Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
J500140074
Dosen Pembimbing
NIK: 1005
i
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH
Dewan Penguji:
Dekan
ii
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu Perguruan Tinggi manapun. Sepanjang pengetahuan penulis, tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang
tertulis dalam naskah ini, kecuali disebutkan dalam daftar pustaka.
Penulis
iii
UJI EFEK HEPATOPROTEKTOR PROPOLIS MADU ALAM KHAS
KALIMANTAN TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR MORFOLOGI
SEL HEPAR MENCIT JANTAN (Mus musculus L) YANG DIBERI
PAPARAN ASAP ROKOK
Abstrak
Propolis adalah resin yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai tumbuhan, yang
bercampur dengan saliva dan berbagai enzim sehingga menghasilkan resin baru
yang berbeda. Propolis mempunyai aktivitas antibakteri, antikapang, antivirus dan
aktivitas biologis lain seperti antiinflamasi, anestesi lokal, hepatoprotektor,
antitumor, dan imunostimulan. Mengetahui kemampuan hepatoprotektor propolis
madu alam khas Kalimantan terhadap kerusakan struktur morfologi sel hepar
mencit jantan (Mus musculus, L.) yang diberi paparan asap rokok. Penelitian
eksperimental dengan rancangan acak lengkap (Completely randomized design)
posttest only with control group design. Subjek yang digunakan adalah 30 ekor
mencit jantan (Mus musculus, L) galur Swiss Webster berusia ±3 bulan dengan
berat badan 20-30 gram. Ekstrak Ethanol Propolis dengan dosis perlakuan 0,1 ml;
0,2 ml; 0,4 ml; diuji efek hepatoprotektor pada struktur morfologi sel hepar
mencit jantan (Mus musculus L). Dengan jumlah mencit 6 ekor, dibagi menjadi 5
kelompok yaitu kelompok kontrol normal (aquadest), kontrol negatif (1 batang
rokok), perlakuan 1 (1 batang rokok + ekstrak propolis madu 0,1 ml), perlakuan 2
(1 batang rokok + ekstrak propolis madu 0,2 ml) dan perlakuan 3 (1 batang rokok
+ ekstrak propolis madu 0,4 ml). Kemudian dibuat preparat, diamati dan dihitung
kerusakan morfologi sel heparnya berdasarkan kriteria kerusakan sel (piknosis,
karioreksis, dan kariolisis). Data penelitian dianalisis secara statistik
menggunakan Uji One Way ANOVA didapatkan nilai p=0,526 menunjukkan
bahwa ekstrak ethanol propolis madu alam khas Kalimantan dengan dosis
perlakuan 0,1 ml; 0,2 ml; 0,4 ml; tidak efektif menghambat kerusakan struktur
morfologi sel hepar mencit jantan (Mus musculus, L.) yang diberi paparan asap
rokok.
Abstract
Propolis is a resin collected by bees from various plants, which mix with saliva
and various enzymes to produce different new resins. Propolis has antibacterial,
antikapang, antiviral and other biological activities such as anti-inflammatory,
local anesthesia, hepatoprotector, antitumor, and immunostimulant. To determine
iv
the ability of natural propolis hepatoprotector typical of Kalimantan to damage
morphological structure of male mice liver (Mus musculus, L.) exposed to
cigarette smoke. This study used an experimental research design with complete
randomized design (post randomized design) posttest only with control group
design. The subjects used were 30 male mice (Mus musculus, L) Swiss Webster
strain aged ± 3 months with weight 20-30 grams. Ethanol propolis extract with a
dose of 0.1 ml treatment; 0.2 ml; 0.4 ml; tested the effect of hepatoprotector on
the morphological structure of male mice liver cells (Mus musculus L). With the
number of 6 mices, diided into 5 groups of the normal control group (aquadest),
negative control (1 cigarette), treatment 1 (1 cigarette + 0.1 ml propolis extract),
treatments 2 (1 cigarette + propolis extract 0.2 ml) and treatments 3 (1 cigarette
+ 0.4 ml propolis extract). Then made preparations, observed and calculated
morphological damage to liver cell based on cell damage criteria (pyknosis,
karyorhexis, and karyolisis). Research data were analyzed statistically by using
One Way ANOVA test shown that the value of p=0,526 explained that ethanol
propolis extract of natural honey typical of Kalimantan with a dose of 0.1 ml; 0.2
ml; 0.4 ml treatment is not effectively inhibits damage to the morphological
structure of male mice liver cells (Mus musculus, L.) exposed to cigarette smoke.
v
1. PENDAHULUAN
Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus, termasuk cerutu
atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,
Nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetiknya yang mengandung
nikotin dan tar dengan atau tanpa tambahan lainnya. Tiap hisapan rokok
mengandung jumlah oksidan yang besar meliputi aldehida, epoxide, peroxide,
dan radikal bebas lain (Arief, 2007). Selain mengandung oksidan, asap rokok
dapat memicu aktivitas sel-sel antiinflamasi untuk membentuk radikal bebas
secara tidak langsung dalam tubuh sehingga jumlah oksidan yang ada dalam
tubuh bisa melebihi jumlah antioksidan yang tersedia (Diniz MF, 2013).
1
2
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan
rancangan acak lengkap (Completely randomized design) posttest only with
control group design yang bertujuan untuk pengaruh pemberian propolis
madu alam khas kalimantan terhadap struktur morfologi sel hepar mencit
jantan (Mus musculus, L.) yang diberi paparan asap rokok. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik dan Laboratorium Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, kemudian
dilakukan pemeriksaan histologi di Laboratorium Histologi Universitas
4
Cara Kerja :
Langkah I : Peneliti Melakukan pengelompokan mencit menjadi lima
kelompok dengan cara Purposive Sampling. Sampel mencit sebanyak 30 ekor
dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok 6 ekor. Lalu
melakukan aklimatisasi hewan uji selama 7 hari.
Langkah II : Membuat Ekstrak propolis madu alam khas Kalimantan
menggunakan metode maserasi
Langkah III : Memberi perlakuan terhadap masing-masing kelompok;
kelompok kontrol normal diberi aquadest saja, kelompok kontrol negatif
diberi 1 batang rokok saja, perlakuan 1 diberikan satu batang rokok + @0,1
ml ekstrak propolis, perlakuan 2 diberikan 1 batang rokok + @0,2 ml ekstrak
propolis, perlakuan 3 diberikan 1 batang rokok + @0,4 ml ekstrak propolis.
Langkah IV : Pada hari ke-27 semua mencit dikorbankan secara dislokasi
leher. Kemudian hepar diambil dan diletakkan di tabung berisi cairan
pengawet buffer formalin 10% dengan 1 bagian hepar dan 9 bagian buffer
formalin 10% selama 24 jam. Lalu dibuat preparat histologi.
Langkah V : Pembacaan preparat dan analisis data menggunakan uji One
Way ANOVA
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Kerusakan
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.703 4 10 .607
6
Kerusakan
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Total 38.400 14
3.2.Pembahasan
Hepar merupakan organ yang sangat rentan mengalami kerusakan akibat
paparan zat-zat toksik. Hal ini berkaitan dengan fungsi hepar sebagai pusat
disposisi metabolik dari semua bahan-bahan asing yang masuk ke dalam tubuh.
Respon hepar terhadap paparan suatu zat tergantung pada intensitas paparan,
populasi sel yang terkena, dan jenis paparan yang diterima (akut atau kronik)
(Crawford, 2007).
Secara teoritis, pemberian paparan asap rokok terhadap sel hepar mencit
dapat mengakibatkan kematian sel yang disebut nekrosis. Nekrosis merupakan
proses kematian sel yang bersifat patologis dan melibatkan sekelompok sel. Sel
yang mengalami nekrosis akan terlihat membengkak (hidropic), kehilangan
integritas membran, terjadi kebocoran lisosom dan kemudian mengalami lisis
(Thompson et al., 2002). Umumnya perubahan-perubahan lisis yang terjadi
pada hepar merupakan petunjuk paling jelas pada kematian sel (Michell dan
Cotran, 2007).
4. PENUTUP
Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa propolis madu alam khas
Kalimantan tidak mempunyai efek proteksi dalam mencegah kerusakan
morfologi sel hepar mencit jantan (Mus musculus, L.) yang diberi paparan
asap rokok.
Diharapkan untuk memperhatikan proses tahap-tahap penelitian meliputi
pre analitik, analitik dan post analitik. Kemudian diharapkan pula agar
memperhatikan penggunaan cairan fiksasi jaringan organ dan menggunakan
parameter kerusakan morfologi yang standard pada organ hepar. Selain itu,
sebaiknya juga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan
dosis dan lama pemberian propolis yang lebih bervariasi sehingga dapat
mengetahui dosis dan lama pemberian propolis yang paling tepat dan efektif
untuk mengurangi kerusakan sel hepar mencit.
PERSANTUNAN
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Dr. Retno Sintowati M.Sc,
Dr. Nur Mahmudah, M.Sc dan Dr. Yuni Prastyo K., Sp.PA, MM (Kes), yang
telah membimbing, memberikan saran dan nasihat kepada penulis dalam skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, S., 2007. Radikal Bebas. Surabaya: Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran UNAIR.
Bankova, V., Papova, M., Bogdano, S. & Sabatini, A.G., 2002. Chemical
Composition of European Propolis: Expected and Unexpected Results. Z
Naturforsch. 57:530-33.
Basnett, P., Matsushige, K., Hase, K., Kadota, S. & Namba, T., 1996. Potent
Antihepatotoxic Activity of Dicaffeoylquinic Acids From Popolis. Biol.
Pharm. Bull.19(4):655-57.
Crawford, J. M. 2007. Hati dan Saluran Empedu. Dalam: Robbins S. L., Vinay
K., Ramzy S. C. 2003. Robbins Buku Ajar Patologi Volume 2. Edisi 7.
Alih Bahasa: Pendit B. U. Jakarta: EGC, pp: 663-710
Diniz MF., Durado,V.A., Silva, M.E., Pedrosa, M.L., Bezerra, F.S., Lima, W.G.,
2013. Cigarette Smoke Causes Changes in Liver and Spleen of Mice
Newborn Exposed During Pregnancy. J Citol Histol. 4:168.
Eroschenko, V.P., 2012. Atlas Histologi di Fiore. 12th ed. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Fitria., Triandhini, K., Mangimbulude, J. C., Karwur, F., 2013. Merokok dan
Oksidasi DNA. Sains Medika. 5(2):113-20
Fitriannur, 2009. Aktivitas Antibakteri Propolis Lebah Trigona spp. Asal
Pandeglang Terhadap Enterobacter sakazakii. Bogor: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB.
Gomez, C., Romero, G. & Roman, A., 2006. Advances in the analysis of phenolic
compounds in products derived from bees. Journal of Pharmaceutical and
Biomedical Analysis. 41(4):1220-34
Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2014. Hati sebagai Suatu Organ, In: Fisiologi
Kedokteran. 12th ed. Singapura: Saunders Elsevier pp. 907
Hegazi, A. & El-Hady, F., 2007. Influence of honey on the suppression of human
low density lipoprotein (LDL) peroxidation (in vitro). 6.
Ichikawa H., Satoh K., Tobe T., Yasuda I., Ushio F., Matsumoto K., Endo K.,
Ookubo C. 2002. Free Radical Scavenging Activity of Propolis. Redox
Rep., 7(5): 347-350.
11
Khismatullin, N., 2005. Apitherapy : Guidelines for more effective use. Rusia:
Mobile Ltd.
Krisnansari, D., Sulistyo, H. & Ati, V.R.B., 2014. Efek Propolis Terhadap Fungsi
Dan Perlemakan Hati Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model
Hiperkolesterolemia. Penel Gizi Makan, pp.77-85.
Krisnansari, D., Sulistyo, H. & Kusdaryantoi, W.D., 2014. Potensi
Hepatoprotektor Propolis Terhadap Hepar Tikus Putih (Rattus
Norvegicus) Yang Diinduksi Karbon Tetrakhlorida. Jurnal Ners. 9:270-
78.
Legowo, G., 2015. Manfaat Madu sebagai Antioksidan dalam Melawan Radikal
Bebas dari Asap Rokok untuk Menjaga Kualitas Sperma. Majority. 4:41-
42.
Lesson, C.R., Lesson, T.S. & Paparo, A., 1996. Buku Teks Histologi. Jakara:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mescher, A.L., 2012. Histologi Dasar Jonqueira. 12th ed. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC. Pp 281-88
Miller, A.L., 1996. Antioxidant flavonoids: structure, function, and clinical usage.
Alternative Medical Review. 1:103-11
Mitchell R. N., dan Cotran R. S. 2007. Jejas, Adaptasi dan Kematian Sel. Dalam:
Kumar V., Cotran R. S., Robbins. L. (eds). Buku Ajar Patologi Robbins
Volume 1. Edisi VII. Jakarta: EGC, pp: 3, 26-7.
Parwata, O.A., Ratnayani K., Listya, A., 2010. Aktivitas Antiradikal Bebas Serta
Kadar Beta Karoten Pada Madu Randu (Ceiba Pentandra) dan Madu
Kelengkeng (Nephelium Longata L.). Jurnal Kimia 4:54-62.
Price, S.A. & Wilson, L.M., 1994. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Rifai, A., 2009. Fisiologi dan Biokimiawi Hati. Jakarta: Interna Publishinng.
Robbins, S.L., Kumar, V. & Cotran, R.S., 2003. Robbins Buku Ajar Patologi I
dan II. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Robbins, S.M. & M, A., 1976. Basic Pathology. Philadelphia: W.B Saunders.
Salatino, A., Teixeira, E., Negri, G. & Massage, D., 2005. Origin and chemical
variation of Brazilian Propolis. 2(33-38).
Santoso, T., 2010. Perbedaan Kecepatan Kesembuhan Luka Bakar Antara Olesan
Propolis 5% dan Teh Hijau Konsentrasi 6,4 gr Pada Tikus Putih (Rattus
Norvegicus). VI.
Sitepoe, M., 1997. Usaha Mencegah Bahaya Merokok. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Thomas, C., 1988. Histopatologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Thompson, H. J., R. Strange, P.J. Schedin. 2002. Apoptosis in The Genesis and
Prevention of Cancer. Biomarkers and Prevention 1: 597-602.
Viuda, M., Navajas, R., Lopez, F. & Alvarez, J.A.P., 2008. Functional Properties
of Honey, Propolis, and Royal Jelly. Journal of Food Science. 73:117-24
Wenas, N.T., 1996. Kelainan Hati Akibat Obat. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.