You are on page 1of 3

CARA UJI VALIDITAS

1. BUKA SPSS
2. PILIH ANALIZE, PILIH CORRELATE PILIH BIVARIATE
3. PINDAHKAN SEMUA ITEM KE KOTAK SEBELAH KANAN
4. LALU CENTANG PEARSON, TWO TAILED, FLAG
SIGNIFICANTDORRELATON DAN KLIK OK

CARA UJI RELIABILITAS

1. BUKA SPSS
2. PILIH ANALIZE, PILIH SCALE, PILIH RELIABILITY ANALYSIS
3. PINDAHKAN ITEM 1 SAMPAI 10 MASING MASING INDIKATOR
PASTIKAN DALAM MODEL ALPHA
4. KLIK OK

CARA UJI NORMALITAS/ASUMSI KLASIK

Uji normalitas data adalah hal yang lazim dilakukan sebelum sebuah metode statistik.
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau
biasa disebut asumsi klasik. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah
distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data yang mampunyai pola seperti distribusi normal.

1. BUKA SPSS
2. PILIIH REGRESION, PILIH R LINEAR
3. MASUKKAN VARIABEL DEPENDEN DAN INDEPENDEN NYA,
KEMUDIAN CENTRANG UNSTANDARISIZED
4. KLIK OK

SETELAH ITU

1. PILIH ANALIZE, PILIH NONPARAMETIC SIZE PILIH SAMPLE K-S


2. MASUKKAN UNSTANDARIZED KE KOLOM KANAN, PILIH NORMAL
3. KLIK OK

UJI SIMULTAN

Uji simultan atau disebut juga uji F dalam analisis regresi linear berganda bertujuan
untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara bersama-sama atau secara
serempak (simultan) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Dasar Pengambilan Keputusan Untuk Uji F (Simultan) Dalam Analisis Regresi


Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel :
 Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel bebas (X) berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
 Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh
terhadap variabel terikat (Y).

Berdasarkan nilai signifikansi hasil output SPSS :


 Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat (Y).
 Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat (Y)
1. MENGAPA AMBIL JUDUL INI KARENA Masih kurangnya sumber daya
yang memadai, dikarenakan masa kerja yang sudah lama dan akan pensiun
sehingga tidak dapat menguasai teknologi, seperti mengoperasikan komputer,
menggunakan internet untuk memgirimkan laporan. Mengingat bahwa tenaga
kerja yang produktif sangat diperlukan agar kegiatan utama dapat berjalan
dengan baik sehingga tercapai produktivitas kerja yang baik

2. HASIL UJI DIDAPAT MELALUI SPSS DENGAN MENGHUBUNGKAN


VARIABEL INDEPENDEN DAN DEPENDEN

3. MENGAPA MEMAKAI UJI SIMULTAN DAN PARSIAL KARENA


UNTUK MENENTUKAN SEBERAPA BESAR PENGARUH ANTARA
VARIABEL INDEPENDEN DAN DEPENDEN

4. MANFAAT UJI NORMALITAS adalah untuk mengetahui apakah distribusi


sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
yang mampunyai pola seperti distribusi normal.

5. MANFAAT UJI SIMULTAN ADALAH untuk mengetahui ada tidaknya


pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat

6. MANFAAT UJI PARSIAL ADALAH untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh


dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

7. MENGAPA DIPAKAI 0,05 ??

Tidak ada ketentuan baku yang mengatur kapan peneliti harus menggunakan taraf
nyata 0.05 atau 0.01. Semua itu tergantung pada peneliti dan penelitian itu sendiri.
Namun demikian, ada “pedoman” tidak tertulis yang dijadikan acuan peneliti atau
analisis data untuk memilih taraf nyata. Pedoman tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jika penelitian tersebut


– menuntut ketelitian yang tinggi;
– akurasi yang ketat;
– menghendaki kesalahan sekecil mungkin dalam mengambil keputusan;
– data yang dipakai adalah data hasil riset di dalam laboratorium dengan
treatment yang dijaga seideal mungkin;
maka sebaiknya peneliti/analisis data menggunakan taraf nyata α = 0.01
atau 1%.
Contoh:
– penelitian/riset untuk mengetahui apakah sebuah obat baru berbahaya atau
tidak jika dikonsumsi manusia;
– penelitian/riset untuk mengetahui apakah sebuah model baru tabung gas
untuk kompor dapur dijamin aman dari kemungkinan menimbulkan
kebocoran dan ledakan;
– dll.
2. Jika penelitian tersebut
– menuntut ketelitian yang sedang-sedang;
– akurasi yang bagus tapi tidak terlalu ketat;
– masih mentolelir kesalahan-kesalahan kecil;
– data yang dipakai adalah data hasil pengamatan di lapangan yang
berhubungan dengan sosial, manusia, dll., atau data hasil riset laboratorium
dimana peneliti menyadari bahwa sangat sulit menjaga kondisi penelitian
sedemikian idealnya;
maka peneliti/analis data dapat menggunakan taraf nyata α = 0.05 atau
5%.
Contoh:
– penelitian/riset tentang pemasaran atau marketing research;
– penelitian tentang perilaku-perilaku sosial manusia;
– penelitian tentang apakah pakan ternak terbaru mampu meningkatkan berat
badan ternak secara nyata;
– dll.

You might also like