You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan institusi yang memberi pelayanan jasa kesehatan dan
senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang baik dan profesional. Dalam
perkembangan rumah sakit, dapat dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan
jenis dan jumlah fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan, ini sangat menunjang
dalam memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan profesional.
RS Ananda Purwokerto mulai dibangun pada tahun 1990. RS Ananda menjadi
rumah sakit swasta yang memiliki banyak keunggulan, komitmen terhadap mutu dan
keselamatan pasien, kemudakan akses, kelengkapan spesialistik dan alat penunjang
medis dan non medis. Sebagai rumah sakit yang ingin selalu tumbuh dan berkembang,
serta dengan semakin beragamnya jenis pelayanan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan
yang strategis dalam seluruh bidang pelayanan. Di antaranya adalah pelayanan Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS). Unit ini melakukan tugasnya untuk
melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana umum dan medik
demi keberlangsungan pelayanan jasa kesehatan di dalam Rumah Sakit.
B. Tujuan
Sebagai pedoman dan petunjuk dalam rangka pelayanan IPSRS yang berorientasi pada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Kegiatan pelayanan di bagian Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
(IPSRS) meliputi :
1. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dan penunjang medis
Cakupannya adalah melakukan pemeliharaan berupa pengecekan fungsi secara
berkala dan melakukan pengujian secara klinis berupa kalibrasi baik dilakukan
sendiri maupun pihak ketiga dan terakhir melakukan perbaikan jika ada peralatan
yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Pemeliharaan prasarana gedung meliputi : Lift, Water treatment, Sewage
treatment, Water Heater, Tata udara, Central Medical Gas Supply, Central Telefon,
Central Television, CCTV, Fire Alarm System, Hydrant, Generator Set,
Trafo/cubicle, Panel Listrik, Nurse Call System, sistem penerangan gedung.
3. Pemeliharaan Sarana Gedung meliputi : sanitary, mebeuler, keretakan dan
kebocoran lantai dan dinding, pengecatan interior dan eksterior gedung.
Semua kegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan ini dilaksanakan secara berkala dan
dibuatkan Jadwal berkala selama satu tahun berjalan.
D. Batasan Operasional
Pemeliharaan bangunan rumah sakit meliputi pemeliharaan dan perbaikan kecil untuk
seluruh bangunan rumah sakit yang mencakup arsitektur, utilitas dan halaman.
1. Pemeliharaan.
Pemeliharaan pencegahan yang dilakukan secara berkala meliputi :
a. Pembersihan,
b. Perapihan,
c. Pelumasan,
d. Penyetelan,
Perbaikan kecil yang dilakukan sesuai keadaan atau kebutuhan meliputi:
a. Pemolesan,
b. Pelapisan,
c. Pengecatan,
d. Penggantian komponen atau suku cadang yang rusak dengan volume atau
nilai perbaikan tidak melebihi 2 (dua) % dari volume atau nilai keseluruhan
per unit.
2. Sasaran kegiatan pemeliharaan.
Arsitektur bangunan, meliputi :
a. Lantai dan tangga,
b. Dinding dan partisi,
c. Pintu dan jendela,
d. Atap dan talang, dan
e. Plafon.
Utilitas, meliputi :
a. Listrik,
b. Plumbing,
c. Tata Udara (AC),
d. Komunikasi dalam gedung,
e. Pemadam kebakaran dan lift,
f. Instalasi Pengelohan Air Limbah.
Halaman, meliputi :
a. Pagar,
b. lapangan parkir,
c. saluran air hujan
d. tempat sampah.
3. Pelaksanaan pemeliharaan.
Pelaksana pemeliharaan bangunan rumah sakit dapat dilakukan sendiri oleh
bagian pemeliharaan sarana rumah sakit yang bersangkutan, oleh bengkel rujukan
atau oleh pihak ketiga.
4. Biaya pemeliharaan.
Biaya pemeliharaan bangunan rumah sakit dibebankan pada anggaran rutin
rumah sakit. Komponen biaya pemeliharaan meliputi biaya pengadaan bahan,
suku cadang, alat kerja bantu.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Dan Kesehatan Kerja.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang Standar Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi ada Dibutuhkan
Kepala Instalasi D3/D4 Kesling Pelatihan, STR 1 0
PJ IPSRS Non Medis SMK Kejuruan Pelatihan 1 0
Pelaksana Gedung/Bangunan SMK Kejuruan Pelatihan 1 0
Pelaksana Perkayuan/mebeler SMK Kejuruan Pelatihan 1 0
Pelaksana Listrik/Mesin Disel SMK Kejuruan Pelatihan 1 0
Pelaksana Logistik SMK Kejuruan Pelatihan 0 1

B. Distribusi Ketenagaan
No Jenis Tenaga Jadwal Dinas
1 Ka Instalasi 07.30 WIB – 15.30 WIB
2 PJ IPSRS Non Medis Pagi : 07.00 WIB - 14.00 WIB
 Pelaksana Gedung/Bangunan Siang : 14.00 WIB - 21.00 WIB
 Pelaksana Pekayuan/Mebeler Malam : 21.00 WIB - 07.00 WIB
 Pelaksana Listrik/mesin diesel
BAB III
STANDART FASILITAS

A. Denah Ruangan dan Lokasi Prasarana Gedung


1. Denah Ruang Kerja dan Workshop
2. Denah Gedung Trafo/Genset dan Sentral Air Panas
3. Denah Ruang Pompa
4. Denah Ruang Water Chiller
5. Denah IPAL
6. Denah Reservoir
7. Denah Ruang Gas Medik
8. Denah Ruang Kontrol
9. Denah Roof top

B. Standart Fasilitas
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Instalasi IPSRS diperlukan ruangan dan
sarana penunjang. Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan
fasilitas IPSRS harus sesuai dengan Pedoman Teknis di bidang Sarana dan Prasarana
Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan
Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, 2011
Tabel 1. Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran R.Laundry Kebutuhan
No Nama Ruangan Fungsi Ruangan
ruangan RS Ananda Fasilitas
1. Ruang Kepala Ruang tempat Min. 8 m2 Meja, kursi,
IPSRS kepala Instalasi lemari
bekerja dan berkas/arsip,
melakukan intercom/telepon,
kegiatan safety box
perencanaan
dan manajemen.
2. Ruang Ruang tempat 3~5 m2/ Kursi, meja,
Administrasi pencatatan petugas computer,
(pencatatan) dan masuk dan (min. 12 printer, dan
Ruang Kerja Staf keluar m2) peralatan kantor
peralatan/ lainnya.
perabot rusak
dan ruang
tempat staf
bekerja.
3. Ruang Rapat/ Ruang tempat Min. 9 m2 Kursi, meja,
Pertemuan Teknis melaksanakan screen, dll.
diskusi/
pertemuan
teknis
4. Ruang Studio Ruang tempat Min. 9 m2 Meja gambar,
Gambar dan Arsip menggam bar komputer dan
Teknis dan menyimpan printer, lemari
arsip-arsip arsip.
teknis.
5. Bengkel/ Ruang tempat Min. 9 m2 Perlengkapan
Workshop memperbaiki bengkel
Bangunan/Kayu kerusakan bangunan/ kayu
sarana,
prasarana dan
peralatan yang
terbuat dari
kayu.
6. Bengkel/ Ruang tempat Min. 9 m2 Perlengkapan
Workshop metal/ memperbaiki bengkel metal/
logam kerusakan logam
sarana,
prasarana dan
peralatan yang
terbuat dari
metal/ logam.
7. Bengkel/ Ruang tempat Min. 16 m2 Perlengkapan
Workshop memperbaiki bengkel
Peralatan Medik kerusakan peralatan
(Optik, peralatan elektromedik
Elektromedik, medik, yaitu
Mekanik) peralatan optik,
elektromedik,
dan mesin
mekanik.
8. Bengkel/ Ruang tempat Min. 16 m2 Perlengkapan
Workshop memperbaiki bengkel
penunjang medik. kerusakan peralatan
sarana, mekanikal
prasarana dan
peralatan
penunjang
medik.
9. Ruang Panel Ruang tempat Min. 8 m2 Perlengkapan
Listrik pengaturan listrik, panel, dll
distribusi listrik
RS untuk
kegiatan di
IPSRS.
10. Gudang spare part Ruang Min. 9 m2 Lemari/rak
penyimpanan
suku cadang
(sparepart).
11. Gudang Ruang Min. 9 m2 Lemari/rak
penyimpanan
sarana,
prasarana dan
peralatan yang
sudah tidak
terpakai, telah
diperbaiki
(belum
diserahkan
kembali) atau
yang akan
diperbaiki.
12. KM/WC petugas/ KM/WC @ KM/WC Kloset, wastafel,
pengunjung pria/wanita bak air
luas 2 m2 –
3 m2

Persyaratan Khusus
Terletak jauh dari daerah perawatan dan gedung penunjang medik, sebaiknya
diletakan di daerah servis karena banyak menimbulkan kebisingan.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Alur kegiatan pada IPSRS adalah sebagai berikut :

Spare part Gudang Spare


part

Ruang Pencatatan Ruang


Barang Masuk Bengkel Pencatatan
Barang Keluar

Barang rusak Gudang

Barang
Keluar

Keterangan Alur
Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan sesuai dengan SPO yaitu setelah petugas mendapatkan permintaan
perbaikan petugas menuju kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan
di pelihara, petugas mengecek untuk selanjutnya mendata kebutuhan sparepart jika
diperlukan. Dalam hal ini petugas melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong.
Jika alat sekiranya dapat diperbaiki petugas akan segera melakukan perbaikan di tempat, jika
tidak petugas akan meminta ijin bagian terkait untuk mengirimkan alat yang rusak melalui
petugas pengadaan, proses ini akan memerlukan waktu yang lama jika setelah dibuatnya PPK
timbul hal – hal yang menyangkut ketersediaan sparepart dan biaya yang ditimbulkan. Jika
biaya yang ditimbulkan besar maka setiap keputusan akan diperlukan dalam pertemuan Tim
Pemelian Barang & Jasa dan keputusan terakhir ada di Manajement RS Ananda.

A. Petugas Administrasi
1. Melakukan pendataan dan merekap permintaan jasa perbaikan dari setiap bagian
baik Via telepon ataupun petugas yang datang membawa bon permintaan
perbaikan.
2. Mengkoordinasikan dengan kepala IPSRS dan PJ IPSRS untuk pembagian tugas
kepada petugas lapangan atas permintaan dari bagian (skala prioritas).
3. Melakukan kegiatan pembuatan anggaran ATK/ART/Teknik yang diperlukan oleh
IPSRS setiap harinya.
4. Berkoordinasi dengan bagian Umum dan Tata Usaha (pengadaan dan bagian
logistik dan inventaris) untuk setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ke tiga
dan pengadaan sparepart yang diperlukan.
5. Melakukan rekap laporan atas semua permintaan yang selesai maupun belum
dapat dilaksanakan sebagai acuan atas kinerja bagian.
6. Melakukan administrasi harian dan pengarsipan dokumen – dokumen pendukung.
B. Petugas Gedung
1. Petugas bertanggung jawab Kerusakan gedung, pemeliharaan dan perbaikan.
2. Melakukan koordinasi dengan atasan untuk kolaborasi dengan team untuk
pekerjaan yang memerlukan banyak personil dan kebutuhan bahan.
3. Membuat RAB dan Rancangan bangunan jika ada penambahan/modifikasi/
finishing /perbaikan yang berkaitan dengan gedung.
4. Membuat laporan harian dan bulanan untuk perbaikan / pemeliharaan yang
dilakukan.
5. Melakukan pengawasan dan laporan progress pada setiap pekerjaan
sipil/arsitektur yang sedang dikerjakan oleh pihak ke tiga.
C. Petugas Mekanikal Elektrikal & Plumbing
1. Bertanggung jawab penuh atas ketersediaan listrik, air bersih, gas medis di dalam
Rumah Sakit.
2. Melakukan pemeliharaan rutin atas prasarana yang ada di dalam Rumah Sakit.
3. Melakukan perbaikan atas segala kerusakan prasarana umum baik dilakukan
internal maupun yang harus dikoordinasikan dengan pihak ke tiga.
4. Membuat suatu laporan harian maupun bulanan atas semua tindakan pemeliharaan
dan perbaikan yang nantinya dilaporkan ke bagian.
5. Membuat jadwal pemeliharaan atas prasarana RS selama satu tahun berjalan.
D. Petugas teknik Elektromedik
1. Bertanggung jawab atas semua peralatan medis dan penunjang medis pada fungsi
yang optimal
2. Membuat jadual pemeliharaan selama satu tahun berjalan
3. Membuat laporan secara berkala (harian dan bulanan)atas perbaikan, pemeliharaan
maupun kalibrasi alat medis
4. Melakukan Pemeliharaan dan kalibrasi atas semua peralatan medis baik yang dapat
dilakukan secara internal maupun yang harus dikerjakan oleh pihak ke tiga.
BAB V
LOGISTIK

Untuk pengajuan kebutuhan logistik Alat Tulis Kantor (ATK) atau Anggaran Rumah
Tangga (ART), serta keperluan gudang teknik selama satu tahun dibuatkan dalam satu
anggaran pada satu tahun berjalan. Setiap anggaran yang dibuat diharapkan dapat digunakan
secara optimal dalam tahun berjalan. Sistem Logistik yang digunakan mengacu pada panduan
logistik yang dibuat oleh Bagian Logistik dan Inventaris dengan mengacu pada sistem yang
baku.
a. Untuk mendukung kegiatan administrasi pemeliharaan sarana, diperlukan fasilitas
sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Komputer 1 buah
2 Printer Berwarna 1 buah
3 Kamera Digital 1 buah
4 ATK (bolpoin, kertas, spidol, gunting, penggaris, Sesuai kebutuhan
cutter, dll)
5 UPS 1 buah
6 Pesawat Telepon 1 buah
7 Meja 1 buah
8 Kursi 1 buah
9 Lemari arsip 1 buah
10 Ruang kerja.

b. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan gedung dan kayu, diperlukan fasilitas sebagai
berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Ruang kerja
2 Tang 1 buah
3 Water pas 1 buah
4 Obeng 2 buah
5 Gergaji kayu 1 buah
6 Gergaji besi 1 buah
7 Mesin pemotong keramik 1 buah
8 Selang penimbang 10 meter
9 Cangkul 1 buah
10 Timba 2 buah
11 Klem kayu 2 buah
12 Pahat kayu 2 buah
13 Meja kerja kayu 1 buah
14 Serut 1 buah
15 Bodem 1 buah
16 Cetok 2 buah
17 Meteran 50 meter 1 buah
18 Meteran 5 meter 1 buah
19 Kompresor cat 1 buah
20 Sekop 1 1 buah

c. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan genset, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Kunci pas 1 set
2 Kunci ring 1 set
3 Fuller 1 buah
4 Kunci filter oli 1 buah
5 Tangki solar 5000 ltr 1 buah
6 Avo meter 1 buah
7 Ear phone 1 buah
8 Kunci inggris 1 buah
9 Mistar sorong 1 buah
10 Martil 1 buah

d. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan listrik dan telepon, diperlukan fasilitas


sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Avo meter analog 1 buah
2 Avo meter digital 1 buah
3 Tang amper 1 buah
4 Obeng 2 buah
5 Kunci pas 1 set
6 Kunci ring 1 set
7 Tang potong 1 buah
8 Tang skun kecil 1 buah
9 Tang skun besar 1 buah
10 Tang kombinasi 1 buah
11 Tang pembulat 1 buah
12 Insert tool 1 buah
13 Telepon kecil 1 buah
14 Meja kerja 1 buah
15 Martil 1 buah
16 Ruang kerja

e. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan pipa atau besi, diperlukan fasilitas sebagai
berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Gergaji besi 2 buah
2 Ragum 1 buah
3 Pemotong pipa besar 1 buah
4 Mata snei pipa 1 set
5 Snei pipa sedang Snei pipa besar 1 buah
6 Kunci pipa 4 buah
7 Mesin bor duduk 1 buah
8 Mistar baja 1 buah
9 Penggaris besi siku 1 buah
10 Mistar sorong 1 buah
11 Tang kombinasi 1 buah
12 Kunci inggris 1 buah
13 Obeng 2 buah
14 Ruang kerja

f. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan kesehatan lingkungan, diperlukan fasilitas


sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Ruang kerja
2 Komputer 1 buah

g. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan alat pendingin, diperlukan fasilitas sebagai


berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Ruang kerja
2 Alat pengisi refrigerant 1 buah
3 Obeng 2 buah
4 Kunci pas 1 set
5 Freon R 22 1 buah
6 Freon R 134 a 1 buah
7 Tang amper 1 buah
8 Avo meter 1 buah
9 Kunci ring 1 set
10 Kunci fliring tool 1 set
11 Freon R 404 1 buah
12 Martil 1 buah

h. Untuk mendukung kegiatan tukang las, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Ruang kerja
2 Penggaris siku 1 buah
3 Mistar baja 1 buah
4 Tabung gas elpiji 1 buah
5 Tabung gas asetyllin 1 buah
6 Mesin bor duduk 1 buah
7 Mesin gerinda duduk 1 buah
8 Ragum duduk 1 buah
9 Las listrik 3 phasa 1 buah
10 Las listrik 1 phasa 1 buah
11 Tabung oksigen 1 buah
12 Martil 1 buah
13 Regulator asetillyn 1 buah
14 Regulator oksigen 1 buah
15 Blander las 1 set
16 Obeng 2 buah
17 Tang 1 buah
18 Tang jepret 1 buah
19 Kaca mata las 2 buah
20 Kaca mata gerinda 1 buah
21 Selang las 10 meter
22 Kabel las listrik 3 meter

i. Untuk mendukung kegiatan teknisi medis, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

No Nama Barang Banyaknya


1 Ruang kerja
2 Solder listrik 1 buah
3 Timah 1 buah
4 Obeng 2 buah
5 Tang 1 buah
6 Tang cucut 1 buah
7 Tang potong 1 buah
8 Kuas 1 buah
9 Multitester 1 buah
10 Vacuum timah 1 buah
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian Keselamatan Pasien.


Merupakan suatu system yang membuat asuhan pasien di Rumah Sakit menjadi
lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya di
ambil.
B. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan keselamatan pasien adalah
menjalankan, mengelola dan memelihara sarana prasarana, fungsi dan kinerja Rumah
Sakit Ananda Purwokerto serta selalu meningkatkannya untuk mencapai kesehatan,
keselamatan dan keamanan bagi para pasien, pengunjung, pegawai, serta masyarakat
sekitar Rumah Sakit Ananda Purwokerto dan terhindar dari dampak negatif yang
berkaitan dengan pekerjaan, proses kerja dan lingkungan kerja Rumah Sakit Ananda
Purwokerto.
C. Tatalaksana Keselamatan Pasien
1. Meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan/nyaris cedera di Rumah Sakit
Ananda Purwokerto terhadap pasien,keluarga pasien,pengunjung dan pegawai.
2. Rambu pendukung/zona /jalur evakuasi dibuat dan dipasang ditempat-tempat
yang strategis dan tempat berkumpulnya orang serta mudah terbaca dengan
bahasa yang singkat- jelas.
3. Standar atau SPO, Manual dan juga peralatan pendukung/penunjang dikaji atau di
evaluasi minimal 4 bulan sekali. Atau perlu adanya revisi di tiap-tiap prosedur
yang telah ditetapkan termasuk manual alat-alat tersebut.
4. Mengadakan simulasi/sosialisasi secara berkesinambungan atau lewat poster
penunjang yang mudah terbaca/terlihat. Sosialisasi ini bersifat umum sehingga
keselamatan pasien, pengunjung dan pegawai akan merasa nyaman dan selamat
serta meningkatkan kepercayaan klien terhadap Rumah Sakit Ananda Purwokerto.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam pelaksanaan tugasnya petugas IPSRS diwajibkan untuk menjunjung tinggi nilai-
nilai dari K3RS, maksudnya petugas harus dengan kesadaran penuh untuk menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan tugasnya selain menjaga keselamatan diri petugas
wajib untuk menjaga kelesamatan di lingkungan dimana mereka sedang bekerja. Dengan
demikian keselamatan diri, pasien dan pengunjung dapat terjaga dengan baik. Adapun untuk
prosedur keamanan mengacu pada SPO dan panduan yang dibuat oleh tim K3RS.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Sistem pengendalian intern yang berlaku di rumah sakit merupakan faktor yang
menentukan dapat diukur dari tingkat keberhasilan petugas dalam menyelesaikan suatu
khasus, baik itu prasarana, alat medis dan gedung. Selain pengendalian di sisi perbaikan, tidak
kalah pentingnya adalah pemeliharaan suatu alat hal ini yang menjadi ukuran adalah
optimalnya fungsi suatu alat hingga kepresisian suatu alat.
Tujuan dari pengendalian intern adalah:
1. Memaksimalkan sumber daya yang ada untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan
sehingga suatu alat berfungsi dengan baik dan maksimal.
2. Meningkatkan kualitas pekerjaan tanpa mengesampingkan efisiensi biaya kerja yang
dikeluarkan.
3. Meningkatkan umur pakai suatu alat.
4. Menjaga keselamatan kerja petugas.
5. Tertib administrasi terutama untuk ijin operasional/K3 prasarana umum dan medis.
BAB VIII
PENUTUP

Dengan dibuatnya pedoman pelayanan IPSRS, diharapkan setiap pegawai dapat


memahami dan melaksanakan sesuai panduan sehingga hasil akhir dari setiap pekerjaan dapat
dipertanggungjawabkan.

You might also like