Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Telah disahkan dan disetujui, pembuatan Analisa Gas Darah “Interpretasi Analisa Gas Darah
(AGD) Di Ruang IGD RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro”, sebagai bukti untuk pemenuhan
tugas praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Gawat Darurat, kegiatan yang diwajibkan
untuk mahasiswa/i yang menjalani Profesi Ners di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Mahasiswa
Mengetahui,
( ) ( )
INTERPRETASI AGD
1. Identitas Klien
Nama : Ny. P berusia 48 tahun
Alamat : Jaden, Klaten
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Tanggal Masuk RS : 28 Januari 2018 Jam 03.15 WIB
No.RM : 10285XX
Tanggal pemeriksaan : 29/01/2018
Diagnosa Medis : Ketoasidosis Diabetik,
5. Pembahasan
Cardio Miopati adalah sekumpulan kelainan pada jantung dengan kelainan utama
terbatas pada miokardium. Kondisi ini seringkali berakhir dengan menjadi gagal
jantung (Rosendorff C, 2005). Peripartum Cardiomyopathy (PPCM) merupakan suatu
keadaan kardiomiopati idiopatik, berhubungan dengan kehamilan yang bermanifestasi
sebagai gagal jantung karena disfungsi sistolik ventrikel kiri. PPCM biasanya terjadi
selama 1 bulan terakhir kehamilan sampai 5 bulan masa postpartum pada wanita tanpa
penyakit kardiovaskuler lain.
Penatalaksanaan medis PPCM secara garis besar sama dengan terapi Congestive
Heart Failure (CHF) karena disfungsi sistolik, dengan pengecualian pemberian
terapi pada ibu hamil harus dipikirkan efek toksisitas pada janin. Tujuan akhir
penatalaksanaan medis pasien PPCM adalah memperbaiki oksigenasi dan menjaga
cardiac output demi meningkatkan prognosis ibu dan anak.
Penatalaksanaan awal PPCM adalah istirahat, pembatasan garam, dan terapi
diuretik. Oksigen dapat diberikan lewat face mask atau continuous positive airway
pressure (CPAP) dengan tekanan 5-7,5 cm H2O untuk membantu meringankan
cardiac output dan mendapatkan saturasi oksigen arteri =95%. Pembatasan garam
kurang dari 2 g/ hari dapat mencegah retensi air, sedangkan loop-diuretic dengan
dosis efektif terkecil dapat menurunkan pulmonary congestion. Restriksi cairan
kurang dari 2 L/hari mungkin tidak diperlukan pada kasus PPCM ringan sedang.
1. Wilson LM, Gangguan Asam Basa Dalam Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Proses
Penyakit.volume 1. Edisi 6. EGC. Jakarta . 2003. Hal 374-402
2. Horne MM., Swearingen PL. Keseimbangan Cairan Elektrolit & Asam Basa. Edisi 2.
EGC. Jakarta. 2000. Hal 135-182
3. WiraGotera, Dewa Gede Agung Budiyasa, 2012. “Penatalaksanaan Ketoasidosis
Diabetik”, diakses tanggal 21 Maret 2017.
4. Potter & Perry.2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan
Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.
5. Rosendorff C. 2005. Essential cardiology principle and practice. 2ed. New Jersey:
Humana Press.
6. Brunner & Suddarth.2002. Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 Vol 2 . Jakarta: EGC.