You are on page 1of 13

Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth ...

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (eWOM) TWITTER @batikair


TERHADAP BRAND IMAGE

Cherry Kartika Dan Dwi Piranti


General Manager PPT Ocentrum Digita Asia Jakarta
Cherry.mataangin@gmail.com

ABSTRACT: This study aims to determine the influence of the Electronic Word of Mouth
twitter @batikair in terms of the following dimensions are intensity dimension to the brand
image, valence of opinion dimension to the brand image, and content dimension to the brand
image.
The sampling technique in this study using purposive sampling technique with criteria from
Batik Air passengers in period of June 2015. The data in this study are primary data that
collected through questionnaires. Data were analyzed using multiple regression analysis with
the classical assumptions.
Based on the results of data analysis and discussion, it can be concluded as follows: (1) There
is eWOM twitter @batikair influence in terms of intensity dimension to the brand image. (2)
There is a eWOM twitter @batikair influence in terms of valence of opinion dimension to the
brand image. @batikair. (3) There is a positive eWOM twitter @batikair influence in terms of
content dimension to the brand image, it means that the better available information from
social network sites relating to products and services will be a positive influence on
@batikairbrand image enhancement.

Keywords: Electronic Word of Mouth, eWOM, brand image.

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Electronic Word of Mouth
(eWOM) twitter @batikair ditinjau dari dimensi-dimensi berikut yaitu dimensi intensity
terhadap brand image, dimensi valence of opinion terhadap brand image, dan dimensi
content terhadap brand image.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling
dengan kriteria tertentu yaitu para penumpang Batik Air. Data pada penelitian ini adalah data
primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis
regresi berganda dengan asumsi klasik.
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: (1) Terdapat pengaruh eWOM twitter @batikair ditinjau dari dimensi intensity
terhadap brand imag.e. (2) Terdapat pengaruh eWOM twitter @batikair ditinjau dari dimensi
valence of opinion terhadap brand image. Semakin tinggi jumlah pendapat konsumen baik
positif atau negatif mengenai produk, jasa dan brand akan berpengaruh terhadap brand image
@batikair. (3) Terdapat pengaruh eWOM twitter @batikair ditinjau dari dimensi content
terhadap brand image. Semakin baik informasi yang tersedia dari situs jejaring sosial
berkaitan dengan produk dan jasa akan berpengaruh positif terhadap peningkatan brand image
@batikair.

Keywords: Electronic Word of Mouth, eWOM, brand image

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


104
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

PENDAHULUAN
Digital marketing adalah istilah mengkomunikasikan promosi kepada
yang mengarah kepada aktivitas konsumennya, pihak Batik Air juga
pemasaran yang menggunakan kemajuan menggunakan sarana internet marketing
teknologi seperti promosi melalui internet. melalui Twitter.
Bahkan di masa yang akan datang setiap Dulu website menyediakan isi
rumah bisa langsung mengakses internet, untuk publik. Sekarang website model
seperti saat ini orang memiliki TV dan baru menyediakan sarana untuk kegiatan
radio, hal ini sesuai dengan survey pemakai. Istilah "Web 2.0" adalah nama
TEMPO bahwa mayoritas akses ke informal yang diberikan pada kegiatan
internet di Indonesia dari warnet sebanyak world wide web yang dianggap menjadi
62%, kantor 30%, rumah 23%, tahap pengembangan kedua pada kegiatan
sekolah/kampus/tempat kursus 18%, internet. Web 2.0 adalah peralihan dari
rumah teman 7%, dan rumah saudara 2%. website yang berupa pusat penyimpanan
Dengan adanya internet, manusia informasi sendiri-sendiri, menjadi jaringan
dapat memperoleh informasi yang content (isi) dan fungsi (kegunaan). Salah
dibutuhkan, melakukan komunikasi ke satu bentuk Web 2.0 yang memiliki
berbagai negara di seluruh dunia dengan potensi dalam komunikasi pemasaran
data teks, gambar, video, suara bahkan adalah microblogging yang menggunakan
komunikasi audio-visual secara langsung. layanan web jejaring sosial seperti Twitter.
Perkembangan internet yang begitu pesat Ukuran kehebatan di Twitter
menjadikannya alat marketing promotion bukan hanya jumlah pengikut. Edelman
yang sangat tepat dan cepat. Word of dalam Brito (2010:7) mendasarkan pada
Mouth adalah komunikasi interpersonal empat faktor ukuran utama yakni:
antara dua bahkan lebih individu seperti Pertama, influence (pengaruh) atau apa
anggota kelompok referensi atau dikatakan dianggap menarik dan banyak
konsumen dan tenaga penjual. Sedangkan orang mendengarkan. Kedua, popularity
Electronic Word of Mouth (eWOM) (popularitas) biasanya ditunjukkan dengan
menurut Litvin et al. adalah semua berapa banyak yang menjadi pengikut
komunikasi informal yang ditujukan pada (follower) pengguna Twitter. Ketiga,
konsumen melalui teknologi berbasis engagement (keterlibatan) dan seberapa
internet yang berkaitan dengan aktif si pengguna Twitter berpartisipasi
penggunaan atau karakteristik barang dan dalam komunitas Twitter. Keeempat
jasa tertentu. Melalui eWOM yang adalah Trust (kepercayaan). Keempat
baik,akan terbentuk brand image pada faktor itulah yang disebut Edelman
sebuah perusahaan. EWOM yang positif sebagai Tweet Level.
akan menjadikan brand image produk Menurut Bernard (2009:88)
terbentuk baik di benak konsumen dan dikemukakan bahwa pengunaan
sebaliknya. microblogging seperti Twitter sebagai
Batik Air adalah maskapai sarana komunikasi eWOM untuk brand
penerbangan swasta terbaru Indonesia image sehingga dapat memberikan
yang didirikan pada tahun 2013. Maskapai kekuatan baru untuk lingkup
ini merupakan anak perusahaan Lion Air. communication marketing. Brand image
Penerbangan perdana dilaksanakan pada (citra merek) adalah serangkaian deskripsi
hari Jumat tanggal 3 Mei 2013 dari tentang asosiasi dan keyakinan konsumen
Jakarta ke Manado. Karena masih terhadap merek tertentu. Brand image dari
terbilang baru, maka dapat dikatakan suatu produk yang baik akan mendorong
bahwa brand image dan brand awareness para calon pembeli untuk membeli produk
konsumen masih rendah, dan ini menjadi tersebut daripada membeli produk yang
fenomena menarik untuk diteliti. Untuk sama dengan merek lain. Karena itu

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


105
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

penting bagi perusahaan untuk dalam berkomunikasi atau para produsen


memperhatikan perilaku pembelian terkait dalam kegiatan periklanan produk
mereka, guna menentukan langkah yang perusahaan.
tepat untuk mengantisipasinya. Batik Air
sebagai maskapai full service perlu untuk KAJIAN PUSTAKA
memiliki brand image yang baik dimata
konsumennya sehingga menjadikan Batik Komunikasi Pemasaran: Dalam
Air harus memiliki EWOM yang baik merancang komunikasi pemasaran online
dimata konsumen dan salah satunya diperlukan strategi-strategi yang akan
melalui Twitter karena pengguna Twitter digunakan dalam melaksanakan tujuan
yang semakin banyak dalam beberapa komunikasi perusahaan kepada pelanggan.
tahun terakhir. Dalam lingkup bauran promosi terdapat
dua strategi, meliputi push strategy dan
Permasalahan: Berdasarkan latar pull strategy: (1) Strategi dorong (push
belakang tersebut dapat dirumuskan strategy) Produsen mengarahkan kegiatan
masalah sebagai berikut: (1) Apakah pemasarannya kepada anggota saluran
terdapat pengaruh Electronic Word of untuk membujuk mereka agar membawa
Mouth twitter @batikair ditinjau dari produk dan mempromosikannya kepada
dimensi intensity terhadap brand konsumen akhir.(2). Strategi tarik (pull
image?(2) Apakah terdapat pengaruh strategy) Produsen mengarahkan kegiatan
Electronic Word of Mouth twitter pemasarannya kepada konsumen akhir
@batikair ditinjau dari dimensi Valence of untuk membujuk mereka agar membeli
opinion terhadap brand image?(3) Apakah produk. Strategi yang digunakan dalam
terdapat pengaruh Electronic Word of komunikasi pemasaran online
Mouth twitter @batikair ditinjau dari menggunakan langkah-langkah dalam
dimensi content terhadap brand image? mengembangkan program komunikasi dan
Tujuan dari penelitian ini adalah promosi yang efektif, yaitu: (a).
(1). Untuk mengetahui pengaruh Mengidentifikasi Khalayak Sasaran
Electronic Word of Mouth twitter Proses awal, komunikator menentukan
@batikair ditinjau dari dimensi intensity khalayak sasaran untuk menyampaikan
terhadap brand image. (2) Untuk suatu pesan. Khalayak bisa merupakan
mengetahui pengaruh Electronic Word of pembeli potensial atau pengguna saat ini,
Mouth twitter @batikair ditinjau dari mereka yang membuat keputusan
dimensi Valence of opinion terhadap pembelian atau mempengaruhi pembelian.
brand image. (3) Untuk mengetahui Khalayak sasaran berpengaruh terhadap
pengaruh Electronic Word of Mouth keputusan komunikator tentang apa yang
twitter @batikair ditinjau dari dimensi kan dikatakan, bagaimana pesan
content terhadap brand image. disampaikan, di mana pesan itu dikatakan,
Manfaat yang diperoleh dari dan siapa yang mengatakannya.(b).
penelitian ini adalah (1). Manfaat Teoritis Menentukan Tujuan Komunikasi Setelah
, yaitu penelitian ini diharapkan dapat menentukan khalayak sasaran,
menambah kajian ilmu komunikasi komunikator menentukan respon yang
berkaitan dengan keefektifan dikehendaki. Bagi produsen, mereka
berkomunikasi di media digital (online). mencari respon pembelian. Komunikator
(2) Manfaat Praktis , dapat memberikan harus mengetahui tahap posisi khalayak
masukan bagi pengguna untuk lebih aktif saat ini untuk menggerakkan ke tahap

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


106
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

yang lebih tinggi, yaitu pembelian. Model media. Teori media baru merupakan
hirarki efek merupakan model yang sebuah teori yang dikembangkan oleh
menunjukan tahapan-tahapan khalayak Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa
dalam menentukan keputusan membeli media baru merupakan teori yang
mulai dari kesadaran, pengetahuan, rasa membahas mengenai perkembangan
suka, preferensi, keyakinan, dan media.
pembelian.(a) Merancang pesan Supaya Dalam teori media baru, terdapat
respon dari khalayak tercapai, dua pandangan, pertama yaitu pendangan
komunikator mengembangkan suatu pesan interaksi sosial, yang membedakan media
yang efektif. Pesan memiliki unsur-unsur menurut kedekatannya dengan interaksi
AIDA yaitu attention (perhatian), interest tatap muka. Pierre Levy (2009:123)
(minat), desire (hasrat), dan action memandang World Wide Web (WWW)
(tindakan). Menurut Kotler, dalam sebagai sebuah lingkungan informasi yang
menyusun pesan komunikator harus terbuka, fleksibel, dan dinamis, yang
memutuskan apa yang harus dikatakan (isi memungkinkan manusia mengembangkan
pesan) dan caramengatakannya (struktur orientasi pengetahuan yang baru dan juga
dan format pesan). terlibat dalam dunia demokratis tentang
pembagian mutual dan pemberian kuasa
Yin Hsu (2013:1) says: yang lebih interaktif dan berdasarkan pada
Understanding the difference of masyarakat.
word of Sedangkan pendekatan kedua yaitu
Mouth (WOM) networks is Pandangan integrasi sosial, yeng
importantly elevant of designing merupakan gambaran media bukan dalam
Web and making marketing bentuk informasi, interaksi, atau
communication strategy (Brown, penyebarannya, tetapi dalam bentuk ritual,
Broderick, & Lee, 2007) he atau bagaimana manusia menggunakan
efficient facility to the marketing media sebagai cara menciptakan
field that created the revolution masyarakat. Media bukan hanya sebuah
from buzzword marketing to using instrumen informasi atau cara untuk
the Internet (Riegner, 2007) In mencapai ketertarikan diri, tetapi
2010, the consumers around the menyatukan kita dalam beberapa bentuk
world increased 82% of the time masyarakat dan memberi kita rasa saling
spent on social networking sites memiliki.
(SNSs) in comparison with the last
year. They spent more than five Social Media: Social media adalah fase
hours and thirteen minutes on the perubahan dimana bagaimana orang
SNSs such as Facebook, Twitter. menemukan,membaca dan membagi-
SNSs became a phenomenon on bagikan berita, informasi dan konten
the world (Nielsen, 2010) kepada orang lain. Social media adalah
perpaduan sosiologi dan teknologi yang
. New Media: Pengertian dari New mengubah monolog (one to many)
Media adalah sebuah media yang menjadi dialog (many to many) dan
memfasilitasi interaksi antara pengirim demokrasi informasi yangmengubah
dan penerima menurut Rossiter orang-orang dari pembaca konten menjadi
(2011::42). Salah satu media baru yang penerbit konten. Social media telah
sedang berkembang saat ini adalah Social menjadi sangat populer karena

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


107
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

memberikan kesempatan orang-orang Solomon. Assael mengatakan “A satisfied


untuk terhubung dunia online dalam customer is your best sales person”.
bentuk hubungan personal, politik dan Ilustrasi ini menggambarkan pentingnya
kegiatan bisnis. Word of Mouth untuk pemasar, kepuasan
Media sosial merupakan media pelanggan atas pengaruh teman dan relatif
baru (New Media) atau lebih sering akan membeli, ketidakpuasan konsumen
disebut sebagai media konvergensi. akan menghalangi penjualan. Bentuk dari
Dengan keberadaan media sosial sebagai komunikasi dari mulut ke mulut yang
media baru, maka dalam penelitian ini disampaikan oleh orang yang puas ini bisa
teori yang digunakan sebagai alat ukur berbentuk rekomendasi kepada calon
atau pendukung adalah teori media baru. konsumen lain, dorongan kepada rekan
Peneliti menganggap teori ini relevan untuk melakukan bisnis dengan penyedia
dengan keberadaan media sosial yang dimana konsumen puas,dan mengatakan
merupakan pendatang baru dalam ranah hal-hal yang baik tentang penyedia jasa
media. Contoh media sosial seperti dimana mereka puas.
Facebook, Twitter, Instagram. Beberapa faktor yang dapat
Word of Mouth (WoM): Word of Mouth dijadikan dasar motivasi bagi konsumen
adalah komunikasi interpersonal antara untuk melakukan Word of Mouth: 1. )
dua bahkan lebih individu seperti anggota Seseorang mungkin begitu terlibat dengan
kelompok referensi atau konsumen dan suatu produk tertentu atau aktivitas
tenaga penjual. Semua orang memiliki tertentu dan bermaksud membicarakan
pengaruh atas pembelian terus menerus mengenai hal tersebut kepada orang lain
melalui suatu komunikasi. Rekomendasi sehingga terjadi proses Word of Mouth. 2.)
dari mulut ke mulut merupakan salah satu Seseorang mungkin banyak mengetahui
faktor penting yang berpengaruh terhadap mengenai produk dan menggunakan
keputusan seseorang dalam membeli suatu percakapan sebagai cara untuk
produk. Word of Mouth lebih berperan menginformasikan kepada orang lain. 3.)
dalam perkembangan pasar suatu bisnis Seseorang mungkin mengawali suatu
jasa dibandingkan bisnis produk. Hal ini diskusi dengan membicarakan sesuatu
dikarenakan bisnis jasa sangat sulit untuk yang keluar dari perhatian utama diskusi.
mengetahui faktor kualitas baik sebelum Dalam hal ini mungkin saja karena ada
maupun sesudah pembelian, dimana ciri- dorongan dan keinginan bahwa orang lain
ciri jasa adalah bersifat abstrak, Gemler tidak boleh salah dalam memilih barang
1994: 70) . dan jangan menghabiskan waktu untuk
Konsumen yang puas terhadap mencari informasi mengenai suatu merek
barang atau jasa yang dikonsumsinya akan produk.
mempunyai kecenderungan untuk eWOM: Dengan kemajuan teknologi
membeli ulang dari produsen yang sama. internet saat ini, sejumlah konsumen
Keinginan untuk membeli ulang menggunakan internet untuk mencari
mengulang pengalaman yang baik dan informasi mengenai sebuah produk atau
menghindari pengalaman yang buruk perusahaan, dan karenanya munculah
menurut Solomon. Oleh karena itu Electronic Word of Mouth (eWOM).
kepuasan merupakan faktor yang akan Litvin et al (2008:468). mengajukan
mendorong adanya komunikasi dari mulut definisi eWOM adalah semua komunikasi
ke mulut (word-of-mouth communication) informal yang ditujukan pada konsumen
yang bersifat positif diungkapkan oleh melalui teknologi berbasis internet yang

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


108
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

berkaitan dengan penggunaan atau product development or production


karakteristik barang dan jasa tertentu. of goods in the previous case is
Hennig-Thurau et al. used.
mendefinisikan eWOM sebagai
pernyataan positif atau negatif apapun
yang dibuat oleh pelanggan potensial, Hipotesis: Hipotesis merupakan dugaan
actual, atau pelanggan yang sudah sementara akan hasil penelitian, maka
melakukan pembelian mengenai sebuah hipotesis pada penelitian ini adalah
produk atau perusahaan yang tersedia sebagai berikut:
untuk orang banyak via internet. H1: Terdapat pengaruh Electronic Word of
Goyette et al (2012:52)., membagi Mouth twitter @batikair ditinjau dari
eWOM dalam tiga dimensi yaitu : (1). dimensi intensity terhadap brand image
Intensity,Liu (2006:89) mendefinisikan H2: Terdapat pengaruh Electronic Word of
intensity (intensitas) dalam eWOM adalah Mouth twitter @batikair ditinjau dari
banyaknya pendapat yang ditulis oleh dimensi Valence of opinion terhadap
konsumen dalam sebuah situs jejaring brand image
sosial. Penelitian yang dilakukan oleh H3: Terdapat pengaruh Electronic Word of
Goyette et al., membagi indikator dari Mouth twitter @batikair ditinjau dari
intensity sebagai berikut : (a). Frekuensi dimensi content terhadap brand image.
mengakses informasi dari situs jejaring
social; (b). Frekuensi interaksi dengan METODE PENELITIAN
pengguna situs jejaring social; (c). Penelitian ini menggunakan tipe
Banyaknya ulasan yang ditulis oleh penelitian deskriptif dengan pendekatan
pengguna situs jejaring sosial. (2) Valence kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif,
of Opinion, Adalah pendapat konsumen sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono
baik positif atau negatif mengenai produk, (2012:21) yaitu: “Metode penelitian yang
jasa dan brand. Valence of Opinion berlandaskan pada filsafat positivisme,
memiliki dua sifat yaitu negative dan digunakan untuk meneliti pada populasi
positif. Valence of Opinion meliputi : (a). atau sampel tertentu, pengumpulan data
Komentar positif dari pengguna situs menggunakan instrumen penelitian,
jejaring sosial; (b). Rekomendasi dari analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
pengguna situs jejaring social. (2). dengan tujuan untuk menguji hipotesis
Content, Adalah isi informasi dari situs yang telah ditetapkan”.
jejaring sosial berkaitan dengan produk Menurut Sugiyono (2012:28)
dan jasa. Indikator dari Content meliputi: penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
(a). Informasi Variasi makanan dan dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
minuman; (b). Informasi kulaitas ( rasa, mandiri, baik satu variabel atau lebih
tekstur dam suhu) makanan dan minuman; (independen) tanpa membuat
(c). Informasi mengenai harga yang perbandingan, atau menghubungkan
ditawarkan. dengan variabel yang lain. Berdasarkan
Khaledi, (2012:824), New market entry teori tersebut, penelitian deskriptif
strategy, regardless of borders is kuantitatif, merupakan data yang
possible. And new job opportunities diperoleh dari sampel populasi penelitian
arise. Power analysis of goods dianalisis sesuai dengan metode statistik
increased so that the information yang digunakan. Penelitian deskriptif
obtained from customers for new dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


109
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

mendapatkan gambaran dan keterangan - n = Jumlahsampel


keterangan mengenai respon pengguna N = Jumlahpopulasi
Batik Air terhadap EWOM dan Brand d = level signifikansi yang diinginkan
Image @batikair. (10%)
Penulis memilih pendekatan
penelitian kuantitatif karena sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
pengaruh Electronic Word of Mouth dari
pengguna Batik Air terhadap brand
image. Menurut Corbin (2003:71),
pendekatan kuantatif merupakan
penelitian yang terstruktur dan bersifat
menguji hipotesis dan didasarkan pada
asumsi. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif.
Berdasarkan data dari
Kementerian Perhubungan Udara jumlah
rata-rata penumpang Batik Air pada Berdasarkan pertimbangan di atas,
periode Bulan Juni 2015 sebanyak sampel yang digunakan dalam penelitian
206.260. Alasan dipilihnya responden ini adalah sebanyak 100 kuesioner yang
pada bulan Juni 2015 adalah karena untuk disebarkan langsung kepada responden.
informasi up date data terbaru. Definisi Konsep: (1). EWOM
Sampel ialah representasi dari adalah pernyataan positif atau negatif
populasi. Kalau n = banyaknya elemen apapun yang dibuat oleh pelanggan
sample dan N = banyaknya elemen potensial, actual, atau pelanggan yang
populasi, maka n < N (n lebih kecil dari sudah melakukan pembelian mengenai
N). Definisi lain menyatakan bahwa sebuah produk atau perusahaan yang
sampel merupakan sekumpulan data yang tersedia untuk orang banyak via internet.
diambil atau diseleksi dari suatu populasi. Pada penelitian ini menggunakan
Pengambilan sampel diambil karena pengukuran eWOM dimensi intensity,
dalam prakteknya banyak kendala yang eWOM dimensi valence of opinion dan
tidak memungkinkan seluruh populasi eWOM dimensi content. (2) Brand Image
diteliti. merupakan seperangkat asosiasi unik
Teknik pengambilan sampel pada yang ingin diciptakan atau dipelihara para
penelitian ini menggunakan teknik pemasar. (3) Twitter merupakan salah
purposive sampling dengan kriteria satu jejaring sosial di internet
tertentu yaitu para penumpang Batik Air
periode bulan Juni 2015. Operasional Konsep: Operasionalisasi
Untuk menghitung sampel pada merupakan gambaran teliti mengenai
penelitian ini menggunakan rumus Taro suatu prosedur yang diperlukan untuk
Yamane, untuk menghitung jumlah memasukkan unit-unit analisis ke dalam
sampel yang diperlukan: kategori-kategori tertentu dari setiap
variabel, Prasetyo (2008:25) dimensi
merupakan sekumpulan indikator yang
menjelaskan sifat tertentu dari sebuah
variabel. Setelah dimensi diturunkan ke

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


110
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

dalam indicator-indikator tersebut menggunakan sumber data primer dan


selanjutnya dijabarkan dalam bentuk sekunder. Berdasarkan cara
pertanyaan tertutup. Dalam penelitian ini mendapatkannya, terdapat dua macam
terdapat dua variabel yang akan diukur data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan indicator yang yaitu data primer dan data sekunder.
merupakan turunan dari dimensi ataupun Data primer adalah data yang
subdimensi. didapatkan langsung dari responden
penelitian. Dalam penelitian ini data
Validitas : Uji validitas dilakukan untuk primer didapat melalui kuesioner. Metode
mengetahui apakah suatu instrument alat pengumpulan data yang akan digunakan
ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. dalam penelitian ini adalah menggunakan
Suatu skala pengukuran disebut valid bila kuesioner secara personal. Kuesioner
ia melakukan apa yang seharusnya tersebut menggunakan skala likert dimana
dilakukan dan mengukur apa yang skala dengan rentang skor satu sampai
seharusnya diukur, Wijaya (2013:115) Uji lima. Penskoran dilakukan dengan kriteria
validitas digunakan untuk mengukur sah sebagai berikut :
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu 1. Sangat tidak setuju (STS), skor : 1
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan 2. Tidak Setuju (TS), skor : 2
pada kuesioner mampu untuk 3. Ragu-ragu (R), skor : 3
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur 4. Setuju (S), skor : 4
oleh kuesioner tersebut. Jika r hitung 5. Sangat Setuju (SS), skor : 5
lebih besar dari r table dan bernilai positif
maka butir atau pertanyaan atau indicator Data sekunder adalah data yang
tersebut dinyatakan valid. dikumpulkan dari sumber-sumber lain
yang sudah tersedia sebelum penelitian
Uji Reliabilitas: Uji reliabilitas dilakukan dilakukan. Untuk mengumpulkan data
untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu sekunder, peneliti akan melakukan studi
alat ukur. Hasil pengukuran dapat kepustakaan dan dokumentasi dari profil
dipercaya apabila digunakan dalam Batik Air sebagai data dan informasi
beberapa kali pengukuran terhadap pendukung yang dapat menambah
kelompok subjek yang sama diperoleh informasi yang relevan dengan penelitian.
hasil yang relatif sama, selama aspek yang
diukur dalam diri subjek tidak berubah. Teknik Analisis Data: Data yang
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk dikumpulkan dalam penelitian ini diolah
mengukur suatu kuesioner yang dengan komputer menggunakan bantuan
merupakan indikator dari variabel atau program SPSS. Metode analisis data yang
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan digunakan adalah analisis kuantitatif
reliabel atau handal jika jawaban dengan menggunakan statistik parametrik.
seseorang terhadap pernyataan adalah Berikut adalah model penelitian yang
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. akan digunakan dalam penelitian ini
Untuk menentukan suatu instrumen sebagai tujuan pengujian hipotesis:
reliabel atau tidak maka bisa
menggunakan batas nilai Alpha 0,6 Y = a + β1X1+ β2X2 + β3X3 + ε
Y = Brand Image
Teknik Pengumpulan Data: Teknik a = konstanta
pengumpulan data dalam penelitian ini β1-3 = koefisien regresi

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


111
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

X1 = E-WOM Intensity menggunakan uji grafik scatterplot. Uji ini


X2 = E-WOM Valence of opinion digunakan untuk mengetahui distribusi
X3 = E-WOM Content data, apakah mengikuti distribusi normal,
ε = variabel gangguan poisson, uniform, atau exponential.
Dalam hal ini untuk mengetahui apakah
Setelah analisis atas data yang ada distribusi residual terdistribusi normal
maka selanjutnya akan diolah dengan atau tidak.
menggunakan teknik analisis sebagai Uji Multikolinearitas adalah
berikut: keadaan ketika pada model regresi
Statistik Deskriptif: Statistik deskriptif ditemukan adanya korelasi yang sempurna
bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau mendekati sempurna antar variabel
ringkas mengenai sekumpulan data, independen. Pada model regresi yang baik
sehingga dapat disimpulkan keadaan data seharusnya tidak terjadi korelasi yang
secara mudah dan cepat. Menurut Santoso sempurna atau mendekati sempurna di
(2011:3) statistik deskriptif berusaha antara variabel bebas (korelasinya 1 atau
menjelaskan atau menggambarkan mendekati 1).
berbagai karakteristik data, seperti berapa Beberapa metode uji
rata-ratanya, seberapa jauh data bervariasi multikolinearitas yaitu: dengan melihat
dari rata-ratanya, berapa median data, dan Nilai Tolerance dan Inflation Factor
sebagainya. (VIF) pada model regresi serta
Uji Asumsi Klasik: Model regresi membandingkan nilai koefisien
2
linier dapat disebut sebagai model yang determinasi individual (r ) dengan nilai
baik jika model tersebut memenuhi determinasi secara serentak (R2). Pada
beberapa asumsi yang kemudian disebut penelitian ini untuk mengetahui suatu
dengan asumsi klasik. Asumsi klasik yang model regresi bebas dari multikolinearitas
harus terpenuhi dalam model regresi linier dengan melihat pada nilai VIF kurang dari
yaitu residual terdistribusi normal, tidak 10 dan mempunyai angka Tolerance lebih
adanya multikolinearitas, tidak adanya dari 0,1 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, dan tidak adanya multikolinearitas.
autokorelasi pada model regresi. Apabila Uji Heteroskedastisitas adalah keadaan
ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi saat dalam model regresi terjadi
maka hasil analisis regresi tidak dapat ketidaksamaan varian dari residual pada
dikatakan bersifat BLUE (Best Linear satu pengamatan ke pengamatan yang
Unbiased Estimator). Uji asumsi klasik lain. Model regresi yang baik adalah tidak
yang digunakan dalam penelitian ini terjadi heteroskedastisitas.
adalah : Berbagai macam uji
Uji Normalitas: Uji normalitas pada heteroskedastisitas yaitu : uji Glejser,
model regresi digunakan untuk menguji melihat pola titik-titik pada scatterplots
apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi, dan uji koefisien korelasi
regresi terdistribusi secara normal atau Spearman’s Rho. Pada penelitian ini untuk
tidak, Ghazali (2006:23) Model regresi menguji terjadi atau tidaknya
yang baik adalah yang memiliki nilai heteroskedastisitas menggunakan uji
residual yang terdistribusi secara normal. Scatterplot.
Beberapa metode uji normalitas
yaitu: metode grafik dan uji One Sample Teknik Pengujian Hipotesis: Karena
Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini dalam penelitian ini variabel yang

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


112
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

digunakan lebih dari satu, maka dilakukan atau tidak terhadap variabel dependen.
analisis linear berganda untuk mengetahui Pengujian dilakukan dengan
adanya pengaruh variabel bebas terhadap menggunakan tingkat signifikansi 0,05
variabel terikat secara parsial. dan 2 sisi. Dasar pengambilan
Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara keputusannya berdasar pada signifikansi.
Parsial) Hipotesis pertama sampai dengan Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi
hipotesis ketiga diuji dengan < 0,05 maka Ho ditolak, dan jika
menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk signifikansi > 0,05 maka Ho diterima.
mengetahui apakah secara parsial variabel
independen berpengaruh secara signifikan
X3 = E-WOM Content
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Normalitas: Uji normalitas bertujuan Artinya, (a) Nilai konstanta sebesar 2,666
untuk menguji apakah dalam model artinya jika variabel X1-X3 (E-WOM
regresi, variabel dependen dan Intensity, Valence of opinion, content)
independent keduanya memiliki distribusi adalah nol, maka variabel Y (brand
normal ataukah tidak normal. Model image) adalah sebesar 2,666. (b). Nilai
regresi yang baik adalah memiliki koefisien regresi sebesar 0,182 artinya
distribusi data normal atau mendekati variabel X1 (E-WOM Intensity)
normal. berpengaruh positif terhadap variabel Y
Uji multikolinieritas bertujuan (brand image). Jika semakin tinggi E-
untuk menguji apakah model regresi WOM Intensity maka akan semakin
ditemukan adanya korelasi antar variabel meningkatkan brand image Batik Air.(a).
bebas (independen). Model regresi yang Nilai koefisien regresi sebesar 0,144
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di artinya variabel X2 (E-WOM Valence of
antara variabel independen. Opinion) berpengaruh positif terhadap
Pengujian multikolinieritas variabel Y (brand image).Jika semakin
dilakukan dengan melihat nilai tolerance tinggi E-WOM Valence of Opinion maka
dan lawannya. Suatu model regresi akan semakin meningkatkan brand image
dikatakan bebas dari multikolinieritas jika Batik Air.
nilai tolerance> 0,1 dan VIF < 10. a) Nilai koefisien regresi sebesar 0,666
Dilihat dari diatas tersebut artinya variabel X3 (E-WOM
diketahui bahwa nilai Tolerance di atas Content) berpengaruh positif terhadap
0,1 dan VIF di bawah 10 sehingga dengan variabel Y (brand image). Jika
demikian dapat dikatakan tidak terjadi semakin tinggi E-WOM Content
multikolinearitas. maka akan semakin meningkatkan
Hasil Analisis Regresi: Hasil Pengujian brand image Batik Air.
Hipotesis (Uji t) adalah : b) Variabel yang paling berpengaruh
adalah E-WOM Content dengan nilai
Y = 2,666 + 0,182 X1 + 0,144 X2 + 0,666 koefisien regresinya yang tertinggi,
X3 + e yaitu sebesar 0.666.
Dimana:
Y = Brand Image
X1 = E-WOM Intensity
X2 = E-WOM Valence of opinion

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


113
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth ...

Tabel 1: dalam arti banyaknya pendapat yang


Uji Hipotesis

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2,666 ,730 3,653 ,000
Intensity ,182 ,049 ,177 3,699 ,000 ,726 1,378
Value_opinion ,144 ,048 ,167 3,003 ,003 ,534 1,871
Content ,666 ,058 ,688 11,504 ,000 ,464 2,155
a. Dependent Variable: Brand_image

ditulis oleh konsumen dalam sebuah situs


Hasil hipotesis didapatkan sebagai jejaring sosial semakin baik maka akan
berikut: (1) Hipotesis Pertama, Dari hasil semakin meningkatkan brand image
pengujian hipotesis diperoleh hasil nilai positif dimata konsumen.
signifikansi sebesar 0,000< 0,05 dan nilai Dari hasil pengujian hipotesis
koefisien regresi +0.182sehingga dapat kedua juga terbukti secara empiris bahwa
dikatakan bahwa hipotesis pertama bahwa terdapat pengaruh antara E-WOM
diterima. Artinya ada pengaruh positif E- Valence of opinion terhadap brand image
WOM Intensity terhadapBrand Image Batik Air. Artinya semakin tinggi atau
Batik Air. (2). Hipotesis Kedua, Dari semakin baik E-WOM Valence of opinion
hasil pengujian hipotesis diperoleh hasil dalam arti pendapat konsumen baik positif
nilai signifikansi sebesar 0,003< 0,05 dan atau negatif mengenai produk, jasa dan
nilai koefisien regresi +0.144sehingga brand akan berpengaruh terhadap brand
dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua image.
diterima. Artinya ada pengaruh positif E-
WOM Valence of opinion terhadap brand SIMPULAN DAN SARAN
image Batik Air. (3). Hipotesis Ketiga, Simpulan : Berikut kesimpulan dari hasil
Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh analis pembahasan (1) Terdapat
hasil nilai signifikansi sebesar 0,000 < pengaruh Electronic Word of
0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar Mouthditinjau dari dimensi intensity
+0.666 sehingga dapat dikatakan bahwa terhadap brand image Batik Air. Hal ini
hipotesis ketiga diterima. Artinya ada dapat dilihat dari nilai sig. t < 0.05
pengaruh positif E-WOM Content sehingga hipotesis pertama pada
terhadap brand image Batik Air. penelitian ini diterima. (2). Terdapat
pengaruh Electronic Word of
Pembahasan: Berdasarkan pada hasil Mouthditinjau dari dimensi Valence of
pengujian hipotesis pertama terbukti opinion terhadap brand image Batik Air.
secara empiris bahwa terdapat pengaruh Hal ini dapat dilihat dari nilai sig. t < 0.05
antara E-WOM Intensity terhadap brand sehingga hipotesis kedua pada penelitian
image Batik Air. Artinya semakin tinggi ini diterima. (3). Terdapat pengaruh
atau semakin baik E-WOM Intensity Electronic Word of Mouthditinjau dari

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


114
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

dimensi content terhadap brand image berdasarkan pada hasil penelitian ini
Batik Air. Hal ini dapat dilihat dari nilai terbukti secara empiris adanya pengaruh
sig. t < 0.05 sehingga hipotesis ketiga E-WOM terhadap brand image. (2). Pada
pada penelitian ini diterima. penelitian dengan topik serupa dimasa
Saran: Sedangkan saran yang dapat mendatang dapat ditambahkan variabel
dikemukakan pada penelitian ini antara lain yang mempengaruhi brand image,
lain adalah (1). Sebaiknya pihak Batik Air misalnya promosi, CRM.
dapat meningkatkan E-WOM nya melalui
jejaring sosial khususnya Twitter sehingga
brang image nya semakin baik karena
DAFTAR RUJUKAN http://www.journal-
archieves14.webs.com/822-
Assael, H, 1998, Consumer behavior and 832.pdf
marketing action 6 th edition.
New. York : International Gremler, D. D. . 1994, Word-of-mouth
Thomson Publishing. about service providers: an
ilustration of theory
Brito, M. (2010 : 8 ). Tools To Measure development in marketing, in
Your Twitter Influence. Park, C.W. and Smith, D.
Edelman Digital [online]. (Eds), AMA Winter Educators’
Diakses pada tanggal 7 Juni Conference Proceedings:
2015 dari Marketing Theory and
http://www.edelmandigital.co Applications,American
m/2010/06/08/tools-to- Marketing Association,
measure-your-twitter- Chicago, IL
influence/
Hennig-Thurau, T., et.al. , 2004,
Danaher, Peter J.and Rossiter, John R. , Electronic word-ofmouth via
2011, Comparing perceptions consumer opinion platforms:
of marketing communication What motivates consumers to
channels.European Journal of articulate themselves on the
Marketing, vol. 45 no 1/2:6- internet. Journal of Interactive
42. Marketing, vol 18 no 1:38-52.
http://www.emeraldinsight.co http://www.sciencedirect.com/
m/toc/ejm/45/1%2F2 science/journal/10949968/18/3

Ghozali, Imam. 2011.Analisis Jansen, J. Bernard, Mimi Zhang, Kate


Multivariate dengan Program Sobel, and Abdur Chowdhury,
SPSS. Semarang: Undip. 2009, Twitter power: Tweets
Goyette, Isabelle., Ricard, Line., Jasmin. , as electronic word of mouth.
2010, E-wom scale: Word of Journal of the American
mouth measurement scale for Society for Information
e-service context, Canadian Science and Technology, vol
Journal of Administrative 60 no 11
Sciences, vol 27:5-23.

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


115
Cherry Kartika dan Dwi Piranti : Pengaruh Electronic Word of Mouth...

Khaledi, Shahen Farzi Factors That Santoso, Singgih. , 2011, Mastering SPSS,
Influence Customers to Use Kompas Gramedia, Jakarta
Electronic Services in the
Customer's Bank Parsian Bank Satiawardana dan el-Qudsy. 2007,
(West Branches of the Case Exploring The Cyber World
Study), 2012 vol 3 no 9,
COPY RIGHT © 2012 Strauss, A. and Corbin, J. . 2003, Basics of
Institute of Interdisciplinary quanitative research:
Business Research, Grounded theory procedures
http://www.journal- and techniques. Newbury
archieves14.webs.com/822- Park, CA:
832.pdf https://www.ualberta.ca/~iiqm
/backissues/5_1/PDF/MILLS.
Lévy, Pierre , 2001. Cyberculture, PDF
London: University of
Minnesota Press Sugiyono, 2012. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV Alfabeta
Litvin, S.W., Goldsmith, R. E., and Pan,
B. , 2008, Electronic word-of- Supranto, 2007.Teknik Sampling untuk
mouth in hospitality and Survey dan Eksperimen.
tourism management, Tourism Jakarta: PT Rineka Cipta
Management, vol 29 no 3:458-
468. Wijaya, Tony. . 2013, Metodologi
Penelitian Ekonomi dan
Liu, Y. , 2006, Word-of-mouth for Bisnis. Yogyakarta. Graha
movies: Its dynamics and Ilmu
impact on box office revenue,
Journal of Marketing, vol 70 Yi Hsu, International Journal of Business,
no 3:74-89. Humanities and Technology
Prasetyo, Bambang., dan Jannah, Vol. 3 No. 3; March 2013 22
Miftahul. , 2008, Metode Social Relationship Factors
Penelitian Kuantitatif Teori Influence on EWOM
dan. Aplikasi, Jakarta: PT. Behaviors in Social
Raja Grafindo Persada Networking Sites: Empirical
Study: Taiwan and Vietnam,
Priyatno, Duwi, 2012, Cara Kilat Belajar http://www.ijbhtnet.com/journ
Analisis Data dengan SPSS. als/Vol_3_No_3_March_2013
Yogyakarta: Pustaka Belajar /3.pdf

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 01, Mei 2015: 104-116


116

You might also like