Professional Documents
Culture Documents
Otak
Otak manusia kira-kira merupakan 2% dari berat badan orang dewasa. Otak menerima
sekitar 20% curah jantung dan memerlukan sekitar 20% pemakanan oksigen tubuh dan
sekitar 400 kilokalori eniergi tiap harinya.
Otak merupakan pusat saraf yang utama, terletak pada tulang tengkorak dan dilapisi
meningen. Otak terdiri dari 3 bagian besar; serebrum, batang otak dan serebelum.
Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat komputer
dari semua alat tubuh, bagi9an saraf sentral yang terletak di dalam rongga tengkorak
yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat.
1) Serebrum
Terdiri dari 2 hemisfer dan 4 lobus. Substansia grisea terdapat pada bagian luar
dinding serebrum dan substansia alba menutupi dinding serebrum bagian dalam.
Komposisi substansia grisea yang terbentuk dari badan-badan sel saraf
memenuhi korteks serebri, nucleus dan basal ganglia. Substansia alba terdiri
dari sel-sel saraf yang menghubungkan bagian-bagian otak dengan bagian lain.
Sebagian besar hemisfer serebri (telensefelon) berisi jaringan system saraf pusat
(SSP). Area ini yang mengontrol fungsi motorik tertinggi, yaitu terhadap fungsi
individu dan intelegensi.
Setiap hemisfer serebri dibagi dalam lobus dan terdiri dari 4 lobus yaitu:
a) Lobus Frontal
Merupakan lobus terbesar, yang terletak pada lobus anterior. Mempunyai peran
dalam kontrol tingkah laku tidak sadar seperti kepribadian, tingkah laku sosial,
pendapat dan aktivitas intelektual yang kompleks, bagian sentra dan posterior
mengatur fungsi motorik.
b) Lobus parietal
Merupakan lobus sensori, sensasi yang dirasakan pada satu sisi bagian tubuh
yang diterjemahkan melalui lobus bagian parietal bagian kontralateral. Sensasi
somatic yang diterima adalah nyeri, temperatur, sentuhan, tekanan dan
proprioception (kesadaran dalam menempati posisi dan aktivitas alat). Lobus
parietal juga berperan dalam menerjemahkan input sensoris seperti stereognosis
(merasakan dan mengartikan obyek yang menghubungkan sensasi pengalaman
dan pengetahuan). Kesadaran bagian-bagian tubuh dan pengembangan
gambarandiri.
c) Lobus temporal
Menerima input dari tiga indra perasa; pendengaran, pengecap dan penciuman
dan mempunyai peran dalam proses memori jangka pendek.
d) Lobus oksipital
Terletak pada lobus posterior hemisfer serebral mengandung daerah visceral
primer dan daerah gabungan visual. Daerah visual primer menerima informasi
dan menafsirkan warna. Daerah gabungan visual member arti input visual yang
berperan dalam reflex visual untuk menentukan mata pada sebuah obyek diam
dan perbedaan variasi bentuk hidup.
2) Batang otak
Diansefalon ke atas berhubungan dengan serebrum dan medulla oblongata ke
bawah dengan medulla spinalis. Serebrum melekat pada batang otak dibagian
medulla oblongata, pons varoli dan mesensepalon. Hubungan serebelum
dengan medulla oblongata disebut korpus retiformi, serebelum dengan pons
varoli disebut brakium pontis dan serebelum dengan
mesensepalon:brakiumkonjungtiva.
2) Arachnoid
Terdapat di bawah durameter. Lapisan ini merupaka lapisan avaskuler,
mendapat nutrisi dari CSS (cairan serebrospinal) dan jaringan saraf di
bawahnya. Diantara dura dan arachnoid disebut ruang subdural yang
merupakan ruang semu yang potensial. Ke arah dalam lapisan ini memiliki
banyak lapisan trabekula yang melekat pada lapisan epipial dari piameter.
Trabekula ini memfiksasi banyak pembuluh darah cortical yang berjalan di
atas lapisan epipial. Ruang diantara trabekula-trabekula ini diisi oleh CSS,
ruang ini disebut ruang subarachnoid. Membran ini bersifat tipis dan lembut,
menyerupai sarang laba-laba, berwarna putih karena tidak dialiri darah.
3) Piameter
Terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epipial (luar) dan lapisan piaglia (dalam).
Piameter berupa dinding tipis, transparan yang menutupi otak dan meluas ke
seluruh lapisan daerah otak.
Sirkulasi Darah Otak
Sirkulasi serebral menerima kira-kira 20% dari curah jantung atau 750 ml per
menit. Sirkulasi ini sangat dibutuhkan karena otak tidak menyimpan makanan,
sementara mempunyai kebutuhan metabolisme yang tinggi. Aliran darah otak ini
unik, karena melawan arah gravitasi yang mengalir dari atas. Kurangnya
penambahan aliran darah kolateral dapat menyebabkan jaringan rusak
ireversibel, ini berbeda dengan organ tubuh lainnya yang cepat mentoleransi bila
aliran darah menurun karena aliran kolateralnya adekuat. (Smeltzer, 2001).
1) Aliran Darah Arteri
Aliran darah yang disuplai ke otak berasal dari dua arteri karatid internal dan
dua arteri vertebral dan meluas ke sistem percabangan. Karotid internal
dibentuk dari percabangan dua carotid dan memberikan sirkulasi darah otak
bagian anterior. Arteri-arteri vertebral adalah cabang dari arteri subklavia,
mengalir ke belakang dan naik pada sisi tulang belakang bagian vertical dan
masuk tengkorak melalui foramen magnum. Kemudian saling berhubungan
menjadi arteri basilaris pada batang otak. Arteri vertebrobasilaris paling
banyak menyuplai darah ke otak bagian posterior. Arteri basilaris membagi
menjadi dua cabang pada arteri serebralis bagian posterior.
2) Sirkulasi Arteri Willisi
Pada dasar otak disekitar kelenjar hipofisis, sebuah lingkaran arteri terbentuk
diantara rangkaian arteri carotid internal dan vertebra. Aliran darah dari
sirkulus Williasi secara langsung mempengaruhi anterior dan posterior
serebral, arteri-arteri pada sirkulus Williasi memberi rute alternative pada
aliran darah jika salah satu peran arteri mayor tersumbat.
3) Aliran Darah Vena
Aliran darah vena untuk otak tidak menyertai sirkulasi arteri sebagaimana
pada struktur organ lain. Vena-vena pada otak menjangkau daerah otak dan
bergabung menjadi vena-vena yang besar. Penyilangan pada subarachnoid
dan pengosongan sinus dural yang luas, mempengaruhi vaskuler yang
terbentang dalam dura meter yang kuat. Jaringan kerja pada sinus-sinus
membawa vena keluar dari otak dan pengosongan vena jugularis internal
menuju system sirkulasi pusat. Vena-vena serebri bersifat unik, karena vena-
vena ini tidak seperti vena-vena lain. Vena-vena serebri tidak mempunyai
katup untuk mencegah aliran balik darah.
Pembagian Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu:
1) Sistem saraf pusat
Yang terdiri dari otak dan medula spinalis. Medula spinalis merupakan suatu
struktur yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum
dan terus ke bawah melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra
lumbalis pertama (L1) orang dewasa. Medula spinalis terbagi menjadi 31
segmen yang menjadi tempat asal dari 31 pasang saraf spinal. Segmen-
segmen tersebut diberi nama sesuai dengan vertebrata tempat keluarnya
radiks saraf yang bersangkutan, sehingga medula spinalis dibagi menjadi
bagian servikal, torakal, lumbal dan sakral.
2) System Saraf Tepi
Yang terdiri dari neuron aferen (sensorik) dan eferen (motorik) sistem saraf
somatic dan neuron sistem saraf autonom (visceral). Sistem saraf tepi dibagi
menjadi 31 saraf spinal dan 12 pasang saraf cranial
Secara fungsional sistem saraf tepi dibagi menjadi:
a) Sistem saraf somatic
Terdiri dari saraf campuran, bagian aferen membawa informasi sensorik
yang disadari maupun yang tidak disadari (misalnya: nyeri, suhu, raba,
propriosepsi yang disadari dan yang tidak disadari, penglihatan,
pengecapan dan penciuman) dari kepala, dinding tubuh dan ekstremitas.
Saraf eferen terutama berhubungan dengan otot rangka tubuh. Sistem
saraf somatic menangani intraksi dan respon terhadap lingkungan luar.
b) Sistem saraf autonom
Sistem saraf autonom merupakan sistem saraf campuran, serabut-serabut
aferennya membawa masukan dari organ-organ viseral (menangani
pengaturan denyut jantung, diameter pembuluh darah, pernafasan
pencernaan makanan, rasa lapar, mual, pembuangan dan sebagainya).
Saraf eferen mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar-kelenjar
viseral. Sistem saraf autonom terutama menangani pengaturan fungsi
viseral dan interaksinya dengan lingkungan internal.
Sistem saraf autonom dibagi menjadi dua bagian:
(1) Sistem saraf autonom parasimpatis keluar dari otak (melalui
komponen-komponen saraf cranial) dan bagian sacral medula spinalis
(kraniosakral). Beberapa fungsi sistem saraf autonom parasimpatis
menurunkan kecepatan denyut jantung dan pernapasan, meningkatkan
pergerakan saluran cerna sesuai dengan kebutuhan pencernaan.
(2) Sistem saraf autonom simpatis maninggalkan SSP dari daerah torakal
dan lumbal (torakolumbal) medula spinalis. Beberapa fungsi sistem saraf
autonom simpatis adalah meningkatkan kecepatan denyut jantung dan
pernapasan, serta menurunkan saluran cerna.
2. Sidharta, priguna.
2009, Neurologi
klinis dasar, jakarta
: PT.Dian Rakyat.
3. Sitorus, Sari Mega., 2004, Sistem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Bagian Anatomi,
Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. Medan.