Professional Documents
Culture Documents
Identitas Klien :
a) Nama : Konseli
b) Jenis Kelamin :L/P
c) Sekolah : SMA Negeri 1 Harapan Bangsa
d) Kelas :XC
e) Agama : Islam
f) Alamat : Umbulharjo – Yogyakarta
2. Latar belakang :
Akademik : Penurunan prestasi belajar sesuai dengan informasi dari wali kelas dan konseli
b) Sosial : Dijauhi oleh teman-temanya karena prilaku yang tidak disukai teman-
temanyaa
c) Keluarga :-
7. Tujuan Konseling :
Tujuan umum dari terapi realitas adalah agar klien menemukan jalan yang lebih efektif untuk memenuhi
kebutuhannya. Ini meliputi kegiatan terhadap klien agar memeriksa apa yang ia lakukan, ia pikirkan, dan
ia rasakan. Dalam terapi ini, klien diarahkan agar menilai dirinya sendiri, apakah yang ia itu realistis dan
apakah perilakunya sudah mendukung keinginannya itu. Klien harus bisa bertanggung jawab atas apa
yang telah ia perbuat.
9. Ki : Saya juga tidak tahu pak/bu. Saya merasa ada yang aneh
dengan diri saya.
Ko : Bapak/ibu belum memahami maksud dari mas Budi/mba
Leni. Bisa dijelaskan lebih lanjut.
10. Ki : Nah itu pak/bu saya juga bingung sendiri soalnya akhir-
akhir ini teman-teman kelas saya menjauhi saya.
Ko : Jadi mas/mba merasa ada yang aneh dalam diri
mas/mba, kemudian mas/mba juga merasa dijauhi oleh Paraprase
teman-teman kelas?
11. Ki : Iya pak/bu benar seperti itu.
Ko : Terus selama ini cara bergaul mas/mba dengan teman-
teman kelas bagaimana?
12. Ki : Menurut saya cara bergaul saya biasa saja pak/bu tidak
neko-neko. Tapi saya tipikal orang yang selalu hati-hati
dalam memilih teman.
Ko : Hati-hati yang seperti apa?
13. Ki : Ya.... yang namanya hati-hati berarti harus melihat
orangnya terlebih dahulu, dari sifatnya, penampilannya.
Ko : Iya benar sekali. Memangnya kriteria orang yang seperti
yang dijadikan sebagai teman?
14. Ki : Yang baik, sederhana, gampang diatur, gampang disuruh-
suruh, intinya nurut sama saya lah pak/bu.
Ko : Jadi menurut mas Budi/mba Leni kriteria teman yang
baik seperti itu ya? Tadi kan mas/mba mengatakan bahwa
orang yang menjadi teman mas/mba itu adalah orang yang
baik, sederhana, gampang diatur, gampang disuruh-suruh,
intinya nurut sama mas Budi/mba Leni.
Lalu hal tersebut diterapkan pada teman-temanmu yang
sekarang?
15. Ki : Iya pak/bu. Saya suka menyuruh-nyuruh teman-teman
dan mereka tidak boleh menolak apa yang saya instruksikan.
Ko : Berarti intinya mas Budi/mba Leni merasa lebih baik
dari mereka ?
16. Ki : Iya pak/bu benar sekali.
Tapi saya juga merasa sedih pak/bu karena saya dijauhi oleh
teman-teman, terkadang juga saya malas berangkat sekolah.
Ko : Dan itu berpengaruh terhadap prestasi belajar mas/mba
seperti yang diungkapkan diawal tadi. Bukan begitu?
17. Ki : Iya pa/bu benar sekali (mengangguk).
Ko : Lalu hal apa saja yang sudah mas/mba lakukan untuk
mengatasi hal itu?
18. Ki : Saat ini belum pak/bu. Tapi saya ingin sekali merubah
perilaku jelek saya itu, agar saya disukai oleh teman-teman
saya dan saya lebih memiliki banyak teman sehingga saya
bisa berkonsentrasi dalam belajar agar prestasi saya lebih
meningkat lagi.
Ko : Bagus sekali jika mas Budi/mba Leni mempunyai
keinginan seperti itu. Dan menurut bapak/ibu jika hal itu bisa Reward
dilakukan akan memberikan perubahan yang positif pada diri
mas/mba.
19. Ki : Lalu saya harus bagaimana pak/bu? Saya bingung
(konseli tertunduk dan terlihar sangat tegang)
Ko : Apa yang membuat mas/mba bingung?
20. Ki : Saya takut jika saya tidak bisa berubah, saya tidak
mempunyai teman lagi.
Ko : Iya bapak/ibu cukup memahami dengan apa yang Reward
mas/mba takutkan, adanya keinginan untuk merubah diri
mas/mba untuk menjadi lebih baik itu merupakan suatu point
positif yang mas/mba miliki, karena tidak banyak orang yang
menyadari akan hal seperti itu.
21. Ki : Iya pak/bu benar sekali.
Saya merasa saya adalah orang yang paling jahat didunia ini.
Saya jahat pak, saya jahat
(konseli tetunduk dan merasa sangat menyesal)
Ko : Nak... menurut bapak/ibu itu merupakan anggapan yang
tidak benar, sekarang tenangkan dirimu lihat bapak/ibu, tarik
nafas dalam-dalam lalu tahan sejenak, kemudian keluarkan
lewat mulut, ulangi selama 3x.
Sekarang pejamkan mata lalu hilangkan semua hal-hal yang
mengganggu pikiran, kemudian triakan dalam hati dengan
kata “SAYA TIDAK JAHAT !!!” dan “SAYA INGIN LEBIH Desensitisati
BAIK” (secara terus menerus dengan intonasi semakin pelan) on
Sampai mas/mba merasa lebih rilex. Apabila mas/mba sudah
merasa rilex kemudia bukalah mata perlahan. ( Konseli sudah
membuka matanya kembali )
22. Ko : Sekarang bagaimana perasaan mas/mba ? apakah sudah
sedikit rilex ?
Ki : iya pak/bu sudah.
23. Ko : Baik, jika mas/mba sudah merasa rilex dan tenang , mari
kita lanjutkan ke topik permasalahan tadi .
Ki : Iya pak.