Professional Documents
Culture Documents
Tenggelamnya kota itu diperkirakan terjadi 1.500 tahun lalu akibat gempa bumi dahsyat.
Bersamaan dengan terbenamnya istana itu, tenggelam juga artefak-artefak yang menghiasi
istana, serta bangunan-bangunan lain dari istana Cleopatra itu.
Reruntuhan kota yang ditemukan di dasar laut ini, memang sengaja tidak diangkat ke daratan.
Pemerintah setempat berencana akan menjadikan lokasi reruntuhan ajaib di bawah laut itu
sebagai wisata air.
Reruntuhan dibawah laut ini dikenal juga dengan nama Yonaguni Monument Underwater
Ruins.
“Though some people believed that it was carved by geographic phenomena, it’s now
confirmed to be man-made as the intricate stairways, carvings and right angles suggest.”
Meskipun sebagian orang percaya bahwa itu merupakan kreasi alam, namun sekarang muncul
suara-suara yang menyebut itu buatan manusia.
Hal itu terlihat dari susunan tangga yang rumit, ukiran-ukiran yang ada di sana yang diyakini
sebagai buatan manusia.
Situs ini ditemukan 1995 oleh seorang penyelam yang tersasar terlalu jauh dari pantai
Okinawa. Kebetulan juga dia membawa camera untuk memotret bawah laut. (peta lokasi)
4. Pulau Paskah (Chili)
Pulau Paskah, juga dikenal sebagai Rapa Nui atau Isla de Pascua, adalah sebuah pulau
Polinesia di tenggara Samudera Pasifik, yang paling terkenal untuk patung-patung
monumental yang diciptakan oleh orang-orang Rapanui. Patung-patung, yang disebut moai,
adalah bagian dari penyembahan leluhur pemukim pulau itu dan dipahat antara 1250 dan
1500 Masehi. Para Moai terberat didirikan berbobot 86 ton, yang menggambarkan betapa
hebatnya prestasi itu untuk Rapanui telah menciptakan dan memindahkan mereka. Hampir
setengah dari seluruh moai yang tersisa masih di Rano Raraku, tambang moai utama, tapi
ratusan dipindahkan ke platform batu di sekeliling pulau.
Merupakan peninggalan arkeologi suku Maya di Meksiko yang paling lengkap serta
masih terawat dengan baik. Menurut buku budaya suku Maya dari Chilam Balam, kompleks
candi ini dibangun antara tahun 502-522 Masehi. Suku Maya hanya menempatinya selama
200 tahun, kemudian mereka berpindah ke daerah pantai di Campeche. Itza merupakan titik
sentral kompleks bangunan lainnya seperti Piramida Kukulcan, Candi Chac Mool, dan
bangunan Seribu Tiang.
7. Gobekli Tepe
Gobekli Tepe yang terletak di sebelah tenggara Turki. Tepatnya 15 km timur laut kota
Sanliurfa. Bangunan ini berbentuk tiga lingkaran batu kuno megalitikum. Diperkirakan
bangunan yang berada dekat dengan perbatasan Suriah ini sudah berdiri sejak 11.600 tahun
yang lalu, atau 7000 tahun SM piramida agung Giza berdiri. Sehingga dianggap sebagai
peninggalan tertua yang ada di dunia saat ini.
Saat pertama ditemukan, Gobekli Tepe dalam keadaan terkubur. Dari hasil penelitian
sementara bangunan ini dibangun oleh kelompok pemburu pada masa itu yang sebenarnya
hidupnya nomaden atau berpindah-pindah. Masih belum diketahui secara jelas, kenapa
bangunan tersebut bisa terkubur. Hanya secara perlahan para arkeolog mulai menemukan titik
terang mengenai sejarah bangunan tersebut. Terutama setelah mempelajari relief yang
terpahat pada banguan terbuat dari batu kapur tersebut. Sebagian besar relief menggambarkan
hewan beriringan seperti kijang, ular, rubah, kalajengking, dan babi hutan.
Beberapa sejarawan yang terlibat dalam penelitian sempat menyimpulkan bahwa bangunan
tersebut merupakan sebuah tempat peribadaran. Namun, dalam perkembangannya, ditemukan
bukti-bukti baru yang megarah pada sebuah bangunan khusus seperti kompleks percandian.
Namun, semua itu masih belum pasti, karena hingga saat ini penelitian oleh para ilmuwan
dari Jerman dan Turki terus dikembangkan. Tentu saja dengan harapan, misteri dari bangunan
berbentuk lingkaran tersebut bisa segera terungkap.
Bangunan misteri berikutnya, yakni Great Zimbabwe Ruins. Seusai dengan namanya,
bangunan ini berada di Zimbabwe. Mungkin kita tidak pernah menyangka jika di negara yang
kini tergolong sebagai negara miskin tersebut, meninggalkan jejak sejarah yang hingga
sekarang belum bisa dipecahkan misterinya. Tentu saja karena di daerah gurun Afrika jarang
ditemukan sisa peradaban manusia masa lampau.
Great Zimbabwe Ruins, menjadi situs arkeologi paling penting yang pernah ditemukan di
Afrika. Meskipun sejarawan dan arkeolog masih mencari jawaban mengenai asal-usul dan
tujuan dibangunnya kompleks bangunan di atas tanah seluas 722 hektar tersebut, tetapi bukti-
bukti yang ditemukan di peninggalan yang masuk dalam situs warisan dunia ini sepertinya
sebagai tempat peribadatan masyarakat saat itu.
Bahkan negara Zimbabwe menjadikan bangunan tersebut sebagai simbol nasional dan
menamai jenis burung yang ditemukan di tempat tersebut dengan nama yang sama, yaitu
Zimbabwe. Diyakini bahwa bangunan dengan benteng sepanjang 800 meter tersebut berdiri
sejak abad ke-11. Dan sebagian besar mempercayai pembangunan memang dilakukan
penduduk asli Zimbabwe.
9. Chavín de Huantar Ruins (Peru)
Reruntuhan Chavín de Huantar di Peru juga merupakan Situs Warisan Dunia menarik yang
berisi sisa-sisa artefak yang dibangun oleh Chavín, Inca pra-budaya, sekitar 900 SM
Situs ini berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi orang-orang di daerah tersebut untuk
berkumpul dan beribadah.
Tidak jelas mengapa budaya Chavín menghilang, meskipun beberapa percaya bahwa
reruntuhan Chavín de Huantar menawarkan petunjuk tentang mengapa beberapa peradaban
menghilang.
Kebanyakan teori menyebut musnahnya Chavín karena kondisi lingkungan termasuk
terjadinya gempa bumi, sementara dugaan lain adalah perebutan kekuasaan.