You are on page 1of 8

PENDIDIKAN AGAMA KATHOLIK

PENINGKATAN GAYA HIDUP


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah P endidikan Agama Katholik


Dosen Pembimbing :

Disusun oleh :

Ferdinandus Diniari Trimedianugrah ( NIM : 24020117140088 )

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Peningkatan Gaya Hidup”

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuandari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima
kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca

Jakarta, 28 November 2017

Ferdinandus Diniari Trimedianugrah


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di zaman yang modern ini manusia tidak pernah lepas dari teknologi. Teknologi merupakan
sesuatu yang digunakan untuk mempermudah atau membantu pekerjaan manusia agar lebih
efektif dan efisien. Namun seakan-akan masyarakat mulai terlena dengan teknologi, mereka
tidak mau susah, mereka lebih memilih sesuatu yang instan, cepat dan praktis. Dengan keadaan
tersebut sifat konsumerisme manusia mulai muncul. Manusia seakan-akan seperti diperalat oleh
teknologi. Teknologi yang mengarahkan manusia. Ketergantungan pada teknologi yang pada
akhirnya akan memberikan dampak buruk bagi manusia. Manusia saat ini merasa bahwa dengan
teknologi semua bisa teratasi, ini juga akan menyebabkan timbul sifat individualism, rasa sosial
mereka pudar dan akhirnya hilang. Akan tetapi tanpa dipungkiri teknologi juga memberikan
dampak positif bagi para penggunanya jika digunakan secara bijak.

Perkembangan teknologi membawa pengaruh yang cukup besar diberbagai bidang. Seperti
gaya hidup, budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain. Dalam tulisan ini akan mengulas
tentang pengaruh perkembangan teknologi terhadap gaya hidup manusia, dunia pendidikan dan
psikologi manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi masyarakat diharapkan dapat ikut
serta dalam menciptakan teknologi atau minimal memanfaatkan teknologi secara bijak.
Meningkatkan ketrampilan yang ada didalam didirinya.

Karena dalam kehidupan kita di masa mendatang, sektor teknologi informasi dan
telekomunikasi merupakan sektor yang sangat dominan. Siapa pun yang handal teknologi maka
dia akan menjadi seorang pemimpin dalam dunianya. Teknologi sangat berperan dalam berbagai
bidang. (kompasiana.com, 2012)
II. ANALISIS KASUS

Salah satu dampak dari perkembangan teknologi adalah gaya hidup yang berubah.
Perkembangan teknologi kerap erat dengan perkembangan gaya hidup kita semua. Keefesienan,
kepraktisan dan kehematan dapat dicapai, namun tentu semuanya tidak selalu berdampak positif,
ada juga yang berdampak negatif atau memiliki sisi–sisi negatif. Ada 3 (tiga) klasifikasi dasar
dari kemajuan teknologi yaitu kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral technological
progress) terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan
kombinasi faktor–faktor pemasukan yang sama, kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja
(labor saving technological progress) kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad
kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga
kerja dalam memproduksi sesuatu, dan kemajuan teknologi yang hemat modal (capital saving
technological progress) (wikipedia.com, 2013).

Jika mengutip dari pendapat Alvin Toffler saat ini kita sedang menghadapi gelombang
ketiga atau third wave. First wave atau gelombang pertama masyarakat agraris (pertanian)
berlangsung pada tahun 1650 – 1750. Pada first wave atau gelombang pertama dikenal sebagai
masa bercocok tanam, pada gelombang ini semua aktivitas manusia dilakukan secara manual.
Manusia masih menggunakan tenaga dan otot untuk melekukan pekerjaan. Seperti mencangkul,
berburu, dan menanam dilakukan secara manual dan oleh tenaga yang cukup banyak. Second
wave atau gelombang kedua masyarakat industri dimulai pada abad ke-18 yang dinamakan
sebagai masa industrialisasi yang mana tenaga dan otot mulai digantikan oleh mesin. Industri–
industri mulai mengganti tenaga manusia dengan tenaga mesin. Produksi menggunakan mesin
atau produksi masal itu menyebabkan ekonomi negara tersebut berubah.

Third wave atau gelombang ketiga, digelombang ini mesin tidak sepenuhnya tergantikan.
Namun mesin tersebut ditambah dengan adanya pengetahuan. Masa ini dinamakan abad
informasi. Pada abad informasi muncul de-massifications, de-centralization, dan consumerism.
Demassified atau demasifikasi adalah sebuah penggunaan secara masal (massification) teknologi
menjadi pengguna secara individu. Demasidikasi bisa juga diartikan sebagai sebuah era yang
ditandai oleh semakin aktifnya user/komunikan/khalayak/konsumen dalam menggunakan
teknologi. Namun dengan teori yang terus berkembang saat ini peradaban manusia dengan
kompetisi yang ganas dan globalisasi, masuklah manusia generasi ke-4 dinamakan dengan abad
knowlwdge-based economy atau ada tang menyebut berorientasi pada kreativitas.
(kompasiana.com, 2012)

Salah satu perkembangan teknologi yang sangat familiar adalah internet. Internet
merupakan salah satu sumber informasi tanpa batas yang bisa diakses oleh siapa pun dan dimana
pun. Banyak masyarakat yang mulai mengakses internet untuk mencari hal yang mereka belum
tahu. Apalagi bagi anak muda jaman sekarang internet merupakan salah satu makanan pokok
yang disantapnya setiap hari. Mereka menggunakan internet sebagai media hiburan (sosial
media, youtobe, dan lain-lain), media pendidikan (ilmu pengetahuan), dan lain-lain. Jika internet
tersebut digunakan secar bijak dan semestinya maka teknologi akan membawa nilai positif bagi
pengguna.

Namun pada kenyataannya masih saja ada berbagai pihak yang menggunakan internet
sebagai sarana tindak kriminalitas. Terjadi tindak kriminalitas atau kejahatan didunia maya rata-
rata mencapai 14 kasus kejahatan setiap detiknya di pasar internasional, menyusul kian
berkembangnya teknologi informasi pada masa kini (republika.co.id, 2013). Selain internet
teknologi yang cukup familiar yaitu handphone atau telepon genggam. Jaman sekarang mungkin
hanya sebagaian kecil anak muda yang tidak memiliki handphone. Seakan handphone saat ini
sudah menjadi kebutuhan untuk masyarakat. Selain itu mereka beranggapan bahawa dengan
handphone semuanya dapat terpenuhi.

Gaya hidup masyarakat mulai berubah seiring dengan berkembangnya teknologi.


Masyarakat dewasa ini tidak mau dibuat ribet oleh hal-hal yang kurang penting. Mereka lebih
memilih sesuatu yang instan, praktis dan cepat contoh saja saat mereka hendak bepergian
padahal jaraknya tidak seberapa tapi mereka menggunakan sepeda motor, atau bahkan mobil
padahal masih bisa ditempuh dengan jalan kaki. Selain itu untuk bersilaturahmi mereka lebih
memilih melalui handphone daripada bertemu secara langsung, memang ada nilai positifnya
namun apabila sering dilakukan maka menjadi negatif. Apalagi sifat konsumerisme yang mulai
tumbuh di masyarakat, hal ini membawa pengaruh buruk untuk masyarakat. Apalagi bila mereka
ingin mempunyai teknologi baru (handphone, laptop, gadget, dan lain-lain) namun mereka tidak
memiliki uang, fasilitas. Dan bahkan dengan nekat mereka dapat melakukan pencurian, menipu,
atau bahkan bunuh diri. Semua itu kembali lagi kepada keluarga. Keluargalah yang memiliki
peran cukup besar untuk mengatur pribadi anak.

Namun teknologi juga membawa dampak positif terhadap gaya hidup yaitu manusia
semakin sadar akan pentingnya teknologi. Masyarakat pun berlomba-lomba untuk mengetahui
perkembangan teknologi, mengikutinya dan memahaminya. Masyarakat juga harus tetap
waspada akan ketergantungannya dengan teknologi harus ada batasan-batasan dalam
menggunakan teknologi dan jangan menyalahgunakannya.
III. KESIMPULAN

Teknologi memang merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Akan
tetapi jangan sampai teknologi yang memperalat kita. Ketergantungan terhadap teknologi pasti
akan muncul apabila setiap hal yang kita kerjakan selalu mengunakan teknologi. Kita seharusnya
berusaha jangan menjadi korban dari adanya perkembangan teknologi. Kita harus berusaha untuk
meningkatkan skill atau keahlian yang kita miliki agar dapat ikut serta dalam menghasilkan
teknologi baru. Didunia pendidikan, para siswa dapat dengan mudahnya mengakses semua
informasi yang dibutuhkan, disinilah munculnya plagiatisme dikalangan pelajar ini merupakan
perbuatan yang sangat merugikan. Para siswa lebih memilih menggunakan internet yang
merupakan salah satu teknologi dibandingkan dengan membaca buku yang isinya jelas – jelas
lebih akurat. Mungkin kejadian ini dipengaruhi oleh harga buku yang relatif lebih mahal
daripada mengakses internet, kalau pun ada perpustakaan sebagai sarana untuk meminjam buku
mungkin perpustakaan tersebut memiliki kualitas yang cukup buruk dan kurang memadai.

Sebagai anak muda yang seharusnya melanjutkan perjuangan negeri ini. Kita harus bisa
selektif dari adanya teknologi. Jangan semua teknologi digunakan seenaknya sendiri, itu sama
saja kita egois. Jangan menjadi anak muda yang menjadi korban dari teknologi tapi jadilah anak
muda yang menciptakan teknologi. Jangan menjadi masyarakat yang tidak siap dengan
perkembangan teknologi, yang harus dilakukan meningkatkan keahlian yang digemari dengan
sungguh–sungguh jangan ada paksaan dari pihak manapun. Namun sebagian besar anak muda
jaman sekarang sangat tergantung sekali dengan teknologi. Bandingkan saja saat dulu teknologi
belum berkembang untuk berhubungan dengan keluarga, dengan teman kita harus menulis surat
dan untuk mengirimkannya saja membutuhkan waktu yang relatif lama. Sekarang semuanya bisa
berjalan dengan cepat kita bisa melalui pesawat telepon maupun telepon genggam yang kita
miliki. Perbedaannya sangat terlihat jauh.
DAFTAR PUSTAKA

Priadi, Arif. 2010. Biologi 2 SMA kelas XI. Jakarta : Yudhistira.

Pratiwi,dkk. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

BirdLife International (2012). "Aplonis panayensis". IUCN Red List of Threatened


Species. Version 2012.2. International Union for Conservation of Nature.

Coates, Brian and Bishop, K (2000). Panduan Lapangan Burung-Burung di Kawasan


Wallacea. Brisbane, Australia: BirdLife International-Indonesia Programme & Dove
Publications Pty. ISBN 979-95794-2-2.

You might also like