You are on page 1of 3

Tugas Awal Kimia Fisika Terapan

Nama / NIM : Cicilia Putri Septiyarini / 652015001

Vincentine Ayunila Putri / 652015014

Gita Kartika Dewi / 652015016

Novena Risnalani Rintank C. / 652015029

Setya Tri Candra Sofia / 652015031

Acara : Vitamin C

A. Alat dan Bahan


Alat :

 Labu takar 500 ml, 100 ml, dan 50  Blender


ml  Aluminium foil
 Pipet ukur  Kertas saring
 Neraca analitik  Alat pemeras jeruk
 Buret 50 ml

Bahan :

 KIO3  Larutan amilum


 Na2S2O3  Aquades
 I2  Buah jeruk
 H2SO4

B. Metode
Prosedur Keja Iodometeri
1. Preparasi sampel
a. Diambil 25 gr buah jeruk dan di bersihkan
b. Diperas jeruk hingga mendapatkan sari jeruk dengan menggunakan alat pemeras
jeruk
c. Sari jeruk yang didapat kemudian disaring dan digenapkan dengan aquades hingga
250 ml
d. Disimpan dalam variasi suhu 40oC, 50 oC, dan 60 oC, dengan interval waktu
pemanasan 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit, 75 menit, dan 90 menit
2. Pembuatan larutan standar primer KIO3 0,1 N
Kristal KIO3 ditimbang sebanyak 0,3567 g, kemudian dimasukkan ke dalam labu takar
100 ml, lalu ditambahkan aqudes sampai garis tera dan dihomogenkan.
3. Pembutan larutan standar iodium 0,1 N
a. Kristal KI ditimbang sebanyak 2,5 g dan dilarutkan dalam 25 ml aquabides.
b. Kristal I2 ditimbang sebanyak 12,7 g dan dimasukkan ke dalam larutan KI sedikit
demi sedikit sampai semuanya larut (dimasukkan ke dalam botol tertutup dan
dikocok).
c. Aquades sebanyak 1000 ml ditambahkan ke dalam larutan di atas.
4. Pembuatan larutan Na2S2O3 0,1 N
a. Kristal Na2S2O3 ditimbang kira-kira 9,9268 g dan dimasukkan ke dalam gelas beker.
b. Aquades sebanyak 400 ml ditambahkan ke dalam gelas beker, lalu diaduk hingga
homogen.
5. Pembuaran larutan amilum 1%
Amilum sebanyak 1 g ditimbang, lalu dilarutakn ke dalam 100 ml aquades.
6. Pembuatan KI 10%
Kristal KI ditimbang sebanyak 50 g, lalu dilarutkan dengan aquades hingga 500 ml,
kemudian dihomogenkan.
7. Pembuatan larutan H2SO4 10%
Larutan H2SO4 diambil sebanyak 1,031 ml lalu dimasukkan ke dalam gelas beker dan
ditambahkan aquabides sebanyak 100 ml.
8. Standardisasi larutan Na2S2O3 dengan larutan KIO3 0,1 N
a. Larutan KIO3 0,1 N dipipetkan sebnayak 10 ml kemudian dimasukkan ke dalam
erlenmeyer.
b. Larutan KI 10% sebnayak 5 ml dan larutan H2SO4 sebanyak 2 ml ditambahkan ke
dalam larutan, kemudian dititrasi dengan larutan Na2S2O3 hingga berwarna kuning
muda.
c. Larutan amilum 1% ditambahkan beberapa tetes ke dalam larutan, lalu dititrasi dengan
larutan Na2S2O3 hingga warna biru hilang.
9. Standardisasi larutan I2 dengan larutan standar Na2S2O3 0,03 N
a. Larutan I2 dipipetkan sebanyak 10 ml, lalu dititrasi dengan larutan Na 2S2O3 hingga
warna kuning muda.
b. Larutan amilum ditambahkan beberapa tetes ke dalam larutan, lalu dititrasi dengan
larutan Na2S2O3 hingga warna biru hilang.
10. Penetapan kadar vitamin C dalam larutan dengan larutan iodium standar
a. Larutan sampel buah jeruk dipipetkan sebanyak 50 ml ke dalam erlenmeyer.
b. Larutan H2SO4 10% ditambahkan sebanyak 6 ml dan larutan amilum 1%
ditambahkan beberapa tetes ke dalam erlenmeyer.
c. Kemudian dititrasi dengan larutan I2 standar sampai berwarna biru.

Rumus perhitungan
Kandungan vitamin C = konsentrasi I2 yang telah distandarisasi (M) x Volume I2 x BM
vitamin C (gram/mol)

Orde 0

Persamaan Kec. Reaksi

Persamaan Waktu Paruh

Persamaan Waktu Simpan


Orde 1

Persamaan Kec. Reaksi

Persamaan Waktu Paruh

Persamaan Waktu Simpan


Orde 2

Persamaan Kec. Reaksi

Persamaan Waktu Paruh

Persamaan Waktu Simpan

Orde Reaksi

Menentukan Orde Reaksi

Energi Aktivasi pada laju Reaksi

You might also like