Professional Documents
Culture Documents
RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA Keputusan Kepala Rumkit Tk. II MRM
Nomor Kep / / / 2018
Tanggal 2018
BAB I
DEFINISI
1. Definisi
b. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada
apoteker baik dalam bentuk paper maupun elektronik untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku.
c. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar
negeri yang diakui oleh pemerintah republic Indonesia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
1
d. Surat izin praktek selanjutnya di sebut SIP adalah bukti tertulis yang diberikan
dinas kesehatan kabupaten/kota kepada dokter dan dokter gigi yang telah
memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktek kedokteran.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahasan dalam buku panduan penulisan resep bagi dokter dan
dokter gigi meliputi :
3
BAB III
TATA LAKSANA
1. Tata laksana
4
Untuk menghindari keragaman dan keselamatan pasien makan rumah
sakit menetapkan persyaratan atau elemen penting kelengkapan suatu resep
atau permintaan obat dan instruksi pengobatan. Persyaratan atau elemen
kelengkapan paling sedikit meliput :
5
e. Inscriptio
f. Ini merupakan bagian inti resep, berisi nama obat,
kekuatan dan jumlah obat yang diperlukan dan ditulis
dengan jelas
g. Subscriptio
h. Bagian ini mencantumkan bentuk sediaan obat (BSO)
dan jumlahnya. Cara penulisan (dengan singkatan
bahasa latin) tergantung dari macam formula resep
yang digunakan.
i. Contoh:
m.f.l.a. pulv. d.t.d.no. X
m.f.l.a. sol
m.f.l.a. pulv. No XX da in caps
j. Signatura
k. Berisi informasi tentang aturan penggunaan obat bagi
pasien yaitu meliputi frekuensi, jumlah obat dan saat
diminum obat, dl .
l. Contoh: s.t.d.d.tab.I.u.h.p.c ( tandailah tiga kali sehari
satu tablet satu jam setelah makan)
m. Identitas pasien
n. Umumnya sudah tercantum dalam blanko resep
(tulisan pro dan umur). Nama pasien
dicantumkan dalan pro. Sebaiknya juga
mencantumkan berat badan pasien supaya kontrol
dosis oleh apotek dapat akurat.
6
2. TATA CARA PENULISAN RESEP
3. LANGKAH PRESKRIPSI
7
c. Jenis bahan obat apa (bahan baku, formula standar, bahan generik,
atau bahan paten) yang
dipilih
Nama obat dapat dipilih dengan nama generik (nama resmi dalam buku
Farmakope Indonesia) atau nama paten (nama yang diberikan pabrik).
Pengguna jenis obat paten perlu memperhatikan kekuatan bahan aktif
dan atau komposisi obat yang dikandung di dalamnya agar pemilihan
obat yang rasional dapat tercapai dan pelayanan obat di apotek tidak
menjumpai adanya masalah.
8
Bahan/sediaan obat dalam preskripsi berdasarkan peraturan
perundangan dapat dikategorikan:
Dibedakan menajadi 3:
9
4. PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER
1. Ukuran blanko resep (ukuran lebar 10-12 cm, panjang 15-18 cm)
– m.fl.a.pulv. dt.d.no. X
10
Gtt. = guttae (1 tetes = 0,05 ml)
11
5. Penulisan bentuk sediaan obat (merupakan bagian subs
criptio) dituliskan tidak hanya untuk formula magistralis,
tetapi juga untuk formula officialis dan spesialistis
12
10. Penulisan tanda Cito atau PIM
5. SISTEM PENDISTRUBISIAN
13
BAB IV
DOKUMENTASI
14