Professional Documents
Culture Documents
TAMENG DAYAK
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA KELOMPOK :
1. DEWI ASRI
2. INDAH PUTRI M
3. MITHA JANUARISKA
4. NAILUL NAZIFAH
KELAS : XI IBDB
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada guru mata pelajaran Seni Budaya kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.oleh karena itu,kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan
makalah ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami
perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 1
1.3. TUJUAN .......................................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk melengkapi mandau, masyarakat Suku Dayak menggunakan talawang (tameng atau
perisai) dalam berperang. Sama halnya dengan mandau, talawang merupakan benda
budaya yang lahir dari kepercayaan masyarakat Dayak terhadap kekuatan magis. Selain
itu, talawang juga memiliki sisi estetis yang ditunjukkan pada motif ukirannya.
Talawang dibuat dari kayu ulin atau kayu besi. Tapi, ada juga yang terbuat dari kayu liat.
Kayu jenis ini merupakan bahan pokok yang sering digunakan dalam pembuatan talawang.
Kayu-kayu tersebut dipilih karena selain ringan, juga mampu bertahan hingga ratusan
tahun.
Seperti perisai pada umumnya, talawang berbentuk persegi panjang yang dibuat runcing
pada bagian atas dan bawahnya. Panjang talawang sekitar 1-2 meter dengan lebar
maksimal 50 centimeter. Sisi luar talawang dihias dengan ukiran yang mencirikan
kebudayaan Dayak, sementara bagian dalamnya diberi pegangan.
Konon, ukiran pada talawang memiliki daya magis yang mampu membangkitkan
semangat hingga menjadikan kuat orang yang menyandangnya. Ukiran talawang pada
umumnya bermotifkan burung tingang, yaitu burung yang dianggap suci oleh Suku Dayak.
Selain motif burung tingang, motif lain yang sering digunakan adalah
ukiran kamang. Kamang merupakan perwujudan dari roh leluhur Suku Dayak.
Motif kamang digambarkan dengan seseorang yang sedang duduk menggunakan cawat
dan wajahnya berwarna merah. Walaupun setiap sub-Suku Dayak mengenal kebudayaan
mandau dan talawang, ternyata penggunaan warna dan motif ukiran pada talawang
berbeda-beda.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Suku Dayak memang paling dikenal dengan adat istiadatnya
yang syarat akan kesan mistis. Mereka juga kaya memiliki senjata tradisional bernama
mandau yang sampai sekarang dikenal sangat kuat. Kekuatan mandau ini biasanya dilengkapi
dengan sebuat tameng atau perisai yang bernama Talawang.
Perisai suku dayak, salah satunya dayak iban bukanlah perisai biasa karena konon talawang
mereka ini mampu menyugesti musuh hanya dari bentuk ukirannya saja. Banyak musuh
gentar pada Dayak Iban kalau mereka sudah mulai mengeluarkan tameng andalannya itu.
Bisa dibayangkan bagaimana magisnya pahatan pada tameng tersebut sampai melihatnya saja
menjadi berbahaya.
2
Ada dua jenis ukiran talawang
Kepercayaan tentang unsur magis pada ukiran tameng talawang datangnya dari legenda
pertempuran Langindang dan Langkacang. Dalam peristiwa itu memperlihatkan bagaimana
musuh saling takluk hanya karena melihat motif perisainya. Hal tersebut yang kemudian
memunculkan keyakinan Dayak Iban terhadap desain itu.
Setiap motif talawang disimbolkan sebagai mahluk supranatural atau gergasi. Menurut
kepercayaan Dayak Iban, ada dua jenis pahatan yang diaplikasikan pada tameng mereka yaitu
laki-laki dan perempuan. Perbedaan macam ukiran dalam talawang itu dipandang dari segi
pengaruh magis yang ditimbulkan.
3
ilustrasi perisai laki-laki [image source]Motif semacam itu dipercaya dapat mempengaruhi
orang agar semangatnya memudar dan merasakan ketakutan yang teramat sangat sebelum
memulai perang. Hebatnya lagi sensasi ini akan muncul hanya dengan memandang motifnya
saja.
4
Fungsi lain dari perisai
Di zaman dulu tentu saja yang namanya tameng digunakan untuk melindungi diri dari
serangan musuh. Namun, saat ini perisai-perisai tersebut hanya berfungsi sebagai barang
pusaka. Sedangkan perisai yang lama masih dipercaya dapat membentengi tempat tinggal
pemiliknya dari marabahaya, sementara perisai baru hanya akan menjadi hiasan dalam
rumah.
fungsi perisai
[image source]Bahan pembuat tameng ini tidak boleh sembarangan, melainkan harus dari
kayu jeluntung atau kayu lain yang ringan. Sementara untuk ukurannya disesuaikan dengan
tinggi orang yang menggunakan karena fungsi utamanya adalah untuk membentengi diri.
Nenek moyang Suku Dayak memang sangat filosofis. Mulai dari adat, burung kebanggaan,
senjata hingga ukiran perisainya. Di balik kesangarannya, orang dayak terkenal punya rasa
hormat tinggi pada alam dan sesama manusia. Termasuk dalam menggunakan senjata,
mereka tak akan menyerang tanpa alasan bila tak diusik dengan sengaja.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seiring berjalannya waktu, talawang mengalami pergeseran nilai kegunaan. Jika
dahulu talawang digunakan sebagai pertahanan terakhir dalam berperang,
kini talawang lebih berfungsi sebagai benda pajangan yang bernilai estetis sekaligus
ekonomis. Satu buah talawang bermotif indah bisa dihargai ratusan hingga jutaan rupiah.
Harga tersebut sebanding dengan keindahan motif yang ditawarkan para pembuatnya.
Selain itu, bersama dengan mandau, talawang juga masih digunakan sebagai properti
dalam pertunjukan tari Suku Dayak, seperti tari mandaudan tari pepatay
3.2 Saran
Dengan mengenal tameng suku Dayak semoga kita generasi muda kalimantan dapat
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan suku Dayak di Indonesia.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/talawang-pertahanan-terakhir-suku-
dayak
http://rudysalam18.blogspot.com/2017/02/cerita-tentang-motif-tameng-dayak.html
https://www.boombastis.com/talawang-perisai-suku-dayak/89450