You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI SEIMBANG

Topik : Gizi Seimbang


Pokok bahasan : Gizi Seimbang untuk balita
Target /sasaran : Orang tua (Ibu-Ibu)
Hari / Tanggal : Kamis, 12 April 2018
Waktu : 30 menit
Tempat : Sekretariat RW.7 Kelurahan Duri Kepa

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Gizi Seimbang. Ibu-ibu diharapkan dapat
memotivasi keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu guna mendapatkan Gizi
seimbang.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Gizi Seimbang ibu-ibu dapat :
1. Mengetahui pengertian makanan bergizi
2. Mengetahui triguna makanan bergizi
3. Mengetahui manfaat ASI untuk makanan bergizi
4. Mengetahui prinsip gizi seimbang
5. Mengetahui gizi seimbang untuk berbagai kelompok
6. Mengetahui tanda dan gejala kurang gizi
7. Mengetahui penyebab kurang gizi
8. Mengetahui akibat kurang gizi
9. Mengetahui gangguan makanan gizi seimbang

C. MATERI PELAJARAN
1. Pengertian makanan bergizi
2. Triguna makanan bergizi
3. Manfaat ASI untuk makanan bergizi
4. Prinsip gizi seimbang
5. Gizi seimbang untuk berbagai kelompok
6. Tanda dan gejala kurang gizi
7. Penyebab kurang gizi
8. Akibat kurang gizi
9. Gangguan makanan gizi seimbang

D. PESERTA
1. Orang tua bayi dan balita

E. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

F. MEDIA
1. Power point
2. Leaflet
3. Microphone

G. EVALUASI
Ibu-ibu dapat :
1. Mengetahui pengertian makanan bergizi
2. Mengetahui triguna makanan bergizi
3. Mengetahui manfaat ASI untuk makanan bergizi
4. Mengetahui prinsip gizi seimbang
5. Mengetahui gizi seimbang untuk berbagai kelompok
6. Mengetahui tanda dan gejala kurang gizi
7. Mengetahui penyebab kurang gizi
8. Mengetahui akibat kurang gizi
9. Mengetahui gangguan makanan gizi seimbang

SUSUNAN ACARA KEGIATAN POSYANDU PENYULUHAN TERKAIT GIZI


SEIMBANG DI RW 007 KELURAHAN DURI KEPA KECAMATAN KEBON JERUK
KAMIS, 12 APRIL 2018

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1 5 Menit Pembukaan:
- Menyambut salam dan
1. Memperkenalkan diri
mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. - Mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi pe-nyuluhan yang- Mendengarkan
- Mendengarkan
akan diberikan
2 30 Menit Pelaksanaan :
- Memperhatikan
1. Menjelaskan tentang pengertian gizi
seimbang - Memperhatikan
2. Memberikan kesempatan pada
ibu untuk bertanya
- Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang tujuan pemberian
gizi seimbang
4. Memberikan kesempatan pada- Memperhatikan
ibu untuk bertanya
5. Menjelaskan tentang manfaat gizi
- Memperhatikan
seimbang
6. Memberikan kesempatan pada
- Memperhatikan
ibu untuk bertanya
7. Menjelaskan tentang jenis gizi seimbang
yang harus diberikan. - Memperhatikan
8. Memberikan kesempatan pada
ibu untuk bertanya
- Memperhatikan

- Memperhatikan

- Memperhatikan

3 20 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan pada ibu tentang materi- Menjawab& menjelaskan
yang diberikan dan reinforcement pertanyaan
kepada ibu bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali pertanyaan/materi
4 5 Menit Teriminasi : - Mendengarkan dan membalas
1. Mengucapkan terima kasih kepada ibu- salam
ibu
2. Mengucapkan salam

H. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Moderator / Pembawa acara
Uraian tugas:
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.

2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator
Uraian tugas:
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.
4. Observer
Uraian tugas:
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehinggamemungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non-verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
MATERI GIZI SEIMBANG

A. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi seimbang adalah zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan atau secara
seimbang yang diperoleh dari aneka ragam makanan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi
untuk hidup sehat cerdas dan produktif.
Makanan bergizi adalah makanan yang dimakan secara beraneka ragam, makanan
beragam makan tinggi gizinya, cara menyusun hidangan yaitu dengan menggunakan
pedoman.

B. Triguna makanan gizi seimbang


- Makanan sebagai zat tenaga (karbohidrat dan lemak) : makanan yang berfungsi
untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-hari. Misalnya: beras, ubi, jagung,
roti, terigu, kentang, singkong.
- Makanan sebagai zat pembangun (protein) adalah makanan yang berfungsi untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya : tempe, tahu, telur, susu, ikan, ayam,
daging, kacang hijau, kedelai, dll.
- Makanan sebagai zat pengatur (vitamin dan mineral) adalah makanan yang berfungsi
sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk melaksanakan fungsi secara teratur.
Misalnya : mineral (kangkung, bayam, daun singkong, jamur, kacqng mete, susu,
kismis, seledri, kubis, jambu semangka), vitamin ( wortel, tomat, papaya, jeruk,
alpukat, manga, apel, dll).

C. Manfaat ASI untuk gizi seimbang


- Untuk pertumbuhan dan perkembangan
- Megandung zat kekebalan (infeksi, mudah dicerna, mudah diberikan)
- Bersih dan tidak pernah basi
- Menghisap asi dapat membantu pertumbuhan gigi dan langit-langit.

D. Prinsip gizi seimbang


- Mengkonsumsi makanan beragam juga harus memperhatikan porsi dan proporsinya.
- Membiasakan perilaku hidup sehat
- Melakukan aktivitas fisik
- Mempertahankan dan memantau Berat Badan Normal.

E. Gizi seimbang untuk berbagai kelompok


- Gizi seimbang untuk ibu hanil dan menyusui.
Mengindikasikan bahwa konsumsi makanan ibu hamil dan ibu menyusi harus
memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan
janin/bayinya.Oleh karena itu ibu hamil dan menyusui membutuhkan zat gizi yang
lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil atau tidak menyusui, tetapi
konsumsi pangannya tetap beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan porsinya.
- Gizi seimbang untuk Bayi 0-6 bulan
Gizi seimbang untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya diberi ASI. ASI merupakan
makanan yang terbaik untuk bayi oeleh karena dapat memenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkan bayi sampai 6 bulan, sesuai dengan perkembangan system
pencrnaannya,.Oleh karena itu setiap bayi harus memperoleh ASI Eksklusif.

- Gizi seimbang untuk anak 6 bulan- 23 bulan ( 2 tahun)


Kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat
dipenuhi hanya dengan ASI saja. Pada usia ini anak berada pada periode pertumbuhan
dan perkembangan cepat, mulai terpapar terhadap infeksi dan secara fisik mualai aktif,
sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan memperhitungkan
aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi. Agar mencapai gizi seimbang maka perlu
ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI, sementara ASI tetap
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan
kepada makanan lain, mula-mula dalam bentuk lumat, makanan lembik, dan
selanjutnya beralih kemakanan keluarga saat bayi berusia 1 tahun.
Ibu sebaiknya memahami bahwa pola pemberian makanan secara seimbang pada
usia dini akan mempengaruhi terhadap selera makan anak selanjutnya, sehingga
pengenalan kepada makanan yang beraneka ragam pada periode ini sangat penting.
Secara bertahap, variasi makanan untuk bayi 6-24 bulan semakin ditingkatkan, bayi
mulai diberi sayur-sayuran dan buah-buahan, lauk pauk sumber protein hewani dan
nabati, serta makanan pokok sebagai sumber kalori.
- Gizi seimbang untuk anak usia 2-5 tahun
Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masih berada pada
masa pertumbuhan cepat dan aktivitanya tinggi. Demikian juga anak sudah
mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai termasuk makanan jajanan.Oleh
karena itu jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian secara khusus
untuk memilih makanan yang nilai bergizi seimbang. Disamping anak pada usia ini
sering keluar tumah hingga mudah terkena penyakit infeksi dan cacingan, sehingga
perilaku hidup sehat dan bersih perlu dibiasakan untuk mencegahnya.
- Gizi seimbang untuk anak 6-9 tahun
Anak yang sudah memasuki masa sekolah dan banyak bermain diluar, sehingga
pengaruh teman, tawaran makanan jajanan, aktivitas yang tinggi dan keterpaparan
terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi. Sebagian anak usia 6-9 tahun sudah
mulai memasuki masa pertumbuhan cepat pra-pubertas, sehingga kebutuhan terhadap
zat gizi mulai meningkat.
- Gizi seimbang untuk remaja (10-19 tahun)
Kelompok peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda sampai dewasa.
Kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas,
kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik pada remaja putri.
- Gizi seimbang untuk dewasa
Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola kegitaan
kelompok usia dewasa saat ini yaitu persaingan tenaga kerja yang ketat, ibu bekerja
diluar rumah, tersedianya berbagai makanan siap saji dan siap olah dan ketidaktahuan
tentang gizi menyebabkan keluarga dihadapkan pada pola kegiatan yang cenderung
pasif, waktu dirumah yang pendek terutama untuk ibu dan konsumsi pangan yang
tidak seimbang dan tidak higienis.
- Gizi seimbang untuk usia lanjut
Dengan bertambahnya usia, khususnya usia diatas 60 tahun, terjadi berbagai
perubahan dalam tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan
tubuh, oleh karenanya berbagai permasalahan gizi dan kesehatan lebih sering muncul
pada kelompok usia ini. Hal tersebut menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan
terhadap berbagai penyakit, yaitu obesitas, penyakit hipertensi, diabetes mellitus,
jantung, osteoporosis, osteoarthritis, dll. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi pada
kelompok usia lanjut agak berbeda pada kelompok dewasa

F. Tanda dan Gejala


- Badan kurus
- Rambut tipis, warna kemerahan seperti rambut jagung
- Anak tampak lemah dan pucat
- Kulit terlihat kering dan kusam
- Pada kaki dan tangan tampak bengkak (oedema)
- Badan kurus
- Rambut tipis, warna kemerahan seperti rambut jagung
- Anak tampak lemah dan pucat
- Kulit terlihat kering dan kusam
- Pada kaki dan tangan tampak bengkak (oedema).

G. Akibat kurang gizi seimbang


- Pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu
- Anak mudah terserang berbagai macam penyakit
- Kecerdasan anak mengalami keterlambatan.

H. Gangguan makanan gizi seimbang


1. Marasmus
Adalah bayi tidak mendapat cukup makanan dan menjadi kelaparan. Tanda-tanda
bayi marasmus adalah berat badan balita dibawah garis dasar grafik BB, penipisan
lemak ( wajah seperti orang tua, diare)
2. Kwasiorkhor
Yaitu gangguan gizi akibat gangguan akibat kekurangan zat pembangun (protein)
biasanya pada umur 1-3 tahun ditandai oleh garis pertumbuhan tidak naik dan
penyusutan otot, bengkak pada mata, tungkai dan nafsu makan hilang
3. Marasmus kwasiorkhor
Yaitu terjadi jika berat badan juga terdapat edema dan bengkak.
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, UF. (2006). Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Hariyanti, I. Tesis: Hubungan Imunisasi Campak dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Usia
12-59 Bulan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Tahun 2010. Depok: FKM UI.

Hidayat, AA. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika

Hadinegoro.(2011). Imunisasi dan Keperawatan Komunitas.Jakarta:EGC

Lisnawati.(2011).Imunisasi.Jakarta:EGC

IDAI. (2010). Imunisasi, Investasi Kesehatan Masa Depan. Tersedia secara online di
http://www.imunisasi.net/.

Kemenkes RI. (2010). Gerakan Akselesari Nasional Universal Child Immunization (UCI) 2010-
1014.Tersedia secara online di
http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/GAIN_UCI_2010_2014.pdf.

Mediakom.(2009). Kampanye Imunisasi Campak dan Polio tahun 2009 Edisi XX. Jakarta:
Depkes RI

Pratiwi, LN. (2012). Skripsi: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Imunisasi Dasar
Pada Balita Umur 12-23 Bulan di Indonesia Tahun 2010 (Analisis Data Riset Kesehatan
Dasar 2010). Depok: FKM UI.

You might also like