Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
besar merupakan keganasan dari leukosit, tetapi dapat berawal dari sel darah jenis
sel-sel darah. Sel-sel darah selanjutnya dengan cepat akan dilepaskan ke dalam
darah, kemudian dapat ke kelenjar getah bening, limpa, hati, sistem saraf pusat
dan organ lain. Salah satu jenis leukemia yang sering terjadi pada anak-anak dan
Angka kejadian LLA adalah 3-4 kasus per 100.000 anak. Setiap tahun di
Amerika Serikat sekitar 2.500 – 3.000 anak dan di Eropa sekitar 5000 anak
menderita LLA. Insiden tertinggi LLA terjadi pada usia 2-5 tahun. Anak laki-laki
Etiologi leukemia masih belum diketahui dengan pasti. Para ahli telah
infeksi dan demam yang tidak sembuh dengan antibiotik, mudah berdarah atau
memar, nyeri sendi atau tulang, hilangnya napsu makan dan turunnya berat badan,
1
Penanganan pasien LLA adalah dengan pemberian kemoterapi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Definisi
1.2. Epidemiologi
tahun. Dinegara berkembang 83% ALL, 17% AML, lebih tinggi pada anak
kulit putih dibandingkan kulit hitam. Di Asia kejadian leukemia pada anak
kulit hitam lebih tinggi dibandingkan anak kulit putih. Di Jepang mencapai
4/100.000 anak, dan diperkirakan setiap tahun terjadi 1000 kasus baru.
tahun.3
Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1,15 untuk LLA dan mendekati
1 untuk LMA. Puncak kejadian pada umur 2-5 tahun, spesifik untuk anak
kulit putih dengan ALL, hal ini disebabkan banyaknya kasus pre B-LLA
3
bisa dakibatkan oleh perbedaan faktor lingkungan, genetik, dan akurasi
diagnostik.4
1.3. Etiologi
diidentifikasi.5
1.4. Patofisiologi
Terdapat bukti yang kuat bahwa leukemia akut dimulai dari sel
4
kemampuan melakukan modifikasi nukleus DNA, dan kemampuan ini
tertentu seperti translokasi, amplifikasi, dan mutasi onkogen seluler. Hal ini
permukaan sel blast dari setiap pasien. Hal ini memberi dugaan bahwa
populasi sel leukemia itu berasal dari sel tunggal. Oleh karena homogenitas
L-1 Terdiri dari limfoblast sel kecil serupa, dengan kromatin homogen, anak
L-2 pada jenis ini sel limfoblast lebih besar tetapi ukurannya bervariasi,
L-3 terdiri dari sel limfoblast besar, homogen dengan kromatin bebecak,
bervakuolisasi.
akut, kerusakan mungkin pada tingkat sel punca limfopoietik atau prekursor
limfoid yang lebih muda. Sel leukemia berkembang lebih cepat daripada sel
Perkembangan yang cepat ini bukan disebabkan oleh proliferasi yang lebih
5
cepat dari sel normal, tetapi sel-sel leukemia menghasilkan faktor-faktor
yang selain menghambat proliferasi dan diferensiasi sel darah normal, juga
peningkatan proliferasi
Gejala klinis umumnya berupa rasa tidak sehat, demam, pucat, kurang
nafsu makan, berat badan menurun, malaise, kelelahan, nyeri tulang dan
serta sakit kepala. Tanda klinis yang ditemukan adalah kenaikan suhu tubuh,
dan letargi.2,3
hitung white blood cell (WBC) 50.000/mm3 dan 53% dengan WBC <10.000
6
sel/mm3). Peningkatan kadar asam urat darah dapat ditemukan karena
kompensatorik kalsium. 7
suatu leukemia bila populasi sel punca >5%. Pengecatan sitokimiawi dapat
dan evaluasi respon terhadap terapi. Foto rontgen thorax dilakukan untuk
7
trhrombocytopenic purpura (ITP), anemia aplastik, dan kelainan sumsum
1.8. Tatalaksana
LLA. Kasus anak yang tidak mencapai CR pada akhir induksi mendapatkan
anak telah meningkat dari <5% pada tahun 1960 sampai 90% pada tahun
2005.7
steroid berperan penting dalam induksi remisi LLA. Dosis vincristne per
minggu 1,5 mg/m2 (dosis maksimal 2,0 mg). Alkaloid vinca yang lain
8
vincristine. L-Asparaginase mempunyai aktivitas terbatas terhadap
leukemia akut. Antagonis asam folat memulai revolusi terapi LLA, dengan
merupakan alkylating drug untuk LLA, dan efektif baik untuk LLA-T
maupun LLA-B.8
9
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Identitas
Umur : 11 tahun
Pekerjaan : pelajar
Agama : Islam
B. Anamnesis
Anamnesis terpimpin :
Pasien datang dengan keluhan pucat sejak kurang lebih 5 hari yang lalu
sebelum masuk rumah sakit. Keluhan disertai dengan demam sejak 3 hari
yang lalu. Pasien mual dan muntah, muntah 1x berisi makanan. Selain itu
pasien mengeluhkan nyeri pada telinga kanan dan kirinya. Sering keluar
pernah terjadi 6 bulan yang lalu dan cairan yang keluar berupa nanah.
Makan dan minum baik, BAB dan BAK banyak seperti biasa.
10
darah. Riwayat nyeri telinga sudah pernah dirasakan sebelumnya sekitar 6
C. Pemeriksaan Fisik
Telinga : dextra : nyeri tekan (+), nyeri tarik (+), otore (-)
Thorax :
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
Abdomen
Inspeksi : datar
11
Palpasi : hepatosplenomegali (-)
Perkusi : timpani
SGOT : 16 u/L
SGPT : 10 u/L
F. Diagnosis banding
1. AML
2. Sepsis
3. ITP
4. DIC
G. Terapi
Paracetamol drips 3 x
Transfusi trombosit
Konsul THT
H. Anjuran pemeriksaan
12
Periksa BMP (aspirasi sumsum tulang)
Kultur darah
I. Resume
An. A.B, 11 tahun datang dengan keluhan pucat, sudah dirasakan sejak 5
hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, keluhan juga disertai dengan
demam serta mual dan muntah, muntah 1x berisi cairan. Selain itu pasien
cairan berwarna kuning pada telinga kirinya. Dari hasil pemeriksaan fisik
pemeriksaan abdomen.
adalah pemeriksaan apusan darah tepi, aspirasi sumsum tulang dan kultur
darah.
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus ini pasien anak laki-laki usia 11 tahun datang
dengan keluhan pucat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya
pucat sejak 5 hari yang lalu, keluhan disertai dengan demam, kurang napsu
makan, mual dan muntah. Pasien juga merasakan nyeri pada telinganya,
serta keluar cairan pada telinga kirinya. Pada 5 bulan yang lalu pernah
didapatkan berupa rasa tidak sehat, demam, pucat, kurang napsu makan,
berat badan menurun, malaise, kelelahan, nyeri tulang dan sendi, epistaksis
kepala.1
14
yang biasanya ditemukan adalah kenaikan suhu tubuh, ekimosis atau
(19.700) dan hasil apusan darah tepi didapatkan banyak sel limfoblast
teori hasil pemeriksaan penunjang pada kasus ALL akan didapatkan adanya
suatu leukemia jika populasi sel punca > 5%. Pengecatan sitokimiawi dapat
permintaan orang tua dan saran dari dokter pasien kemudian dirujuk ke
tulang.
15
Secara umum, transfusi PRC hampir selalu diindikasikan pada kadar
Hb < 7,0 g/dL, terutama pada keadaan anemia akut. Dosis yang digunakan
untuk transfusi PRC pada anak adalah 10-15 mL/kgBB hari apabila Hb >
6,0 g/dL, sedangkan pada Hb < 5,0 g/dL, transfusi PRC dapat dilakukan
16