You are on page 1of 2

PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI NUSA

TENGGARA TIMUR (NTT) DENGAN


PEMANFAATAN POTENSI ENERGI ARUS LAUT
Fahmi Aziz (1), Iqbalilah Ramdani (2), Nur Fadhilatul Alawiyah (3)

Politeknik Negeri Bandung

Abstrak : Kebutuhan energi listrik pada saat ini sangatlah penting untuk
mendukung aktivitas kehidupan manusia, akan tetapi hal tersebut belum dapat
terpenuhi di sebagian wilayah di Indonesia. Keterpenuhan kebutuhan energi listrik
dapat dilihat dari Rasio Elektrifikasi. Berdasar data dari Kementrian ESDM pada
bulan Juni 2017 rata-rata rasio elektrifikasi nasional sebesar 92,80%. Namun masih
banyak daerah yang memiliki rasio elektrifikasi dibawah rata-rata nasional, salah
satunya adalah provinsi Nusa Tenggara Timur. Rasio elektrifikasi di NTT sebesar
59,17%, Nilai rasio elektrifikasi terendah kedua se-Indonesia setelah provinsi
Papua. Semantara itu, untuk kebutuhan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur,
dalam Proyeksi Kebutuhan Listrik PLN Tahun 2003 s.d 2020, bahwa proyeksi
kebutuhan energi listrik di NTT untuk tahun 2017 adalah sebesar 550 MWh untuk
berbagai sektor. Maka dari itu sangat diperlukan suatu cara untuk memenuhi
kebutuhan listrik di daerah tersebut. Salah satu caranya adalah memanfaatkan
potensi sumber energi alternatif, pemanfaatan energi alternatif dipilih karena ramah
lingkungan dan dapat dipakai secara berkelanjutan. Jika dilihat dari kondisi
geografisnya, provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki wilayah perairan seluas
200.000 km2 yang mencakup 76,32% dari luas wilayahnya. Dari kondisi geografis
tersebut, kita dapat memanfaatkan potensi energi alternatif dari wilayah peraiaran
untuk dikonversi menjadi energi listrik. Salah satunya adalah potensi sumber energi
dari arus laut. Menurut data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Kelautan (PPGL), potensi energi arus laut di perairan Indonesia pada periode Maret
2016 untuk daerah Bali, Lombok dan Nusa Tenggara Timur memiliki potensi lebih
besar, ditunjukan dengan nilai kecepatan arus sebesar 2,5 - 3,4 m/s lebih besar
dibandingkan rata-rata kecepatan arus di Indonesia yang besarnya dibawah 1,5 m/s.
Potensi sumber energi arus laut dapat dimanfaatkan dengan mengkonversi energi
kinetik menjadi energi listrik. Salah satu caranya yaitu dengan menempatkan turbin
air di daerah yang memiliki potensi arus pasang surut air laut, yang biasanya berada
di wilayah selat dan pesisir. Penempatan turbin air di daerah tersebut, akan
mengkonversi arus laut menjadi energi mekanik berupa putaran pada turbin, dan
kemudian putaran dari turbin akan dikonversi menjadi energi listrik oleh generator.
Idealnya dengan efisiensi turbin air 70% - 80%, energi listrik yang dapat dihasilkan
dari satu unit turbin adalah sebesar 7 – 8,2 kW. Hasil tersebut dapat memasok energi
listrik untuk 9 unit rumah dengan daya 900 Watt. Dengan memaksimalkan
pemanfaatan potensi energi arus laut di daerah tersebut maka dapat memenuhi
kebutuhan energi listrik 1,8 MW. Maka dari itu potensi sumber energi arus laut di
NTT perlu dikembangkan secara serius demi memenuhi kebutuhan listrik setempat
dan memberikan kontribusi pada peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah tersebut.
Pemenuhan kebutuhan listrik akan menunjang aktivitas masyarakat dan mendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik.

Kata kunci : diversifikasi energi, inovasi turbin air, nusa tenggara timur,
pembangkit tenaga listrik, potensi arus laut, rasio elektrifikasi, selat.

You might also like