You are on page 1of 3

SWOT

Analisis SWOT adalah bentuk analisis deskriptif mengenai situasi dan


kondisi. Analisis dan situasi menjadi sebuah masukan yang dikelompokkan
berdasarkan kontribusinya. Tujuan dari analisis SWOT adalah menggambarkan
situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh sebuah organisasi
(Simamora, 2012).
Analisis SWOT terdiri dari empat komponen dasar, yaitu strength, weakness,
opportunity, dan threat. Strength (S) adalah suatu situasi atau kondisi yang
menggambarkan kekuatan dalam diri sebuah organisasi. Weakness (W) adalah suatu
situasi atau kondisi yang menggambarkan kelemahan dalam diri sebuah organisasi.
Opportumity (O) adalah suatu situasi atau kondisi yang menggambarkan peluang dari
luar sebuah organisasi. Threat (T) adalah suatu situasi atau kondisi yang
menggambarkan ancaman dari luar sebuah organisasi (Simamora, 2012).
Analisis SWOT terdiri dari dua model, yaitu model kuantitatif dan model
kualitatif. Model kuantitatif menggambarkan sebuah kondisi berpasangan antara S
dan W serta O dan T. Model ini berasumsi bahwa setiap ada kekuatan pasti ada
kelemahan, sedangkan setiap ada peluang pasti ada ancaman. Model kualitatif pada
dasarnya hampir sama dengan model kuantitatif. Model kuantitatif menyatakan
bahwa setiap subkomponen S memiliki pasangan pada subkomponen W dan
subkomponen O memiliki pasangan pada subkomponen T. Pada model kualitatif tidak
memandang hal yang sama dan berasumsi bahwa setiap komponen dapat berdiri
bebas dan tidak memilliki hubungan satu sama lainnya (Simamora, 2012).
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Analisa SWOT


Tabel 3.1 Analisa SWOT terhadap RS X
Komponen Subkomponen

S 1. RS X kini menjadi rumah sakit kelas B Pendidikan


2. RS X menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Jawa Timur
bagian timur
3. RS X memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap
4. RS X memiliki sumber daya manusia yang banyak dan
berpendidikan
5. Adanya usaha peningkatan pelayanan kesehatan dan
kemudahan bagi peserta ASKES di RS X
6. RS X menjadi pusat rujukan untuk operasi tulang dan
operasi tulang belakang
7. RS X mendapatkan bantuan alat pendeteksi HIV/AIDS
8. RS X menjalin kerjasama dengan pemerintah Kabupaten
Jember
9. RS X menerapkan disiplin ketat bagi pengunjung pasien di
bangsal
W 1. Sekitar 48% tenaga medis di RS X masih honorer
2. Sumber daya manusia yang dimiliki tidak dapat
memberikan pelayanan yang memuaskan seperti kurangnya
senyum pada pasien
3. Adanya kenaikan biaya berobat bagi pasien di RS X
4. Beban kerja perawat tinggi yang tidak diimbangi dengan
besar honor bagi perawat
O 1. Tersedianya pendidikan bagi tenaga paramedis (perawat)
rumah sakit sehingga makin banyak perawat yang
bersekolah hingga perguruan tinggi
2. Adanya standar lulusan perawat yang diterapkan oleh
Kemenkes yaitu minimal D3 dan S1
3. Banyaknya sekolah-sekolah perguruan tinggi swasta bagi
perawat yang ada di masyarakat
4. Anggaran dana bergantung pada pemerintah Kabupaten
Jember sehingga menghambat pengembangan RS X saat
dana yang dibutuhkan mengalami keterlambatan dalam hal
pencairan
5. Banyaknya sekolah-sekolah perguruan tinggi kedokteran
yang menganggarkan biaya tinggi bagi mahasiswanya
T 1. Lulusan perawat yang dihasilkan tidak sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan dari seorang masyarakat
2. Banyaknya rumah sakit baik negeri maupun swasta yang
berada di Jember
3. Banyaknya rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan
lebih baik daripada RS X
4. Lulusan kedokteran yang ada kurang kompeten dalam
bidangnya

3.2 Solusi
Berdasarkan hasil analisa SWOT terhadap RS X, didapatkan beberapa
keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi RS X. Oleh karena itu,
diperlukan solusi untuk mengantisipasi kelemahan serta ancaman yang ada sehingga
dapat meningkatkan keunggulan serta peluang yang ada. Berikut ini beberapa solusi
yang ditawarkan, diantaranya:

You might also like