You are on page 1of 14

PROPOSAL PENYULUHAN ISPA

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

KELOMPOK II

1. Ahmad syarif, S.Kep 10. Margorini sri lestari, S.Kep


2. Asniar ndruru, S.Kep 11. Marulam haratua sinaga, S.Kep
3. Elsa Nurfitriani Saragi , S.Kep 12. Nelvister tafonao, S.Kep
4. Handrian bakar , S.Kep 13. Rahmat hidayat hasibuan,S.Kep
5. Hotria sianipar, S.Kep 14. Rahmad Tua Natal,S.Kep
6. Huriyati saragih, S.Kep 15. Sandra sihombing, S.Kep
7. Kardinatal sarumah , S.Kep 16. Sri intan silaban, S.Kep
8. Kasliman, S.Kep 17. Yessi valentina S, S.Kep
9. Linda susi purnama, S.Kep 18. Yudi iswanto, S.Kep

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
T. A 2014/2015
PROPOSAL
PELAKSANAAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN ATAS (ISPA) DI LINGKUNGAN II KELURAHAN CINTA DAMAI
HELVETIA TAHUN 2014

A. LATAR BELAKANG

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami
jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang
hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke
paru-paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun.

ISPA banyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegara maju
dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya
cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat
pula memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. ISPA masih merupakan masalah
kesehatan yang penting dan cukup berbahaya karena menyebabkan kematian bayi dan
balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.

Berdasarkan penelitian setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap
tahunnya. 40 % – 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari
seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % – 30 %. Kematian yang
terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.
Penyakit ini tidak mengenal musim, baik kemarau, pacaroba atau hujan tetap bisa
menyerang warga.

Cara penularan virus influenza ini melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Tiga
hari setelah itu, bilamana daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan
dapat meningkat dari 39,50C sampai 40,50C). Terasalah badan panas/demam dan bersin-
bersin. Hidung mengeluarkan cairan (ingus), sakit tenggorokan, batuk-batuk (mula-mula
tidak berdahak tapi kemudian berdahak), pusing, badan terasa lemah, mual, muntah, sakit
perut, serta diare.

Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi masyarakat untuk
memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai ISPA. Maka dari
itu, akan diadakannya penyluhan kesehatan ataupun pendidikan kesehatan bagi
masyarakat untuk mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya mengenai
penyakit ISPA agar ISPA bisa dicegah ataupun diatasi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat dapat mengerti dan
memahami tentang ISPA.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :
a. Menjelaskan pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.
b. Menjelaskan faktor – faktor penyebab ISPA.
c. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala dari ISPA.
d. Memahami klasifikasi dari ISPA.
e. Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.
f. Menjelaskan dan mendemonstrasikan penatalaksanaan terhadap ISPA.

C. PELAKSANAAN

a. Topik Kegiatan
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat lingkungan II kelurahan cinta
damai tentang pengertian penyakit ISPA.
b. Sasaran
Masyarakat lingkungan II Kelurahan Cinta Damai Helvetia
c. Metode
Ceramah, Diskusi, dan Demonstrasi
d. Strategi
Penyaji memberi informasi tentang penyakit ISPA, serta
mendemonstrasikan cara mengatasi dan mencegah penyakit ISPA
Fasilitator mempasilitasi jalannya penyuluhan.
e. Media
LCD
Laptop
Leaflet

f. waktu
Hari / Tanggal : Kamis, 30 Oktober 2014
Pukul : 20:00 WIB s/d selesai
Tempat : Rumah warga Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai
Kecamatan Medan Helvetia.
g. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Kasliman S.Kep
Sekretaris : Margorini Sri Lestari S.Kep
Bendahara : Sri Intan Silaban S.Kep
Moderator : Yessi Valentina Saragih S.Kep
Penyaji : Kardinatal Sarumaha S.Kep
Notulen : Ahmad Syarif S.Kep
Dokumentasi : Handrian Bakara S.Kep
Fasilitator : Asniar Ndruru S.Kep
Nelvister Tafona’o S.Kep
Elsa Nurfitriani Saragih S.Kep
Peralatan : Rahmat Tua Natal S.Kep
Sri Intan Silaban S.Kep
Konsumsi : Yudi Iswanto S.Kep
Hotria s.Kep
Sandra Natalia Sihombing S.Kep
Humas : Rahmad Hidayat Hasibuan S.Kep
Huryati Saragih S.Kep

h. Setting Tempat

Gambar Keterangan
Dosen/ Toga/ Perangkat Desa

Penyuluh

Moderator

Audiens

Observer

Fasilitator 1

Fasilitator 2

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN TAHUN 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Komunitas

Tema : Penyuluhan ISPA

Hari/Tanggal : Kamis, 30 Oktober 2014

Waktu : 20:00 WIB s/d selesai

Sasaran : Masyarakat Lingkungan II Kelurahan Cinta Damai


Kecamatan Medan Helvetia
Pokok Pembahasan : Pengertian ISPA, Penyebab ISPA, Gejala ISPA, Pengobatan
dan Pencegahan ISPA serta mendemonstrasikan cara
membuat Obat tradisional ISPA.

I. Tujuan Inrtuksial Umum :

Setelah selesai penyuluhan ini, diharapkan masyarakat mampu memahami tentang


penyakit ISPA

II. Tujuan Intruksional Khusus :

Setelah selesai penyuluhan ini, diharapkan bapak/ibu mampu:

1. Menjelaskan definisi ISPA

2. Menjelaskan penyebab ISPA

3. Menjelaskan gejala ISPA

4. Menjelaskan Pengobatan ISPA

5. Menjelaskan Pencegahan ISPA

6. Membuat obat tradisional ISPA

III Pokok-pokok Materi Terlampir

Landasan Teori

A. Pengertian ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami
jalan nafas dalam menghadapi organisme asing yang terjadi secara tiba-tiba, menyerang
hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-
paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun.

Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi
saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni
golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia
trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.

Usia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia
dibawah 3 bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.

Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat
keparahan penyakit. Karena dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya
edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.

Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain
malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran
pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.

Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga
biasa terjadi pada musim dingin.

B. TANDA DAN GEJALA

Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi
hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi
menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum.

 Tanda dan gejala yang muncul ialah:

a. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika
anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam
muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai
39,50 C-40,5 0 C.

b. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens,


biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri
kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernigs
dan brudzinski.

c. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan
menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.

d. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi
tersebut mengalami sakit.

e. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran


pernafasan akibat infeksi virus.
f. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya
lymphadenitis mesenteric.

g. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih
mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.

h. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan,


mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan.

i. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya
suara pernafasan

C. KLASIFIKASI

Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:

a). Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam

(chest indrawing).

b). Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

c). Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam,
tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis
dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia.

D. PENCEGAHAN

Pencegahan dapat dilakukan dengan :

a. Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.


b. Immunisasi.

c. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan

d. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

E. PENATALAKSANAAN

1. Medis
a). Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang adekuat, pemberian

multivitamin dll.

b). Antibiotik :

- Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab utama ditujukan pada S.pneumonia,

H. influensa dan S. aureus.

- Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin,

Ampisillin, Penisillin Prokain, Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol,

kloksasilin, gentamisin.

- Antibiotik baru lain : Sefalosforin, quinolon dll.

F KEPERAWATAN

Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup, dengan
demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret akan lebih mudah
keluar.

G. PRINSIP PERAWATAN ISPA ANTARA LAIN :

a). Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari.

b). Meningkatkan makanan bergizi.

c). Bila demam beri kompres dan banyak minum.

d). Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan

yang bersih.

e). Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.

f). Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih

menetek.

Pengobatan antara lain :

a). Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, bayi
dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6

jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya,

kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain

bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

b). Mengatasi batuk

Tarik napas dalam dan batuk efektif.

1. Cara napas dalam dan batuk efektif :

 Ambil napas dalam (melalui hidung)


 Tahan sejenak ± 5-10 detik, lalu hembuskan pelan-pelan melalui mulut

 Ulangi cara (1) dan (2) sebanyak 3 X

 Setelah itu, batukkan dengan keras

 Jika ada cairan/lendir/sekret yang keluar, langsung buang ke tempat yang sudah
disediakan (Sputum Pot atau jika tidak ada boleh menggunakan botol/kaleng/wadah
berisi pasir).

 Berkumur-kumur.

 Lakukan dengan teratur (minimal 3 x sehari).

2. Ramuan tradisional yaitu jeruk nipis-kecap.

Cara pembuatan larutan jeruk nipis-kecap, yaitu :

a. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan larutan jeruk nipis-kecap :

1). Beberapa buah jeruk nipis yang masih segar.

2). Setengah sendok teh kecap manis.

3). Satu buah gelas minum ukuran belimbing.

b. Langkah-langkah :

1). Peras jeruk nipis dan tempatkan dalam gelas.

2). Campurkan dengan ½ - 1 sendok kecap manis, aduk rata.


3). Diminum sekali habis, lakukan secara rutin, agar batuknya hilang.

c. Aturan pakai larutan jeruk nipis – kecap adalah:

1). Bagi orang dewasa, minum 3 x 1 sdm larutan tanpa dicampur air.

2). Bagi anak-anak, minumkan larutan 3 x ½ sdm larutan tanpa dicampur air.

3. Bila ingin minum air setelah minum larutan, minumlah air matang yang masih hangat.

4. Bila batuk tidak berkurang, segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Mengatasi pilek bisa dengan cara inhalasi uap/penguapan sederhana (tradisional)

Carannya :

1. Persiapkan alat dan bahan (baskom berisi air panas, minyak kayu putih, kain/handuk

kering).

2. Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom dengan perbandingan 2-3

tetes minyak kayu putih untuk 250 ml (1 gelas) air hangat.

3. Tempatkan penderita dan campuran tersebut di ruangan tertutup supaya uap tidak

tercampur dengan udara bebas (bisa ditutupi dengan kain/handuk kering).

4. Hirup uap dari campuran tersebut selama ± 5-10 menit atau penderita sudah merasa lega

dengan pernafasannya.

Kontra indikasi : pada balita karena bau minyak penghangat terlalu kuat serta risiko

kecelakaan terkena tumpahan air panas.

IV. Kegiatan Belajar Mengajar

N Perte Tahapan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Ket


o muan Kegiatan
Ke
1. I Pembukaan  Mengucapkan  Menjawab salam 5
salam menit
 Mendengarkan
 Menyebutkan
TIK, TIU  Memberikan
 Melakukan tanggapan
Apresiasi

 Menyebutkan 30
definisi ISPA  Penyajian menit
2. Penyajian
 Menyebutkan
penyebab ISPA

 Menyebutkan
gejala ISPA

 Menyebutkan
pengobatan dan
pencegahan ISPA

 Mendemonstrasik
an cara membuat
obat tradisional
 Menjawab 10
3. Penutup pertanyaan menit
 Mendengarkan
 Merangkum
materi yang  Menjawab
sudah pertanyaan
disampaikan
 Mengucapkan
salam

V Metode Pembelajaran

Alat Pembelajaran

1.Laptop

2.LCD

3.Leaflet
Metode

1.Ceramah

2.Tanya Jawab

VI Evaluasi Proses

1. Acara berjalan Tertib dan lancar sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia

2. Dalam Kegiatan penyuluhan tentang ISPA yang menjadi penyaji adalah :

Kardinatal Sarumaha S.Kep

3. Undangan yang hadir adalah 70%

4. 100% peserta mengerti tentang penyuluhan yang diberikan

5. 50% peserta aktif bertanya

6. 10% mahasiswa hadir dan menjalankan tugasnya masing-masing.

LAPORAN HASIL PEMBUKAAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN PROFESI


NERS
A. PERSIAPAN
 Persiapan dilakukan mahasiswa dengan memberitahukan kepada Lurah Kelurahan
Cinta Damai Kecamatan Medan Helvetia.
 Penyuluhan ISPA dimulai dari pembuatan proposal kegiatan.

B. PELAKSANAAN
 Acara diawali dengan pembukaan oleh protokol
 Kata sambutan dari protokol
 Kata sambutan oleh ketua panitia penyuluhan ISPA
 Penyajian materi penyuluhan ISPA
 Pendemonstrasian batuk efektif
 Pendemonstrasian obat tradisional
 Sesi tanya jawab
 Doa penutup

C. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
 Waktu pelaksanaan sudah ditentukan yaitu hari kamis tanggal 30-oktober 2014.
 Undangan disebarkan satu hari sebelum kegiatan
 Tempat di rumah warga Lingkungan II Kelurahan Cinta damai Kecamatan Medan
Helvetia.
 Media dan alat sudah dipersiapkan.

b. Evaluasi Proses
 80% undangan mengerti tujuan dilaksanakan pertemuan
 100% mahasiswa hadir dan menjalankan tugas masing-masing.
 Undangan yang hadir 75%
c. Evaluasi Hasil
 Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dilakukannya pertemuan.
 Mahasiswa mengetahui tempat dilakukannya penyuluhan ISPA.

DOKUMENTASI PENYULUHAN ISPA

You might also like