Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Ajaran islam adalah ajaran yang bersumber pada wahyu Allah, Al-
Qur’an dalam penjabarannya terdapat pada hadis Nabi Muhammad SAW.
Masalah akhlak dalam Islam mendapat perhatian yang sangat besar.
Berdasarkan bahasa, akhlak berarti sifat atau tabiat. Berdasarkan istilah,
akhlak berarti kumpulan sifat yang dimiliki oleh seseorang yang
melahirkan perbuatan baik dan buruk.
Konsep Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa seseorang, darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak meliputi jangkauan yang
sangat luas dalam segala aspek kehidupan.
Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang
terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW karena sifat-sifat yang terdapat
pada dirinya adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswatun
hasanah (contoh teladan) terbaik bagi seluruh kaum
Muslimin. Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian akhlak Kari
mah akan di bahasdandi jelaskan pada pembahasan makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ayat ini dihubungkan dengan hadits di atas yang mana
sebenarnya menyiratkan satu isyarat bahwa Rasulullah saw diutus
untuk menyempurnakan akhlak manusia yang merupakan kunci
untuk mendapatkan rahmat Allah SWT.
3
selamat di dunia dan di akherat. Dalam keseluruhan ajaran nabi
Muhammad selalu menjurus langsung pada nilai-nilai kesusilaan dan
berakhlaqul karimah, dan dengan berakhlak yang baik dapat
menciptakan dunia yang tentram, nyaman, tidak ada kerusuhan yang
sangat meresahkan. Sebenarnya akhlaqul karimah seseorang terletak
pada diri orang itu sendiri , yaitu pada fitrahnya, Jika manusia berjalan
di dunia ini sesuai dengan fitrahnhya berdasarkan AL-Qur’an dan
hadist maka dipastikan manusia tersebut sampai pada derajat “insane
kamil” atau manusia yang sempurna.
4
2. Hendaknya perempuan bepergian dengan disertai mahramnya,
apalagi jika melebihi tiga hari. Dalam hal perjalanan perempuan
ada dua pendapat yang patut kita cermati untuk diambil sebagai
dasar dalam bertindak.
َﺤﻬﺮﻡﻡﻬﻋﻬﻠﻴَﻴﻬﻬﺎ
َﺴﻴَﻴﻬﺮﻬﺓﻬﻳﻴَﻮﻡﻡﻬﻭﻬﻟﻴَﻴﻬﻠﻡﺔﺇﺫَﻻِﱠﻬﻣﻬﻊﺫَﺫﻴَﻱﻬﻣ ﻴ ﷲﻬﻭﭐِﻴَﻟﻬﻴﻴَﻮﺫَﻡﭐِﻻﻻِﺫَﺧﺫَﺮﺮِﺗ ﻬ
َﺴﺎَﻓﺫَﺮِﺮﻬﻣ ﺫ ِﺤﻞِ ﱡﻻِﺫَﻴَﻣﻬﺮﺃﻬﻡﺓﺮِﺗﻴَﺆﺫَﻣ ﺮ
َﻦﺫَﺑﺎَ ﺫ َﻻِﻬﻬﻳ ﺫ
( ﻦﺃﻬﺫَﺑﻴَﻲﺮِﻫﻬﺮﻴَﻳﻬﺮﻬﺓﺭَﺽ َﻖﻬﻋﻬﻠﻴَﻴﺫَﻪﻬﻋ ﻴ َ) ﺮِﻣﺘُﱠﻬﻔ ﻖ
"Tidak halal bagi wanita muslim bepergian selama sehari
semalam kecuali bersama mahramnya." (H.R. Bukhari dan Muslim
dari Abu Hurairah r.a.)
Pendapat lain menyebutkan bahwa keharaman itu tidak bersifat
mutlak. Maksudnya bila fitnah terjadi di mana-mana dan keamanan
tidak terjamin, barulah diharamkan. Sebaliknya, bila aman dan tidak
ada fitnah, maka keharaman itu menjadi sedikit lebih longgar. Mereka
berdalil dengan sebuah hadits yang menyebutkan bahwa akan datang
suatu masa di mana seorang wanita bebas aman bepergian sendirian
dari kota ke kota. Lalu diistimbah hadits itu menjadi sebuah syarat dari
dibolehkannya wanita bepergian tanpa mahram bila keadaan aman
dan tidak adanya fitnah. Lengkapnya hadits itu adalah sebagai berikut:
5
bepergian dari Hirah ke Ka’bah dan bertawaf tanpa merasa takut
atas apapun kecuali kepada Allah saja." (HR Bukhari).
Rasanya tidak salah kalau hadits ini menjadi syarat kebolehan wanita
bepergian sendirian tanpa mahram bila memang suasana aman dari
fitnah dan kekacauan. Paling tidak, atas pemahaman seperti inilah
barangkali para senior anda itu berhujjah, dengan pemahaman atau
tidak.
Selama dalam perjalanan, ibadah-ibadah makhdlah tetap wajib
dikerjakan. Hanya saja Allah memberikan keringanan dalam
mengerjakannya. Sebagai contoh:
o Shalat lima waktu tetap wajib dilakukan, namun Allah memberi
keringanan dengan cara boleh dikerjakan dengan
cara jama’ dan qasar.
o Allah memberri keringanan khusus dalam ibadah puasa Ramadlan
bagi orang yang melakukan perjalanan (musafir). Seorang musafir
boleh tidak puasa, namun wajib menggantinya di lain hari.
6
Ketika sampai kembali ke rumah, hendaklah membaca do’a :
َﻬﺗﻴَﻮﺑﺑﺎَﻬﺗﻮﺑﺑﺎَﻟﺫَﻬﺮ ﱢﺑﻬﻨﺎَﺃﻬﻴَﻭﺑﺑﺎَﻻِﻬﺮِﻳﻬﻐﺎَﺫَﺩﺮِﺭَﻬﺣﻴَﻮﺑﺑﺎ
Artinya : “Kami bertaubat, kami bertaubat, hanya kepada
Rabb-lah (Allah-lah) kami kembali tanpa meninggalkan suatu dosa-
pun” (H.R. Ibnu Sinni dari Ibnu Abbas r.a)
o Membaca doa
Ketika naik kendaraan, hendaknya bacalah do’a berikut ini :
ﻦﻬﻭﺇﺫَ ﱠﻧِﺎَﺇﺫَﻬﻟﻰﻬﺭَ ﱢﺑﻬﻨﺎَﻬﻟﺮِﻤﻴَﻨﻬﻘﻠﺫَﺮِﺒﻴَﻮﻬﻥ
ﺳﺨَﱠﻬﺮﻬﻟﻬﻨﺎَﻫﻫﻬﺬﺍﻬﻭﻬﻣﺎَﺮِﻛَﻨﱠﺎَﻬﻟﺮِﻪﺮِﻣﻴَﻘﺫَﺮﺫَﻧِﻴَﻴ ﻬ
ﺤﺎَﻬﻥﭐِﻟﱠﺫَﺬﻴَﻱ ﻬ
ﺳﻴَﺒ ﻬ
ِﺮ
Artinya : “Maha suci Allah, Tuhan yang telah memudahkan
kendaraan ini bagi kami, sedangkan kami tidak bisa
memudahkannya, dan kepada Allah-lah kami kembali.
Tetapi menggunakan perahu atau berlayar di laut,
hendaknya membaca do’a berikut ini :
ﺳﺎَﻬﻫﺎَ ﺇﺫَﱠﻥ ﻬﺭَﱢﺑﻲ ﻟﻬﻬﻐﺮِﻔﻭﻖَﺭَ ﻬﺭَﺫَﺣﻳﻖَﻡ ﺫَﺑﻴَﺳﻡ ﱠ
ﷲﺫَ ﻬﻣﻴَﺟﻬﺭَﺍﻬﻫﺎَ ﻬﻭﺮِﻣﻴَﺭَ ﻬ َﺫ
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar
dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.
o Mohon ijin orang tua
o Senantiasa menjaga kesucian selama dalam perjalanan
o Menjaga diri dari tergesa gesa, menjaga sopan santun, menjaga
silaturahmi serta menebar kebaikan
o Sebelum berangkat pastikan tubuh dalam keadaan sehat
o Jika berpergian bersama keluarga, pastikan rumah sudah
terkunci, kompor dan listrik sudah diperiksa
o Lapor kepada tetangga dan RT/RW agar rumah aman selama
ditinggalkan
o Apabila perjalanan cukup jauh melebihi jarak 84 km, sebaiknya
kita menjama’ dan mengqashar sholat dzuhur, ashar, maghrib
dan isya
7
o Perjalanan yang jauh bersama keluarga hendaknya
memperhitungkan biaya dan perbekalan.
8
o Pastikan dompet dan barang berharga yang dibawa berada pada
tempat yang aman
o Memberikan tempat duduk jika ada penumpang yang sudah
lanjut usia/wanita hamil atau orang lain yang sangat
membutuhkan
o Jika bersama teman-teman hindari tindakan-tindakan seperti
bercanda, berteriak dll
o Hindari tawaran orang lain yang akan memberikan minuman
atau makanan apalagi dari penumpang yang tidak dikenal
o Berhati-hati jika ada penumpang yang mengajak ngobrol atau
mendekati terlalu dekat
o Gunakan uang pas saat membayar ongkos
o Hindari tidur dalam kendaraan agar tidak kebablasan
o Pastikan tidak salah naik kendaraan umum
4. Beberapa adab ketika berkendaraan pribadi
o Pastikan surat-surat kendaraan seperti SIM /STNK sudah
terbawa dan kondisi kendaraan bagus
o Tidak ngebut
o Menggunakan helm bagi pengguna sepeda motor dan sabuk
pengaman bagi pengendara mobil
o Perhatikan rambu rambu lalu lintas
o Tidak berkomunikasi atau berbicara saat mengendarai apalagi
menggunakan handphone
9
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia,
yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika hal
tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut
pertimbangan akan dan syar’i maka disebut akhlak yang baik.
Sedangkan sebaliknya jika yang timbul adalah kemungkaran maka
disebut akhlak yang buruk
B.SARAN
Dari uraian di atas maka alangkah mulianya kita sebagai umat
islam untuk menerapkan akhlak-akhlak yang mulia dan meninggalkan
perbuatan yang tercela yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
10
DAFTAR PUSTAKA
11