Professional Documents
Culture Documents
The Indonesian Association of Forensic Medicine Proceeding Annual Scientific Meeting 2017
Abstrak PENDAHULUAN
Perilaku menyimpang tampaknya sudah semakin marak Perilaku menyimpang tampaknya
di tengah masyarakat kita, terutama penyimpangan
seksual. Kita sudah tidak asing lagi mendengar istilah sudah semakin marak di tengah masyarakat
homoseksual, biseksual, lesbian, bahkan yang terdengar
mengerikan seperti sodomi. Komisi nasional perlindunan
kita, terutama penyimpangan seksual. Kita
anak mencatat jenis kejahatan anak tertinggi sejak tahun sudah tidak asing lagi mendengar istilah
2007 adalah tindak sodomi terhadap anak. Pada tahun
2007 dari 1992 kasus kejahatan anak yang masuk homoseksual, biseksual, lesbian, bahkan
KOMNAS ANAK waktu itu sebanyak 1161 kasus atau yang terdengar mengerikan seperti sodomi.
61,8% adalah kasus sodomi anak. Dari tahun 2007
sampai akhir maret 2008 jumlah kasus sodomi anak Komisi Perlindungan Anak Indonesia
sudah naik sebesar 50%. Pada bulan maret 2011 dari
pantauan KOMNAS ANAK ada 156 kasus kekerasan menemukan banyak aduan kekerasan pada
seksual khususnya sodomi pada anak. Sodomi adalah anak pada tahun 2010. 171 kasus pengaduan
istilah hukum yang digunakan untuk merujuk kepada
tindakan seks “tidak alami” yang bergantung pada yang masuk, sebanyak 67,8 % terkait dengan
yuridiksinya dapat terdiri atas seks oral atau seks anal
atau semua bentuk pertemuan organ non kelamin
kasus kekerasan. Kasus kekerasan tersebut
dengan alat kelamin, baik dilakukan secara yang paling banyak terjadi adalah kasus
heteroseksual, homoseksual atau antara manusia dan
hewan. Gejala itu tampaknya sudah mulai merebak ke kekerasan seksual yaitu sebesar 45,7 % (53
masyarakat bawah dan seringkali memakan korban,
terutama anak-anak. Pelaku merasa anak merupakan
kasus). Komisi Nasional Perlindungan Anak
makhluk yang lemah yang tidak dapat membela diri (Komnas Anak) mencatat jenis kejahatan
sehingga seringkali dijadikan objek. Sodomi berdampak
pada fisik dan psikis korban. Secara fisik, korban bisa anak tertinggi sejak tahun 2007 adalah
menderita penyakit kulit eritema, anus robek, bekas luka tindak sodomi terhadap anak. Para pelaku
perianal, kutil dubur, iritasi usus besar, penyakit menular
seksual, menderita gangguan otot anus dan nyeri saat biasanya adalah guru sekolah, guru privat
buang air besar. Sedangkan secara psikis, korban
sodomi dapat menderita ketakutan, kecemasan, mudah termasuk guru ngaji, dan sopir pribadi.
marah, gangguan tidur, gangguan makan, merasa Tahun 2007 jumlah kasus sodomi anak
rendah diri, depresi, memiliki ketakutan berlebihan,
merasa gugup, stress, menyalahgunakan alkohol dan tertinggi di antara jumlah kasus kejahatan
narkoba, memiliki masalah dalam hubungan intim, tidak
berprestasi di kantor atau sekolah hingga mencoba
anak lainnya. 1.992 kasus kejahatan anak
bunuh diri. Dalam hukum pidana di Indonesia, pasal- yang masuk ke Komnas Anak tahun itu,
pasal dalam KUHP maupun peraturan perundang-
undangan lainnya belum mengatur tentang sodomi sebanyak 1.160 kasus atau 61,8 % adalah
secara tersendiri. Hukum pidana Indonesia sampai saat kasus sodomi anak. Tahun 2007 sampai akhir
ini hanya mengenal istilah pencabulan dan
persetubuhan, perbuatan sodomi dapat dikategorikan Maret 2008 kasus sodomi anak sendiri sudah
sebagai pencabulan. Berdasarkan dari latar belakang
permasalahan yang ada maka penulisan artikel ini naik sebesar 50 %. Komisi Nasional
bertujuan untuk mengetahui faktor yang mendasari Perlindungan Anak telah meluncurkan
tindakan kejahatan sodomi pada anak, mengetahui
akibat perbuatan sodomi pada anak dan mengetahui Gerakan Melawan Kekejaman Terhadap
analisa pidana atas sodomi pada anak yang merupakan
kekerasan seksual pada anak.
Anakkarena meningkatnya kekerasan tiap
Kata Kunci: fisik, penyimpangan seksual, pidana, tahun pada anak. Tahun 2009 lalu ada 1998
psikis, sodomi
kekerasan meningkat pada tahun 2010
Afiliasi Penulis: 1. Departemen Kedokteran Forensik dan
Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. menjadi 2335 kekerasan dan sampai pada
Korespondensi: Juli Purwaningrum, email: jupforensik@gmail.com
Maret 2011 berdasarkan pantauan Komisi
Nasional Perlindungan Anak ada 156
kekerasan seksual khususnya sodomi pada laporan tertulis, publikasi dan dokumen
anak.1 Tahun 2013, unit perlindungan elektronik serta catatan lain yang
Perempuan dan Anak Bareskrim Mabes Polri berhubungan dengan materi penelitian.
mencatat sepanjang tahun 2013 Teknik pengumpulan data yang dilakukan
sekurangnya terjadi 1600 kasus asusila mulai oleh peneliti adalah dengan menggunakan
dari pencabulan hingga kekerasan fisik pada metode dokumentasi. Menurut Nawawi
anak.3 (2003:231) Dokumentasi adalah mencari
Hingga saat ini kasus kekerasan data mengenai hal-hal atau variable yang
terhadap anak masih menjadi masalah yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah,
belum terpecahkan. Kasus kekerasan seksual prasasti, notulen rapat, agenda dan
ini sebenarnya bukan hanya terjadi di sebagainya, sehingga data yang diperoleh
Indonesia saja tapi juga terjadi di negara lain. pun valid dan mempunyai acuan dalam
Ketakuatan dan pemikiran bahwa ini adalah penulisan penelitian.
sebuah aib membuat korban dari kekerasan Teknik analisis data yang digunakan
seksual ini sulit untuk mengungkapkan dan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
melaporkan kasus yang ia alami pada orang dengan pendekatan kualitatif.
lain atau pihak berwajib. Tidak adanya ciri-ciri
yang signifikan yang ditunjukkan oleh pelaku
sodomi membuat kasus ini sulit untuk
diberantas. Kasus inilah yang bisa membuat
bangsa ini menjadi bangsa tanpa generasi.3
Hukum khusus yang mengatur tentang
sodomi belum ada di Indonesia. Istilah sodomi
belum dikenal dalam hukum pidana di
Bagan 1. Komponen-komponen analisis data
Indonesia, sehingga dalam praktiknya kasus
sodomi dikenakan dengan pasal-pasal tentang HASIL
pencabulan.4
Berdasarkan data yang didapat dari bank data
METODE perlindungan anak KPAI diperoleh bahwa
Penelitian menggunakan pendekatan anak sebagai korban kekerasan seksual
penelitian deskriptif kualitatif untuk (pemerkosaan, pencabulan, sodomi/pedofilia,
mendeskripsikan analisa pidana sodomi dsb) mengalami kenaikan di tahun 2011
pada anak dan peneliti ingin memberikan sampai 2014 dan mengalami penurunan di
gambaran atau deskriptif mengenai analisa tahun 2014 sampai 2016
pidana sodomi pada anak. Fokus penelitian
merupakan pokok pembahasan yang PEMBAHASAN
menjadi tujuan penelitian. Fokus penelitian Sodomi adalah istilah hukum yang
yaitu mengetahui faktor yang mendasari digunakan untuk merujuk kepada tindakan
perbuatan sodomi, akibat perbuatan sodomi seks "tidak alami", yang bergantung pada
dan analisa pidana kasus sodomi di yuridiksinya dapat terdiri atas seks oral, seks
Indonesia. anal atau semua bentuk pertemuan organ
Sumber utama penelitian berupa data non-kelamin dengan alat kelamin, baik
kasus yang diperoleh penulis melalui arsip, dilakukan secara heteroseksual,
dewasa, bulimia nervosa bahkan adanya atau sepatutnya harus diduganya, bahwa
cedera fisik pada anak.6,7 umumnya belum lima belas tahun atau kalau
umumnya tidak jelas, yang bersangkutan
Sodomi sering tidak terungkap karena belum waktunya untuk dikawin;(3) Barang
adanya penyangkalan terhadap peristiwa siapa membujuk seseorang yang
tersebut, anak-anak korban kekerasan diketahuinya atau sepatutnya harus
seksual sering tidak mengerti bahwa dirinya diduganya bahwa ummnya belum lima belas
menjadi korban. Korban sulit mempercayai tahun atau kalau umumnya tidak jelas yang
orang lain sehingga merahasiakan peristiwa bersangkutan atau kutan belum waktunya
tersebut, selain itu anak cenderung takut untuk dikawin, untuk melakukan atau
melaporkan karena mereka merasa membiarkan dilakukan perbuatan cabul,
terancam akan mengalami konsekuensi yang atau bersetubuh di luar perkawinan dengan
buruk bila melapor, anak merasa malu. orang lain.” Pasal 292 KUHP menyebutkan:”
Dampak pelecehan seksual yang terjadi Orang dewasa yang melakukan perbuatan
ditandai dengan adanya powerlessness, cabul dengan orang lain sesama kelamin,
dimana korban merasa tidak berdaya dan yang diketahuinya atau sepatutnya harus
tersiksa ketika mengungkap peristiwa diduganya belum dewasa, diancam dengan
pelecehan seksual tersebut.6 pidana penjara paling lama lima tahun”.11
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kejahatan_seks 2. https://id.wikipedia.org/wiki/Sodomi
ual_terhadap_anak_di_Indonesia
13. https://www.kpai.go.id