat ibu dan bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
4. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara optimal.

C. Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)


Standar 1 : Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan
langkah : Pengumpulan data dan analisa data, penentuan diagnosa perencanaan,
evaluasi dan dokumentasi.
Standar 2 : Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis
berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rurnah dan berinteraksi dengan masyarakat secara
berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan
secara teratur.
Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis
dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan, khususnya
anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS (Penyakit Menular Seksual) / infeksi HIV (Human
Immuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas. Mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka
harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan rnerujuknya untuk tindakan
selanjutnya.
Standar 5: Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi
untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman
serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping
persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi kadaan gawat
darurat. Bidan hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini.
(PPIBI, 1999:26-27)

D. Penatalaksanaan Antenatal Care


Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik
umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar
dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1. (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
2. Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
3. Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4. Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5. Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Interval
Lama %
Antigen (selang waktu
perlindungan Perlindungan
minimal)
TT 1 Pada kunjungan- -
antenatal pertama
TT 2 4 minggu setelah3 tahun 80
TT 1
TT 3 1-6 bulan setelah5 tahun 95
TT 2
TT 4 1 tahun setelah TT10 tahun 95
3
TT 5 1 tahun setelah TT25 tahun/ 99
4 seumur
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi
yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung
normal.
7. (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada
ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI,
2001:23)

E. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)


Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah
kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke
fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga kesehatan baik diposyandu,
pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan
Ante Natal Care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu
hamil (Depkes RI, 2001:31)
Kunjungan ibu hamil Kl
Kunjungan baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan.
Kunjungan ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan
seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama
satu periode kehamilan berlangsung.
K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan
dengan syarat:
1) Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
2) Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
3) Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke
36).
4) Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)

1. Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan
berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
2. Ekonomi
Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah
keluarga rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan,
masalah yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil
kekurangan energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga
untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama
kehamilan.
3. Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam
memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita
meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang
menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4. Geografis
Letak geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang
terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transpontasi yang
sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI, 2001:57).
5. Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini
mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.
6. Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan
seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya
digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang
berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu
yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan,
media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam
melakukan kunjungan antenatal care.
7. Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini
dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang
terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat
diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri,
suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri,
mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri
dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).

DAFTAR PUSTAKA
Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 29
Maret 2011
http://www.kti-skripsi.com/2010/05/kti-kebidanan-tentang-anc.html
Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

You might also like