You are on page 1of 25

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM OTAK


PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW)
MARTAPURA

Tanggal 23 April 2018

Oleh:

Santi Ayu Sartika, S.Kep 1730913320034


Muhammad Rakha Akbar, S.Kep 1730913310027
Wahyu Saputra, S.Kep 1730913320036
Putri Ubaidah, S.Kep 1730913320030
Zuraida Mulqiah, S.Kep 1730913320013

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2018

[AUTHOR NAME] 1
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SENAM OTAK
PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW)
MARTAPURA

Tanggal 23 April 2018

Oleh:
1. Santi Ayu Sartika, S.Kep 1730913320034
2. Muhammad Rakha Akbar, S.Kep 1730913310027
3. Wahyu Saputra, S.Kep 1730913320036
4. Putri Ubaidah, S.Kep 1730913320030
5. Zuraida Mulqiah, S.Kep 1730913320013

Banjarmasin, April 2018


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Lola Illona Elfani Kausar, S. Kep dr. Aditya Anin Primasari


NIK. 1990.2016.1.214 NIP. 19831107 201001 2 005

BAB I

[AUTHOR NAME] 2
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peningkatan pelayanan kesehatan memberikan dampak terjadinya
penurunan angka kematian. Kondisi demikian memungkinkan penduduk untuk
menikmati usia lebih panjang sebagai akibat meningkatnya usia harapan hidup.
Ada proyeksi bahwa pada tahun 2020, angka lansia di Indonesia akan mencapai
besaran 11,34%. Dengan demikian akan muncul masalah lansia seperti
kemunduran fisik, mental, sosial, produktivitas kerja, dan komunikasi. Ini
merupakan potensi masalah yang harus diantisipasi sejak awal.
Saat ini penduduk yang berusia lanjut (di atas 60 tahun) di Indonesia terus
meningkat. Peningkatan itu seiring meningkatnya umur harapan hidup (UHH)
yaitu 67 tahun untuk perempuan dan 63 tahun untuk laki-laki. Hal ini
mencerminkan salah satu hasil dalam upaya pembangunan kesehatan di Indonesia.
Tetapi di sisi lain merupakan tantangan bagi kita semua untuk dapat
mempertahankan kesehatan dan kemandirian para lanjut usia agar tidak menjadi
beban bagi dirinya, keluarga maupun masyarakat.
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan struktur serta fungsi
normalnya, yang terjadi secara perlahan-lahan. Sehingga tidak dapat bertahan
terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Proses tersebut menyebabkan manusia secara progresif akan kehilangan daya
tahan terhadap infeksi serta mengalami distorsi metabolik dan struktural yang
disebut sebagai penyakit degeneratif seperti penyakit kanker, jantung, reumatik,
osteoporosis, katarak. Penyakit yang biasanya muncul pada lansia seperti
demensia disamping penyakit degeneratif.
Kepikunan (demensia) merupakan fenomena yang sering terjadi pada lansia,
yang ditandai dengan gejala-gejala yang menunjukkan terganggunya fungsi-fungsi
memori (daya ingat), berbahasa, berpikir dan berperilaku. Demensia atau pikun
adalah salah satu penyakit yang ditandai gangguan daya pikir dan daya ingat yang
bersifat progresif disertai gangguan bahasa, perubahan kepribadian dan perilaku.
Sebagian besar demensia disebabkan oleh penyakit Alzheimer (60%). Semua

[AUTHOR NAME] 3
orang berusia lebih dari 65 tahun mempunyai risiko terkena penyakit Alzheimer.
Tidak ada perbedaan antara wanita dan laki-laki, etnis, dan kelas sosial ekonomi.
Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan
mempengaruhi aktivitas sosial dan okupasi yang normal juga aktivitas kehidupan
sehari-hari (AKS). Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan makin lama
makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari. Penderita akan
mengalami penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk mengingat waktu dan
kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda. Penderita mengalami
kesulitan dalam menemukan dan menggunakan kata yang tepat dan dalam
pemikiran abstrak (misalnya dalam pemakaian angka). Pada akhirnya penderita
tidak mampu mengikuti suatu percakapan dan bisa kehilangan kemampuan
berbicara.
Senam merupakan salah satu tindakan yang jarang sekali dilakukan para
lansia,banyak lansia yang mengeluh badannya capek dan pegal itu semua
dikarenakan kurangnya pergerakan otot -otot. Kebanyakan lansia tidak mau
melakukan senam karena capek, males dan lain-lain, maka dari itu kita sebagai
perawat harus bisa mengajak para lansia untuk melakukan tindakan senam agar
dapat memperlambat kepikunan, menghilangkan stres, meningkatkan konsentrasi,
dan membuat emosi lebih tenang.
Kegiatan senam dilakukan biasanya seminggu sekali dan dilakukan tiap pagi
hari karena udara dan panas pagi sangat bagus buat tubuh manusia. Dengan
diadakan senam otak kita bisa mengetahui gerakan tubuh sederhana yang
digunakan untuk merangsang otak kiri dan kanan, merangsang system yang
terkait dengan emosional serta relaksasi otak bagian belakang ataupun depan, itu
bermanfaat bagi otak kita.jadi senam otak sangat berfungsi bagi para lansia.

[AUTHOR NAME] 4
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukannya penyuluhan senam otak diharapkan dapat
meningkatkan daya ingat dan konsentrasi lansia.
2. Tujuan khusus
a. Lansia mengetahui manfaat dari senam otak
b. Lansia mampu melakukan senam otak
c. Lansia mampu dan mau mengaplikasikan senam otak dalam
kehidupan sehari-hari

[AUTHOR NAME] 5
BAB II
PROPOSAL TRAPI AKTIVITAS KELOMPOK SENAM OTAK

Topik Penyuluhan : Mencegah Demensia


Pokok Bahasan : Terapi Senam Otak
Sub Pokok Bahasan : Terapi Aktivitas Kelompok Senam Otak Pada Lansia”
Sasaran : Lansia di Wisma Mtahari PSTW Budi Sejahtera
Tempat : Wisma Matahari
Waktu : 08.30-09.00 WITA
Hari, tanggal : Sabtu, 28 April 2018
Perorganisasian :1. Leader : M. Rakha Akbar, S.Kep
2. Co Leader : Wahyu saputra, S.Kep
3. Observer : Putri Ubaidah, S.Kep
4. Fasilitator : Santi Ayu Sartika, S.Kep
Zuraida Mulqiah, S.Kep

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukannya penyuluhan senam otak diharapkan dapat meningkatkan
daya ingat dan konsentrasi lansia.
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Lansia mengetahui manfaat dari senam otak.
2. Lansia mampu melakukan senam otak.
3. Lansia mampu dan mau mengaplikasikan senam otak dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Kegiatan Penyuluhan
Alokasi waktu :
1. Pembukaan : 5 menit
2. Penyampaian materi : 10 menit
3. Tanya jawab : 10 menit
4. Penutup : 5 menit

Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu


Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 08.30-
2. Memperkenalkan diri
salam 08.35
3. Bina hubungan saling
2. Mendengarkan
percaya.
4. Mengingatkan kontrak
yang telah disepakati
5. Menanyakan perasaan
lansia sebelum acara

[AUTHOR NAME] 6
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
dimulai.
6. Mengkaji pengetahuan
peserta
7. Menyampaikan tujuan
pokok materi
Penyampaian Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengarkan Ceramah 08.35-
2. Memperhatikan
Materi 1. Lansia mengetahui 08.45
3. Menanyakan
manfaat dari senam otak
materi yang
2. Lansia mampu
belum
melakukan senam otak
3. Lansia mampu dan mau dimengerti
mengaplikasikan senam
otak dalam kehidupan
sehari-hari
Tanya Jawab Melaksanakan tanya jawab 1. Mengajukan Tanya 08.45-
dengan peserta penyuluhan pertanyaan jawab 08.55
Penutup 1. Menarik kesimpulan 1. Tanya 08.55-
2. Memberikan kesempatan
Menjawab salam jawab 09.00
lansia untuk
(diskusi)
mengungkapkan
perasaannya setelah
demonstrasi
3. Meminta lansia
mengulang contoh
gerakan terapi senam
otak
4. Memberikan pujian atas
apa yang telah
diungkapkan
5. Menutup penyuluhan
(salam)

D. Setting Tempat

O Le Co K
K
K
K

[AUTHOR NAME] 7
F F

K K
K K K K

Keterangan:
= Pembawa acara
Le Co
= Leader/Co-Leader

F = Fasilitator

K = Klien

O = Observer

E. Garis Besar Materi ( Terlampir)


1. Definisi senam otak
2. Manfaat senam otak
3. Langkah-langkah senam otak

F. Pengorganisasian
1. Leader
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan tim
c. Membuat kontrak waktu, tempat, dan topic
d. Menjelaskan tujuan kegiatan
e. Menilai pengetahuan awal peserta
f. Mengevaluasi
g. Memimpin diskusi
h. Menutup acara
a. Menyampaikan materi senam otak
b. Mendemonstrasikan senam otak
2. Fasilitator

[AUTHOR NAME] 8
a. Menyiapkan pelaksanaan terapi
b. Mempertahankan keikutsertaan peserta
c. Memfasilitasi dan memotivasi peserta untuk ikut senam dari awal sampai
akhir
d. Mambantu peserta mengikuti gerakan instruktur
3. Observer
a. Mengobservasi peserta yang pasif/ aktif, respon verbal, dan nonverbal
peserta
b. Mengidentifikasi kejadian/ masalah penting selama terapi
c. Time keeper
d. Dokumentator

[AUTHOR NAME] 9
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Senam Otak
b) Kesiapan tempat pelaksanaan.
c) Kesiapan tim penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media
2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan (6 orang)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal 2 orang)
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan senam otak berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b) Lansia dapat menjelaskan pengertian senam otak, manfaat senam otak,
dan gerakan senam otak.
H. Media
- Laptop
- Sound system

J. Lampiran
Materi Lengkap:
1. Definisi senam otak
2. Manfaat senam otak
3. Langkah-langkah senam otak

K. Referensi :
Boedhi Darmojo dan M. Hadi. 2010. Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Dennison, P. E. 2002. Brain Gym. Jakarta: PT Grasindo.

[AUTHOR NAME] 10
Lilik Ma’rifatul Azizah. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Paul E. Dennison PhD,Gail E. Dennison. 2012. Brain Gym. Penerbit PT.
Grasindo
Yayuk Sunarlin dan Raharjo Apriyatmoko. Pengaruh Senam Otak
Terhadap Kemampuan Kognitif Lanjut Usia. Jurnal Gizi Dan Kesehatan. Vol.
1, No. 2, Agustus, 2009: 55-60

[AUTHOR NAME] 11
BAB III
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Senam Otak


Senam otak (Brain Gym) merupakan gerakan tubuh sederhana yang
digunakan untuk menyeimbangkan bagian-bagian otak, merangsang sistem
yang terkait dengan emosional serta relaksasi otak bagian belakang ataupun
depan. Metode senam otak dikembangkan oleh Paul E. Dennison, Dr. Phill
bersama isterinya Gail E sejak tahun 1970 berasal dari Amerika yang
merupakan pelopor penerapan penelitian otak.
Otak merupakan pusat tubuh dan mengaktifkan seluruh organ dan system
tubuh melalui pesan-pesan yang disampaikan lewat serabut saraf baik sadar
maupun tidak sadar. Otak kiri bertanggung jawab atas pergerakan bagian tubuh
kanan dan sebaliknya.
Senam merupakan salah satu tindakan yang jarang sekali dilakukan para
lansia,banyak lansia yang mengeluh badannya capek dan pegal itu semua
dikarenakan kurangnya pergerakan otot -otot.
Kebanyakan lansia tidak mau melakukan senam karena capek, males dan
lain-lain, maka dari itu kita sebagai perawat harus bisa mengajak para lansia
untuk melakukan tindakan senam senam supaya Memperlambat
kepikunan.Menghilangkan stres,Meningkatkan konsentrasi,Membuat emosi
lebih tenang.
Kegiatan senam dilakukan biasanya seminggu sekali dan dilakukan tiap
pagi hari karena udara dan panas pagi sangat bagus buat tubuh manusia.
Dengan diadakan senam otak kita bisa mengetahui gerakan tubuh
sederhana yang digunakan untuk merangsang otak kiri dan kanan, merangsang
system yang terkait dengan emosional serta relaksasi otak bagian belakang
ataupun depan, itu bermanfaat bagi otak kita.jadi senam otak sangat berfungsi
bagi para lansia.
Peningkatan pelayanan kesehatan memberikan dampak terjadinya
penurunan angka kematian. Kondisi demikian memungkinkan penduduk untuk
menikmati usia lebih panjang sebagai akibat meningkatnya usia harapan hidup.
Ada proyeksi bahwa pada tahun 2020, angka lansia di Indonesia akan

[AUTHOR NAME] 12
mencapai besaran 11,34%. Dengan demikian akan muncul masalah lansia
seperti kemunduran fisik, mental, sosial, produktivitas kerja, dan komunikasi.
Ini merupakan potensi masalah yang harus diantisipasi sejak awal.
Saat ini penduduk yang berusia lanjut (di atas 60 tahun) di Indonesia
terus meningkat. Peningkatan itu seiring meningkatnya umur harapan hidup
(UHH) yaitu 67 tahun untuk perempuan dan 63 tahun untuk laki-laki. Hal ini
mencerminkan salah satu hasil dalam upaya pembangunan kesehatan di
Indonesia. Tetapi di sisi lain merupakan tantangan bagi kita semua untuk dapat
mempertahankan kesehatan dan kemandirian para lanjut usia agar tidak
menjadi beban bagi dirinya, keluarga maupun masyarakat.
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki atau mengganti diri dan mempertahankan struktur serta
fungsi normalnya, yang terjadi secara perlahan-lahan. Sehingga tidak dapat
bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang
diderita. Proses tersebut menyebabkan manusia secara progresif akan
kehilangan daya tahan terhadap infeksi serta mengalami distorsi metabolik dan
struktural yang disebut sebagai penyakit degeneratif seperti penyakit kanker,
jantung, reumatik, osteoporosis, katarak. Penyakit yang biasanya muncul pada
lansia seperti demensia disamping penyakit degeneratif.
Kepikunan (demensia) merupakan fenomena yang sering terjadi pada
lansia, yang ditandai dengan gejala-gejala yang menunjukkan terganggunya
fungsi-fungsi memori (daya ingat), berbahasa, berpikir dan berperilaku.
Demensia atau pikun adalah salah satu penyakit yang ditandai gangguan daya
pikir dan daya ingat yang bersifat progresif disertai gangguan bahasa,
perubahan kepribadian dan perilaku. Sebagian besar demensia disebabkan oleh
penyakit Alzheimer (60%). Semua orang berusia lebih dari 65 tahun
mempunyai risiko terkena penyakit Alzheimer. Tidak ada perbedaan antara
wanita dan laki-laki, etnis, dan kelas sosial ekonomi.
Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan
mempengaruhi aktivitas sosial dan okupasi yang normal juga aktivitas
kehidupan sehari-hari (AKS). Demensia biasanya dimulai secara perlahan dan
makin lama makin parah, sehingga keadaan ini pada mulanya tidak disadari.

[AUTHOR NAME] 13
Penderita akan mengalami penurunan dalam ingatan, kemampuan untuk
mengingat waktu dan kemampuan untuk mengenali orang, tempat dan benda.
Penderita mengalami kesulitan dalam menemukan dan menggunakan kata yang
tepat dan dalam pemikiran abstrak (misalnya dalam pemakaian angka). Pada
akhirnya penderita tidak mampu mengikuti suatu percakapan dan bisa
kehilangan kemampuan berbicara.

B. MANFAAT DAN TUJUAN


1. Memperlambat kepikunan.
2. Menghilangkan stres.
3. Meningkatkan konsentrasi.
4. Membuat emosi lebih tenang.

C. GERAKAN DASAR
1. Gerakan silang
Cara : kaki dan tangan digerakan secara berlawanan, bisa kedepan,
samping atau belakang, agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan dengan
irama musik.
Manfaat : merangsang bagian otak yang menerima informasi dan
bagian yang mengungkapkan informasi, sehingga memudahkan proses
mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.
2. Gerakan olengan pinggul
Cara : duduk dilantai posisi tangan dibelakang, menumpu ke lantai
serta siku ditekuk,angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul kekiri dan
kekanan dengan rileks.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar, meihar dari
kiri ke kanan, kemampuan untuk memperhatikan dan memahami.
3. Gerakan pengisi energi
Cara : duduk nyaman dikursi,kedua lengan bawah dan dahi diletakan
diatas meja,tangan ditempatkan diatas bahudengan jari-jari menghadap
sedikit kedalam.ketika menarik napas rasakan napas mengalir kegaris
tengah seperti pancuran energi.mengangkat dahi kemudian tengkuk dan
terakhir punggung atas.diagfragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap
rileks.

[AUTHOR NAME] 14
Manfaat : mengembalikan fitalitas otak setelah serangkaian aktifitas
yang melelahkan,mengusir stres, meningkatka konsentrasi dan perhatian
serta meningkatkan kemampuan memahami dan berfikir rasional.
4. Gerakan menguap berenergi
Cara : bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot
dipersendian rahang. lalu melemaskan otot-otot tersebut.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak
berfungsi secara efisien dan rileks,meningkatkan perhatian dan daya
pengkihatan,memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta
meningkatakan kemampuan untuk memilih informasi.
5. Gerakan gravitasi
Cara : duduk dikursi dan silangkan kaki, tundukkan badan dengan
lengan depan bawah, buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik.
lakukan dengan posisi kaki berganti-gantian.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk ras keseimbangan dan koordinasi,
meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energi.
6. Gerakan tombol imbang
Cara : sentuhkan 2 jari kebelakang telinga, pada lekukan dibelakang
telinga sementara tangan satunya menyentuh pusar selama kuramg lebih 30
detik,lakuakn secara bergantian. Selama melakuka gerakan itu dagu rileks
dan kepala dalam posisi normal menghadap kedepan.
Manfaat : mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan
perhatian ,mengambil keputusan,berkonsentrasi dan pemikiran asosiatif.
7. Gerakan tombol bumi
Cara: ujung salah satu tangan menyentuh bawah bibir, ujung jari
lainnya dipinggir atas tulang kemaluan. Disentuh selama 30 detik atau 4-6
kali tarikan nafas penuh
Manfaat: meningkatkan koordinasi dan konsentrasi (melihat secara
vertikal dan horizontal sekaligus tanpa keliru, seperti saat membaca kolom
dalam tabel). Mengurangi kelelahan mental (stres), mengoptimalkan jenis
pekerjaan seperti organisasi, perancangan seni, dan pembukuan.
8. Gerakan kait relaks

[AUTHOR NAME] 15
Cara: tumpangkan kaki kiri keatas kaki kanan, dan tangan kiri diatas tangan
kanansaling menggenggam, kemudian tarik tangan kearah pusar dan terus
kedepan dada. Pejamkan mata dan saat menarik nafas, lidah ditempelkan
kelangit-langit mulut dan lepaskan saat menghembuskan nafas. Berikutnya,
buka silangan kaki dan ujung-ujung jari tangan saling bersentuhan secara
halus didada atau dipangkuan sambil mengambil nafas dalam satu mneit
lagi.
Manfaat: meningkatkan koordinasi motorik halus dan pemikiran logis, dan
pemusatan emosional, mendengarkan aktif, berbicara lugas, menghadapi tes,
dan bekerja dengan papan ketik, pengendalian diri, dan keseimbangan diri.

[AUTHOR NAME] 16
Langkah-langkah senam otak
Pemanasan
Gerakan 1: Jalan ditempat (8x4 hitungan)
Posisi awal: Berdiri tegak, lengan
disamping badan.
 Hit. 1-8 pertama: jalan ditempat mulai
dengan kaki kanan, dengan ayunan
lengan
 Hit. 1-8 kedua: jalan ditempat dengan
kepala digerakkan. Ke depan tengok ke
samping kanan, ke samping kiri, ke
depan dan kembali tegak
 Hit. 1-8 ketiga: jalan ditempat dengan
kepala digerakkan ke depan,
dipatahkan samping kanan, samping
kiri, kedepan kembali tegak
Gerakan 2:
Posisi awal: berdiri tegak, lengan
disamping badan.
 Hit. 1-8 pertama
Hit. 1-4: angkat lengan kanan melalui
depan badan kesamping telinga.
Hit. 5-8: turunkan lengan kanan,
kembali keposisi awal.
 Hit. 1-8 kedua
Hit. 1-4: angkat lengan kiri melalui
depan badan kesamping telinga kiri.
Hit. 5-8: turukan lengan kiri kembali
ke posisi awal.
 Hit. 1-8 ketiga dan keempat
Ulangi gerakan ini dengan dua lengan
bersama sama kesamping lengan
disertai pengambilan nafas dan

[AUTHOR NAME] 17
pengeluaran nafas ulangi gerakan
sekali lagi. Lakukan gerakan tersebut
sambil jalan kaki ditempat.
Gerakan 3:
 Hit. 1-8 pertama: tekuk tangan kanan
dan bawa kesamping telinga kanan,
tekuk tangan kiri dan bawa menuju
tangan kanan yang ditekuk kesamping
telinga kanan dengan melewati keatas
kepala, lalu kaitkan kedua tangan
tersebut lakukan sambil jalan kaki
ditempat.
 Hit. 1-8 kedua: ulangi gerakan ini
dengan menekuk tangan kiri dan bawa
ke samping telinga kiri dan seterusnya.
Gerakan 4:
 Hit. 1-8 pertama
Hit. 1-2: rentangkan lengan kanan
terlebih dahulu lalu menyusul lengan
kiri kesamping lurus.
Hit. 3-4: lengan kanan ke depan
dengan punggung tangan menghadap
luar lalu lengan kiri ke depan dan
kemudian berkait dengan jari-jari
tangan kanan.
Hit. 5-8: putrkan tangan yang terkait ke
dalam kemudian luruskan.
 Hit. 1-8 kedua:
Ulangi gerakan ini dengan
menggunakan tangan kiri terlebih
dahulu.
Gerakan 5:
 Hit. 1-8 pertama

[AUTHOR NAME] 18
Hit. 1: kedua tangan harus lurus ke
pinggang bawa kaki kanan kedepan
dengan bertumpu pada tumit.
Hit. 2-8: lakukan hal yang sama
dengan kaki yang kiri, lalu bergantian
dengan kaki kanan.
 Hit 1-8 kedua
Hit. 1: Gerakkan lengan kanan ke
belakang dan lengan kiri ke depan, lalu
gerakkan kaki kanan ke belakang dan
kaki kiri ke depan.
Hit. 2-8: Lakukan hal yang sebaliknya
Hit. 1
Gerakan inti
Gerakan 1:
 Hit. 1-8
Hit. 1: Langkah kaki kanan ke kanan
disertai gerak siku kiri kesamping kiri
setinggi bahu.
Hit. 2: Rapatkan kaki kiri ke kiri kanan
disertai gerak siku tarik dekat badan.
Hit. 3: Langkah kaki kanan ke kanan
disertai gerak lengan kiri lurus keatas.
Hit. 4: Rapatkan kaki kri ke kiri kanan
dengan disertai gerak tangan
dirapatkan.
Hit. 5, 6,7, dan 8 arah kebalikan.
Gerakan ini dapat dilakukan 4 kali
ulangan.
Gerakan 2:
 Hit. 1-8 pertama
Hit 1: Langkahkan kaki kanan serong
kekanan dengan kedua lengan

[AUTHOR NAME] 19
direntangkan.
Hit. 2: Pindahkan berat badan kekai
belakang, disertai gerak kedua lengan
disilangkan keatas kepala.
Hit. 3: Langkahkan kaki kiri serong
kekiri dengan kedua lengan
direntangkan.
Hit. 4: Kembali mbali kehitungan 2.
Hit. 5, 6, 7, dan 8 arah kebalikan.
Gerakan ini dilakukan 4 kali ulangan.
Gerakan 3:
Posisi aal: berdiri tega, lengan lurus
disamping badan
 Hit. 1-8 pertama
Hit. 1-2: Putar lengan kanan
kesamping kanan, dengan bersamaan
langkah kaki kanan dilanjutkan raptkan
kaki kiri ke kaki kanan.
Hit. 3-4: Putar lengan kiri ke samping
kiri, dengan bersamaan langkah kaki
kiri dilanjutkan rapatkan kaki kanan ke
kaki kiri.
Hit. 5-8: Putar kedua lengan kearah
luar.
 Hit. 1-8 kedua
Lakukan gerakan yang sama dengan
arah kebalikannya
Gerakan 4:
 Hit. 1-8 pertama
Hit. 1: Lengan kanan direntangkan
Hit. 2: Angkat kaki kanan dengan lutut
ditekuk
Hit. 3: Bawa kaki kanan yang ditekuk

[AUTHOR NAME] 20
kebelakang badan
Hit. 4: Kemudian sentuh kaki dengan
tangan kiri.
Hit 5-8: Tahan posisi
 Hit. 1-8 kedua
Lakukan gerakan yang sama dengan
posisi kebalikannya
Gerakan 5:
 Hit. 1-8 pertama
Hit. 1: Tekuk kaki kiri membentuk
sudut 90o, diikuti dengan gerak lengan
kanan harus disamping telinga kiri.
Hit. 2: Tekuk kaki kanan membentuk
sudut 90o, diikuti dengan gerak lengan
kiri harus disamping telinga kanan.
Hit. 3-8: Arah kebalikan gerakan ini
dilakukan 8x4.
Gerakan 6:
Posisi awal: berdiri tegak,lengan lurus
disamping badan
 Hit. 1-8 pertama
Hit. 1: Langkah kaki kanan ke depan,
kedua silang didepan dada.
Hit. 2: Langkah kaki kiri dan rapatkan
ke kaki kanan, tangan Tarik dekat
badan dengan posisi tekuk siku.
Hit. 3: Langkah kaki kanan ke samping
kanan, diikuti dengan lurus ke atas
disamping telinga.
Hit. 4: Kembali tegak.
Hit. 5, 6, 7, 8: Gerakan kea rah
kembalikan. Gerak ini dilakukan 8x4
hitungan.

[AUTHOR NAME] 21
Gerakan 7:
 Hit. 1-8
Hit. 1: Angkat kedua tangan sebahu
lalu tangan kanan membentuk seperti
berhitung angka 2 dan tangan kiri
membentuk seperti pistol dan
menghadap tangan kanan.
Hit. 2: Agkat kedua tangan sebahu lalu
tangan kiri membentuk seperti
berhitung angka 2 dan tangan kanan
membentuk seperti pistol dan
menghadap ke tangan kiri.
Hit. 3-8: Gerakan kebalikan, gerakan
ini dilakukan 8x2.

Gerakan 8:
 Hit. 1-8
Hit. 1: Angkat tangan setinggi bahu
kedua tangan menggenggam telapak
tangan menghadap kedalam lalu tangan
kanan hanya ibu jari yang keluar dan
menghadap samping kanan lalu tangan
kiri hanya jari kelingking yang keluar
menghadap samping kiri.
Hit. 3-8: Gerakan sebaliknya dan
gerakan ini dilakukan 8x2.
Gerakan 9:
 Hit. 1-8 pertama
Hit. 1: Angkat tangan kanan posisi
seperti meminta disusul tangan kiri
menepuk ke telapak tangan kanan.
Hit. 2: Tangan kiri menepuk punggung
tangan kanan

[AUTHOR NAME] 22
Hit. 3: Tangan kiri menemuk paha kiri
Hit. 4: Tangan kiri menepuk ke udara
kea rah samping bahu kiri
Hit. 5-8: Lakukan hal yang sam,
gerakan ini diulang 4x
 Hit. 1-8 kedua
Lakukan gerakan yang sama dengan
dimulai dengan tangan kiri.
Gerakan 10:
Hit. 1: Angkat kedua tangan setinggi bahu
dengan telapak tangan menghadap depan.
Hit. 2: Tangan kiri menyentuh hidung
tangan kanan menyentuh telinga kanan.
Hit. 3: Angkat kedua tangan setinggi bahu
dengan telapak tangan menghadap depan.
Hit. 4: Tangan kanan menyentuh hidung
tangan kiri menyentuh telinga kiri
Hit 5-8: Gerakan sebeliknya dan gerakan
ini 8x2.

Gerakan transisi:
Jalan ditempat dengan bertumpu pada
tumit, kedua lengan disilangkan pada
badan pada hitungan ganjildan pada
hitungan genap tepuk dipaha.

PENDINGINAN

Gerakan 1

Berdiri tegak, lengan lurus kesamping badan

Berhitung 1 - 8 :

kaki kiri disilangkan ke depan kaki kanan,


tangan kiri posisi hormat

[AUTHOR NAME] 23
Lakukan sebaliknya

Gerakan 2

Hitungan 1 – 4 :

Tekuk kedua lengan mengarah kedepan dada

Hitungan 5 – 8 :

Angkat kedua tangan keatas melebar

Gerakan 3

Acungkan jempol kedepan

Buatlah angka delapan tidur, gerakan bola


mata anda mengikuti arah jempol

Lakukan dengan bergantian tangan masing-


masing 3 kali

Gerakan 4

Hitungan 1 – 8 :

Kepala menghadap ke kanan

Tangan kanan pegang bahu kiri, pijat bahu


anda

Lakukan bergantian dengan tangan satunya

Gerakan 5

Hitungan 1 – 8 :

Tangan lanan menyentuh dada, tangan kiri


menyentuh perut sambil diputar

Gerakan 6 Buka mulut

Pijat rahang dengan gerakan memutar

Gerakan 7

Rentangkan tangan

Kaki dibuka sejajar bahu, tekuk kaki ke arah


kiri dan kanan dalam hitungan 1 - 8

Gerakan 8

[AUTHOR NAME] 24
Angkat kedua lengan sambil menarik nafas

Turunkan lengan sambil membuang nafas

[AUTHOR NAME] 25

You might also like