You are on page 1of 3

When I quit where I was before (NEWS), I also quit school.

And at that time I was disowned by


my parents, I lost everything. I wanted to try and believe, I wanted to penetrate what it was I
wanted to do. But to be honest it was really hard. Because, I didn’t have confidence in anything
any more…
But, whatever I might have lost I still thought I knew where it was I wanted to be. I swore at that
time to face the people I troubled, my parents, the people who I betrayed and I would do my best.
From here lets get up high! With that in mind, first I wanted to set a piano, guitar and vocal ballad
centered band, only there I thought I could sing and be deep in my whereabouts.
At a live Toru came. “Lets make a band together!” he said. By all means if they were serious,
Toru’s words I thought I would see what would come of them. If I’m with them I could seriously
strike at something I came to think.
I, till now have always lived thinking I was alone. The fact was I was alone… not opening my
heart to many people…but when I met with the members I have now, making people who ask for
our sound, I can think I am not alone. Now, I feel the happiness of making my first friends.
Because of that maybe, the lyrics lately little by little are changing. With each experience I think
that ONE OK ROCK’s sound and songs I want to keep them alive. Each growth I wanted to work
hard for and see.
— Taka (2008)

"Kami telah melewati perjalanan yang sangat kompleks dan nggak mengenakkan. Dengan
menerima itu semua, untuk pertama kalinya kami merasa lebih hidup. kami nggak cerdas, dan
nggak bisa belajar, tapi, dengan meletakkan seluruh hidup di band ini, kami bisa seperti sekarang.
Kalau nggak ada One OK Rock, kami bisa mati," curhat Taka, ketika HAI tanya perihal isu
sensitif ini di wawancara tahun 2013 itu.

Musik Jum'at, 13 Januari 2017 - 18:15 WIB


Kisah Haru Perjuangan One Ok Rock Ajak Seribu Remaja Choir di We Are

Penampilan Perdana One Ok Rock di Televisi Jepang Setelah “Ditolak” Selama 10 Tahun

Sebagai band besar dan memiliki basis penggemar yang tersebar di seluruh dunia, rasanya aneh
jika mengetahui bahwa Taka cs tak pernah diberi kesempatan untuk tampil di stasiun televisi
Jepang, Kenyataannya? One Ok Rock kerap sulit menembus hegemoni industri hiburan di negeri
sakura yang di monopoli kekuatan agensi artis tertentu, hingga mereka memilih bergerilya dari
satu panggung ke panggung lainnya untuk mengekspresikan karya.

Berita Rekomendasi
Selamat, Adik Avril Lavigne dan Bassist ONE OK ROCK Menikah
FOTO: ONE OK ROCK Ngamuk "Ditangkap" Cewek-Cewek
"ONE OK ROCK 18 Festival" yang ditayangkan pada 9 Januari 2017 di NHK Jepang, sejatinya
adalah puncak himalaya yang berhasil didaki Taka cs dan penampilan perdana mereka setelah
“ditolak” selama 10 tahun sejak album debut mereka di pada 2007.
Jadilah Cahaya di Dalam Kegelapan, 1.000 Remaja Pun Menangis

Sesaat sebelum tampil menyanyikan We Are, Taka menyempatkan diri berbicara kepada seribu
remaja yang ikut di pertunjukan kolosal tersebut tentang pesan di balik lagu tersebut.

"Hai semuanya. Kami One Ok Rock! Seperti yang aku lihat hari ini, banyak yang terjadi, tapi
lebih dari itu akan menghampiri semua orang, bahkan termasuk kami juga. Aku hanya ingin
mengatakan satu hal, kalau semua di sini sudah tak lagi anak-anak. Faktanya, aku percaya kalau
kalian semua sudah sangat dewasa. Ada orang-orang dewasa tak berguna yang membusuk di dunia
ini. Ada juga dari mereka yang hidup menyayangi dan bersemangat walaupun mereka tidak
dewasa," kata Taka.

Emosi penonton semakin terbawa haru dan serius saat vokalis band tersebut memberikan
penjelasan bahwa lagu We Are terinspirasi dari perbedaan emosi yang berbeda-beda dalam setiap
orang. Ia juga memberikan motivasi dalam lagunya dengan menyampaikansemangat yang
membara agar setiap manusia tak hanya berdiri sendiri.

"Setiap orang memiliki emosi yang berbeda dalam dirinya, jadilah orang yang memiliki semangat
membara, peka akan keadilan dan brilian. Tapi kami tetap berbaring pada diri kami, itulah kenapa
aku seperti itu. Sejak saat ini, banyak hal yang sulit akan terjadi tapi hal itu menjadi penting
karena setiap orang bangkit selagi berada pada posisi mereka sendiri. Dengan pemikiran ini, kami
menulis lagu ini." imbuh Taka. Setelah itu, seribu orang remaja tersebut berdiri rapi dan siap
menjadi suara pengiring dan meluapkan emosi lewat We Are.

Disamping makna dalam yang disampaikan sebelum bernyanyi. Lirik yang dinyanyikan juga
membawa pesan penyemangat. Seperti dilansir dari NHK, pada lirik ‘colors in the dark'
memberikan arti bahwa 'kalian adalah cahaya dalam kegelapan' (Y

Ada satu hal yg hrs kita tau antara Taka dgn Pak Mori, artikel Yahoo! jp. .
.
. "Waktuku bersama anak2 itu rutin...tp itu sebelumnya, anak2 selalu datang menemuiku tp aku
berpikir, aku tdk selalu ada dirumah"

11 sept.
Di siang hari, seorg kenalan Pak Mori bertanya, "apa kau akan datang ke live one ok rock, yg
ditonton 10rb org?"
"Sepertinya aku ingin nonton tp aku sepertinya sudah terlalu tua utk itu, disana jg panas dan
ramai."
"Tp aku dngar live mereka sgt bagus, merupakan pengalaman yg sgt menarik...aku terlalu
memikirkannya, aku rasa aku akan pergi"

Soal lagu baru Taka (Hard To Love)... "apa pendapatmu soal itu?"
. "Aku sgt senang, aku sgt bangga....aku sudah mengirim email ke anak itu (Taka), bahwa selama
ini aku sepertinya sudah berpikiran salah tentang dia, sejak aku jd seorg ayah dan dia anakku, aku
selalu kesulitan berinteraksi dgnnya...tp ia (taka) selalu bilang kalo ia tdk pernah melupakan org
tuanya, saat ia sehat atau pun sakit, dan itu membuatku tak bs berkata kata"

You might also like