You are on page 1of 37

LAPORAN PENDAHULUHAN

KOMUNITAS
PADA LANSIA DENGAN TUBERCULOSIS(TBC)
PUSKESMAS KUTOREJO

DisusunOleh:
BIBIS JUNATAN
201501165

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan ini saya buat sebagai bukti bahwa saya telah
mengikuti dan menyelesaikan praktik klinik di Puskesmas Kutorejo

Telah di sahkan pada


Hari :
Tanggal :

MAHASISWA

BIBIS JUNATAN
( 201501165 )

MENGETAHUI
PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING RUANGAN

( ) ( )

KEPALA RUANGAN

( )
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tahan aerobic dan tahan asam ini
dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit (Silvia A Price, 2005).
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
parenkim paru, dengan agen infeksius utama Mycobacterium tuberculosis
(Smeltzer & Bare, 2001).
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri yang tahan asam (Suriadi,
2001).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Tuberculosis
Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis
suatu basil yang tahan asam yang menyerang parenkim paru atau bagian lain
dari tubuh manusia. Klasifikasi Tuberculosis di Indonesia yang banyak dipakai
berdasarkan kelainan klinis, radiologis dan mikrobiologis :
1. Tuberkulosis paru
2. Bekas tuberculosis

2.2 Etiologi
Penyebab dari penyakit tuberculosis paru adalah terinfeksinya paru oleh
mycrobacterium tuberculosis yang merupakan kuman berbentuk batang dengan
ukuran sampai 4 micro dan bersifat anaerob. Sifat ini yang menunjukkan kuman
lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya, sehingga paru-
paru merupakan tempat prediksi penyakit tuberculosis.
Kuman ini juga terdiri dari asam lemak (lipid) yang membuat kuman lebih
tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik.
Penyebaran mycobacterium tuberculosis yaitu melalui droplet nukles,
kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi (Depkes RI, 2002).
2.3 Patofisiologi

Microbacterium TB droplet infection masuk lewat jalan nafas


menempel pada paru

Keluar dari Dibersihkan oleh Menetap di


tracheobionchia makrofag jaringan paru
Terjadi proses
l bersama peradangan
sekret
Sembuh tanpa
pengobatan
Pengeluaran Tumbuh dan
zat pirogen berkembang di
sitoplasma
Mempengaruhi makrofag
hipotalamus
Sarang
Mempengaruhi primer/afek
sel point primer (fokus
ghon
Hipertermi
Komplek primer Limfangitis lokal Limfadiritis regional

Menyebar ke Sembuh sendiri tanpa Sembuh dengan bekas


organ pengobatan fibrosis
lain(paru,saluran
pencernaan,tulan
g) melalui media
(bronchogen
percontinuitum
hematogen,
limfogen)

Radang tahunan Pertahanan primer


di bronkus tidak adekuat

Bekembang Pembentukan
Kerusakan membrane
menghancurkan tuberkel
alveolar
jaringan ikat
sekitar
Bagian tengah Pembentukan Menurunnya
nekrosis sputum berlebihan permukaan efek paru

Membentuk Ketidakefektifan
jaringan keju alveolus
bersihan jalan
nafas Alveolus mengalami
Secret keluar
konsolidasi dan eksudasi
saat batuk

Batuk produktif Gangguan pertukaran


gas

Droplet infection Batuk berat

Terhirup orang sehat Distensi abdomen

Mual, muntah
Resiko Infeksi
Intake nutrisi
kurang
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
2.4 Manifestasi klinis
1. Demam
Umumnya subfebris, kadang-kadang 40-410C, keadaan ini sangat
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman
tuberculosis yang masuk.
2. Batuk
Terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan untuk
membuang produk radang. Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non
produktif). Keadaan setelah timbul peradangan menjadi produktif
(menghasilkan sputum atau dahak). Keadaan yang lanjut berupa batuk darah
haematoemesis karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan
batuk darah pada TBC terjadi pada dinding bronkus.
3. Sesak nafas
Pada gejala awal atau penyakit ringan belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas akan
ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut dimana infiltrasinya sudah setengah
bagian paru-paru.
4. Nyeri dada
Gejala ini dapat ditemukan bila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura, sehingga
menimbulkan pleuritis, akan tetapi, gejala ini akan jarang ditemukan.
5. Malaise
Penyakit TBC paru bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan
anoreksia, berat badan makin menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot dan keringat
malam. Gejala semakin lama semakin berat dan hilang timbul secara tidak teratur.

2.5 Penatalaksaan
1. Pencegahan
a. Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan
penderita tuberculosis paru BTA positif.
b. Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaan misal terhadap kelompok – kelompok populasi
tertentu misalnya : karyawan rumah sakit, siswa – siswi pesantren.
c. Vaksinasi BCG
d. Kemofolaksis dengan menggunakan INH 5 mg/kg BB selama 6 – 12 bulan dengan
tujuan menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masih sedikit.
e. Komunikasi, informasi, dan edukasi tentang penyakit tuberculosis kepada
masyarakat.
2. Pengobatan
Tuberkulosis paru diobati terutama dengan agen kemoterapi ( agen
antituberkulosis ) selama periode 6 sampai 12 bulan. Lima medikasi garis depan
digunakan adalah Isoniasid ( INH ), Rifampisin ( RIF ), Streptomisin ( SM ), Etambutol
( EMB ), dan Pirazinamid ( PZA ). Kapremiosin, kanamisin, etionamid, natrium para-
aminosilat, amikasin, dan siklisin merupakan obat – obat baris kedua (Smeltzer & Bare,
2001).
2.6 Pemeriksaan Penunjang
1. Kultur sputum : positif untuk mycobacterium tuberculosis pada tahap akhir penyakit.
2. Zielh-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah)
positif untuk basil asam cepat.
3. Tes kulit (mantoux, potongan vollmer): reaksi positif (area indurasi 10mm atau lebih
besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intra dermal antigen) menunjukkan infeksi
masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif.
4. Elisa/Wostern Blot: dapat manyatakan adanya HIV
5. Foto thorak: dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas simpangan
kalsium lesi sembuh primer atau effuse cairan.
6. Histologi atau kultur jaringan paru: positif untuk mycobacterium tuberculosis.
7. Biopsi jarum pada jaringan paru: positif untuk granulana TB, adanya sel raksasa
menunjukkan nekrosis.
8. Pemeriksaan fungsi paru: penurunan kapasitas vital, peningkatan ruang mati,
peningkatan rasio udara dan kapasitas paru total dan penururnan saturasi oksigen
sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit
pleural (TB paru kronis luas).
2.7 Komplikasi
1. Meningitis
2. Spondilitis
3. Pleuritis
4. Bronkopneumoni
5. Atelektasi
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Huda dkk.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis dan


Nanda Nic Noc.edisi revisi jilid 3.Jakarta.MediAction
Doenges, Marilynn E.2005.Nursing Diagnosis manual: planning individualizing, and
documenting client care. Philadhelphia: F.A Davis Company.
Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson.2005. Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit.Dialih bahasakan oleh Brahm U Pendit, dkk.Jakarta :
EGC.
Smeltzer, Suzanne C, dkk. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth. Volume 1.Edisi 8.Dialih bahasakan oleh Andry , dkk. Jakarta: EGC.
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA

NAMA PUSKESMAS : PUSKESMAS KUTOREJO


ALAMAT PUSKESMAS : Dsn.kutorejo,desa kutorejo,kec kutorejoMojokerto
TANGGAL MASUK : November 2017
NO REGISTER :

I. IDENTITAS

Nama : Tn . K

Alamat : Kutorejo Rt 06 Rw 03 Kec Kutorejo Kab. Mojokerto

Jenis kelamin :
( √) Laki-laki ( ) Perempuan

Umur : 60
( ) Middle Age (√) Elderly ( ) Old ( ) Very old

Status :
(√) Menikah ( ) Tidak menikah ( ) Janda ( ) Duda

Agama :
(√) Islam ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik ( ) Budha

Suku :
(√) Jawa ( ) Madura ( ) Lain-lain, sebutkan ………………………….

Tingkat pendidikan ;
( ) Tidak tamat SD ( ) Tamat SD ( √ ) SMP ( ) SMU
( ) PT ( ) Buta huruf

Sumber pendapatan :
(√) Ada, jelaskan :
( ) Tidak, jelaskan ………………………..

Keluarga yang dapat dihubungi :


(√) Ada, Ny
( ) Tidak …………………..

Riwayat Pekerjaan :

II. RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan yang dirasakan saat ini :


( ) Nyeri dada ( ) Pusing (√) Batuk
() Panas ( ) Sesak ( ) Gatal
( ) Diare ( ) Jantung berdebar
( ) Nyeri sendi ( ) Penglihatan kabur
Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :
( ) Nyeri dada ( ) Pusing () Batuk
() Panas ( ) Sesak ( ) Gatal
( ) Diare ( ) Jantung berdebar
( ) Nyeri sendi ( ) Penglihatan kabur
Penyakit saat ini :
( ) Sesak nafas/PPOM ( ) Nyeri Sendi/Rematik
( ) Diare ( ) Penyakit kulit ( ) Jantung
( ) Mata ( ) DM ( ) Hipertensi
Kejadian penyakit 3 bulan terakhir :
( ) Sesak nafas/PPOM ( ) Nyeri Sendi/Rematik
( ) Diare ( ) Penyakit kulit ( ) Jantung
( ) Mata ( ) DM ( ) Hipertensi

III. STATUS FISIOLOGIS


Bagaimana postur tulang belakang lansia :
() Tegap ( ) Kifosis ( ) Skoliosis
( ) Lordosis
Tanda-tanda vital dan status gizi :
(1) Suhu : 36,8oc
(2) Tekanan darah :130/90 mmHg
(3) Nadi :88 x/menit
(4) Respirasi : 24 x/menit
(5) Berat badan : 84 kg
(6) Tinggi badan : 169 cm

PENGKAJIAN HEAD TO TOE


1.Kepala :
Kebersihan : bersih
Kerontokan rambut : tidak
Keluhan :-
Jika ya, jelaskan :-
2. Mata
Konjungtiva : tidak
Sklera : tidak
Strabismus :tidak
Penglihatan : tidak
Peradangan : tidak
Riwayat katarak : tidak
Keluhan :-
Jika ya, Jelaskan :-
Penggunaan kacamata : tidak
3. Hidung
Bentuk : simetris
Peradangan : tidak
Penciuman : tidak
Jika ya, jelaskan :-
4. Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : tidak
Mukosa : kering
Peradangan/stomatitis : tidak
Gigi geligi : tidak
Radang gusi : tidak
Kesulitan mengunyah : tidak
Kesulitan menelan : tidak
5. Telinga
Kebersihan : Bersih
Peradangan : tidak
Pendengaran : tidak
Jika terganggu, jelaskan :-
Keluhan lain : tidak
Jika ya, jelaskan :-
6 Leher

Pembesaran kelenjar thyroid : tidak


JVD : tidak
Kaku kuduk : tidak
7. Dada
Bentuk dada : normal chest
Retraksi : tidak
Wheezing : tidak
Ronchi : ada
Suara jantung tambahan : tidak
Ictus cordis : ICS (tidak ada)
8. Abdomen
Bentuk : flat
Nyeri tekan : tidak
Kembung : tidak
Supel : tidak
Bising usus : ada frekwensi : 12 kali/menit
Massa : tidak

9. Genetalia
Kebersihan : tidak
Haemoroid : tidak
Hernia : tidak

10. Ekstremitas
Kekuatan otot : 5 (skala 1 – 5 )
Kekuatan otot
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Postur tubuh : tegap
Rentang gerak : terbatas
Deformitas : ya jelaskan (postur tubuh pasien semakin bertambahnya usia
semakin membungkuk).
Tremor : tidak
Edema kaki : tidak
Penggunaan alat bantu : ya, jenis :
Refleks
Kanan Kiri
Biceps - -
Triceps - -
Knee - -
Achiles - -
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat

11. Integumen
Kebersihan : baik
Warna : sawo matang
Kelembaban : Kering
Gangguan pada kulit : tidak

IV. PENGKAJIAN PSIKOSOIAL

Motivasi penghuni panti


() Kemampuan sendiri
( ) Terpaksa
Frekwensi kunjungan keluarga
( ) 1 kali/bulan
( ) 2 kali/bulan
( V) Setiap Hari
Hubungan dengan orang lain dalam Puskesmas :
( ) Tidak dikenal
( ) Sebatas kenal
() Mampu berinteraksi
( ) Mampu kejasama
Hubungan dengan orang lain diluar Puskesmas
( ) Tidak dikenal
( ) Sebatas kenal
() Mampu berinteraksi
()Mampu kejasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke sesama pasien di puskesmas
( ) Selalu
() Sering
( ) Jarang
( ) Tidak pernah
APGAR KELUARGA
(Skrinning singkat mengkaji fungsi SOSIAL Lansia)

N Tdk
Fungsi URAIAN Selalu Kadang
o Pernah
1. Adapta-tion Saya puas bahwa saya 0
dapat kembali pada
keluarga (teman2) saya
untuk membantu pada
waktu saya susah.
2. Partner-ship Saya puas dengan cara 0
keluarga (teman2) saya
membicarakan sesuatu
dengan saya dan
mengungkapkan masalah
dengan saya.
3. Growth Saya puas bahwa 1
keluarga (teman2)
menerima saya untuk
melakukan aktifitas atau
arah baru.
4. Affec-tion Saya puas dengan cara 1
kelaurga (teman2) saya
mengekspresikan afek
dan berespon terhadap
emosi saya seperti marah,
sedih atau mencintai.
5. Resol-ve Saya puas dengan cara 2
teman2 saya dan saya
menyediakan waktu
bersama2.

INTERPRETASI HASIL :
Fungsional : Skor 4 – 10
Disfungsional : Skor kurang dari 4.
Jelaskan : Skor 4. Pasien dalam kondisi fungsional.
Stabilitas emosi
( ) Labil
() Stabil
( ) Iritabel
( ) Datar
Jelaskan : Pasien tidak pernah terlihat marah saat bersama teman-teman
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
() Apakah klien mengalami susah tidur
() Ada masalah atau banyak pikiran
( )Apakah klien murung atau menangis sendiri
() Apakah klien sering was-was atau kuatir

Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban ya 1


atau lebih

Pertanyaan tahap 2
() Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
( )Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
( )Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
( )Cenderung mengurung diri

Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya,


maka masalah emosional ada atau ada gangguan
emosional

Gangguan emosional
SKALA DEPRESI GERIATRIK
1 Apakah anda pada dasarnya puas dengan kehidupan anda ?
□ Ya □ Tidak ()
2 Apakah anda sudah menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal yang menarik minat anda

□ Ya () □ Tidak
3 Apakah anda merasa hidup anda hampa ?
□ Ya □ Tidak ()
4 Apakah anda sering merasa bosan ?
□ Ya() □ Tidak
5 Apakah anda biasanya bersemangat / gembira ?
□ Ya () □ Tidak
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?
□ Ya () □ Tidak
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ?
□ Ya () □ Tidak
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya ?
□ Ya □ Tidak ()
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada keluar dan mengerjakan sesuatu yang
baru ?
□ Ya □ Tidak ()
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibanding
kebanyakan orang
□ Ya () □ Tidak
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ?
□ Ya () □ Tidak
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?
□ Ya □ Tidak ()
13 Apakah anda merasa anda penuh semangat ?
□ Ya □ Tidak ()
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?
□ Ya □ Tidak ()
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari pada anda ?
□ Ya () □ Tidak
Skor : Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal
Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1.
- Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi.
- Skor 10 atau lebih merupakan depresi.
Jelaskan : Skor 7

PENILAIAN DEPRESI MENURUT Beck and Beck :


1. Kesediaan
0. Saya tidak merasa sedih
1. Saya merasa sedih ()
2. Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya
3. Saya sangat sedih/tak bahagia dimana saya tidak dapat menghadapinya

2. Pesimisme
0. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
1. Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan ()
2. Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
3. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik

3. Rasa kegagalan
0. Saya tidak merasa gagal ()
1. Bila merasa telah gagal melebihi pada umumnya
2. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya kegagalan
3. Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)

4. Ketidakpuasan
0. Saya tidak merasa tidak puas
1. Saya tidak mempunyai cara yang saya gunakan ()
2. Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
3. Saya tidak puas dengan segalanya

5. Rasa bersalah
0. Saya tidak kecewa dengan diri sendiri ()
1. Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
2. Saya merasa sangat bersalah
3. Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga

6. Tidak menyukai diri sendiri


0. Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri ()
1. Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
2. Saya muak dengan diri saya sendiri
3. Saya benci diri saya sendiri

7. Membahayakan diri sendiri


0. Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri sendiri ()
1. Saya merasa lebih baik mati
2. Saya mempunyai rencana pasti tentang rencana bunuh diri
3. Saya akan membunuh saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan

8. Menarik diri dari sosial


0. Saya tidak kehilangan minat pada orang lain ()
1. Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
2. Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai sedikit
perasaan pada mereka
3. saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli pada mereka
semuanya
9. Keragu-raguan
0. Saya membuat keputusan yang baik ()
1. Saya berusaha mengambil keputusan
2. Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
3. Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
10. Perubahan Gambaran Diri
0. Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumya ()
1. Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik
2. Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam penampilan saya
dan ini membuat saya tidak menarik
3. Saya merasa bahwa saya jelek dan tampak menjijikkan

11. Kesulitan Kerja


0. Saya tidak bekerja kira-kira sebaik sebelumnya
1. Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
2. Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan untuk melakukan sesuatu ()
3. Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

12. Keletihan
0. Saya tidak merasa lebih lelah dari sebelumnya
1. Saya merasa lelah dari yang biasanya ()
2. Saya merasa lebih untuk melakukan sesuatu
3. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

13. Anoreksia
0. Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali ()
1. Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
2. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
3. Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya
0-4: Depresi tidak ada atau minimal
4– 7: Depresi ringan
8 – 15 : Depresi sedang
16 ke atas : depresi berat

Skor : 6, pasien depresi ringan.


2. Tingkat kerusakan intelektual
Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner).
Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :
Benar Salah Nomor Pertanyaan
 1 Tanggal berapa hari ini ?
 2 Hari apa sekarang ?
 3 Apa nama tempat ini ?
 4 Dimana alamat anda ?
 5 Berapa umur anda ?
 6 Kapan anda lahir ?
 7 Siapa presiden Indonesia ?
 8 Siapa presiden Indonesia
sebelumnya ?
 9 Siapa nama ibu anda ?
 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap
pengurangan 3 dari setiap angka
baru, secara menurun
JUMLAH

Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan ()
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF


Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif Maksimal Klien
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan
benar :
Tahun :
Musim :
Tanggal :
Hari :
Bulan :
2 Orientasi 5 4 Dimana sekarang kita
berada ?
Negara
Propinsi
Kabupaten/kota
Panti
Wisma
3 Registrasi 3 5 Sebutkan 3 nama obyek
(misal : kursi, meja,
kertas), kemudia
ditanyakan kepada klien,
menjawab :
1. kursi
2. meja
3. kertas
4 Perhatian 5 3 Meminta klien berhitung
dan mulai dari 100 kemudian
kalkulasi kurangi 7 sampai 5
tingkat.
Jawaban :
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat 3 2 Minta klien untuk
mengulangi ketiga obyek
pada poin ke- 2 (tiap poin
nilai 1)

6 Bahasa 9 6 Menanyakan pada klien


tentang benda (sambil
menunjukan benda
tersebut).
1.
2

Minta klien untuk


mengulangi kata berkut :
“ tidak ada, dan, jika, atau
tetapi )
Klien menjawab :

Minta klien untuk


mengikuti perintah berikut
yang terdiri 3 langkah.
Ambil kertas ditangan
anda, lipat dua dan taruh
dilantai.
1.
2.
3.
Perintahkan pada klien
untuk hal berikut (bila
aktifitas sesuai perintah
nilai satu poin.
“tutup mata anda”

Perintahkan kepada klien


untuk menulis kalimat dan
menyalin gambar.

Total nilai 30 24

Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif ()
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat

V. PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN


Kebiasaan merokok
() > 3 batang sehari
( ) < 3 batang sehari
( ) Tidak merokok
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
Frekwensi makan
( )1 kali sehari
( ) 2 kali sehari
( ) 3 kali sehari
() Tidak teratur
Jumlah makanan yang dihabiskan
( ) 1 porsi dihabis
() ½ porsi yang dihabiskan
( ) < ½ porsi yang dihabiskan
( ) Lain-lain
Makanan tambahan
( ) Dihabiskan
( ) Tidak dihabiskan
()Kadang-kadang dihabiskan
Pola pemenuhan cairan
Frekwensi minum
( ) < 3 gelas sehari
() > 3 gelang sehari
Jika jawaban < 3 gelas sehari, alasan :
(1) Takut kencing malang hari
(2) Tidak haus
(3) Persediaan air minum terbatas
(4) Kebiasaan minum sedikit
Jenis Minuman
() Air putih ( ) Teh ( ) Kopi ( ) susu ( ) air gula
Pola kebiasaan tidur
Jumlah waktu tidur
( ) < 4 jam () 4 – 6 jam ( ) > 6 jam
Gangguan tidur berupa
( ) Insomnia () sering terbangun ( ) Sulit mengawali ( √) tidak ada
gangguan
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur
() santai ( ) diam saja ( ) ketrampilan ( ) Kegiatan keagamaan

Pola eliminasi BAB


Frekwensi BAB
() 1 kali sehari
( ) 2 kali sehari
( ) Lainnya, ………………….
Konsisitensi
() Encer () Keras () Lembek
Gangguan BAB
( ) Inkontinensia alvi
( ) Konstipasi
( ) Diare
() Tidak ada
Pola BAK
Frekwensi BAK
( ) 1 – 3 kali sehari
() 4 – 6 kali sehari
( ) > 6 kali sehari
Warna urine
() Kuning jernih
( ) Putih jernih
( ) Kuning keruh
Gangguan BAK
( ) Inkontinensia urine
( ) Retensi urine
() Tidak ada
Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan
( ) Membantu kegiatan dapur
() Berkebun
( ) Pekerjaan rumah tangga
( )Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi
( ) 1 kali sehari
() 2 kali sehari
( ) 3 kali sehari
( ) < 1 kali sehari
Memakai sabun
() ya ( ) tidak
Sikat gigi
() 1 kali sehari
( ) 2 kali sehari
( ) Tidak pernah, alasan pasien
Menggunakan pasta gigi
() ya () tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih
( ) 1 kali sehari
()> 1 kali sehari
( ) Tidak ganti
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari:
Indeks Barthel
Pengkajian Fungsional berdasar Barthel Indeks :
NO AKTIVITAS NILAI
BANTUAN MANDIRI
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke tempat 5 -10 15
tidur dan sebaliknya, termasuk
duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, 0 5
menyisir, mencukur dan mengosok
gigi
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
6. Berjalan di jalan yang datar ( jika 10 15
tidak mampu berjalan lakukan
dengan kursi roda )
7. Naik turun tangga `5 10
8. Berpakaian termasuk mengenakan 5 10
sepatu
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10
JUMLAH 100
Penilaian :
0 – 20 : Ketergantungan sangat berat
21 – 61 : Ketergantungan berat / sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan sedang
91 – 99 :Ketergantungan ringan ()
100 : Mandiri

Indeks KATZ :
Termasuk/katagori mana klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas.()
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi
yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas.
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.

PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA (Tinneti, ME, dan


Ginter, SF, 1998)
1. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Bangun dari kursi ( dimasukan dalam analisis )*
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong
tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursiterlebih
dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali.
Duduk ke kursi ( dimasukan dalam analisis )*
Menjatuhkan diri di kursi, tidak duduk di tengah kursi
Keterangan ( )* : kursi yang keras dan tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa mendorong sternum perlahan-
lahan sebanyak 3 kali)
Menggerakan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
Mata Tertutup
Sama seperti di atas (periksa kepercayaan pasien tentang input penglihatan
untuk keseimbangannya)
Perputaran leher
Menggerakan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing, atau keadaan tidak stabil.
Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya
sementara berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu
untuk dukungan
Membungkuk
Tidak mampu untuk membungkuk, untuk mengambil obyek-obyek kecil
(misal : pulpen) dari lantai, memegang suatu obyek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multiple untuk bangun.
2. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Minta klien untuk berjalan pada tempat yang ditentukan  ragu-ragu,
tersandung, memegang obyek untuk dukungan.
Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki pada saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi ( > 2 inchi ).
Koninuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping pasien)
Setelah langkah-langkah awal, tidak konsisten memulai mengangkat satu
kaki sementara kaki yang lain menyentuh lantai.
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Panjangnya langkah yang tidak sama (sisi yang patologis biasanya memiliki
langkah yang lebih panjang : masalah dapat terdapat pada pinggul, lutut,
pergelangan kaki atau otot sekitarnya).
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang
klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dri sisi ke sisi.
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan memegang obyek
untuk dukungan.

VII. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
() Rumah ( ) Petak ( ) asrama ( ) paviliun
Jenis bangunan :
() Permanen ( ) Semi permanen ( ) non permanen
Atap rumah
() Genting ( ) seng ( ) ijuk ( ) kayu ( ) asbes
Dinding
() Tembok ( ) Kayu ( ) bambu ( ) lainya,
…………………………
Lantai
( ) semen ( ) tegel () keramik ( ) tanah ( ) lainnya,
……………….
Ventilasi
(1) < 15 % luas lantai () >15 % luas lantai
Pencahayaan
() Baik ( ) kurang
Jelaskan, Karena terdapat genting kacadan lampu yang memadai
Pengaturan penataan perabot
() baik ( ) kurang
Kelengkapan alat rumah tangga
() lengkap ( ) tidak lengkap
SANITASI
Kebersihan lingkungan
() baik ( ) kurang
Penyediaan air bersih (MCK) :
( ) PDAM () Sumur ( ) Mata air ( ) sungai ( ) lainnya,
……………….
Penyediaan air minum
() air rebus sendiri () Beli (aqua) () air biasa tanpa rebus
Pengelolaan jamban
() bersama () kelompok () pribadi () lainnya,
………………………
Jenis jamban :
() Leher angsa () cemplung terbuka () Cemplung tertutup( ) Lainnya
Jarak dengan sumber air
() < 10 meter ( ) > 10 meter

Sarana pembuangan air limbah (SPAL) :


() Lancar ( ) Tidak lancar
Petugas sampah
( ) ditimbun ( ) dibakar ( ) daur ulang ( ) dibuang sembarang tempat
() dikelola dinas
Polusi udara
( ) Pabrik () Rumah tangga ( ) industri ( ) Lainnya,
……………………..
Pengelolaan binatang pengerat
( ) tidak () ya, ( ) dengan racun () dengan alat
( ) lainnya, ……………….
FASILITAS
Peternakan
( ) ada () tidak Jenis,
Perikanan
( ) ada () tidak Jenis,

Sarana olah raga


( ) ada ( )Tidak Jenis,
Taman
( ) ada () tidak
Ruang pertemuan
( ) ada () tidak Luasnya,
Sarana hiburan
() ada ( ) tidak Jenis radio, televisi
Sarana ibadah
() ada ( ) tidak Jenis, Musholla
KEAMANAN DAN TRANSPORTASI
Keamanan
Sistem keamanan lingkungan
Penanggulangan kebakaran ( ) ada () tidak
Penanggulangan bencana ( ) ada () tidak
Transportasi
Kondisi jalan masuk puskesmas
() rata ( ) tidak rata ( ) licin ( ) tidak licin
Jenis transportasi yang dimiliki
( ) Mobil () sepeda motor ( ) lainnya, …………… Jumlah : 2
Komunikasi
Sarana komunikasi
() ada ( ) tidak ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti :
() telphon ( ) kotak surat ( ) fax ( ) lainnya,
……………………..
Cara penyebaran informasi :
() Langsung ( ) tidak langsung ( ) Lainnya,
…………………………………..

VIII. INFORMASI PENUNJANG


(1). Diagnosa Medis : TBC paru
(2). Laboratorium :
(3). Terapi Medis :

1. Analisa Data
No DATA PATHWAY PROBLEM

1. DS:pasien Mycrobacterium Ketidakefektifan


tuberculosis
mengatakan sesak bersihan jalan
nafas Doplet infeksius nafas
DO:terdengar suara Masuk ke jalan nafas
tambahan whezing
Masuk ke organ paru
pasien tampak
Pertahanan primer
lemas tidak adekuat
TTV
Pembentukan tuberkel
TD: 100/70 mmHg
N: 82x/menit
Pembentukan sputum
S: 36,60C berlebihan
RR: 20x/menit
2. DS: pasien Mycrobacterium Ketidakseimbanga
tuberculosis
mengatakan bahwa nutrisi kurang dari
selama sakit nafsu Doplet infeksius kebutuhan tubuh
makan menurun Masuk ke jalan nafas
dan mual muntah
Masuk ke organ paru
DO: pasin tampak
lemas,mukosa bibir Radang di bronkus
kering Batuk berat
BB saat sakit:
BB sebelum sakit: Distensi abdomen

Mual muntah

Intake nutrisi kurang

2. Diagnosa Keperawatan

1.ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekret


kental,kelemahan upaya batuk yang ditandai dengan terdengar suara
tambahan wheezing ,pasien tampak lemas,dan terdapat otot bantu pernafasan

2.ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan ketidakadekuatan intake nutrisi dyspneu yang ditandai dengan pasien
tampak lemas mukosa bibir kering berat badan saat sakit
3.HEALTH EDUCATION
TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur dan
berkesinambungan. Pengobatan TBC dilakukan dengan menggunakan obat-
obatan antibiotik. Obat-obatan antibiotik ini dikenal dengan OAT (Obat Anti
Tubercolose). Selain antibiotik juga diberikan obat-obatan lain yang dapat
mengurangi gejala-gejala yang muncul. Kombinasi obat-obatan tersebut
tidak banyak berpengaruh apabial pengobatan yang dilakukan tidak teratur
dan berkelanjutan. Bahkan penggunaan antibiotik yang tidak teratur dapat
menimbulkan resistensi (kekebalan) bakteri TBC. Oleh karena itu, agar
pengobatan pada penderita TBC dapat efektif, dilakukan program
pengawasan penelanan obat. Proogram ini bertujuan agar penderita TBC
mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.

You might also like