You are on page 1of 3

Prognosis Perforasi gaster

Apabila tindakan operasi dan pemberian antibiotik berspektrum luas cepat


dilakukan maka prognosisnya dubia ad bonam. Sedangkan bila diagnosis, tindakan,
dan pemberian antibiotik terlambat dilakukan maka prognosisnya menjadi dubia ad
malam. Hasil terapi meningkat dengan diagnosis dan penatalaksanaan dini. Faktor-
faktor berikut akan meningkatkan resiko kematian :

 Usia lanjut
 Adanya penyakit yang mendasari sebelumnya
 Malnutrisi
 Timbulnya komplikasi

Penderita yang lambungnya mengalami perforasi harus diperbaiki keadaan


umumnya sebelum operasi. Pemberian cairan dan koreksi elektrolit, pemasangan pipa
nasogastrik, dan pemberian antibiotik mutlak diberikan. Jika gejala dan tanda-tanda
peritonitis umum tidak ada, kebijakan nonoperatif mungkin digunakan dengan terapi
antibiotik langsung terhadap bakteri gram-negatif dan anaerob.

Etiologi Appendisitis

Apendisitis merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh obstruksi atau penyumbatan
akibat :

1. Hiperplasia dari folikel limfoid

2. Adanya fekalit dalam lumen appendiks

3. Tumor appendiks

4. Adanya benda asing seperti cacing askariasis

5. Erosi mukosa appendiks karena parasit seperti E. Histilitica.

- Hiperplasia limfoid dikaitkan dengan berbagai kelainan inflamasi dan infeksi, termasuk
penyakit Crohn, Gastroenteritis, amebiasis, infeksi pernafasan, campak, dan
mononukleosis.
- Penyumbatan dari lumen appendiceal kurang umum dikaitkan dengan parasit
(misalnya, Schistosomes, spesies Strongyloides), bahan asing (misalnya, senapan angin,
alat kontrasepsi, lidah stud, arang aktif), TBC, dan tumor.

Tanda dan Gejala Peritonitis

- Peritonitis ditegakkan secara klinis dengan adanya nyeri abdomen (akut abdomen)
dengan nyeri yang tumpul dan tidak terlalu jelas lokasinya (peritoneum visceral) yang
makin lama makin jelas lokasinya (peritoneum parietal). Tanda-tanda peritonitis
relative sama dengan infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis bias
menjadi hipotermia, takikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi selain itu perut
kembung dan nyeri. Muka penderita mula-mula yang merah menjadi pucat, mata
cekung, kulit muka dingin. Nyeri abdomen yang hebat biasanya memiliki punctum
maximum di tempat tertentu sebagai sumbe rinfeksi. Dinding perut akan terasa tegang
karena mekanisme antisipasi penderita secara tidak sadar untuk menghindari palpasinya
yang menyakinkan atau tegang karena iritasi peritoneum. Pada wanita dilakukan
pemeriksaan vagina bimanual untuk membedakan nyeri akibat pelvic inflammatori
disease. Pemeriksaan-pemeriksaan klinis ini bisa jadi positif palsu pada penderita dalam
keadaan imunosupresi (misalnya diabetes berat, penggunaan steroid, pasca
transplantasi, atau HIV), penderita dengan penurunan kesadaran (misalnya trauma
cranial, ensefalopatitoksik, syok sepsis, atau penggunaan analgesic), penderita dengan
paraplegia dan penderita geriatric.

Penatalaksanaan Peritonitis

1. Bila peritonitis meluas dan pembedahan dikontraindikasikan karena syok dan


kegagalan sirkulasi, maka cairan oral dihindari dan diberikan cairan vena yang
berupa infuse NaCl atau Ringer Laktat untuk mengganti elektrolit dan kehilangan
protein. Lakukan nasogastric suction melalui hidung ke dalam usus untuk
mengurangi tekanan dalam usus.
2. Berikan antibiotic sehingga bebas panas selama 24 jam:
Ampisilin 2g IV, kemudian 1g setiap 6 jam, ditambah gentamisin 5 mg/kg berat
badan IV dosis tunggal/hari dan metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
3. Bila infeksi mulai reda dan kondisi pasien membaik, drainase bedah dan perbaikan
dapat diupayakan.
4. Pembedahan atau laparotomi mungkin dilakukan untuk mencegah peritonitis. Bila
perforasi tidak dicegah, intervensi pembedahan mayor adalah insisi dan drainase
terhadap abses.

You might also like