Professional Documents
Culture Documents
KOMUNITAS
PADA LANSIA DENGAN TUBERCULOSIS(TBC)
PUSKESMAS KUTOREJO
DisusunOleh:
BIBIS JUNATAN
201501165
Lembar pengesahan ini saya buat sebagai bukti bahwa saya telah
mengikuti dan menyelesaikan praktik klinik di Puskesmas Kutorejo
MAHASISWA
BIBIS JUNATAN
( 201501165 )
MENGETAHUI
PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING RUANGAN
( ) ( )
KEPALA RUANGAN
( )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tahan aerobic dan tahan asam ini
dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit (Silvia A Price, 2005).
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
parenkim paru, dengan agen infeksius utama Mycobacterium tuberculosis
(Smeltzer & Bare, 2001).
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri yang tahan asam (Suriadi,
2001).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Tuberculosis
Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis
suatu basil yang tahan asam yang menyerang parenkim paru atau bagian lain
dari tubuh manusia. Klasifikasi Tuberculosis di Indonesia yang banyak dipakai
berdasarkan kelainan klinis, radiologis dan mikrobiologis :
1. Tuberkulosis paru
2. Bekas tuberculosis
2.2 Etiologi
Penyebab dari penyakit tuberculosis paru adalah terinfeksinya paru oleh
mycrobacterium tuberculosis yang merupakan kuman berbentuk batang dengan
ukuran sampai 4 micro dan bersifat anaerob. Sifat ini yang menunjukkan kuman
lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya, sehingga paru-
paru merupakan tempat prediksi penyakit tuberculosis.
Kuman ini juga terdiri dari asam lemak (lipid) yang membuat kuman lebih
tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.
Penyebaran mycobacterium tuberculosis yaitu melalui droplet nukles,
kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi (Depkes RI, 2002).
2.3 Patofisiologi
Bekembang Pembentukan
Kerusakan membrane
menghancurkan tuberkel
alveolar
jaringan ikat
sekitar
Bagian tengah Pembentukan Menurunnya
nekrosis sputum berlebihan permukaan efek paru
Membentuk Ketidakefektifan
jaringan keju alveolus
bersihan jalan
nafas Alveolus mengalami
Secret keluar
konsolidasi dan eksudasi
saat batuk
Mual, muntah
Resiko Infeksi
Intake nutrisi
kurang
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
2.4 Manifestasi klinis
1. Demam
Umumnya subfebris, kadang-kadang 40-410C, keadaan ini sangat
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman
tuberculosis yang masuk.
2. Batuk
Terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuang produk radang. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non
produktif). Keadaan setelah timbul peradangan menjadi produktif
(menghasilkan sputum atau dahak). Keadaan yang lanjut berupa batuk darah
haematoemesis karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan
batuk darah pada TBC terjadi pada dinding bronkus.
3. Sesak nafas
Pada gejala awal atau penyakit ringan belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas akan
ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah setengah
bagian paru-paru.
4. Nyeri dada
Gejala ini dapat ditemukan bila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura, sehingga
menimbulkan pleuritis, akan tetapi, gejala ini akan jarang ditemukan.
5. Malaise
Penyakit TBC paru bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan
anoreksia, berat badan makin menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot dan keringat
malam. Gejala semakin lama semakin berat dan hilang timbul secara tidak teratur.
2.5 Penatalaksaan
1. Pencegahan
a. Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan
penderita tuberculosis paru BTA positif.
b. Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaan misal terhadap kelompok – kelompok populasi
tertentu misalnya : karyawan rumah sakit, siswa – siswi pesantren.
c. Vaksinasi BCG
d. Kemofolaksis dengan menggunakan INH 5 mg/kg BB selama 6 – 12 bulan dengan
tujuan menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masih sedikit.
e. Komunikasi, informasi, dan edukasi tentang penyakit tuberculosis kepada
masyarakat.
2. Pengobatan
Tuberkulosis paru diobati terutama dengan agen kemoterapi ( agen
antituberkulosis ) selama periode 6 sampai 12 bulan. Lima medikasi garis depan
digunakan adalah Isoniasid ( INH ), Rifampisin ( RIF ), Streptomisin ( SM ), Etambutol
( EMB ), dan Pirazinamid ( PZA ). Kapremiosin, kanamisin, etionamid, natrium para-
aminosilat, amikasin, dan siklisin merupakan obat – obat baris kedua (Smeltzer & Bare,
2001).
2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Kultur sputum : positif untuk mycobacterium tuberculosis pada tahap akhir penyakit.
2. Zielh-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah)
positif untuk basil asam cepat.
3. Tes kulit (mantoux, potongan vollmer): reaksi positif (area indurasi 10mm atau lebih
besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intra dermal antigen) menunjukkan infeksi
masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif.
4. Elisa/Wostern Blot: dapat manyatakan adanya HIV
5. Foto thorak: dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas simpangan
kalsium lesi sembuh primer atau effuse cairan.
6. Histologi atau kultur jaringan paru: positif untuk mycobacterium tuberculosis.
7. Biopsi jarum pada jaringan paru: positif untuk granulana TB, adanya sel raksasa
menunjukkan nekrosis.
8. Pemeriksaan fungsi paru: penurunan kapasitas vital, peningkatan ruang mati,
peningkatan rasio udara dan kapasitas paru total dan penururnan saturasi oksigen
sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit
pleural (TB paru kronis luas).
2.7 Komplikasi
1. Meningitis
2. Spondilitis
3. Pleuritis
4. Bronkopneumoni
5. Atelektasi
DAFTAR PUSTAKA
I. IDENTITAS
Nama : Tn . K
Jenis kelamin :
( √) Laki-laki ( ) Perempuan
Umur : 60
( ) Middle Age (√) Elderly ( ) Old ( ) Very old
Status :
(√) Menikah ( ) Tidak menikah ( ) Janda ( ) Duda
Agama :
(√) Islam ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik ( ) Budha
Suku :
(√) Jawa ( ) Madura ( ) Lain-lain, sebutkan ………………………….
Tingkat pendidikan ;
( ) Tidak tamat SD ( ) Tamat SD ( √ ) SMP ( ) SMU
( ) PT ( ) Buta huruf
Sumber pendapatan :
(√) Ada, jelaskan :
( ) Tidak, jelaskan ………………………..
Riwayat Pekerjaan :
9. Genetalia
Kebersihan : tidak
Haemoroid : tidak
Hernia : tidak
10. Ekstremitas
Kekuatan otot : 5 (skala 1 – 5 )
Kekuatan otot
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Postur tubuh : tegap
Rentang gerak : terbatas
Deformitas : ya jelaskan (postur tubuh pasien semakin bertambahnya usia
semakin membungkuk).
Tremor : tidak
Edema kaki : tidak
Penggunaan alat bantu : ya, jenis :
Refleks
Kanan Kiri
Biceps - -
Triceps - -
Knee - -
Achiles - -
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : baik
Warna : sawo matang
Kelembaban : Kering
Gangguan pada kulit : tidak
N Tdk
Fungsi URAIAN Selalu Kadang
o Pernah
1. Adapta-tion Saya puas bahwa saya 0
dapat kembali pada
keluarga (teman2) saya
untuk membantu pada
waktu saya susah.
2. Partner-ship Saya puas dengan cara 0
keluarga (teman2) saya
membicarakan sesuatu
dengan saya dan
mengungkapkan masalah
dengan saya.
3. Growth Saya puas bahwa 1
keluarga (teman2)
menerima saya untuk
melakukan aktifitas atau
arah baru.
4. Affec-tion Saya puas dengan cara 1
kelaurga (teman2) saya
mengekspresikan afek
dan berespon terhadap
emosi saya seperti marah,
sedih atau mencintai.
5. Resol-ve Saya puas dengan cara 2
teman2 saya dan saya
menyediakan waktu
bersama2.
INTERPRETASI HASIL :
Fungsional : Skor 4 – 10
Disfungsional : Skor kurang dari 4.
Jelaskan : Skor 4. Pasien dalam kondisi fungsional.
Stabilitas emosi
( ) Labil
() Stabil
( ) Iritabel
( ) Datar
Jelaskan : Pasien tidak pernah terlihat marah saat bersama teman-teman
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
() Apakah klien mengalami susah tidur
() Ada masalah atau banyak pikiran
( )Apakah klien murung atau menangis sendiri
() Apakah klien sering was-was atau kuatir
Pertanyaan tahap 2
() Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
( )Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
( )Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
( )Cenderung mengurung diri
Gangguan emosional
SKALA DEPRESI GERIATRIK
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda ?
□ Ya □ Tidak ()
2 Apakah anda sudah menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal yang menarik minat anda
□ Ya () □ Tidak
3 Apakah anda merasa hidup anda hampa ?
□ Ya □ Tidak ()
4 Apakah anda sering merasa bosan ?
□ Ya() □ Tidak
5 Apakah anda biasanya bersemangat / gembira ?
□ Ya () □ Tidak
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?
□ Ya () □ Tidak
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ?
□ Ya () □ Tidak
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya ?
□ Ya □ Tidak ()
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada keluar dan mengerjakan sesuatu yang
baru ?
□ Ya □ Tidak ()
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibanding
kebanyakan orang
□ Ya () □ Tidak
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ?
□ Ya () □ Tidak
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
□ Ya □ Tidak ()
13 Apakah anda merasa anda penuh semangat ?
□ Ya □ Tidak ()
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?
□ Ya □ Tidak ()
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari pada anda ?
□ Ya () □ Tidak
Skor : Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1.
- Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi.
- Skor 10 atau lebih merupakan depresi.
Jelaskan : Skor 7
2. Pesimisme
0. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
1. Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan ()
2. Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
3. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
3. Rasa kegagalan
0. Saya tidak merasa gagal ()
1. Bila merasa telah gagal melebihi pada umumnya
2. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
3. Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)
4. Ketidakpuasan
0. Saya tidak merasa tidak puas
1. Saya tidak mempunyai cara yang saya gunakan ()
2. Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
3. Saya tidak puas dengan segalanya
5. Rasa bersalah
0. Saya tidak kecewa dengan diri sendiri ()
1. Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
2. Saya merasa sangat bersalah
3. Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
12. Keletihan
0. Saya tidak merasa lebih lelah dari sebelumnya
1. Saya merasa lelah dari yang biasanya ()
2. Saya merasa lebih untuk melakukan sesuatu
3. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
13. Anoreksia
0. Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali ()
1. Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
2. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
3. Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya
0-4: Depresi tidak ada atau minimal
4– 7: Depresi ringan
8 – 15 : Depresi sedang
16 ke atas : depresi berat
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan ()
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Total nilai 30 24
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif ()
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Indeks KATZ :
Termasuk/katagori mana klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas.()
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas.
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.
1. Analisa Data
No DATA PATHWAY PROBLEM
Mual muntah
2. Diagnosa Keperawatan