You are on page 1of 18

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI
“SISTEM PERNAPASAN”

Disusun oleh :
Ade Buyung Ramadhan P07234016001
Damai Firda Lestari P07234016005
Putri Diyah Utami P07234016027
Reri Amelia P07234016029
Zaldy Alfanda hidayat P07234016039
Zalfa Salshabila K. P07234016040

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN PRODI ANALIS KESEHATAN TINGKAT 1A

TAHUN AJARAN 2016-2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang SISTEM RESPIRASI atau SISTEM
PERNAPASAN. Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
tugas pelajaran ANATOMI FISIOLOGI, guna mendapatkan nilai tugas
harian. Adapun isi makalah ini disusun secara sistematis dan merupakan
referensi dari beberapa sumber yang menjadi acuan dalam penyusunan
tugas.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang
berarti dalam proses kegiatan belajar Biologi dan sumber pengetahuan
kepada pembaca dan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
Kami selaku penyusun tugas makalah ini sangat sadar bahwa masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-
teman, Ibu Pembimbing yang sangat kami harapkan agar tugas berikutnya
dapat lebih baik lagi.

Samarinda, 16 nopember 2016

Tim penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... iv

A. Latar Belakang ................................................................................................ iv

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... iv

C. Tujuan .............................................................................................................. iv

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 5

A. Pengertian “sistem pernapasan” ....................................................................... 5

B. Alat pernapasan ................................................................................................ 5

C. Mekanisme pernapasan .................................................................................. 11

D. Proses pembentukan suara ............................................................................. 13

E. Pengaturan pernapasan ................................................................................... 14

F. Alat-alat bantu pernapasan.............................................................................. 15

BAB II PENUTUP ..................................................................................................... 17

A. Kesimpulan .................................................................................................... 17

B. Saran ............................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu
terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi
didalam paru-paru “pernapasan luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran
antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan
pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Pada manusia, sistem pernapasan yang termasuk saluran yang digunakan untuk
membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas.
Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan?
2. Apakah jenis-jenis pernapasan pada manusia?
3. Apakah Alat-alat sistem pernapasan pada manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan
2. Untuk memahami jenis-jenis pernapasan pada manusia
3. Untuk memahami struktur organ pernapasan atau alat-alat pernapsan pada
manusia.

iv
BAB II PEMBAHASAN

A. pengertian “sistem pernapasan”


Sistem Pernapasan / Respirasi adalah sistem organ yang dipergunakan untuk
pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan
karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dan merupakan sisa dari metabolisme tersebut
dikeluarkan dari tubuh. Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis
walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh
susunan saraf otonom.
Fungsi respirasi dari sistem pernapasan :
- Mengambil O2 dari atmosfir ke dalam tubuh
- Mengeluarkan CO2 dan H2O dari dalam tubuh
- Jalur pengeluaran air dan panas
- Mempertahanan asam-basa tubuh
- Untuk komunikasi dan indra penciuman
- Meningkatkan aliran balik vena
B. alat pernapasan
1. hidung

Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang(


cavum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung ( septum nasi). Didalam terdapat bulu-bulu
yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk kedalam
lubang hidung.

1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit


2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.
3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan
karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah :
a. konka nasalis inferior ( karang hidup bagian bawah).
b. konka nasalis media (karang hidung bagian tengah).
c. konka nasalis superior (karang hidung bagian atas).

Diantara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu meatus superior
(lekukan bagian atas), meatus medialis(lekukan bagian tengah dan meatus inferior
(lekukan bagian bawah). Meatus-meatus inilah yang dilewati oleh udara pernafasan,
sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak, lubang ini disebut
koana.

5
Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas, keatas rongga
hidung berhubungan dengan beberapa rongga yang disebut sinus paranasalis, yaitu
sinus maksilaris pada rongga rahang atas, sinus frontalis pada rongga tulang dahi, sinus
sfenoidalis pada rongga tulang baji dan sinus etmodialis pada rongga tulang tapis.
Pada sinus etmodialis, keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka
nasalis. Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman, sel tersebut terutama terdapat
di bagianb atas. Pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut-serabut syaraf atau
respektor dari saraf penciuman disebut nervus olfaktorius. Disebelah belakang konka
bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu lubang pembuluh
yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran tengah, saluran ini
disebut tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan
laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut tuba lakminaris.

Fungsi hidung :
1. bekerja sebagai saluran udara pernafasan.
2. sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung.
3. dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa.
4. membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh
leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.

2. faring

Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan.


Terdapat dibawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah
depan ruas tulang leher. Hubungan faring dengan organ-organ lain keatas berhubungan
dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana. Ke depan
berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium. Ke
bawah terdapat dua lubang, ke depan lubang laring, ke belakang lubang esofagus.
Dibawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga dibeberapa tempat terdapat folikel
getah bening. Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. Disebelahnya
terdapat 2 buah tonsilkiri dan kanan dari tekak. Di sebelah belakang terdapat epiglottis
( empang tenggorok) yang berfungsi menutup laring pada waktu menelan makanan.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian :

6
1. bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.
2. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaring.
3. Bagian bawah sekali dinamakan laringgofaring.

3. laring

Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di


depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea
dibawahnya. Pangkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok
yang disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada
waktu kita menelan makanan menutupi laring.

Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain :

1. Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun sangat jelas terlihat pada pria.
2. Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker.
3. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin.
4. Kartilago epiglotis (1 buah).

Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang
dilapisi oleh sel epiteliumnberlapis. Proses pembentukan suara merupakan hasil
kerjasama antara rongga mulut, rongga hidung, laring, lidah dan bibir. Perbedaan suara
seseorang tergsantung pada tebal dan panjangnya pita suara. Pita suara pria jauh lebih
tebal daripada pita suara wanita.
4. trakea
Merupakan lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri
dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. Sebelah dalam diliputi
oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia,hanya bergerak kearah
luar.
Panjang trakea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot
polos. Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk
bersama-sama dengan udara pernafasan. Yang memisahkan trakea menjadi bronkus
kiri dan kanan disebut karina.

7
5. bronkus

Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan ( 3 lobus)
dan bronkus lobaris kiri ( 2 bronkus).bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus
segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus
segmentalisini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi
oleh jaringan ikat yang memiliki: arteri, limfatik dan saraf.

a. Bronkiolus
Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus
mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk
selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas.
b. Bronkiolus terminalis
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis( yang
mempunyai kelenjar lendir dan silia).
c. Bronkiolus respiratori
Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respirstori. Bronkiolus
respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara lain jalan nafas konduksi
dan jalan udara pertukaran gas.
d. Duktus alveolar dan sakus alveolar
Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus
alveolar. Dan kemudian menjadi alvioli.

6. paru-paru

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut. Terletak dalam rongga dada
atau toraks. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan
beberapa pembuluh dareah besar. Setiap paru mempunyai apeks dan basis, paru kanan
lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura interlobaris. Paru kiri lebih kecil
dan terbagi menjadi 2 lobus. Lobus-lobus tersebut terbagi menjadi beberapa segmen
sesuai dengan segmen bronkusnya.

8
Volume dan kapasitas paru-paru
Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda, bergantung pada
ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada orang dewasa, volume
paru-paru berkisar antara 5-6 liter, yang terdiri dari:
- Volume tidal (VT) yaitu volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap
kali bernapas normal. Kira-kira sebanyak ± 500 mlpada rata-rata orang dewasa
muda.
- Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume komplementer yaitu volume udara
ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal, biasanya mencapai ± 3000 ml.
- Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume suplementer yaitu jumlah udara
yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal,
pada keadaan normal sebanyak kira-kira ± 1200 ml.
- Volume residu (VR) yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru
setelah ekspirasi kuat, kira-kira sebanyak ± 1200ml.

Gambar 9.1 grafik volume udara pernapasan pada manusia

Dalam proses bernapas, terkadang diperlukan penyatuan dua atau lebih jenis-jenis
volume di atas. Kombinasi jenis-jenis volume di atas itu disebut kapasitas paru-paru.
Beberapa jenis kapasitas paru-paru sebagai berikut:

a. Kapasitas vital

Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah dengan


volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas vital ini adalah jumlah udara
maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru seseorang setelah terlebih dahulu

9
mengisi paru-paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-
banyaknya (± 4600 ml).

b. Kapasitas paru-paru total

Kapasitas paru-paru total adalah volume maksimum di mana paru-paru dapat


dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa (± 5800 ml) atau sama dengan
kapasitas vital ditambah dengan volume residu.
Metode sederhana untuk mempelajari volume paru-paru adalah dengan mencatat
volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Metode terebut disebut
spirometri.

c. Frekuensi pernapasan

Cepat lambatnya manusia melakukan pernapasan dipengaruhi oleh beberapa


factor di antaranya sebagai berikut:

1) Umur

Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi


semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan
pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relative lebih sedikit.

2) Jenis kelamin

Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu,
laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.

3) Suhu tubuh

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.

4) Posisi tubuh

Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada
saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak
dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.

7. pleura
Merupakan lapisan tipisyang mengandung kolagen dan jaringan elastis.
Terbagi menjadi 2:

a. Pleura perietalis yaitu yang melapisi rongga dada.

10
b. Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paru.

Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang
berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernafsan. Juga
untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura
lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru.
C. Mekanisme pernapasan
Pada satu siklus pernapsan terjadi satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi.
Inspirasi adalah proses menghirup udara dari luar. Ekspirasi adalah proses
menghembuskan udara dari paru-paru.

Gambar 11.1 mekanisme pernapasan

1. Pernapasan paru-paru
Merupakan adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan diluar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
2. Pernapasan perut
Merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot
diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Fase Inspirasi. Pada fase ini
otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada

11
membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali
ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi
lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.
a. Mekanisme Pertukaran Karbon Dioksida Dan Oksigen
Pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida terjadi melalui proses
difusi. Proses tersebut terjadi di alveolus dan di sel jaringan tubuh. Proses difusi
berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul-molekul secara bebas
melalui membran sel dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi rendah
atau tekanan rendah.
b. Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida
Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui inspirasi dari rongga hidung sampai
alveolus. Di alveolus oksigen mengalami difusi ke kapiler arteri pori-pori. Masuknya
oksigen dari luar (lingkungan) menyebabkan tekanan parsial oksigen (P02) di alveolus
Iebih tinggi dibandingkan dengan P02 di kapiler arteri paru-paru. Karena proses difusi
selalu terjadi dari daerah yang bertekanan parsial tinggi ke daerah yang bertekanan
parsial rendah, oksigen akan bergerak dari alveolus menuju kapiler arteri paru-paru.
Oksigen di kapiler arteri diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin
sampai menjadi jenuh. Makin tinggi tekanan parsial oksigen di alveolus, semakin
banyak oksigen yang terikat oleh hemoglobin dalam darah. Hemoglobin terdiri dari
empat sub unit, setiap sub unit terdiri dari bagian yang disebut heme. Di setiap pusat
heme terdapat unsur besi yang dapat berikatan dengan oksigen, sehingga setiap
molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen berbentuk
oksihemoglobin. Reaksi antara hemoglobin dan oksigen berlangsung secara reversibel
(bolak-balik) yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu, pH, konsentrasi
oksigen dan karbon dioksida, serta tekanan parsial.
Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian akan
berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses difusi
ini terjadi karena tekanan parsial oksigen pada kapiler tidak sama dengan tekanan
parsial oksigen di sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh atau jaringan tubuh, oksigen
digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel. Semakin banyak oksigen
yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbon dioksida yang terbentuk
dari proses respirasi. Hal tersebut menyebabkan tekanan parsial karbon dioksida atau
(PCO2) dalam sel-sel tubuh lebih tinggi dibandingkan PCO2 dalam kapiler vena sel-
sel tubuh. Oleh karenanya karbon dioksida dapat berdifusi dari sel-sel tubuh ke dalam
kapiler vena sel-sel tubuh yang kemudian akan dibawa oleh eritrosit menuju ke paru-
paru. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dari kapiler vena menuju alveolus. Proses

12
tersebut terjadi karena tekanan parsial CO2 pada kapiler vena lebih tinggi daripada
tekanan parsial CO2 dalam alveolus.

D. Proses pembentukan suara


Proses pembentukan suara dapat dibagi menjadi tiga subproses, yaitu:
pembangkitan sumber, artikulasi dan radiasi (Furui,2001). Organ tubuh yang terlibat
dalam proses produksi suara meliputi paru-paru, tenggorokan (trachea), laring (larinx),
faring (pharynx), rongga hidung (nasal cavity), dan rongga mulut (oral cavity).
Terdapat suatu lintasan vokal (vocal tract) yang terdiri dari faring (koneksi antara
kerongkongan dan mulut) dan mulut (Rabiner dan Juang, 1993). Bentuk lintasan vokal
dapat berubah sesuai dengan pergerakan rahang, lidah, bibir dan organ internal
lainnya.

Gambar 13.1 organ pembentukan sura manusia

paru-paru mengembang dan mengempis untuk menyedot dan mengeluarkan


udara. Udara yang dihembuskan oleh paru-paru keluar melewati suatu daerah yang
dinamakan daerah glotal. Pita suara (vocal cord) pada keadaan ini bervibrasi
menghasilkan berbagai jenis gelombang suara. Udara kemudian melewati lorong yang
dinamakan faring. Dari faring, udara melewati dua lintasan, yaitu melalui hidung dan
melalui rongga mulut. Lidah, gigi, bibir dan hidung bertindak sebagai sebagai modulator
untuk menghasilkan berbagai bunyi yang berbeda. Organ penghasil suara manusia
diperlihatkan pada Gambar 13.1, sedangkan penyederhanaan sistem pembentukan
suara diperlihatkan pada Gambar 14.1.

13
Gambar 14.1 skematik sistem reproduksi suara manusia.

E. Pengaturan pernapasan
Terdapat dua mekanisme saraf terpisah yang mengatur pernapasan. Satu
mekanisme berperan pada kendali pernapasan volunteer. Sistem volunter terletak di
korteks serebrum dan implus dikirimkan ke neuron motorik otot pernapasan melalui
traktus kortikospinal. Sistem pernapasan otomatis dijalankan oleh sekelompok sel
pemacu (pacemaker) di medula. Implus dari sel – sel ini mengaktifkan neuron
motorik di medula spinalis segmen ser vikal dan torakal yang mensarafi otot-otot
inspirasi. Implus di korda servikalis mengaktifkan diagfragma melalui nervus
frenikus, dan implus di medula torakalis mengaktifkan otot interkostalis
eksternus. Neuron motorik untuk otot ekspirasi akan dihambat bila neuron motorik
untuk otot inspirasi di aktifkan, dan sebaliknya.

1. sistem medulla oblongata

Komponen utama generator pola control pernapasan ( respiratory


control pattern generator ) yangberperan dalam pernapsan otomatis terletak pada
medulla. Pernapasan ritmik diaktifkan oleh sekelompoksel pemacu yang berhubungan
melalui sinaps di kompleks pre-Botzinger pada kedua sisi torik medulladiantara
nucleus ambiguus dan nucleus retikularis lateral. Neuron-neuron ini melepaskan
implus secararitmis, dan menimbulkan pelepasan implus ritmik di neuron motorik
nervus frenikus.

14
2. pengaruh pons dan vagus

Pelepasan implus di medulla oblongata yang spontan mengalami modifikasi


oleh neuron di ponsdan serabut aferen nervus vagus yang berasal dari reseptor di
saluran napas dan paru. Suatu daerah dinucleus parabrankial medialis dan nucleus
Kolliker-Fuse di pons bagian dorsolateral yang disebut pusatpneumotaksik
mengandung neuron-neuron yang aktif saat inspirasi dan neuron-neuron yang aktif
selamaekspirasi. Kerusakan pada daerah ini menyebabkan pernapasan jadi lambat
disertai peningkatan volume

F. Alat-alat bantu pernapasan

1. Trakeotomi

Gambar 15.1 trakeotomi

Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan.


Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada saluran pernapasannya.

2. Pulmotor

Gambar 15.2 pulmotor

15
Alat untuk melakukan bantuan pernapasan pada pasien yang mengalami shock karena
sengatan listrik atau korban tenggelam.

3. Spirometer

Gambar 16.1 spirometer

Alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang
serta untuk keperluan diagnose paru-paru yang abnormal.

4. Oxygen catheter

Gambar 16.2 oxygen catheter


Alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen kedalam lubang hidung.

16
BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam
tubuh.
Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung,
faring, laring, trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses
inspirasi dan ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan
dada dan pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi
pernapasan adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh. Pernapasan atau
pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal
dan Respirasi Internal. Serta ada beberapa gangguan pada sistem respirasi manusia.

B. Saran
Bagi Mahasiswa Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa dalam praktikum analis dan dapat menjadikan ini sebagai pedoman kecil
bagi analis atau yang membutuhkan

17
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER:
1. http://firdadistira.blogspot.co.id/p/blog-page_25.html
2. http://micanprihastuti.blogspot.co.id/2015/06/teknologi-yang-berkaitan-
dengan-sistem.html
3. http://biologilma.blogspot.co.id/2011/02/volume-udara-dan-kapasitas-
udara.html
4. http://tokoherbalacemaxs.com/macam-macam-jenis-penyakit-pada-sistem-
pernapasan/
5. http://waterfilling.blogspot.co.id/2010/12/mekanisme-pembentukan-
6. ttps://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20130103044943AAyQbM5
suara.html

18

You might also like