You are on page 1of 6

16. Anak usia 1,5 tahun dibawa ke IGD dengan kejang.

Kejang sudah 2 kali,


kejang pertama 5 jam yang lalu, kejang kedua masih berlangsung. Riwayat
pasien mengalami demam tinggi sejak 2 hari. Pemeriksaan fisik nadi
100x/mnt, respirasi 28x/mnt, suhu 39OC. Pasien belum pernah diberikan obat
sebelumnya dan saat ini sudah diberikan oksigen. Apakah penanganan
selanjutnya?
a. Diazepam oral
b. Diazepam intra rectal
c. Phenobarbital intravena
d. Asam valproat intravena
e. Phenytoin intravena
Jawaban : Diazepam intra rectal
Keterangan :
Level kompetensi : Kejang demam (4A)
Referensi : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit (Kemenkes)

17. Anak perempuan usia 4 tahun dibawa oleh orangtua nya ke IGD karena
kejang. Kejang kurang lebih selama 25 menit dan sampai RS pasien masih
kejang. Telah diberikan diazepan suppositoria namun pasien masih kejang
kemudian diberikan diazepam intravena, pasien masih tetap kejang.
Pemeriksaan fisik kaku kuduk positif, nadi 140x/m, rr 30x/m, suhu 38OC.
Apakah tatalaksana yang tepat?
a. Fenobarbital 20mg/kgbb
b. Fenitoin 20 mg/kgbb
c. Diazepam intravena 0,2-0,3 mg/kgbb/kali
d. Langsung ke ICU
e. Rujuk ke RS
Jawaban : Fenitoin 20 mg/kgbb
Keterangan :
Level kompetensi : Kejang demam (4A), Meningitis (3B)
Referensi : Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam
(IDAI, 2006)

18. Bayi laki-laki usia 10 hari dibawa ke IGD dengan keluhan kejang 15 menit
yang lalu selama kurang lebih 2 menit. Kejang disertai dengan demam sejak 2
hari. Riwayat bayi lahir di dukun dan ibu tidak pernah melakukan ANC selama
kehamilan. Pemeriksaan fisik nadi 120x/m, rr 30x/m, Tax 39OC, didapatkan
mulut mencucu seperti ikan perut teraba keras dan tonus otot kaku. Apakah
kemungkinan diagnosis?
a. Sepsis neonatorum dini
b. Sepsis neonatorum lanjut
c. Defisiensi vitamin K
d. Tetanus neonatorum
e. Meningitis bakterial
Jawaban : Tetanus neonatorum
Keterangan : Gejala klinis Tetanus neonatorum  usia 3-14
hari, bayi rewel, kesulitan menyusu, mulut mencucu/trismus, otot-otot
mengalami kekakuan, kejang
Level kompetensi : Tetanus neonatorum (3B)
Referensi : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di
Rumah Sakit (Kemenkes)

19. Bayi usia 3 hari dibawa ibunya ke IGD karena kejang. Riwayat ibu
melahirkan ditolong oleh tenaga non medis, ANC tidak teratur, tidak
mendapatkan vaksin saat hamil. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Nadi
143x/m, RR 52x/m, Suhu 37OC, bayi tampak sadar, otot-otot kaku, mulut
mecucu, tali pusat bau. Apakah pencegahan yang dapat dilakukan ketika ibu
hamil?
a. Injeksi Kortikosteroid
b. Imunisasi TT
c. Vaksinasi DT
d. Pemberian ATS
e. Injeksi Vitamin K
Jawaban : Imunisasi TT
Keterangan :
Level kompetensi : Tetanus neonatorum (3B)
Referensi : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan (Kemenkes)
20. Seorang anak umur 10 bulan dibawa ke RS karena belum bisa duduk
pasien lahir secara SC, cukup bulan dengan riwayat ketuban pecah 24 jam
sebelumnya. APGAR score 1 menit 2, 5 menit 5. Tidak menunjukan gambaran
dismorfik, lingkar kepala kecil, kelemahan pada keempat ekstremitas, tonus
otot meningkat, kaki posisi menggunting. Diagnosis yang mungkin?
a. Hipotiroid
b. Cerebal palsy
c. Down sindrom
d. Mental retardasi
e. Muscular distrofi
Jawaban : Cerebral palsy
Keterangan :

Level kompetensi : Cerebral palsy (2)


Referensi : http://www.cerebralpalsy.org/about-cerebral-
palsy/definition

You might also like