Professional Documents
Culture Documents
* *
Yan Kondo, Yusuf Siahaya , Johannes Leonard
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ujungpandang, Makassar
*
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar ,
Abstract
This study aims to determine the amount of investment of a particular industry on a ship
propeller foundry industry CV. Antero Jaya Sakti and production costs and selling prices for
each product made propeller. The research was conducted by collecting data on production
and equipment of CV. Antero Jaya Sakti, as well as making observations on the propeller
shops of Makassar, needs to know the number and type of propeller is required. In addition,
calculation and data analysis to determine the total investment and total production costs
and payback period is desired. The results showed that the investment needed to run the
ship propeller foundry industry in CV. Antero Jaya Sakti is $ 28,139.69 with a payback period
of 3.2 years, cost of production required is $ 7.2 and selling price for a propeller that is
produced is $ 9.77. The results could give the assumption that the investment in the
propeller foundry industry can be considered feasible.
231
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)
produk hasil coran khususnya baling-baling dipimpin oleh seorang direktur dengan
setiap tahun semakin meningkat bahkan tenaga kerja sebanyak 20 orang terdiri dari
saat sekarang ini, berdasarkan data dari 10 orang tenaga tetap dan 10 orang tenaga
enam belas toko yang penulis datangi rata- harian yang sebagian besar telah memiliki
rata permintaan proprller setiap bulan pengalaman bekerja sebelumnya di industri
sekarang sekitar 1.150 (seribu seratus lima pengecoran logam di Pulau Jawa.
puluh) buah.(data pada halaman lampiran). Alat produksi yang digunakan seperti
Propeller yang diproduksi CV. Antero Jaya pada industri pengecoran logam pada
Sakti diharapkan dapat menguasai pasar di umumnya terdiri dari perangkat pembuatan
wilayah Sulawesi, Irian Jaya dan Maluku. pola dan cetakan pasir ( sand mold), tungku
Tetapi dalam mendirikan industri pemanas (furnace) untuk mencairkan logam
tersebut, belum menerapkan prosedur- sampai melampaui titik lebur logam dan
prosedur yang disarankan untuk menuangkan logam pada cetakan, serta
membangun sebuah industri, sehingga peralatan-peralatan mekanik lainnya untuk
sampai sekarang agak sulit untuk pekerjaan pembongkaran cetakan dan
mengembangkan bentuk produk yang lain. pekerjaan penghalusan (finishing) seperti
Dengan kata lain bahwa dari dulu sampai mesin las, mesin gerinda, dan mesin gurdi
sekarang produknya hanya propeller kapal. (drilling).
Selain itu CV. Antero Jaya Sakti sampai
sekarang masih agak sulit untuk B. Proses Produksi
menghitung berapa besar aset yang mereka
miliki, berapa besar biaya produksi untuk Adapun proses produksi yang dipergunakan
setiap unit produk, berapa besar harga jual dalam teknik pembuatan propeller meliputi 7
setiap produk yang wajar serta berapa lama tahapan proses produksi sebagai berikut:
industri beroperasi agar modal yang
diinvestasikan dapat kembali. 1.Pembuatan pola; Pola yang dibuat telah
Dari penelitian yang akan dilaksanakan, diperhitungkan kemungkinan penyusutan
penulis mengharapkan adanya analisis material logam (bahan coran) pada saat
investasi untuk melakukan bisnis industri proses produksi
pengecoran propeller kapal. 2. Pembuatan cetakan pasir (sand mold);
Menentukan jenis pasir, penempatan saluran
ANALISIS DAN PEMBUATAN TENTANG masukpadacetakan,penempatan
PROPELLER penambah (riser), penempatan cil bila
dibutuhkan.
A. Propeller Kapal Laut 3.Mencairkan logam atau material; Logam
dicairkan sampai melampaui titik didih
Propeller (Baling-baling) adalah logam tersebut dengan bahan bakar minyak
merupakan bagian dari komponen mesin tanah atau bahan bakar alternatif lainnya.
yang memegang peranan penting dalam 4.Penuangan logam; Menuang logam cair ke
konstruksi transportasi air (kapal laut). cetakan yang telah disiapkan sampai logam
Propeller dipasang pada poros yang membeku.
dihubungkan langsung dengan mesin kapal. 5.Pembongkaran cetakan; Membongkar
Jika mesin kapal dihidupkan maka poros cetakan untuk mengeluarkan hasil coran
propeller akan berputar dan memutar berupa baling-baling.
propeller. Kecepatan putaran propeller sama 6.Pemeriksaan cacat; Hasil coran diperiksa
dengan putaran poros dimana kecepatan kondisinya dari kemungkinan adanya cacat
putaran poros bergantung kecepatan produksi
putaran mesin kapal. Dengan berputarnya 7.Penghalusan (finshing); Penghalusan
propeller maka kapal laut mendapatkan permukaan (finishing) dilakukan melalui
tenaga untuk bergerak. Dengan demikian proses gerinda dan pengeboran untuk
propeller mempunyai fungsi yang sangat memenuhi standar yang diinginkan pasar.
besar, karena kecepatan kapal dipengaruhi
oleh kondisi propeller.
232
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403
C. Analisa Investasi
233
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)
pengawasan, dan buruh yang dibutuhkan dkk, 2003). Risiko tinggi antara (24 – 32)
untuk operasi pabrik, utilitas, perbaikan alat- % dan ROI yang diambil adalah 30 %
alat pabrik, operasi penyaluran, pengadaan
laboratorium, royalti, dan kesanggupan
membayar hutang. ROI (1/ N ) N
(N p, j N (1)
2.Biaya Tetap (Fixed Charge) Adalah biaya j 1 p,ave
F F
yang dipergunakan dari biaya produksi.
Pengeluaran biaya untuk penurunan nilai, Dimana total modal investasi F, periode N
pajak tanah, asuransi, biaya (penarikan keuntungan bersih Npj, rata-rata keuntungan
pinjaman) dan penyewaan, selalu
bersih pertahun Np,av, minimum diterima
diklasifikasikan sebagai biaya tetap, kecuali
(pendapatan sesudah pajak) dapat m ar ,
untuk penukaran biaya.
sehingga masa pengembalian (Payback
3.Biaya Tambahan Pabrik; Ini meliputi Period)
pelayanan rumah sakit dan pengobatan,
perbaikan dan perawatan pabrik, pelayanan PBP( N ) F (2)
keamanan, biaya keseluruhan termasuk
m
keamanan sosial, pengobatan dan asuransi ar
jiwa
Sedang untuk Net Return
Metode Faktor Lang
Menurut Woods (1975) rumus Lang
menyederhanakan pendekatan diatas N N
dengan menggunakan Faktor Lang (FL) R F
n (N p, j dj rec j ) Fj mar N j (3)
yaitu: j 1 j b j b
234
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403
Dimana biaya pengeluaran tetap(fixed cost) yang menentukan efisiensi sebuah operasi
FC, biaya variabel perunit v, harga jual per dalam jangka panjang. Tata letak memiliki
unit r. banyak dampak strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam
Menghitung nilai uang sekarang hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
F (C d )(1 i) j
(1 ) [d (1 i) j
kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan,
dan citra perusahaan (Heizer J., 2004).
N
Ada 4 tipe tata letak yang secara klasik
N
oj j j
- Piping $1,044.19
E. Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pabrik
- Instrumentation and controls $745.58
Dalam perencanaan tata letak fasilitas - Electrical equipment and material $1,193.36
pabrik lazim disebut sebagai tata letak Offsite costs
mesin. Pemilihan dan penempatan sangat $2,685.06
- Building, Proses and auxiliary
menentukan hubungan fisik dari aktivitas-
- Land $1,193.36
aktivitas produksi yang berlangsung. Tata
letak merupakan satu keputusan penting - Service Fasilities
235
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)
= 8,925.69 = 31,7 %.
28,139.03 100%
B. Indirect costs $2,738.73
- Engineering and supervision $912.91 Masa pengembalian (Payback Period)
- Construction cost and contractor's profit $ 684.68 PBP
$1,141.14
Total Capital lnvestment
- Contingency
Fixed capital investment ( A + B ) $25,561.20 PBP = Netto earning cost
II. Working capital $2,577.83 28,139.69
$28,139.03
8,925.69
III. Total capital investment ( I + II ) = = 3,2 tahun
Net Present Value (NPV)
236
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403
fixed cost, biaya variabel setiap unit dan peralatan yang digunakan pada CV. Antero
harga jual perunit. Menurut (Blank 2005): Jaya Sakti.
237
Analisis Investasi Pada Industri Pengecoran Propeller Kapal (Studi Kasus : CV. Antero Jaya Sakti) (Yan Kondo,
Yusuf Siahaya & Johannes Leonard)
238
Jurnal Mekanikal, Vol. 3 No. 1: Januari 2012: 231-239 ISSN 2086 - 3403
DAFTAR PUSTAKA
239