You are on page 1of 2

No Keadaan Nilai normal Interpretasi

1. Tampak sakit
Berat
2. Pale Karena Pada pasien ini mengalami
Anemia
3. TD 100/70 mmHg 120/80 mmHg Hipotensi. Terjadi inflamasi pada
alveolar  sawar darah dan udara
menebal  menurunnya proses
difusi melalu membran
alveolikapiler ventilasi menurun
 sebagai kompensasi perfusi
dalam jaringan d turunkan agar
proses difusi bisa terjadi secara
maksimal  hipotensi
4. Nadi 100 x/menit 60-100 x/menit Normal
5. Nafas 36 x/menit 16-24 x/menit Takipneu. Paru dipenuhi oleh sel
radang dan cairan yang merupakan
bentuk respon tubuh untuk
mematikan kuman. Respon ini
menyebabkan terganggunya fungsi
paru, sehingga penderita sulit
bernapas karena ruang oksigen
berkurang dan juga takipneu terjadi
karena kompensasi tubuh terhadap
ventilasi yang menurun.
6. Suhu 37,8oC 36,5 – 37,20C mild fever, tanda infeksi. Infeksi 
sintesis merespon sistem PGE2 
peningkatan thermostat di
hipotalamus  mild fever
7. BB 50 kg BMI : BMI : 16,6 ; Underweight. Karena
TB 170 cm 18.5 - 24.9 kurangnya intake makanan dan
kg/m2 peningkatan metabolisme tubuh
untuk melawan infeksi.
8. Tampak tato di Faktor resiko infeksi HIV.
lengan kanan
9. Stomatitis Stomatitis merupakan salah satu
manifestasi HIV. Kekebalan
menurun(terutama limfosit T)
mengakibatkan Mikroorganisme
semakin mudah menginfeksi,
terutama golongan fungi yaitu
candida.
11. Pembesaran Pembesaran KGB bisa terjadi
kelenjar getah Infeksi dari HIV maupun TB extra
bening di leher paru.
kanan
12. vesicular yang - Keredupan pada perkusi paru
meningkat, ronki dan vesikuler meningkat karena
basah sedang di paru mengalami pemadatan.
paru kanan atas Kepadatan terjadi karena paru
dipenuhi oleh sel radang dan
cairan.
- Ronki basah sedang di paru
kanan atas adanya bunyi
kontinu dan berirama yang
biasanya terjadi saat ekspirasi.
Ronki biasanya terjadi akibat
adanya penyempitan jalan napas
karena penumpukan sekret.

You might also like