You are on page 1of 5

ANATOMY OF MALE GENITAL ORGANS

References :

Moore,Ketih L.2010.”Clinically Oriented Anatomy 6th edition”.Lippincott Williams & Wilkins/Chapter 3 pelvis and
perineum / male internal genital organs

Tortora, Gerard J.2009.”Principles of Anatomy and Physiology 12th edition”.Wiley/Chapter 28 The Reproductive System
/ Male Reproductive System

External genital

- Scrotum
Kantung fibromuscular cutaneus penutup testis. Terletak posteroinferior dari penis dan inferior dari simfisis pubis. Secara
eksternal, terlihat seperti kantung tunggal yang dipisahkan oleh sebuah garis tengah, raphe. Secara internal, terbagi
menjadi 2 lobus, masing-masing berisi single testis yang dipisahkan oleh scrotal septum (tersusun dari superficial fascia &
jaringan otot polos bernama dartos muscle). Bersama dengan setiap testis di dalam skrotum, terdapat jaringan otot
rangka bernama cremaster muscle. Skrotum dapat beradaptasi terhadap panas dengan sedikit naik ke rongga pelvis atau
pada suhu dingin (mendekat ke arah tubuh). Lokasi skrotum & kontraksi dari jaringan ototnya, mengatur suhu testis.
Dimana, produksi sperma normal membutuhkan suhu sekitar 2 – 30 C di bawah suhu tubuh.
Vaskularisasi :
- Arteri : anterior = eksternal pudendal ; posterior = internal pudendal ; percabangan testicular dan cremaster
- Vena : vena scrotal  eksternal pudendal vein
- Limfatik : superficial inguinal
Inervasi :
- Anterior : illoinguinal  scrotal nerve
- Posterior : perineal nerve  sacral nerve

- Penis
Alat kopulasi dan saluran keluarnya urin & sperma. Terdapat 2 jaringan erektil dan 3 badan silindris.
- Corpora cavernosum ( 2 badan silindris di daerah dorsal)
- Corpus spongiosum ( 1 badan silindris di daerah ventral)
Masing-masing corpus dibungkus oleh tunica albuginea. Penis terdiri dari 3 bagian, yaitu :
- Root : Crura  dikelilingi otot ischiocavernosus ; Bulbus  dikelilingi otot bulbospongiosa
- Body : terdiri dari kulit, jaringan ikat, pembuluh darah dan limfa. Bagian terpanjang dari spongy urethra
- Glans : kaya akan saraf  sensitif ; bagian ujung terdapat urethral orifice (bukaan dari urethra)
Ligamen : Ligamen Suspensori, Ligamen Fundiform, Ligamen Triangular
Otot : Superficial Transverse Perineal, Deep Transverse Perineal (membentuk spinkter), Ischiocavernosus
(mempertahankan ereksi)
Vaskularisasi :
- Arteri : Internal pudendal dorsal (semua), deep (crura & cavernosus), bulb artery
Eksternal pudendalkulit penil
- Vena : Vena plexus deep dorsal ; Superficial dorsal  eksternal pudendal
- Limfatik : skin = superficial inguinal ; deep = internal iliac
Inervasi :
- S2,S3,S4 (simpatis)pudendal nervedorsal nerve (kulit dan glans)
- Illoinguinal nerve (kulit di root)
Internal genital

- Testis (jamak : TESTES)


Sepasang kelenjar berbentuk oval dalam skrotum, berukuran (P : 5 cm dan D : 2,5 cm ). Digantung dalam skrotum oleh
spermatic cord. Berfungsi memproduksi sperma, hormon (terutama testosterone). Sperma dibentuk oleh tubulus
seminiferus, kemudian dibawa melalui straight  rete testis. Testis ditutupi secara parsial oleh serous membrane (tunica
vaginalis), pengumpulan cairan serosa di dalam tunica vaginalis disebut Hydrocele.
Internal dari tunica vaginalis terdapat kapsul yang tersusun dari dense irregular connective tissue, disebut tunica
albuginea  masuk ke dalam membentuk septa yang membagi testis menjadi rangkaian internal compartment, disebut
lobules. Setiap lobus mengandung 200 – 300 tubule yang sangat coiled, yaitu tubulus seminiferous,tempat
berlangsungnya spermatogenesis.
Tubulus seminiferous terdiri dari 3 lapisan :
- Tunica propia : tersusun dari fibrous connective tissue & fibroblast. Inner most layer (contractile myoid cells)
- Basal lamina : berada di antara tunica propia & seminiferous epithelium
- Seminiferous epithelium : terdapat spermatogenic cells & sertoli cells
Epitel tubulus seminiferous mengandung 2 jenis sel :
- Sel spermatogenic  sel yang akan membentuk sperma
- Sel sertoli / sel sustentacular  sel penyokong, berfungsi :
- Membentuk blood testes barrier
- Memberi nutrisi untuk spermatocyte, spermatids, & sperm
- Memfagositosis kelebihan sitoplasma seiring dengan perkembangan sel spermatogenic
- Mengontrol pergerakan spermatogenic cell
- Mengontrol pelepasan sperma ke lumen tubulus seminiferous
- Produksi cairan untuk transport sperma
- Sekresi hormon inhibin
- Memediasi efek hormon testosteron & FSH
Di ruang antara tubulus seminiferous yang berdekatan terdapat kelompok sel yang disebut Sel Leydig (sel interstisial),
mampu mensekresikan testosterone.
Histologi :
- Dilapisi : - Tunika Vaginalis, lapisan visceral, dan paritetal
- Tunika Albuginea (jaringan ikat)  membentuk septa terdiri dari 200 – 300 lobules
- Dalam lobule terdapat tubulus, pembuluh darah, limfa, jaringan ikat, saraf, dan sel-sel
- Tubulus seminiferus : dilapisi complex stratified epithelium, lamina basalis (terdapat sel myoid), jaringan ikat
- Duktus eferens dikelilingi sel kuboid tak bersilia tapi ke arah epididimis diselingi sel bersilia
- Rete testis dilapisi oleh sel kuboid
Vaskularisasi :
- Arteri : abdominal  testicular
- Vena : testis & epididimis  pampiniorm plexus  yang kiri ke renal dulu
- Limfa : para-aortic lymph node
Inervasi :
- Testicular plexus : visceral aferen , simpatik T7, vagal parasimpatik
- Duktus Intratesticular
Terdiri dari : Convoluted seminiferous tubules, tubuli recti, rete testes (jaringan dari duktus di testes), ductuli efferentes
(batas antara duct of testes dengan duct of epididimis). Jalur : Convoluted seminiferous tubules tubuli recti rete
testesductuli efferentes
a. Tubulus seminiferous
b. Tubuli recti
Didalamnya hanya terdapat sel sertoli. Tersusun dari simple cuboidal epithelium & dense connective tissue
c. Rete testis
Anastomosing network & mediastinum testis. Tersusun dari low cuboidal epithelium
d. Ductuli efferentes
Tersusun dari 10-20 ducts. Dindingnya : tersusun dari epitel yang selnya terdiri dari 2 jenis (simple cuboidal :
mengabsorbsi cairan & ciliated columnar cells : mengandung cilia untuk menyapu spermatozoa) dan otot polos.
Ductulus ini membentuk kepala epididimis
- Duktus Eksretori
a. Epididimis (jamak : EPIDIDIMIDES)
Terletak posterior dari testis. Dibentuk oleh kumpulan duct of epididimis. Single, comma shaped organ 4 cm.
Dibungkus oleh tunika vaginalis (kecuali bagian posterior). Berfungsi untuk pematangan sperma, penyimpanan
sperma hingga mature, absorbsi, sekresi (glikoprotein). Terdiri dari :
- Kepala : berada di bagian posterior. Terdiri dari lobulus yang dibentuk oleh 12-14 efferent ductule yang coiled
- Tubuh : terdiri dari convoluted duct of epididimis
- Ekor : dihubungkan ke ductus deferens, yaitu saluran yang membawa sperma ke ejaculatory duct
Histologi : dilapisi pseudostratified columnar, dikelilingi otot polos (gerak peristaltik), terdapat mikrovili panjang dan
tidak teratur (stereocilia)
b. Vas Deferens
Terletak posterior dari bladder dan superior dari vesika seminalis. Berfungsi untuk penyimpanan dan transport
sperma. Pembesaran vas deferns (ampula) menyempit lagi dan bergabung dengan duktus vesika seminalis 
duktus ejakulasi
Vaskularisasi :
- Arteri : inferior/superior vesical duktus deferen arteri
- Vena : bersebelahan dengan arteri
- Limfa : eksternal iliac lymph node
Inervasi : inferior hypogastric plexus
Histologi : dilapisi 3 otot ( longitudinal-sirkular-longitudinal). Dilapisi oleh pseudostratified columnar (berstereosilia)
dan jaringan ikat. Bagian terbesar (ampula) dindingnya tebaldan berlipat-lipat, akhir dari sel otot.
c. Urethra
Saluran pengeluaran semen dan urin. Panjangnya 20 cm. Dibagi menjadi 4 bagian :
- Pre-prostatic urethra : memanjang dari leher bladder sampai superior prostat
- Prostatic urethra : paling lebar dan mudah berdilatasi
- Intermediate urethra : bagian paling pendek (1-2cm) dan sempit
- Spongy urethra : bagian terpanjang (15-16cm) berakhir sampai orifice
- Sel Aksesori
a. Vesikula Seminalis
Posterior dari bladder dan anterior dari rectum. Mensekresi fluid (60%) berwarna kuning.
- Fruktosa (bahan baku energi)
- Prostaglandin ( kontraksi dan menstimulasi mukus)
- Clotting protein
- Bersifat basa (menetralisir daerah asam)
Histologi : terdiri dari 2 tabung (15 cm) yang berkelok. Mukosanya berlipat dan dilapisi pseudostratified columnar
yang banyak mengandung granula sekretori. Lamina propia banyak mengandung oto polos dan serat elastin
b. Prostat
Kelenjar asesori terbesar. Terletak inferior dari bladder. Vaskularisasi
- Arteri : Internal iliac
- Vena : Prostatic plexus
- Limfa : Internal iliac
Inervasi : pelvic splahnic (S2,S4) parasimpatik dan hypogastric plexus simpatik
Mensekresi fluid seperti susu
- Enzim proteolitik (pencairan)
- Seminoplasmin (antibiotik)
- Asam sitrat (sumber energy)
Histologi : dibentuk oleh sel kuboid atau stratified columnar. Terdapat stroma fibromuskular mengelilingi kelenjar.
Daerah kelenjar :
- Periferal zone (70%) rentan kanker
- Central zone (5%)
- Transition (5%) rentan hyperplasia
c. Bulboretra (Cowper’s)
Proksimal terhadap intermediate urethra. Mensekresi fluid :
- Alkalin (menetralisir asam)
- Mukus (lubrikasi urethra)
Histologi : dilapisi kuboid selapis, berdiameter 3-5 mm, terdapat sel otot rangka dan otot polos

You might also like