Professional Documents
Culture Documents
Linggi Haluan
Konstruksi linggi pelat dibuat dari pelat dibuat dari pelat yang
dilengkungkan dan diberi penegar pada tiap jarak tertentu.
Penegar ini disebut lutut linggi haluan (breasthook) dan
berbentuk sebuah pelat yang dipasang secara horizontal
(Gambar 10.3). pada linggi pelat dipasang penegar berupa
profil bulba atau batang lurus.
Pemasangan pelat kulit didaerah linggi haluan diberi ketebalan
lebih dari pada pelat kulit disekitarnya.
Gambar 10.3 Penampang Lutut Linggi Haluan
Ship Construction
B. Sekat Tubrukan
Pemasangan sekat tubrukan pada suatu kapal sangat
dibutuhkan karena sekat ini untuk menghindari mengalirnya air
keruangan yang ada dibelakangnya apabila terjadi kebocoran di
ceruk haluan akibat menubruk sesuatu dan dengan rusaknya
ceruk haluan kapal masih selamat, tidak tenggelam.
Pemasangan sekat tubrukan menurut BKI 2004 adalah
sebagai berikut:
Kapal kargo dengan Lc 200 m harus mempunyai sekat
tubrukan yang jaraknya tidak kurang dari 0,05 Lc dari
arah garis tegak haluan. Kapal kargo dengan L c > 200 m
dipasnag sekat tubrukan sejarak > 10 m dari arah garis
tegak haluan.
Ceruk Haluan
Konstruksi pada ceruk haluan harus cukup kuat. Pada
daerah ceruk inilah yang pertama-tama mendapat hempasan
gelombang. Hal ini disebabkan letak ceruk ini dibagian depan
kapal. Karena tidak ada momen lengkung yangbekerja pada arah
memanjang didaerah ini, pelat alas, pelat sisi, dan pelat geladak
tidak perlu tebal dibandingkan bagian tengah kapal.
BKI 2004 memberikan persyaratan mengenai wrang pelat sebagai
berikut:
Ketebalan wrang pelat diceruk tidak boleh lebih kecil
dari:
t = 0,035 L – 5,0 (mm),
Ketinggian wrang pelat dicerukhaluan diatas lunas
sepatu linggi tidak lebih kecil dari:
h = 0,06 H + 0,7 (m).
Sekat Berlubang (Dinding Sekat Ayunan)
Sekat berlubang adalah suatu sekat yang dipasang
membujur. Sekat ini berlubang-lubang dan ditempatkan
ditangki ceruk. Kegunaan sekat berlubang adalah untuk
mengurangi goncangan akibat permukaan bebas cairan
didalam tangki yang tidak diisi penuh pada waktu kapal
mengalami olengan.
Pemasangan sekat berlubang diceruk haluan dengan
menempatkan secara membujur tepat pada bidang paruh
kapal (Gambar10.6).
Dibagian belakang sekat ini dilaskan ke sekat tubrukan
dan dibagian depan dilaskan kelutut linggi haluan. Sekat
berlubang ini ditembus oleh balok ceruk dan dibagian dasar
kapal sampai ke penumpu tengah alas.
1. Sekat tubrukan
2. Sekat berlubang
3. Gading
4. Senta ceruk
5. Balok ceruk
Pelat Penyangga
Pelat Berlubang
Penegar
Lubang Rantai Jangkar
Lutut
Pipa Spurling
Lutut
Geladak Utara
Geladak Akil
4. Sepatu Kemudi
Bagian bawah linggi buritan yang mendatar disebut
telapak linggi sepatu kemudi (sole piece). Telapak linggi ini
berfungsi sebagai tumpuan dari kemudi dan ukurannya
ditentukan tesendiri oleh BKI berdasarkan perhitungan
kapal tidak boleh kurang dari:
Modulus penampang sepatu kemudi buritan terhadap
sumbu z tidak boleh kurang dari:
Wz = B1x k
80
Wz dapat dikurangi dengan 15%, jika dipasang linggi
kemudi di mana:
B1 = Besar gaya tumpuan (N).
Untuk kemudi dengan dua tumpuan, besar gaya
tumpuan tanpa mempertimbangkan elastisitas
sepatu kemudi B1 = CR/2.
x= Jarak dari penampangyang dihitung ke sumbu
poros kemudi (m) dan tidak boleh kurang dari l50
2
harga x maksimum = l50.
k= Factor bahan
C. Ceruk Buritan
Ceruk buritan merupakan ruangan kapal yang terletak
dibelakang dan dibatasi oleh sekat melintang kedap air atau
sekat buritan. Ruangan ini dapat dimanfaatkan untuk tangki
balas air meupun untuk tangki air tawar. Bagian buritan pada
umumnya berbentuk cruiser/ellips, bentuk yang menyerupai
bnetuk sendok dan transom, yaitu bentuk buritan dengan
dinding paling belakang rata.
Konstruksi buritan (lihat Gambar 12.1) direncanakan
dengan memasang gading -gading melintang balok-balok
geladak, wrang, penumpu samping, penumpu tengah, dan
penguat-penguat tambahan lain.
Ada kapal yang penumpu tengahnya dibuat ganda
membentuk kotak pada daerah garis tegak buritan, karena
pada bagian ini dilalui poros kemudi yang akan dihubungkan
dengan mesin kemudi diatas geladak. Bentuk kotak dapat juga
diteruskan keatas sampai geladak, sehingga membentuk
selubung kotak (ruddertrunk) yang berfungsi sebagai pelindung
poros kemudi.
Wrang-wrang buritan direncanakan mempunyai tinggi
yang sama seperti wrang alas dasar ganda, kecuali wrang-
wrang alas ceruk buritan disekitar tabung poros baling-baling.
Wrang-wrang alas yang tinggi ini harus diberi pebegar untuk
mencegah melenturnya pelat.
Tebal wrang sesuai ketentuan BKI dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut:
T = 0,035 L + 5,0 (mm),
Dimana: L = Panjang kapal (m)
Ketentuan lain adalah bahwa ketebalan wrang tersebut
tidak perlu lebih besar dari tebal wrang alas untuk dasar ganda.
Gading-gading ceruk sebagai kerangka tegak dipasang dengan
jarak antara tidak lebih dari 600 mm dan gading tersebut harus
diteruskan kegeladak diatas puncak tangki ceruk dengan
ukuran yang sama. Sesuai dengan ketentuan BKI, ukuran
gading ceruk yang berdasarkan atas perhitungan modulus
penampang gading-gading ceruk adalah sebagai berikut:
W = k 0,8 a l2 Ps
Jika ceruk buritan dipakai sebagai tangki, modulus
penampang gading tidak boleh kurang dari:
W2 = k 0,44 a l2 P2
dimana: a = Jarak gading
k = Factor bahan
= Panjang tak ditumpu gading-gading termasuk pengikatan ujung (m).
dengan l minimum = 2,0 m.
Ps = Besar beban pada sisi kapal (kN/m2).
P2 = Besar tekanan pada tangki (kN/m2).
Untuk pelat alas, yaitu pada daerah 0,1 L didepan garis
tegak buritan, tebalnya diambil sama dengan tebal untuk
bagian haluan. Hal ini berlaku pula untuk ketebalan pelat
didaerah 0,1 L didepan garis tegak buritan.
Pada daerah penyangga poros baling-baling dan
celana poros, tebal pelat kulit ditentukan sama dengan tebal
pelat kulit untuk 0,4 L tengah kapal. Pada sekitar penyangga
poros baling-baling, pelat kulit ditengah kapal. Pelat kulit yang
disambung dengan linggi buritan harus diperkuat dengan
menambah tebal sekurang-kurangnya sama dengan tebal pelat
sisi ditengah kapal. Adapun pelat kulit didaerah pertemuan
linggi kemudi dengan linggi baling-baling, harus mempunyai
tebal yang sama dengan tebal pelat linggi kemudi itu sendiri,
tetapi peling sedikit harus setebal 1,25 kali tebal pelat sisi
dibagian tengah kapal.
Untuk penguatan pada bagian buritan kapal, dipasang
balok- balok ceruk dan senta sisi seperti halnya pada ceruk
haluan. Balok ceruk dipasang tiap dua jarak gading dengan
jarak tegak tidak melebihi 2,6 m, baik antara sesama balok
ceruk maupun kegeladak dan ke sisi atas wrang. Pelat senta
harus diberi flens atau pelat hadap pada pinggir bagian dalam,
jika ceruk buritan digunakan sebagai tangki.
Konstruksi ceruk buritan dapat dilihat pada gambar 12.6
dan gambar 12.7
Gambar 12.6 Konstruksi Ceruk Buritan Bentuk Cruiser
Gambar 12.7 konstruksi Ceruk Buritan Bentuk
Transom