Professional Documents
Culture Documents
Usia lanjut
Adanya penyakit yang mendasari sebelumnya
Malnutrisi
Timbulnya komplikasi
Etiologi Appendisitis
Apendisitis merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh obstruksi atau penyumbatan
akibat :
3. Tumor appendiks
- Hiperplasia limfoid dikaitkan dengan berbagai kelainan inflamasi dan infeksi, termasuk
penyakit Crohn, Gastroenteritis, amebiasis, infeksi pernafasan, campak, dan
mononukleosis.
- Penyumbatan dari lumen appendiceal kurang umum dikaitkan dengan parasit
(misalnya, Schistosomes, spesies Strongyloides), bahan asing (misalnya, senapan angin,
alat kontrasepsi, lidah stud, arang aktif), TBC, dan tumor.
- Peritonitis ditegakkan secara klinis dengan adanya nyeri abdomen (akut abdomen)
dengan nyeri yang tumpul dan tidak terlalu jelas lokasinya (peritoneum visceral) yang
makin lama makin jelas lokasinya (peritoneum parietal). Tanda-tanda peritonitis
relative sama dengan infeksi berat yaitu demam tinggi atau pasien yang sepsis bias
menjadi hipotermia, takikardi, dehidrasi hingga menjadi hipotensi selain itu perut
kembung dan nyeri. Muka penderita mula-mula yang merah menjadi pucat, mata
cekung, kulit muka dingin. Nyeri abdomen yang hebat biasanya memiliki punctum
maximum di tempat tertentu sebagai sumbe rinfeksi. Dinding perut akan terasa tegang
karena mekanisme antisipasi penderita secara tidak sadar untuk menghindari palpasinya
yang menyakinkan atau tegang karena iritasi peritoneum. Pada wanita dilakukan
pemeriksaan vagina bimanual untuk membedakan nyeri akibat pelvic inflammatori
disease. Pemeriksaan-pemeriksaan klinis ini bisa jadi positif palsu pada penderita dalam
keadaan imunosupresi (misalnya diabetes berat, penggunaan steroid, pasca
transplantasi, atau HIV), penderita dengan penurunan kesadaran (misalnya trauma
cranial, ensefalopatitoksik, syok sepsis, atau penggunaan analgesic), penderita dengan
paraplegia dan penderita geriatric.
Penatalaksanaan Peritonitis