Professional Documents
Culture Documents
(Sumber : Undang –Undang Republik Indonesia Otda kemendagri Nomor 20 - 24 Tahun 2012, Nomor 2-8
Tahun 2013, Nomor 12, 13, dan 16 Tahun 2013)
93 Kawasan Perkotaan Utama di Indonesia
0
1500
2000
2500
3000
500
1000
10.000
1. Jakarta
2.Surabaya
3.Bekasi
4.Bandung
5.Medan
6.Tangerang
7.Depok
8.Palembang
10.Tangerang Selatan
11.Makassar
12.Bogor
13.Batam
14.Bandar Lampung
15.Padang
16.Malang
17.Samarinda
18.Banjarmasin
19.Pekanbaru
20.Tasikmalaya
21.Cimahi
KOTA METROPOLITAN DAN BESAR
22.Jambi
23.Balikpapan
24.Pontianak
25.Yogyakarta
KOTA
KOTA BESAR
26.Serang
METROPOLITAN
Wilayah Anglomerasi di Indonesia
BANJAR BAKULA
MEBIDANGRO Population : 1.9 million
Population : 3.9 million Area : 3,405 km2
Area : 2,750 km2
CIAYUMAJAKUNNG
Population : 2.3 million
PALEMBANG RAYA Area : 1,026 km2
Population : 2.4 million KEDUNGSEPUR
Area : 1,134 km2 Population : 4.7 million
Area : 3,269 km2
JABODETABEK
Population : 28 million
Area : 6,683 km2
MAMMINASATA
Population : 2.4 million
Area : 2,462 km2
BANDUNG RAYA
Population : 7.9 million
Area : 3,383 km2
SARBAGITA
KARTAMANTUL Population : 1.4 million Source: CMEA, 2011
Population : 2.4 million Area : 724 km2
Area : 1,114 km2
GERBANG KERTASUSILA
Population : 6.5 million
Area : 2,117 km2
6
PERMASALAHAN
TRANSPORTASI PERKOTAAN
DI INDONESIA
PERMASALAHAN TRANSPORTASI SAAT INI
8
KONDISI EKSISTING
9
KONDISI EKSISTING
10
MENYEBERANG TIDAK PADA TEMPATNYA PENUMPANG BERLEBIH
ANDALALIN
Kewajiban melaksanakan ANDALALIN pada setiap pengurusan IMB untuk
pembangunan pusat kegiatan, perumahan, permukiman dan infrastruktur
yang menimbulkan bangkitan dan tarikan lalu lintas.
PILAR 3:
PENURUNAN POLUSI UDARA DAN SUARA
GASIFIKASI
Gasifikasi angkutan umum pada kota-kota yang memiliki jaringan
pipa gas/SPBG.
PENERAPAN ERP
PP 32 Tahun 2011 Tentang MRLL, ANDALALIN dan Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas;
PP 97 tahun 2012 tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas.
PILAR 5:
PENGEMBANGAN NON MOTORIZED TRANSPORT (NMT)
BIMBINGAN TEKNIS:
Asistensi langsung;
Rapat koordinasi dan fasilitasi;
Penyelenggaraan Wahana Tata Nugraha;
Penyelenggaraan bimbingan teknis.
BANTUAN TEKNIS:
Penyusunan rencana induk LLAJ perkotaan;
Penyelenggaraan Angkutan Umum Massal dan fasilitas pendukungnya;
Penerapan fasilitas pejalan kaki dan jalur sepeda;
Penerapan APILL adaptif/responsif, ATCS/ITS;
Peningkatan kinerja lalu lintas di jalan nasional perkotaan
Penyelenggaraan angkutan pemadu moda;
Penyelenggaraan angkutan sekolah, kampus dan umum perkotaan;
Penerapan fasilitas integrasi moda.
IMPLEMENTASI DAN LANGKAH-LANGKAH
YANG TELAH DILAKUKAN
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL BERBASIS JALAN
(Sistem Transit)
N0 KOTA NAMA TAHUN
1 DKI Jakarta **) TransJakarta 2004
2 Batam *) Bus Pilot Project 2005
3 Bogor *) Trans Pakuan 2006
4 Bandung Trans Metro Bandung 2006
5 Yogyakarta Trans Jogja 2007
6 Semarang Trans Semarang 2009
7 Pekanbaru Trans Metro 2009
8 Manado Trans Kawanua 2009
9 Gorontalo Trans Hulontalangi 2010
10 Palembang Trans Musi 2010
11 Surakarta/Solo *) Batik Solo Trans 2010
12 Ambon Trans Amboina 2011
13 Denpasar/Sarbagita Trans Sarbagita (Aglomerasi) 2011
14 Bandar Lampung **) Trans Bandar Lampung 2011
15 Tangerang *) Trans Jabodetabek Tangerang 2012
16 Bekasi *) Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) 2012
17 Padang Trans Padang 2013
Bogor Palembang
Yogya
Pekanbaru
Solo Semarang
Gorontalo Manado
Batam
Bandung
23
PENYEDIAAN ANGKUTAN MASSAL BERBASIS JALAN (2014)
24
ANGKUTAN PEMADU MODA
No. BANDARA KOTA/KAB. JUMLAH TAHUN
(UNIT)
Bandara Sultan Hasanudin Makasar 5
1. 2011
Bandara International Lombok Lombok 5
USULAN KAB/KOTA
DISHUB PROPINSI
Nop : N-2 tahun