Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan sektor pembangunan pendidikan maka
kondisi sekarang ini penanganan pendidikan perlu didukung pemerintah
pusat, daerah dan masyarakat. Ketiga unsur ini berperan aktif untuk
membantu pengembangan sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Sekarang ini Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah
merupakan kunci keberhasilan proses pendidikan. Idealnya setiap sekolah
memiliki jumlah Rombongan Belajar, Ruang Kelas, dan tenaga guru yang
memadai. Pada kenyataan masih banyak sekolah yang memiliki jumlah
rombongan belajar yang melebihi ketentuan, dan jumlah siswa yang melebihi
kapasitas yang sudah ditentukan. Hal ini menjadi dilematis untuk sebuah
lembaga pendidikan yang berkeinginan untuk meningkatkan kualitas.
Secara sosial ekonomi masyarakat yang mendukung pendidikan
diharapkan memiliki peran serta aktif membantu sekolah. Dengan kondisi
seperti ini dapat dikatakan sebagian besar orang tua murid berada pada
posisi sebagai mitra pendidikan. Masyarakat yang memiliki penghasilan
cukup akan mendukung keberhasilan pendidikan.
Keberhasilan tersebut terkait dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ) yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KTSP minimal terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan dan silabus. Kurikulum satuan pendidikan dasar dan
menengah ditetapkan oleh Kepala Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
setelah memperhatikan dan petimbangan dari Komite Sekolah atau Komite
Madrasah.
1. VISI SEKOLAH
“Tertinggi dalam prestasi,mampu berkompetisi,disiplin dan
santun dalam budi pekerti.”
INDIKATOR
1) Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif,kondusif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2) Terselenggaranya system pengembangan diri sehingga siswa
dapat bersaing dan berkembang sesuai dengan bakat dan
minatnya.
3) Terwujudnya budaya disiplin dan tertib dalam segala bidang.
4) Terwujudnya lingkungan dan perilaku religius sehingga siswa dapat
mengamalkan dan menghayati agamanya secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari..
2. MISI SEKOLAH
Adapun yang menjadi Misi SMP Negeri 33 Bekasi sebagai berikut :
1. Mengembangkan proses pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan
materi muatan lokal.
a. Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di SMP terdiri atas mata-mata
pelajaran sebagai berikut ini.
1) Pendidikan Agama
Pendidikan agama yang diselenggarakan di SMP meliputi agama Islam,
Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha.
Tujuan:
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik sesuai
keyakinan agamanya masing-masing;
Memberikan wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia;
Menumbuhkembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
2) Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran
hidup berbangsa dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan
dan kesatuan.
Ruang lingkup:
a) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,
cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah
Pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan:
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
5) Matematika
Tujuan:
8) Seni Budaya
Bahasa Sunda 2 2 2
JUMLAH 3 3 3
5. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan
emberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan
kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram.
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan Individual
pendukung konseling Kelompok: tatap muka guru BP
masuk ke kelas
Ekstrakurikuler Kepramukaan
PMR
Paskibra
KIR
Olah raga
Kerohaniaan
Seni budaya/sanggar seni
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang Strategi
Diri ditanamkan
A. Bimbingan Konseling Kemandirian Pembentukan karakter
(BK) Percaya diri atau kepribadian
Kerja sama Pemberian motivasi
Demokratis Bimbingan karier
Peduli sosial
Komunikatif
Jujur
8. Ketuntasan Belajar
Siswa dinyatakan tuntas dalam pembelajaran apabila :
1. Dapat menyelesaikan satu atau beberapa standar kompetensi dan
kompetensi dasar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang
ditetapkan per mata pelajaran.
2. Menyelesaikan seluruh standar kompetensi dan kompetensi dasar
sesuai dengan Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan per
mata pelajaran yang di ujikan di akkhir pembelajaran, tengah
semester, ulangan umum, ulangan kenaikan kelas (UKK).
3. Unsur – unsur yang diperhatikan dalam menentukan Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ) sebagai berikut :
a. Karakteristik siswa ( Inteks Siswa ), dimaknai dengan tingkat
perkembangan siswa baik psikologis, sosial maupun latar
belakang lingkungannya.
b. Karakteristik mata pelajaran ( Kompleksitas ) , dimaknai dengan
tingkat kesulitan masing-masing indikator SK, KD untuk setiap
mata pelajaran.
2012/2013 2013/2014
NO Mata Pelajaran
VII VIII IX VII VIII IX
1 Pendidikan Agama 75 80 80 80 81 82
2 Pendidikan 75 76 76 80 80 80
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 70 73 75 78 80 82
4 Bahasa Inggris 70 73 75 78 80 82
5 Matematika 70 70 72 78 80 82
9 Pendidikan Kesehatan 75 75 75 75 80 80
Jasmani
10 Teknologi Informatika 73 75 75 78 80 80
Komputer
11 Bahasa Sunda 70 72 73 72 73 75
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.
A. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun
ajaran. Kelender pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan
pembelajaran, peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu effektif belajar, waktu pembelajaran
effektif dan hari libur.
Alokasi waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap tahun pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah menggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap tahun pendidikan.
Waktu pembelajaran effektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap menggu
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat membentuk jeda tengah semester, jeda semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
Alokasi
No Kegiatan Waktu Keterangan
( Minggu )
1 Minggu Effektif Belajar 36 – 42 Kegiatan belajar effektif
2 Jeda tengah Semester 1 Satu Minggu setiap semester
3 Jeda antar semester 2 Antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun 3 Persiapan adaministrasi akhir
pelajaran dan awal tahun pelajaran
5 Libur keagamaan 2–4 Daerah khusus yang
memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurang jam
belajar effektif
BAB V
INTEGRASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
A. Latar Belakang
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman korupsi yang ditinjau dari
dimensi politik, sosiologi, ekonomi, dan hukum yang dikemas secara pedagogis
dengan pengembangan nilai-nilai acuan antikorupsi sebagai berikut.
A. Pengertian Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajr, sumber belajar,
dan sistem penilaian
6. Aktual dan Kontektual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajr, sumber belajar,
dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan tunututan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi ( kognitif,
afektif, psikomotor )
D. Pengembangan silabus
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh
masing-masing guru.
Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan
dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses
( pelaksanaan pembelajaran ) dan evaluasi rencana pembelajaran.
1 Pendidikan Agama 7 8 9
2 Pendidikan Kewarganegaraan 7 8 9
4 Bahasa Inggris 7 8 9
5 Matematika 7 8 9
11 Bahasa Sunda 7 8 9
A. KESIMPULAN
Dengan tersusunnya KTSP program kerja tahun ini, maka diharapkan
semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan secara
menyeluruh di SMP negeri 33 Bekasi, dapat melaksanaan tugasnya dengan
baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan apa yang telah digariskan pada
program kerja tahun ini.
Sementara kami menyimpulkan bahwa dari data yang tersedia
menurut keadaan bulan juli 2013 dan penyediaan dana pada RAPBS, maka
SMP negeri 33 Bekasi mempunyai potensi yang sangat besar untuk
pengembangan. Namun semua itu tidak berarti apa-apa jika para
pelaksananya tidak memberikan kontribusi optimal dengan dedikasi dan etos
kerja yang tinggi.
B. SARAN
Untuk kelancaran proses penyelenggaraan sistem pendidikan sistem
pendidikan di SMP Negeri 33 Bekasi ini, kami sampaikan beberapa saran
yang mungkin akan sangat bermanfaat sebagai berikut :
1. Kepada seluruh dewan guru dan staff tata usaha agar
meningkatkan dedikasi dalam pekerjaan sebagai abdi negara dan abadi
masyarakat.
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 33 Bekasi
SMP Negeri 33 Bekasi 48
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) tahun 2013/2014
Dra.Nurleli Ismael,M.Pd.
NIP. 19630313 198603 2 003