You are on page 1of 9

Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No.

1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403

ANALISIS INVESTASI PADA INDUSTRI PENGECORAN PROPELLER


KAPAL (STUDI KASUS : CV. ANTERO JAYA SAKTI)

* *
Yan Kondo, Yusuf Siahaya , Johannes Leonard
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujungpandang, Makassar
*
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar ,

Abstract

This study aims to determine the amount of investment of a particular industry on a ship
propeller foundry industry CV. Antero Jaya Sakti and production costs and selling prices for
each product made propeller. The research was conducted by collecting data on production
and equipment of CV. Antero Jaya Sakti, as well as making observations on the propeller
shops of Makassar, needs to know the number and type of propeller is required. In addition,
calculation and data analysis to determine the total investment and total production costs
and payback period is desired. The results showed that the investment needed to run the
ship propeller foundry industry in CV. Antero Jaya Sakti is $ 28,139.69 with a payback period
of 3.2 years, cost of production required is $ 7.2 and selling price for a propeller that is
produced is $ 9.77. The results could give the assumption that the investment in the
propeller foundry industry can be considered feasible.

Key words: investments, propeller, Product cost

PENDAHULUAN dimaksudkan agar sebuah propeller dapat


berfungsi dengan baik, aman serta berumur
Propeller merupakan salah satu panjang.
komponen mesin yang memegang Sulawesi Selatan merupakan sebuah
perananan penting dalam konstruksi propinsi yang mana sebagian penduduknya
transportasi air (kapal laut). Propeller berprofesi sebagai nelayan. Umumnya
dipasang pada poros yang dihubungkan nelayan dalam mencari ikan menggunakan
langsung dengan mesin kapal. Jika mesin kapal motor dengan ukuran yang relatif
kapal dihidupkan maka poros propeller akan kecil. Selain sebagai sarana bagi para
berputar dan memutar propeller. Kecepatan nelayan, kapal motor ukuran kecil juga
putaran propeller sama dengan putaran digunakan sebagai sarana transportasi air
poros dimana kecepatan putaran poros oleh masyarakat, baik di laut, sungai
bergantung kecepatan putaran mesin kapal. maupun danau.
Dengan berputarnya propeller maka kapal Kota Makassar sebagai ibukota propinsi
laut mendapatkan tenaga untuk bergerak. Sulawesi Selatan merupakan suatu daerah
Dengan demikian propeller mempunyai yang potensial untuk membangun industri.
fungsi yang sangat besar, karena kecepatan Di kecamatan Biringkanaya terdapat sebuah
kapal dipengaruhi oleh kondisi propeller. industri pembuatan propeller kapal
Besar kecilnya ukuran sebuah propeller khususnya untuk kapal-kapal kecil dengan
disesuaikan dengan ukuran dari alat menerapkan teknologi pengecoran logam.
tansportasi yang akan menggunakannya. Industri tersebut merupakan industri
Pada umumnya sebuah propeller dibuat dari pengecoran propeller kapal dengan nama
material yang memiliki sifat mekanik dan “CV. Antero Jaya Sakti”.
sifat kimia yang baik. Sifat mekanik misalnya Untuk saat ini produksi Industri
kuat, keras, ulet, tahan terhadap beban Pengecoran Logam CV. Antero Jaya Sakti
tumbukan serta tahan aus. Sedang sifat sekitar 600 (enam ratus) sampai 700 (tujuh
kimia yakni dipilih dari material yang tidak ratus) buah baling-baling per bulan dengan
mudah mengalami korosi. Hal ini harga jual yang bersaing. Permintaan akan

231
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)

produk hasil coran khususnya baling-baling dipimpin oleh seorang direktur dengan
setiap tahun semakin meningkat bahkan tenaga kerja sebanyak 20 orang terdiri dari
saat sekarang ini, berdasarkan data dari 10 orang tenaga tetap dan 10 orang tenaga
enam belas toko yang penulis datangi rata- harian yang sebagian besar telah memiliki
rata permintaan proprller setiap bulan pengalaman bekerja sebelumnya di industri
sekarang sekitar 1.150 (seribu seratus lima pengecoran logam di Pulau Jawa.
puluh) buah.(data pada halaman lampiran). Alat produksi yang digunakan seperti
Propeller yang diproduksi CV. Antero Jaya pada industri pengecoran logam pada
Sakti diharapkan dapat menguasai pasar di umumnya terdiri dari perangkat pembuatan
wilayah Sulawesi, Irian Jaya dan Maluku. pola dan cetakan pasir ( sand mold), tungku
Tetapi dalam mendirikan industri pemanas (furnace) untuk mencairkan logam
tersebut, belum menerapkan prosedur- sampai melampaui titik lebur logam dan
prosedur yang disarankan untuk menuangkan logam pada cetakan, serta
membangun sebuah industri, sehingga peralatan-peralatan mekanik lainnya untuk
sampai sekarang agak sulit untuk pekerjaan pembongkaran cetakan dan
mengembangkan bentuk produk yang lain. pekerjaan penghalusan (finishing) seperti
Dengan kata lain bahwa dari dulu sampai mesin las, mesin gerinda, dan mesin gurdi
sekarang produknya hanya propeller kapal. (drilling).
Selain itu CV. Antero Jaya Sakti sampai
sekarang masih agak sulit untuk B. Proses Produksi
menghitung berapa besar aset yang mereka
miliki, berapa besar biaya produksi untuk Adapun proses produksi yang dipergunakan
setiap unit produk, berapa besar harga jual dalam teknik pembuatan propeller meliputi 7
setiap produk yang wajar serta berapa lama tahapan proses produksi sebagai berikut:
industri beroperasi agar modal yang
diinvestasikan dapat kembali. 1.Pembuatan pola; Pola yang dibuat telah
Dari penelitian yang akan dilaksanakan, diperhitungkan kemungkinan penyusutan
penulis mengharapkan adanya analisis material logam (bahan coran) pada saat
investasi untuk melakukan bisnis industri proses produksi
pengecoran propeller kapal. 2. Pembuatan cetakan pasir (sand mold);
Menentukan jenis pasir, penempatan saluran
ANALISIS DAN PEMBUATAN TENTANG masukpadacetakan,penempatan
PROPELLER penambah (riser), penempatan cil bila
dibutuhkan.
A. Propeller Kapal Laut 3.Mencairkan logam atau material; Logam
dicairkan sampai melampaui titik didih
Propeller (Baling-baling) adalah logam tersebut dengan bahan bakar minyak
merupakan bagian dari komponen mesin tanah atau bahan bakar alternatif lainnya.
yang memegang peranan penting dalam 4.Penuangan logam; Menuang logam cair ke
konstruksi transportasi air (kapal laut). cetakan yang telah disiapkan sampai logam
Propeller dipasang pada poros yang membeku.
dihubungkan langsung dengan mesin kapal. 5.Pembongkaran cetakan; Membongkar
Jika mesin kapal dihidupkan maka poros cetakan untuk mengeluarkan hasil coran
propeller akan berputar dan memutar berupa baling-baling.
propeller. Kecepatan putaran propeller sama 6.Pemeriksaan cacat; Hasil coran diperiksa
dengan putaran poros dimana kecepatan kondisinya dari kemungkinan adanya cacat
putaran poros bergantung kecepatan produksi
putaran mesin kapal. Dengan berputarnya 7.Penghalusan (finshing); Penghalusan
propeller maka kapal laut mendapatkan permukaan (finishing) dilakukan melalui
tenaga untuk bergerak. Dengan demikian proses gerinda dan pengeboran untuk
propeller mempunyai fungsi yang sangat memenuhi standar yang diinginkan pasar.
besar, karena kecepatan kapal dipengaruhi
oleh kondisi propeller.

Manajemen dan organisasi Industri


Pengecoran Logam CV. Antero Jaya Sakti

232
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403

yang diinvestasikan dalam: Bahan mentah


dan suplai untuk stok, Produk jadi dalam
stok dan produk setengah jadi dalam proses
pengerjaan, Jumlah uang yang dapat
diterima, Uang tunai yang ada dipegang
untuk pembayaran bulanan pada
pengeluaran operasi, seperti gaji, upah, dan
pengadaan bahan mentah, Jumlah uang
yang dapat dibayar, dan ajak yang dapat
dibayar.

Gambar 1. Pola yang telah siap untuk


digunakan dalam proses cetakan

C. Analisa Investasi

Total modal Investasi adalah merupakan


jumlah investasi modal tetap dan
pengeluaran-pengeluaran lainnya. Sebagian
besar dana yang harus dikeluarkan untuk
pengadaan dan pemasangan mesin-mesin
dan peralatan. Tanah dan fasilitas pelayanan
harus disediakan, dan pabrik harus dibangun
lengkap dengan pemipaan, control dan
pelayanan.
Gambar 3. Hasil Coran yang masih
Modal dibutuhkan untuk menyediakan
memerlukan proses lanjutan
manufaktur dan fasilitas pabrik yang disebut
dengan Fixed-capital investments (FCI),
sementara pada pengoperasian sebuah
pabrik ada yang dinamakan Working Capital
(WC). Penjumlahan dari FCI dan WC disebut
sebagai Total Capital Investment (TCI).

Gambar 4. Proses finishing hasil coran

Semua biaya yang berhubungan langsung


Gambar 2. Proses pembuatan pasir cetak dengan operasi pabrik atau alat fisik dari
dengan pola coran proses sebuah pabrik itu sendiri, termasuk
dalam biaya pabrik. Biaya ini yang dihitung
Perkiraan biaya untuk investasi modal disini telah dibagi kedalam 3 klasifikasi yaitu:
tetap terdiri dari dua unsur biaya utama
yaitu biaya langsung (direct cost) dan biaya 1. Biaya Variabel Produksi termasuk
tidak langsung (indirect cost). pembiayaan langsungdengan operasi pabrik.
Jenis biaya ini adalah termasuk bahan
Modal Kerja (Working Capital) untuk mentah (transportasi, dan biaya-biaya yang
pabrik industri meliputi total sejumlah dana tak terduga), operasi langsung,

233
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)

pengawasan, dan buruh yang dibutuhkan dkk, 2003). Risiko tinggi antara (24 – 32)
untuk operasi pabrik, utilitas, perbaikan alat- % dan ROI yang diambil adalah 30 %
alat pabrik, operasi penyaluran, pengadaan
laboratorium, royalti, dan kesanggupan
membayar hutang. ROI (1/ N ) N
(N p, j N (1)
2.Biaya Tetap (Fixed Charge) Adalah biaya j 1 p,ave

F F
yang dipergunakan dari biaya produksi.
Pengeluaran biaya untuk penurunan nilai, Dimana total modal investasi F, periode N
pajak tanah, asuransi, biaya (penarikan keuntungan bersih Npj, rata-rata keuntungan
pinjaman) dan penyewaan, selalu
bersih pertahun Np,av, minimum diterima
diklasifikasikan sebagai biaya tetap, kecuali
(pendapatan sesudah pajak) dapat m ar ,
untuk penukaran biaya.
sehingga masa pengembalian (Payback
3.Biaya Tambahan Pabrik; Ini meliputi Period)
pelayanan rumah sakit dan pengobatan,
perbaikan dan perawatan pabrik, pelayanan PBP( N ) F (2)
keamanan, biaya keseluruhan termasuk
m
keamanan sosial, pengobatan dan asuransi ar

jiwa
Sedang untuk Net Return
Metode Faktor Lang
Menurut Woods (1975) rumus Lang
menyederhanakan pendekatan diatas N N
dengan menggunakan Faktor Lang (FL) R F
n (N p, j dj rec j ) Fj mar N j (3)
yaitu: j 1 j b j b

Modal Tetap = FL x PCE


Dimana keuntungan bersih Np,j , nilai
Dimana, harga pembelian peralatan penyusutan dj, rata-rata keuntungan bersih
utama PCE, faktor Lang FL dipilih 3,1 karena pertahun recj=Np,ave, sehingga Gross profit
instalasi jenis proses material padat dan FL= = total penjualan – biaya untuk operasi.
4,7 untuk instalasi jenis proses material
fluida/cair serta FL = 3,6 untuk instalasi Untuk total pendapatan Sj, biaya operasi Coj
jenis proses campuran padat–cair. nilai penyusutan dj , maka keuntungan
sebelum pajak = (Sj – Coj – dj) . Sedang
Tabel 1. Penentuan faktor berdasarkan jenis
untuk total pendapatan Sj, biaya operasi Coj,
proses
nilai penyusutan dj, pajak Φ
Jenis proses
Jumlah
fluida Fluida- Padat
Padat Keuntungan setelah pajak = (Sj – (4)
Coj – dj)(1 – φ)
f1+f2+f3 + 2,4 2,05 1,60
…+ fn
Titik Impas / Break Event Point (BEP)
fe + fc + ff 0,45 0,40 0,45 Analisis titik impas adalah suatu analisis
untuk mengambil keputusan berapa minimal
perusahaan harus berproduksi setiap
tenggang waktu tertentu (minggu, bulan,
atau tahun) agar tidak mendapat kerugian.
Pengembalian investasi (Return Data yang diperlukan untuk menghitung
on investment) ROI analisis titik impas (BEP) yaitu biaya tetap,
biaya variabel dan harga jual setiap unit.
Nilai yang digunakan untuk risiko
dan pengembalian investasi minimum yang BEP(QBe ) FC (5)
dapat diterima, (tabel 8 – 1, Peters Max S., r v

234
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403

Dimana biaya pengeluaran tetap(fixed cost) yang menentukan efisiensi sebuah operasi
FC, biaya variabel perunit v, harga jual per dalam jangka panjang. Tata letak memiliki
unit r. banyak dampak strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam
Menghitung nilai uang sekarang hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
F (C d )(1 i) j
(1 ) [d (1 i) j
kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan,
dan citra perusahaan (Heizer J., 2004).

N
Ada 4 tipe tata letak yang secara klasik
N
oj j j

diaplikasikan dalam perencanaan tata letak


1
j 1 j
P
N j
[Pr , j (1 i) (1 )] (6)
j 1
yaitu: Tata letak fasilitas berdasarkan
produksi, lokasi material tetap, kelompok
produk, fungsi atau macam proses.
Setiap kegiatan yang dilakukan akan selalu
B. Prosedur Penelitian
mengakibatkan timbulnya sejumlah biaya
Untuk memperoleh data dalam penelitian
untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut.
ini, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Studi Lapangan; Studi lapangan
0 FCI 0,65
N N dilaksanakan dengan melakukan
(S j C 0 j d j )(1 i) j
d j (1 i) j(7) pengamatan pada toko-toko penjual
j 1 j 1 propeller di Kotamadya Makassar, untuk
mengetahui: jumlah kebutuhan propeller,
D. Biaya Produksi jenis propeller yang dibutuhkan.
2. Penelitian Pustaka (Librari Research);
Ada dua istilah atau terminologi biaya Penelitian pustaka adalah pengumpulan
yang perlu diperhatikan yaitu (Giatman: data dari berbagai sumber dan literatur
2006): yang relevan dengan masalah yang sedang
1.Biaya (cost), adalah semua pengorbanan diteliti.
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai 3. Pembuatan laporan penelitian yang
suatu tujuan yang diukur dengan nilai uang. berkaitan dengan masalah yang sedang
2.Pengeluaran (expences), biasanya diteliti.
berkaitan dengan sejumlah uang yang
dikeluarkan atau dibayarkan dalam rangka PERHITUNGAN EKONOMI
mendapatkan sesuatu hasil yang DAN PEMBAHASAN
diharapkan.
Dari kedua pengertian diatas dapat A. Perhitungan
disimpulkan bahwa biaya (cost) memiliki Hasil perhitungan ekonomi usaha penge-
pengertian yang jauh lebih lengkap dan coran propeller ini dapat dilihat table 2.
mendalam dari pengeluaran (expences).
Sesuai dengan kebutuhan dan bahasan Tabel 2. Hasil Perhitungan TCI
yang diinginkan, maka biaya dapat I. Fixed capital investment (FCI) $25,561.20
diklasifikasikan yaitu: biaya berdasarkan A. Direct costs $22,822.47
waktunya, biaya berdasarkan kelompok sifat
Onsite costs
penggunaannya, biaya berdasarkan
- Purchased equipment cost $14,917.00
produknya, dan biaya berdasarkan volume
produk. - Installation $1,044.19

- Piping $1,044.19
E. Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pabrik
- Instrumentation and controls $745.58

Dalam perencanaan tata letak fasilitas - Electrical equipment and material $1,193.36
pabrik lazim disebut sebagai tata letak Offsite costs
mesin. Pemilihan dan penempatan sangat $2,685.06
- Building, Proses and auxiliary
menentukan hubungan fisik dari aktivitas-
- Land $1,193.36
aktivitas produksi yang berlangsung. Tata
letak merupakan satu keputusan penting - Service Fasilities

235
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)

= 8,925.69 = 31,7 %.
28,139.03 100%
B. Indirect costs $2,738.73
- Engineering and supervision $912.91 Masa pengembalian (Payback Period)
- Construction cost and contractor's profit $ 684.68 PBP
$1,141.14
Total Capital lnvestment
- Contingency
Fixed capital investment ( A + B ) $25,561.20 PBP = Netto earning cost
II. Working capital $2,577.83 28,139.69
$28,139.03
8,925.69
III. Total capital investment ( I + II ) = = 3,2 tahun
Net Present Value (NPV)

NPV = (Netto earning cost x


B. Total Biaya Produksi Tingkat Diskonto) – Investasi Awal
Hasil perhitungan biaya produksi untuk
usaha pengecoran propeller ini dapat Dimana:
dilihat pada tabel berikut: - Arus kas tahunan adalah arus kas
yang sama untuk tiap tahun yaitu
Tabel 3. Hasil Perhitungan Biaya Produksi sebesar $ 8,925.69
I. Manufacturing cost $32,334.37 - Tingkat diskonto pada tingkat suku
A. Direct production cost
bunga bank 7 % dan umur
ekonomis 10 tahun adalah
1. Raw material $19,574.05 7,024(Arthur JK. Appendix E, hal
2. Operating labor $8,666.67
A-17)
- Investasi awal adalah TCI = $
3. Direct supervisor $4,666.67 28,139.69
4. Utilities $1,634.58 - NPV = ($ 8,925.69x 7,024) - $
28,139.69
5. Maintenance and repairs $160.00 = $ 62,694.05 – $ 28,139,69
6. Operating supplies $1,046.22 = $ 34,554.36

7. Patent and royalties Internal Rate of Return (IRR)


B.Fixed charger Df Investasi Awal
1. Depreciation $1,252.85 Arus Kas Tahunan
28,139.69 = 3,15
2. Insurance
8.925.69
3. Financing Df = 3.15 untuk umur ekonomis peralatan
C. Plant overhead cost 10 tahun berarti IRR = 12 % atau 13 %.
(Hansen/Mowen Buku 2 Edisi 8 hal. 168)
II.General expenses $538.89

A.Administative cost $44.44 Indeks profitabilitas (IP)


B.Distribution and marketing cost $494.44 IP Arus Kas Tahunan Faktor Diskonto
C.Research and development Investasi Awal
8,925.69 x 3,13 1,01
III. Total product cost = ( I + II ) $32,873.26
28,139.69
IV. Gross earning = total income – total $11,900.92
product cost Titik Impas (Break Event Point) (BEP)
V. Netto earning cost $8,925.69 Analisis titik impas adalah suatu analisis
untuk mengambil keputusan berapa minimal
perusahaan harus berproduksi setiap jangka
Pengembalian investasi (Return
waktu tetentu, agar tidak mendapat
on investment) ROI
kerugian. Data yang diperlukan untuk
ROI Netto earning cost 100%
menghitung analisis titik impas (BEP) yaitu
Total Capital l nvestment

236
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403

fixed cost, biaya variabel setiap unit dan peralatan yang digunakan pada CV. Antero
harga jual perunit. Menurut (Blank 2005): Jaya Sakti.

BEP Fixed cost (Blank, Analisis Ekonomi


Harga jual - Biaya Variabel Analisis ekonomi dalam sebuah investasi
seperti pengecoran logam propeller
diperoleh data sebagai berikut: dilakukan dengan tujuan agar dana yang
a. Total penjualan = $ 45,283.33 diinvestasikan dalam kegiatan atau proyek
b. Harga jual tersebut dapat diketahui pemanfaatannya,
Total Penjualan kemampuan menghasilkan keuntungan dan
Produk Terjual sebagai sumber data pada investasi sejenis
di waktu yang lain.
45,238.33 $ 9.77/unit Analisis kelayakan ekonomi dalam
4,634 proyek digolongkan ke dalam dua jenis yang
berdasarkan nilai waktu uang (time value of
Biaya Variabel = bahan baku + tenaga money) proyek tersebut. Hal tersebut
kerja diperoleh $ 6,09/unit penting untuk dipertimbangkan mengingat
c. Fixed cost = $ 9,580.44 untuk kegiatan atau proyek yang dijalankan
membutuhkan beberapa waktu, saat ini
Jadi : BEP 9,580.44 2,603unit / tahun (present value) dan masa yang akan datang
9.77 - 6.09 (future value). Untuk konteks ini dikenal
Tabel 4. hasil perhitungan indikator seperti payback period, net present
value, return on investment maupun break
Total Capital Investment $ 28,139.69 event point (BEP).
(TCI)
Product cost/unit $ 7.2 1.Return on Investment
Return on investment) ROI 31.7 % Keputusan untuk melakukan investasi
Net Present Value (NPV) $ 34,554.36 pada objek tertentu seperti pembuatan
Internal Rate of Return (IRR) 12 %
propeller didasari oleh pertimbangan
Indeks profitabilitas (IP) 1,01
Break Even Point 2.603 unit/tahun keuntungan yang biasa disebut profitabilitas.
Profitabilitas yang diperoleh dapat
C. Pembahasan bersumber dari pemanfaatan modal sendiri
Analisa Total Capital Investment (Return of Equity) dan profitabilitas yang
Tabel 1. hasil perhitungan fixed capital diperoleh yang bersumber dari pemanfaatan
investment menunjukkan adanya beberapa aktiva atau kekayaan yang dimiliki (Return
perbedaan perbandingan prosentase of Investment).
Rasio return on Investment merupakan
komponen biaya jika dibandingkan dengan
fixed capital investment yang diestimasi oleh perbandingan antara penerimaan yang
Peters Max S., dkk, 2003, hal 167. Misalnya diperoleh dari investasi dengan kekayaan
pada komponen purchased equipment yang dalam investasi tersebut. Hasil perhitungan
diestimasi maksimum 40 %, tetapi hasil pada tabel 3. diperoleh bahwa nilai ROI
perhitungan adalah sebesar 45,8%. Hasil adalah sebesar 31,7 %. Ini berarti modal
perhitungan komponen biaya modal yang yang diinvestasikan mampu memberikan
lain lebih kecil dibandingkan dengan batas pengembalian sebesar 31,7 %.
minimum yang diestimasi oleh Peters Max Menurut Hansen/Mowen hal ini lebih
S., dkk, 2003, hal 167. menguntungkan dibandingkan apabila
Adanya perbedaan tesebut disebabkan perusahaan menyimpan uangnya di bank
oleh karena yang diestimasi oleh Peters Max dengan suku bunga yang hanya sebesar 7
S., dkk, adalah investasi tentang pendirian % Jadi ada selisih yang cukup besar antara
sebuah industry kimia yang membutuhkan ROI dengan suku bunga. Dengan adanya
peralatan yang cukup membutuhkan investasi tersebut perusahaan ini sudah
penanganan dengan perhatian khusus . Oleh berperan mengurangi pengangguran karena
karena itu pengadaan peralatan serta sudah membuka lapangan pekerjaan.
pemasangan peralatan membutuhkan biaya
yang cukup besar jika dibandingkan dengan

237
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)

2. Payback Period memproduksi di atas 4.000 unit propeller


Periode “payback” menunjukkan berapa setiap tahunnya.
lama (berapa tahun atau periode waktu
tertentu misalnya bulan, 5. Aspek Sosial Ekonomi
minggu), suatu Pendirian industri pengecoran propeller
investasi akan bisa kembali. Periode ini akan memberikan dampak positif yang
“payback” menunjukkan perbandingan lebih besar kepada masyarakat terutama
antara “initial investment” dengan aliran kas nelayan sebagai konsumen/pemakai
tahunan. Apabila periode “payback” kurang propeller dibandingkan dengan dampak
dari suatu periode yang telah ditentukan, negatif yang ditimbulkan.
proyek tersebut diterima, apabila tidak Dampak positif yang akan ditimbulkan
proyek tersebut ditolak. terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat,
Hasil perhitungan pada tabel 3. antara lain:
diperoleh nilai payback period 3,2 tahun. Hal 1)Industri pengecoran propeller ini
tersebut menunjukkan bahwa bisnis membuka kesempatan berusaha dan
pembuatan propeller menguntungkan dan menambah lapangan kerja langsung
layak jika dibandingkan dengan umur maupun tidak langsung.
ekonomis dan umur teknis investasi yakni 10 2) Dengan berproduksi Industri pengecoran
tahun. propeller ini dapat melayani kebutuhan
masyarakat nelayan, terutama masyarakat
3. Internal Rate of Return pesisir pantai sering berlayar, dimana
Tingkat Pengembalian Internal (internal selama ini propeller didatangkan dari luar
rate of return – IRR) adalah suku bunga sulawesi (Surabaya).
yang mengatur nilai sekarang dari arus kas
masuk proyek sama dengan nilai sekarang Sedangkan dampak negatif yang
dan biaya proyek tersebut. Dengan kata lain ditimbulkan oleh Industri pengecoran
IRR adalah suku bunga yang mengatur NPV propeller hanya pada asap dari tungku
proyek sama dengan nol. Dari hasil pembakaran. Ini dapat diatasi dengan
perhitungan pada table 3. diperoleh nilai membuat cerobong asap yang tinggi ke
IRR adalah sebesar 12 %. udara, sehingga tidak mengganggu
Ini berarti bahwa berinvestasi
pengecoran propeller seperti pada CV. KESIMPULAN
Antero Jaya Sakti akan sangat Pengecoran logam (pembuatan
menguntungkan karena IRR lebih besar dari propeller) termasuk jenis investasi berisiko
tingkat suku bunga bank yakni sekitar 7%. sedang dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sejalan dengan yang dikatakan 1. Dalam proses pembuatan propeller
Hansen/Mowen, bahwa apabila IRR lebih memerlukan peralatan dan bahan seperti
besar dari tingkat suku bunga bank maka tungku pembakaran, pasir cetak, cetakan
sebaiknya proyek diterima. serta bahan baku logam yang mudah
diperoleh dari perusahaan logam atau
4. Break Even Point pengumpul bahan logam bekas. Besarnya
Analisis titik impas (break even point) investasi yang dimiliki oleh CV. Antero
merupakan salah satu cara untuk Jaya Sakti adalah kurang lebih sebesar
menganalisis sebuah proyek apakah akan $28,139.69
menguntungkan atau tidak. Dengan cara
menghitung berapa jumlah unit produk 2. Biaya yang dibutuhkan untuk
minimal dapat terjual sehingga investasi memproduksi sebuah propeller pada CV.
tidak mengalami kerugian. Pada tabel 3. Antero Jaya Sakti adalah sebesar $ 7.2
hasil perhitungan memperlihatkan bahwa dan harga jual untuk sebuah propeller
untuk mendapatkan keuntungan CV. Antero yang diproduksi CV. Antero Jaya Sakti
Jaya Sakti minimal harus memproduksi adalah sebesar $ 9.77.
2.603 buah propeller setiap tahun agar tidak
mengalami kerugian. Ini berarti bahwa CV.
Antero jaya sakti akan menghasilkan
keuntungan yang besar karena rata-rata

238
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403

DAFTAR PUSTAKA

Arthur JK. Et al., Financial Management


(Tenth edition), Pearson Prentice Hall,
United State of America, 2005.

Blank,L., and Tarquin, P.E. 2005.


Engineering Economy. McGraw-Hill.
USA.

Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. PT.


RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Hansen/Mowen., Akuntansi Manajerial edisi


8 buku 1&2, Salemba empat, Jakarta,
2009.

Heizer, J., and Render, B., 2004, Operation


th
Management, Book 1, 7 ed., Upper
Saddle River, New Jersey.

Woods. D. R., Financial Decision Making in


the Process Industry, Prentice Hall,
Englewood Cliffs, NJ, 1975, p. 184.

239

You might also like