Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan institusi yang memberi pelayanan jasa kesehatan dan
senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang baik dan profesional. Dalam
perkembangan rumah sakit, dapat dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan
jenis dan jumlah fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan, ini sangat menunjang
dalam memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan profesional.
RS Ananda Purwokerto mulai dibangun pada tahun 1990. RS Ananda menjadi
rumah sakit swasta yang memiliki banyak keunggulan, komitmen terhadap mutu dan
keselamatan pasien, kemudakan akses, kelengkapan spesialistik dan alat penunjang
medis dan non medis. Sebagai rumah sakit yang ingin selalu tumbuh dan berkembang,
serta dengan semakin beragamnya jenis pelayanan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan
yang strategis dalam seluruh bidang pelayanan. Di antaranya adalah pelayanan Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS). Unit ini melakukan tugasnya untuk
melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana umum dan medik
demi keberlangsungan pelayanan jasa kesehatan di dalam Rumah Sakit.
B. Tujuan
Sebagai pedoman dan petunjuk dalam rangka pelayanan IPSRS yang berorientasi pada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Kegiatan pelayanan di bagian Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
(IPSRS) meliputi :
1. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dan penunjang medis
Cakupannya adalah melakukan pemeliharaan berupa pengecekan fungsi secara
berkala dan melakukan pengujian secara klinis berupa kalibrasi baik dilakukan
sendiri maupun pihak ketiga dan terakhir melakukan perbaikan jika ada peralatan
yang tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Pemeliharaan prasarana gedung meliputi : Lift, Water treatment, Sewage
treatment, Water Heater, Tata udara, Central Medical Gas Supply, Central Telefon,
Central Television, CCTV, Fire Alarm System, Hydrant, Generator Set,
Trafo/cubicle, Panel Listrik, Nurse Call System, sistem penerangan gedung.
3. Pemeliharaan Sarana Gedung meliputi : sanitary, mebeuler, keretakan dan
kebocoran lantai dan dinding, pengecatan interior dan eksterior gedung.
Semua kegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan ini dilaksanakan secara berkala dan
dibuatkan Jadwal berkala selama satu tahun berjalan.
D. Batasan Operasional
Pemeliharaan bangunan rumah sakit meliputi pemeliharaan dan perbaikan kecil untuk
seluruh bangunan rumah sakit yang mencakup arsitektur, utilitas dan halaman.
1. Pemeliharaan.
Pemeliharaan pencegahan yang dilakukan secara berkala meliputi :
a. Pembersihan,
b. Perapihan,
c. Pelumasan,
d. Penyetelan,
Perbaikan kecil yang dilakukan sesuai keadaan atau kebutuhan meliputi:
a. Pemolesan,
b. Pelapisan,
c. Pengecatan,
d. Penggantian komponen atau suku cadang yang rusak dengan volume atau
nilai perbaikan tidak melebihi 2 (dua) % dari volume atau nilai keseluruhan
per unit.
2. Sasaran kegiatan pemeliharaan.
Arsitektur bangunan, meliputi :
a. Lantai dan tangga,
b. Dinding dan partisi,
c. Pintu dan jendela,
d. Atap dan talang, dan
e. Plafon.
Utilitas, meliputi :
a. Listrik,
b. Plumbing,
c. Tata Udara (AC),
d. Komunikasi dalam gedung,
e. Pemadam kebakaran dan lift,
f. Instalasi Pengelohan Air Limbah.
Halaman, meliputi :
a. Pagar,
b. lapangan parkir,
c. saluran air hujan
d. tempat sampah.
3. Pelaksanaan pemeliharaan.
Pelaksana pemeliharaan bangunan rumah sakit dapat dilakukan sendiri oleh
bagian pemeliharaan sarana rumah sakit yang bersangkutan, oleh bengkel rujukan
atau oleh pihak ketiga.
4. Biaya pemeliharaan.
Biaya pemeliharaan bangunan rumah sakit dibebankan pada anggaran rutin
rumah sakit. Komponen biaya pemeliharaan meliputi biaya pengadaan bahan,
suku cadang, alat kerja bantu.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Dan Kesehatan Kerja.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang Standar Kesehatan Dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
BAB II
STANDART KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
No Jenis Tenaga Jadwal Dinas
1 Ka Instalasi 07.30 WIB – 15.30 WIB
2 PJ IPSRS Non Medis Pagi : 07.00 WIB - 14.00 WIB
Pelaksana Gedung/Bangunan Siang : 14.00 WIB - 21.00 WIB
Pelaksana Pekayuan/Mebeler Malam : 21.00 WIB - 07.00 WIB
Pelaksana Listrik/mesin diesel
BAB III
STANDART FASILITAS
B. Standart Fasilitas
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Instalasi IPSRS diperlukan ruangan dan
sarana penunjang. Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan
fasilitas IPSRS harus sesuai dengan Pedoman Teknis di bidang Sarana dan Prasarana
Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Pelayanan
Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, 2011
Tabel 1. Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas
Besaran R.Laundry Kebutuhan
No Nama Ruangan Fungsi Ruangan
ruangan RS Ananda Fasilitas
1. Ruang Kepala Ruang tempat Min. 8 m2 Meja, kursi,
IPSRS kepala Instalasi lemari
bekerja dan berkas/arsip,
melakukan intercom/telepon,
kegiatan safety box
perencanaan
dan manajemen.
2. Ruang Ruang tempat 3~5 m2/ Kursi, meja,
Administrasi pencatatan petugas computer,
(pencatatan) dan masuk dan (min. 12 printer, dan
Ruang Kerja Staf keluar m2) peralatan kantor
peralatan/ lainnya.
perabot rusak
dan ruang
tempat staf
bekerja.
3. Ruang Rapat/ Ruang tempat Min. 9 m2 Kursi, meja,
Pertemuan Teknis melaksanakan screen, dll.
diskusi/
pertemuan
teknis
4. Ruang Studio Ruang tempat Min. 9 m2 Meja gambar,
Gambar dan Arsip menggam bar komputer dan
Teknis dan menyimpan printer, lemari
arsip-arsip arsip.
teknis.
5. Bengkel/ Ruang tempat Min. 9 m2 Perlengkapan
Workshop memperbaiki bengkel
Bangunan/Kayu kerusakan bangunan/ kayu
sarana,
prasarana dan
peralatan yang
terbuat dari
kayu.
6. Bengkel/ Ruang tempat Min. 9 m2 Perlengkapan
Workshop metal/ memperbaiki bengkel metal/
logam kerusakan logam
sarana,
prasarana dan
peralatan yang
terbuat dari
metal/ logam.
7. Bengkel/ Ruang tempat Min. 16 m2 Perlengkapan
Workshop memperbaiki bengkel
Peralatan Medik kerusakan peralatan
(Optik, peralatan elektromedik
Elektromedik, medik, yaitu
Mekanik) peralatan optik,
elektromedik,
dan mesin
mekanik.
8. Bengkel/ Ruang tempat Min. 16 m2 Perlengkapan
Workshop memperbaiki bengkel
penunjang medik. kerusakan peralatan
sarana, mekanikal
prasarana dan
peralatan
penunjang
medik.
9. Ruang Panel Ruang tempat Min. 8 m2 Perlengkapan
Listrik pengaturan listrik, panel, dll
distribusi listrik
RS untuk
kegiatan di
IPSRS.
10. Gudang spare part Ruang Min. 9 m2 Lemari/rak
penyimpanan
suku cadang
(sparepart).
11. Gudang Ruang Min. 9 m2 Lemari/rak
penyimpanan
sarana,
prasarana dan
peralatan yang
sudah tidak
terpakai, telah
diperbaiki
(belum
diserahkan
kembali) atau
yang akan
diperbaiki.
12. KM/WC petugas/ KM/WC @ KM/WC Kloset, wastafel,
pengunjung pria/wanita bak air
luas 2 m2 –
3 m2
Persyaratan Khusus
Terletak jauh dari daerah perawatan dan gedung penunjang medik, sebaiknya
diletakan di daerah servis karena banyak menimbulkan kebisingan.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Barang
Keluar
Keterangan Alur
Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan sesuai dengan SPO yaitu setelah petugas mendapatkan permintaan
perbaikan petugas menuju kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan
di pelihara, petugas mengecek untuk selanjutnya mendata kebutuhan sparepart jika
diperlukan. Dalam hal ini petugas melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong.
Jika alat sekiranya dapat diperbaiki petugas akan segera melakukan perbaikan di tempat, jika
tidak petugas akan meminta ijin bagian terkait untuk mengirimkan alat yang rusak melalui
petugas pengadaan, proses ini akan memerlukan waktu yang lama jika setelah dibuatnya PPK
timbul hal – hal yang menyangkut ketersediaan sparepart dan biaya yang ditimbulkan. Jika
biaya yang ditimbulkan besar maka setiap keputusan akan diperlukan dalam pertemuan Tim
Pemelian Barang & Jasa dan keputusan terakhir ada di Manajement RS Ananda.
A. Petugas Administrasi
1. Melakukan pendataan dan merekap permintaan jasa perbaikan dari setiap bagian
baik Via telepon ataupun petugas yang datang membawa bon permintaan
perbaikan.
2. Mengkoordinasikan dengan kepala IPSRS dan PJ IPSRS untuk pembagian tugas
kepada petugas lapangan atas permintaan dari bagian (skala prioritas).
3. Melakukan kegiatan pembuatan anggaran ATK/ART/Teknik yang diperlukan oleh
IPSRS setiap harinya.
4. Berkoordinasi dengan bagian Umum dan Tata Usaha (pengadaan dan bagian
logistik dan inventaris) untuk setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ke tiga
dan pengadaan sparepart yang diperlukan.
5. Melakukan rekap laporan atas semua permintaan yang selesai maupun belum
dapat dilaksanakan sebagai acuan atas kinerja bagian.
6. Melakukan administrasi harian dan pengarsipan dokumen – dokumen pendukung.
B. Petugas Gedung
1. Petugas bertanggung jawab Kerusakan gedung, pemeliharaan dan perbaikan.
2. Melakukan koordinasi dengan atasan untuk kolaborasi dengan team untuk
pekerjaan yang memerlukan banyak personil dan kebutuhan bahan.
3. Membuat RAB dan Rancangan bangunan jika ada penambahan/modifikasi/
finishing /perbaikan yang berkaitan dengan gedung.
4. Membuat laporan harian dan bulanan untuk perbaikan / pemeliharaan yang
dilakukan.
5. Melakukan pengawasan dan laporan progress pada setiap pekerjaan
sipil/arsitektur yang sedang dikerjakan oleh pihak ke tiga.
C. Petugas Mekanikal Elektrikal & Plumbing
1. Bertanggung jawab penuh atas ketersediaan listrik, air bersih, gas medis di dalam
Rumah Sakit.
2. Melakukan pemeliharaan rutin atas prasarana yang ada di dalam Rumah Sakit.
3. Melakukan perbaikan atas segala kerusakan prasarana umum baik dilakukan
internal maupun yang harus dikoordinasikan dengan pihak ke tiga.
4. Membuat suatu laporan harian maupun bulanan atas semua tindakan pemeliharaan
dan perbaikan yang nantinya dilaporkan ke bagian.
5. Membuat jadwal pemeliharaan atas prasarana RS selama satu tahun berjalan.
D. Petugas teknik Elektromedik
1. Bertanggung jawab atas semua peralatan medis dan penunjang medis pada fungsi
yang optimal
2. Membuat jadual pemeliharaan selama satu tahun berjalan
3. Membuat laporan secara berkala (harian dan bulanan)atas perbaikan, pemeliharaan
maupun kalibrasi alat medis
4. Melakukan Pemeliharaan dan kalibrasi atas semua peralatan medis baik yang dapat
dilakukan secara internal maupun yang harus dikerjakan oleh pihak ke tiga.
BAB V
LOGISTIK
Untuk pengajuan kebutuhan logistik Alat Tulis Kantor (ATK) atau Anggaran Rumah
Tangga (ART), serta keperluan gudang teknik selama satu tahun dibuatkan dalam satu
anggaran pada satu tahun berjalan. Setiap anggaran yang dibuat diharapkan dapat digunakan
secara optimal dalam tahun berjalan. Sistem Logistik yang digunakan mengacu pada panduan
logistik yang dibuat oleh Bagian Logistik dan Inventaris dengan mengacu pada sistem yang
baku.
a. Untuk mendukung kegiatan administrasi pemeliharaan sarana, diperlukan fasilitas
sebagai berikut :
b. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan gedung dan kayu, diperlukan fasilitas sebagai
berikut :
e. Untuk mendukung kegiatan pemeliharaan pipa atau besi, diperlukan fasilitas sebagai
berikut :
Dalam pelaksanaan tugasnya petugas IPSRS diwajibkan untuk menjunjung tinggi nilai-
nilai dari K3RS, maksudnya petugas harus dengan kesadaran penuh untuk menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) dalam melaksanakan tugasnya selain menjaga keselamatan diri petugas
wajib untuk menjaga kelesamatan di lingkungan dimana mereka sedang bekerja. Dengan
demikian keselamatan diri, pasien dan pengunjung dapat terjaga dengan baik. Adapun untuk
prosedur keamanan mengacu pada SPO dan panduan yang dibuat oleh tim K3RS.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Sistem pengendalian intern yang berlaku di rumah sakit merupakan faktor yang
menentukan dapat diukur dari tingkat keberhasilan petugas dalam menyelesaikan suatu
khasus, baik itu prasarana, alat medis dan gedung. Selain pengendalian di sisi perbaikan, tidak
kalah pentingnya adalah pemeliharaan suatu alat hal ini yang menjadi ukuran adalah
optimalnya fungsi suatu alat hingga kepresisian suatu alat.
Tujuan dari pengendalian intern adalah:
1. Memaksimalkan sumber daya yang ada untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan
sehingga suatu alat berfungsi dengan baik dan maksimal.
2. Meningkatkan kualitas pekerjaan tanpa mengesampingkan efisiensi biaya kerja yang
dikeluarkan.
3. Meningkatkan umur pakai suatu alat.
4. Menjaga keselamatan kerja petugas.
5. Tertib administrasi terutama untuk ijin operasional/K3 prasarana umum dan medis.
BAB VIII
PENUTUP