Professional Documents
Culture Documents
Ginjal terletak retroperitoneal, di kedua sisi vertebrae. Ujung atas terletak kira-kira
1 cm lebih dekat ke vertebrae bila dibandingkan dengan ujung bawah. Ginjal kanan
terletak sedikit lebih rendah daripada ginjal kiri, tetapi pada 15% populasi, ginjal kiri
yang terletak lebih rendah .
Pada posisi anatomis, ginjal terletak di antara tulang rusuk terakhir dan vertebrae
lumbalis III. Terdapat perbedaan lokasi antara 5 - 1,5 cm antara posisi tidur dan
berdiri. Ginjal mengalami mobilitas yang cukup banyak pada saat seseorang bernapas.
Umumnya, dapat terjadi pergeseran ke bawah sebesar 3 cm pada saat inspirasi, dan
pergeseran lebih besar pada perempuan.
Formasi lobus ginjal yang paling sering dijumpai adalah bentuk fetus. Biasanya
terdapat 3 bentuk yang paling sering dijumpai, yaitu:
a. Mungkin terdapat tonjolan lokal pada batas lateral ginjal kiri atau permukaan
ujung superior yang lebih rata yang disebabkan oleh tekanan lien. Bentuk ini
disebut “pseudo tumor” atau “tumor palsu”.
b. Mungkin didapatkan ginjal kiri yang lebih besar dan berbentuk lebih menyerupai
segitiga.
c. Mungkin ditemukan bentuk multi-lobus yang difus yang dapat terjadi unilateral
maupun bilateral. Pada bentuk ini, batas antar lobus dapat terlihat seperti jaringan
parut, tetapi dapat dibedakan dengan jaringan parut dengan adanya fakta bahwa
“jaringan parut” yang terlihat terletak persis di antara calix.
Permukaan ginjal diliputi oleh capsula fibrosa renis yang tipis, tetapi kuat. Di
luar capsula fibrosa renis, ginjal ditutupi jaringan lemak yang cukup tebal yang
disebut capsula adiposa renis. Terdapat pula jaringan lemak yang lebih tipis di dalam
hilus renalis yang terletak di antara calix renalis dan cortex yang disebut corpus
adiposum sinus renalis. Corpus adiposum sinus renalis terkadang menjulur keluar
hilus renalis dan meliputi a.renalis, v.renalis dan ureter.
3. Struktur ginjal
a. Cortex Renis
Cortex renis mempunyai ketebalan kira-kira 12 mm dan mengandung
berbagai corpora renalis, tubuli yang meliuk-liuk, dan berbagai pembuluh darah
kecil.
b. Medulla Renis
Medulla renis mengandung kurang lebih 8 struktur yang disebut pyramides renales.
Dasar medulla renis berbatasan dengan cortex renis dan puncaknya menjorok
kedalam hilus renalis, yang disebut papillae renales. Setiap struktur pyramides
renales dibatasi satu dengan lainnya oleh columna renalis. Columna
renalis mengandung aa. interlobares yang besar. Arteri-arteri ini berbelok tajam pada
dasar pyramides renales menjadi a.arcuata, dan membentuk garis batas antara cortex
dan medulla. A.arcuata kemudian bercabang-cabang secara tegak lurus menjadi aa.
lobulares yang masuk ke dalam cortex renis.
c. Pelvis Renalis
Pelvis renalis adalah awal dari sistem pengumpulan urine yang pada akhirnya
berakhir di vesica urinaria. Pelvis renalis adalah ureter yang melebar dan membentuk
corong. Sebagian pelvis renalis teletak di dalam hilus renalis, dan sisanya terletak
diluar. Pelvis renalis bercabang-cabang menjadi calix renalis major, yang kemudian
bercabang kembali menjadi calices renales minores, yang berakhir di foramina
papillaria. Calices renales minores adalah reseptor urine yang diekskresikan
pyramides renales, dan batas antara satu dengan lainnya pada umumnya berjauhan.
Gambar 1. Srtuktur Ginjal
Hal ini kembali dikaji berdasarkan patokan histologi yang telah ketahui bahwa ren
penderita wilms tumor terdapat bentukan seperti ginjal normal, tetapi diselingi dengan
gambaran glomerulus primitive abortif, dengan ruang bowman yang terbentuk kurang
baik, dan tubulus - tubulus yang abortif. Oleh sebab itu, diketahui gangguan fungsi
ginjal dapat disesuaikan dengan tingkat kerusakan/stage dari wilms tumor tersebut.
Pemantauan kondisi juga dapat didasarkan pada manifestasi klinis serta komplikasi
pada penderita wilms tumor. Terkait dengan gejala utama wilms tumor yaitu trias
tumor ginjal antara lain : Massa abdomen, nyeri abdomen serta ditemukan hematuria.
Didapatkannya massa dan nyeri abdomen merupakan sebuah proses kausatif yakni
massa intra abdomen menyebabkan distensi abdomen sehingga menyebabkan
peregangan bangunan yang membentuk dinding abdomen sehingga menyebabkan
nyeri. Hematuria didapatkan akibat adanya daerah hemoragik pada ginjal wilms
tumor. Hipertensi kadang dapat ditemukan pada penderita wilms tumor terkait dengan
fungsi ginjal dalam regulator tekanan darah normal.
DAFTAR PUSTAKA
Snell, Richard S. 2006. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta
: EGC
Robbins dan Kumar. 2007. Buku Ajar Patologi II. Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee. 2006. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC