You are on page 1of 5

PEMERINTAH KOTA KENDARI

DINAS KESEHATAN KOTA KENDARI


PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi No. Telp. (0401) 393 670 Kendari
E-mail : puspoasia@gmail.com LINE SMS : 081341727195
WEBSITE : www. puskesmaspoasia.com Kode Pos 93232

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS POASIA
Nomor : 430/PUSK/II/2014

TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS POASIA

Menimbang : a . bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien merupakan tanggung jawab tenaga klinis
yang melakukan asuhan pasien;
b . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Kewajiban Tenaga Klinis Dalam
Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien.

Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014


tentang Tenaga Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan;
:
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691 / MENKES / PER / VIII /2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS POASIA TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN.

PERTAMA : Semua tenaga klinis mempunyai kewajiban dalam peningkatan


mutu klinis dan keselamatan pasien.

KEDUA : Tenaga Klinis adalah dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan
lain yang bertanggung jawab dalam melakukan asuhan pasien.

Panduan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien


KETIGA : sebagaimana tertera dalam lampiran keputusan ini harus dijadikan
acuan dalam melakukan peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien di Puskesmas poasia.

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan


KEEMPAT : apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan
dalam Surat Keputusan ini maka akan diadakan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Poasia
Pada tanggal,

Kepala Puskesmas Poasia

Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006

Tembusan : Disampaikan kepada yth.;


1. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari
2. Yang Bersangkutan Untuk Diketahui
3. Arsip
Lampiran 1
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS POASIA
NOMOR 430/PUSK/II/20014
TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS POASIA

1. Menentukan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.


2. Menentukan indikator perilaku pemberi layanan klinis.
3. Menyusun standar dan SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan yang jelas dan
dapat dipertanggung jawabkan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan SOP Layanan Klinis
yang telah disusun bersama.
5. Menerapkan manajemen risiko klinis di semua unit pelayanan untuk mencegah
timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC).
6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi pemasalahan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien.
8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan berdasarkan prioritas
fungsi dan proses pelayanan Puskesmas Poasia.
9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang sudah direncanakan.
10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
11. Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib
berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh
jajaran Puskesmas poasia.
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas
Poasia dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil
Manajemen Mutu.
14. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi
untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut
yang dilakukan.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan Puskesmas
Poasia.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduandari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
j. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
16. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap triwulan.
17. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan
keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Rawat Inap
d. Pelayanan farmasi
e. Pelayanan gawat darurat
f. Laboratorium
g. Pelayanan ruang poned

You might also like