Professional Documents
Culture Documents
Identitas Penderita
1
II. Anamnesis
2
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada anggota keluarga yang
sedang sakit campak.
Riwayat lingkungan : tidak ada tetangga maupun teman penderita
yang sedang sakit campak
Riwayat Kebiasaan : Penderita tidak suka jajan diluar rumah.
Usaha berobat : langsung berobat ke Rumah Sakit Immanuel.
II.5. Imunisasi
II.6. Makanan
0 – 4 bulan : ASI,
4 – 7 bulan : ASI, bubur susu, biscuit
7 – 12 bulan : ASI, biskuit, bubur saring, buah, nasi tim
3
12 bln-2 thn : ASI, bubur,buah, nasi tim, nasi biasa. :
2 thn- skrg : PASI ( susu cair kemasan dus), bubur, nasi tim, nasi biasa
4
III. Pemeriksaan Fisik
III.3. Antropometri
Umur : 4 tahun
Berat badan : 15 kg
Panjang/tinggi badan : 77 cm
( 89 % standar BB/U)
( 99 % standar PB/U)
( 90 % standar BB/TB)
Status gizi : baik
Lingkaran kepala : 48 cm
Lingkaran dada : 51 cm
Lingkaran perut : 49 cm
Lingkaran lengan atas : 15 cm
5
3.4.3. Leher
KGB : teraba multiple di region colli posterior dextra et
sinistra, mobile, tidak ada nyeri tekan, diameter
0,5cm.
Kaku kuduk : tidak ada
Kelenjar tiroid : sentral
3.4.5. Thorax
Dinding dada/paru-paru
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris, terdapat retraksi suprasternal,
intercostals, subcostal, epigastrium, ada ruam makulopapular di
kulit dada
Palpasi : vocal fremitus kanan sama dengan kiri, pergerakan simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : VBS +/+ normal, ronkhi basah sedang nyaring di kedua
lapang paru, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak kuat angkat, trill –
Perkusi : kanan : ICS IV linea sternalis kanan
Atas : ICS III linea parasternalis kiri
Kiri : ICS IV linea midclavicularis kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I+II normal, reguler, murmur –
3.4.6. Abdomen
Inspeksi : datar, ada ruam makulopapuler di kulit perut
Palpasi : lembut, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, tidak ada nyeri
tekan
Perkusi : tympani, dullness -, meteorismus –
Auskultasi : bising usus meningkat
3.4.7.Alat kelamin : Perempuan, tidak ada kelainan
3.4.8.Anus dan rektum : diaper rash -, tidak ada kelainan
3.4.9.Ekstremitas : tonus otot baik, akral hangat, tidak ada petekie, ada ruam
makulopapuler di ekstremitas atas dan bawah
3.4.10. Neurologis : Reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-, sensorik baik
Laboratorium Darah
(18 April 2005)
Hb : 11,2 g/dl Trombosit : 180.000/mm3
Ht : 32% Leukosit : 5100/mm3
6
V. Resume
Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dengan berat badan 15kg, tinggi
badan 102 cm, status gizi baik, datang ke Rumah Sakit Immanuel dengan keluhan
utama : timbul bercak kemerahan pada kulit.
Pada anamnesis didapatkan :
- timbul bercak kemerahan pada kulit sejak 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit
Immanuel, mulai dari belakang telinga, wajah, leher, menyebar ke seluruh
tubuh dan tangan, tidak gatal.
- Panas badan sejak 4 hari sebelum masuk Rumah Sakit Immanuel, pertama kali
tidak tinggi, pada hari ke-2 tinggi, siang sama dengan malam. Disertai batuk,
sering, berdahak, sulit keluar. Juga disertai pilek, ingus berwarna putih, hilang
2 hari sebelum masuk RS.
- Sejak 2 hari sebelum masuk RS, batuk memberat diikuti dengan timbulnya
sesak nafas.
- Sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit Immanuel, penderita mencret, 6
kali,masing-masing sebanyak 2-3 sendok makan ( 30-45 cc). cair, tidak ada
lendir dan darah. Penderita menjadi lebih rewel, bibir menjadi kering dan
pecah-pecah dan memerah, mata cekung, kemerahan. Nafsu makan dan
minum menurun.
- Satu hari sebelum masuk Rumah Sakit Immanuel penderita juga mengalami
mimisan 1X, dari ke-2 lubang hidung sebanyak +/- 0,5 sdt yang berhenti
dengan sendirinya. Tidak ada riwayat trauma pada hidung atau muka maupun
mengorek-ngorek hidung.
- RPK : Riwayat kontak penderita campak –
- RPD : Belum pernah sakit campak sebelumnya. Penderita sejak kecil suka
mimisan bila panas badan.
- BAK: Warna kuning jernih, jumlah dan frekuensi seperti biasa.
- Riwayat lingkungan : Tidak ada tetanggga maupun teman yang sedang sakit
campak.
- Riwayat kebiasaan : Penderita tidak suka jajan diluar rumah.
7
THT : faring hyperemis +, PCH +/+
KGB: teraba membesar regio colli posterior dextra et sinistra, multiple,
mobile, nyer tekan -, diameter 0,5 cm.
Mulut : bibir kering, pecah-pecah, mukosa mulut kering
Dada : bentuk pernafasan simetris kiri=kanan, retraksi + suprasternal,
intercostals, epigastrium, subcostal.
Paru : VBS +/+, ronki +/+ basah sedang nyaring di ke-2 lapang paru
Jantung : dalam batas normal
Perut : hati tidak teraba, limpa tidak teraba, tidak ada nyeri tekan.
Extremitas : ruam makulopapular + di extremitas atas dan bawah
Anus dan rectum : tidak ada kelainan
Neurologis : tidak ada kelainan
VI. Diagnosis
Diagnosa banding :
-Morbili dengan komplikasi Bronkopneumonia
dan diare cair akut dengan dehidrasi ringan
sedang.
-Rubella + BP + Diare cair akut dengan dehidrasi
ringan sedang.
Diagnosa kerja : Morbili dengan komplikasi Bronkopneumonia dan
diare cair akut dengan dehidrasi ringan sedang.
Diagnosa tambahan : Epistaksis habitual
Status Gizi : Baik (berdasarkan kurva NCHS)
8
VIII. Penatalaksanaan
IX. Prognosis
X. Pencegahan
1. Umum :
Orang tua harus mengolah makanan yang bersih dan sebelumnya dimasak
dahulu
Selalu cuci tangan sesudah membersihkan tinja anak
Memberantas lalat
Mengobati keluarga jika menunjukan gejal-gejala TB
2. Khusus :
Penderita morbili ditempatkan pada tempat isolasi yang cukup ventilasi
Makanan gizi cukup dan seimbang.
Imunisasi sesuai jadwal
Berat badan selalu dipantau setiap bulan
Pengobatan TB secara teratur
9
Follow Up Harian
19-April-05 20-April-05 21-April-05
Keluha panas tinggi, sesak panas+ tdk tinggi, sesak panas -, sesak-,
n +, batuk +, minum +, batuk +, minum per batuk+,dahak susah
Utama per oral , mencret oral , mencret -, BAB 1 dikeluarkan, BAB 1x
5X, @ 2 sdm X normal. ,normal, minum peroral
(30cc), cair,
Keadaa Compos mentis, Compos mentis, rewel, compos mentis, rewel,
n gelisah, kesan kesan sakit sedang kesan sakit sedang
Umum sakit sedang
Tanda Nadi : 140x/menit Nadi : 128x/menit Nadi : 120x/menit
Vital
Respirasi : Respirasi : 44x/menit Respirasi : 40x/menit
58x/menit
Suhu : 38,30 C Suhu : 37,60 C Suhu : 36,4 0 C
Kepala Tak ada kelainan Tak ada kelainan tak ada kelainan
Mata Konjungtiva Konjungtiva hiperemis+/ konjungtiva hiperemis+/
hiperemis+/+, +, +, -
Anemis-/-, sklera Anemis-/-, sklera sclera hyperemis +/+,
hyperemis +/+, hyperemis +/+, secret -, secret -/-, edem
secret-, edem edem palpebra - palpebra-, anemis-/-,
palpebra - sklera ikterik -/-,
airmata+/+, mata airmata+/+, mata Airmata+/+, mata
cekung +/+ cekung -/- cekung -/-
PCH +/+,terpasang PCH-/-, sekret -/-, PCH-/-, terpasang
Hidung O2 nasal canule, terpasang O2 pernasal selang O2 pernasal
sekret -/- canule canule, sekret -/-
Mulut mukosa mulut mukosa mulut basah Mukosa mulut dan bibir
basah dan bibir dan bibir kering kering
kering
10
epigastrium & rash ma kulopapular + seluruh dada,
subcostal+, rash di seluruh dada hyperpigmentasi +
ma kulopapular +
di seluruh dada
VBS+/+, Rh+/+ VBS+/+, Rh+/+ basah VBS+/+, Rh+/+ basah
Pulmo basah sedang sedang nyaring, Slem+/ sedang nyaring, Slem+/
nyaring, wh-/- +, wh-/- +, wh-/-
BJ I+II N, reguler, BJ I+II N, reguler, BJ I+II N, reguler,
Jantung murmur - murmur - murmur -
Abdom Datar, lembut, BS+ Datar, lembut, BS+ datar, lembut, BS+
en normal, normal, normal,
Hati tidak teraba, Hati tidak teraba, NT-, Hati tidak teraba, NT-,
NT-, lien tidak lien tidak teraba, rash lien tidak teraba, rash
teraba, rash makulopapular + makulopapular -,
makulopapular + hyperpigmentasi +
turgor kembali
cepat, BU
meningkat.
Extremi tonus baik, akral Tonus baik, akral tonus baik, akral hangat.
tas hangat, rash hangat, rash rash makulopapular+ di
makulopapular + makulopapular + pada ext bawah
pada ext atas, nadi ext atas&bawah, nadi isi , hiperpigmentasi+ di ext
isi cukup cukup atas, nadi isi cukup
Lab/Pe 19-April-05
meriksa Hb : 11,2
an gr/dl
Penunj Ht : 32%
ang
Leukosit : 4700
Trombosit :
180.000
Assesm Morbili + BP+diare Morbili + BP Morbili stadium
ent akut dgn dehidrasi konvalesen + BP
ringan
sedang+epistaksis
habitual
Terapi Diet : Bubur saring Terapi teruskan Terapi teruskan
Infus RL 10 tts/mnt Pedialit jika diare
macro
Paracetamol 3x1
cth
Pedialit 1 fls (500
cc)
Silomat 3X3/4 cth
11
Ampicilin 4x250
mg IV
Colcancetine
4x125 mg IV
DISKUSI
12
memberatnya gejala akibat daya tahan tubuh yang menurun Karen infeksi
virus morbili, sehingga mudah mendapat infeksi sekunder dari bakteri.
- Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk mendiagnosa secara pasti
bronkhopneumobnia adalah foto rontgen. Pada kasus ini pemeriksaan tersebut
tidak dilakukan hal ini dikarenakan 2 minggu sebelumnya penderita sudah di
foto roentgen saat didiagnosa menderita TB. Pada anak-anak sinar X baru
dapat dieliminasi dari tubuh sekitar 6 bulan, sehingga sebaiknya interval
waktu penyinaran adalah 6 bulan.
- Chloramphenicol 4 X 125 mg IV
Dosis yang dianjurkan 75-100mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis. Berat badan
anak 9 kg, berarti yang diberikan 675-900 mg/hari dalam 3-4 dosis. Jadi
diberikan 168-225 mg setiap 6 jam. Dosis yang diberikan kurang sedikit.
- Pedialit 500 cc
Diberikan di hari pertama saat diare. Dengan perhitungan cairan rehidrasi
yang dibutuhkan pada dehidrasi ringan sedang : 75 ml/kgbb/3 jam pertama
13
( 675 ml ) oral. Pedialit yang diberikan sesuai dosis. Pada hari berikutnya
dapat tidak diberikan karena diare telah berhenti.
- Terapi simptomatik :
Fevrin (Paracetamol) 4 x 1 cth (120 mg). Diberikan sebagai
antipiretik, dikarenakan suhu tubuh penderita mencapai > 38
derajat celcius dan usia penderita 2 tahun, merupakan usia
insidensi terjadinya kejang demam.
Dosis yang dianjukan untuk anak 1-6 tahun : 5-10 ml( 120-240
mg) diberikan 4 kali. Dosis sesuai
Silomat Compositum 3 x ¾ cth, berisi clobutinol HCL 40 mg dan
Orciplenaline sulfate 10 mg (dalam 10 ml). Diberikan untuk
mengurangi gejala batuk yang berhubungan dengan spasme
bronkus. Dosis yang dianjurkan adalah 3 x ½ -3/4 cth. Sehingga
dosis yang diberikan sesuai.
Daftar Pustaka
Garna et al, 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak, Edisi
kedua. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung. Halaman 203-
204, 322-327.
Soedarmo, Sumarmo S. Poorwo et al, 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak :
Infeksi dan Penyakit Tropis, Edisi pertama. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Halaman 125 – 136.
Hassan, Rusepno et al, 2000, Buku Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 9.Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI, Jakarta. Halaman 624-637, 573-575.
Nelson W.E. 2000. Nelson Textbook of Pediatrics. 16th Ed. Pennsylvania : W.B
Saunders Company. P. 946-950
Nastiti N, Rahajoe. 2001. Tatalaksana Tuberkulosis Pada Anak. Jurnal Sari
Pediatri, 1(3) : 24-35
Rampengan, T,H., Laurentz,I,R. 1997, Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak. EGC.
Jakarta. Halaman 90-100.
14