You are on page 1of 5

ANALISIS EMISI CO2 HASIL PEMBAKARAN ANGKUTAN KOTA

TERHADAP LINGKUNGAN DI KOTA BANDUNG STUDI KASUS :


ANGKUTAN KOTA TRAYEK ABDUL MUIS(KALAPA)-DAGO

MAKALAH TUGAS AKHIR


KU4078 STUDIUM GENERALE

Oleh
Arsyil Dwinda Putra
13113050

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2017
ABSTRAK

Transportasi umum memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan


pertumbuhan dari suatu kota. Memiliki sistem transportasi umum yang handal, nyaman
dan bersih merupakan mimpi untuk setiap kota-kota besar di Indonesia tidak terkecuali
di Kota Bandung. Salah satu tranportasi umum yang banyak dan tersebar di Kota
Bandung adalah Angkutan Kota atau biasa disingkat dengan Angkot. Jumlah Angkutan
Kota di Bandung tergolong besar yang mencapai jumlah sekitar 5500 unit kendaraan.
Angkutan menjadi transportasi utama bagi sebagian masyarakat Kota Bandung dengan
kelebihan-kelebihannya . Akan tetapi Angkutan Kota di Bandung bukan tidak memiliki
kelemahan. Salah satu kelemahan dari Angkutan Kota adalah polusi yang dihasilkan
dari emisi pembakaran bahan bakar yang dapat menghasilkan CO2 yang mengganggu
kesehatan dan lingkungan.

Kata Kunci : Angkutan Kota, Polusi, Bandung


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan jumlah
penduduk mencapai 2.481.469 orang. Sebagai salah satu kota besar maka dibutuhkan
sistem transportasi umum untuk mendukung pertumbuhan kota Bandung. Transportasi
umum yang masih menjadi pilihan sebagian masyarakat Bandung adalah Angkutan
Kota atau yang biasa di singkat dengan Angkot.

Angkutan Kota menggunakan bahan bakar berupa premium sebagai kebutuhan


sehari-hari dalam beroperasi. Bahan bakar tersebut kemudian dibakar dan
menghasilkan energi di mesin sehingga Angkutan Kota dapat beroperasi. Hasil dari
pembakaran bahan bakar tersebut menghasilkan emisi gas CO2 yang dapat
mengganggu kesehatan dan lingkungan. Apalagi jika mengingat jumlah Angkutan
Kota di Bandung yang dapat mencapai angka 5500 unit kendaraan. Jumlah yg masif
ini dapat menjadi masalah untuk kesehatan lingkungan terutama kualitas udara di Kota
Bandung dengan mengingat lokasi Kota Bandung yang dikelilingi pegunungan
sehingga bentuk morfologinya menyerupai sebuah mangkok raksasa yang
mengakibatkan gas-gas yang memiliki masa jenis lebih besar dari udara akan terjebak
di Kota Bandung sehingga membuat Kota Bandung menjadi rentan terhadap polusi
udara.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah-masalah yang akan dijawab dari makalah ini adalah
1. Bagaimana data operasi dari Angkutan Kota trayek Abdul Muis(Kalapa) -
Dago?
2. Berapa jumlah emisi CO2 yang dihasilkan oleh Angkutan Kota trayek Abdul
Muis(Kalapa) – Dago dalam setahun?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Mendapatkan data operasi dari Angkutan Kota trayek Abdul Muis(Kalapa) –


Dago)
2. Mendapatkan jumlah emisi CO2 yang dihasilkan oleh Angkutan Kota trayek
Abdul Muis(Kalapa) – Dago dalam setahun?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pembuatan makalah adalah

1. Wawancara dengan pengumudi Angkotan Kota untuk mendapatkan data


operasi
2. Studi literatur dari referensi yang digunakan untuk menghitung julam emisi
CO2 yang dihasilkan.

2.2 Data dan Analisis

2.2.1 Data Operasi


Dengan wawancara dan mengambil data dari website milik pemerintah Kota Bandung
sehingga didapatkan data-data mengenai Angkutan Kota dengan trayek Abdul
Muis(Kalapa)-Dago seperti berikut

Data Angkot trayek Kalapa-Dago


Jumlah Angkot 271 Unit kendaraan
Penumpang 15 Orang
Panjang Trayek Dago-Abdul Muis 9.3 Km
Panjang Trayek Abdul Muis-Dago 10.4 Km
Jam operasional 04.30-23.00 Pukul
Dalam sehari 10 Putaran/hari
Sekali putaran menghabiskan ) Rp20,000.00 Rp/Putaran
Harga premium Rp/liter Rp6,450.00 Rp/liter

2.2.2 Perhitungan Emisi CO2


Untuk menghitung jumah emisi CO2 diperlukan data berupa jumlah konsumsi bahan
bakar perputaran dari angkotan kota, energy content dari bahan bakar dan faktor emisi
CO2. Energy content didapat dari tabel dengan bersumber dari Aube, 2001 (CANMET
Energy Diversification Research Laboratory, 2001. Faktor emisi C02 didapatkan dari
Tabel IPCC Guidance, 2006.
Aviation gasoline 33.62 MJ/L
Motor gasoline 34.66 MJ/L
Kerosene 37.68 MJ/L
Diesel 37.68 MJ/L
Light Fuel Oil 38.68 MJ/L
Heavy fuel oil 41.73 MJ/L

Tabel Energy Content, Sumber : Aube, 2001 (CANMET Energy Diversification Research Laboratory,, 2001

Jenis Bahan FE CO2


Bakar (kg/TJ)
Premium 69.3
Pertamax 69.3

Tabel Faktor Emisi, Sumber : IPCC, Guidance

Sehingga emisi yang dihasilkan oleh satu buah angkotan kota untuk sekali putaran
trayek (Dago-Kalapa, Kalapa-Dago).

Perhitungan Emisi CO2


Emisi CO2 69.3 Kg/TJ
Energi Content 34.66 MJ/L
Jumlah bahan bakar 107.4728682 MJ/putaran
Emisi CO2 yang dihasilkan 27375 Kg/tahun

2.3 Kesimpulan
1. Data operasi Angkutan Kota trayek Abdul Muis(Kalapa) - Dago telah
dicantumkan pada Subbab 2.2.1
2. Emisi CO2 yang dihasilkan oleh gas buang pada Angkutan Kota trayek Abdul
Muis (Kalapa) – Dago pertahun adalah 27375 Kg/tahun

3.3 Referensi
1. http://www.petabandung.net/sef/angkot1.html, “Trayek angkotan kota di Kota
Bandung”. Diakses pada 5/10/2017
2. Ismayanti, Rania. Kajian Emisi CO2 Menggunakan Persamaan Mobile 6 dan
Mobile Combustion dari Sektor Tranportasi di Kota Surabaya, 2010.

You might also like