You are on page 1of 3

Unsur-unsur kimia dalam organisme

Organisme tersusun dari materi, yakni segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa. Materi terdapat dalam berbagai bentuk. Batuan, logam, kayu, kaca, minyak, gas, dan
manusiahanyalahsedikit contoh dari materi yang ragamnya tidak terhitung (Campbell, 2002:24).

Unsur merupakan zat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimiawi. Para
kimiawan mengenal 92 unsur yang terdapat di alam,setiap unsur tersebut memiliki lambang,
biasanyahuruf pertama atau dua huruf dari nama unsur tersebut. Sebagian lambang diturunkan
daribahasa Latin atau Jerman; misalnya, lambang untuk natrium adalah Na, dari kata Latin
natrium (Campbell, 2002: 25).

Senyawamerupakan zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan dengan rasio
tetap. Misalnya, garam dapur ialah natrium klorida (NaCl), suatu senyawa yang tersusun dari
unsur natrium (Na) dan klorin (Cl) dengan rasio 1:1 (Campbell, 2002: 25).

Kira-kira 25 dari 92 unsur alam diketahui penting untuk kehidupan. Empat


diantaranya-karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan nitrogen (N) adalah unsur penyusun 96%
materi hidup. Fosfor (P), sulfur (S), kalsium (Ca), kalium (K) dan beberapa unsur lain
merupakan bagian terbesar dari 4% unsur tersisa dalam berat organisme (Campbell, 2002: 26).

2.2 Zat-zat Anorganik

Zat-zat anorganik adalah zat-zat yang sukar bahkan tidak dapat diuraikan oleh bakteri pengurai
atau dekomposer (“Bahan Ajar Biologi umum” oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan
Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 28). Zat anorganik adalah zat yang terbentuk dari proses
katabolisme zat organik. Zat-zat anorganik tersebut adalah :

1. Air

Air merupakan komponen terpenting dalam kehidupan. Air berperan dalam proses-proses
fotosintesis dan respirasi, selain itu airberperan sebagai pelarut mineral dan karbohidrat yang
diserap oleh tumbuhan. Air bertanggungjawab sebagai medium yang berperan dalam beberapa
reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan.

2. Mineral

Mineral merupakan komponen yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi penting peranannya
dalam metabolisme tubuh. Mineral merupakan salah satu zat yang diekskresikan berupa keringat
melalui pori-pori tubuh. Garam yang terlarut dalam air digunakan sebagai elektrolit dalam tubuh.
Mineral penting untuk pembentukan hormon,tulang, gigi, dan darah.

2.3 Zat-zat Organik

Zat organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau tumbuh
tumbuhan. Komponen utama zat organik adalah karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Zat
organik adalah zat yang terbentuk dari proses anabolisme zat anorganik. Zat organik meliputi
karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat dan zat organik lainnya(“Bahan Ajar Biologi umum”
oleh Dra.Noorhidayati, M.Si dan Dra.St.Wahidah Arsyad, M.Pd 2013: 19).

1. Karbohidrat

Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Semua karbohidrat dapat dirumuskansebagai Cn(H2O)m.

Klasifikasi Karbohidrat :

a) Monosakarida

Monosakarida ialah karbohidrat sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri dari atas
beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak
menjadi karbohidrat lain. Monosakarida umumnyamemilikirumus molekul yang merupakan
beberapa kelipatan CH2O. Contoh terpenting dari monosakarida adalah glukosa, galaktosa, dan
fruktosa. Ketiga-tiganya merupakan isomer dengan rumus C6H12O6. (Prof. Dr. Anna Poedjiadi,
2006: 26).

b) Disakarida

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik, ikatan
kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi. Misalnya, maltosa
merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui penyatuan dua molekul glukosa. Laktosa
terdiri atas sebuah molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah molekul galaktosa. Disakarida
yang paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu gula yang sehari-hari kita konsumsi. Kedua
monumernya adalah glukosa dan fruktosa. Maltosa, laktosa, dan sukrosa mempunyai rumus
molekul C12H22O11 (Champbell, 2002: 67).

c) Polisakarida

Polisakarida adalah makromolekul,polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu


monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida lain berfungsi sebagai
materi pembangun ( penyusun ) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme.
Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh monomer gulanya dan oleh posisi ikatan
glikosidiknya. Beberapa polisakarida yang penting diantaranya ialah amilum, glikogen, dan
selulosa. Rumus umum polisakarida yaitu C6H10O5 (Campbell, 2002: 67).

2. Lemak

Lemak disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil: gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah
sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon. Sedangkan asam lemak memiliki kerangka karbon
panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon. Ikatan C-H nonpolar yang terdapat pada ekor
asam lemak itu menyebabkan lemak bersifat hidrofobik (Campbell, 2002: 70).
Berdasarkan tingkat kejenuhannya lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh. Hal ini mengacu pada struktur rantai hidrokarbon asam lemak. Jika tidak ada ikatan
rangkap di antara atom-atom karbon maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan jika terdapat
satu atau lebih ikatan rangkap maka disebut asam lemak tak jenuh (Campbell, 2002: 70).

3. Protein

Protein meliputi lebih dari 50% bobot kering sebagian besar sel, dan molekul ini sangat berguna
sebagai alat bantu dalam hampir setiap hal yang dilakukan oleh organisme. Protein merupakan
polimer yang dibangun dari kumpulan 20 asam amino yang saling berikatan. Polimer asam
amino disebut polipeptida. Suatu protein terdiri atas satu atau lebih polipeptida yang terlipat dan
terbelit membentuk suatu kesesuaian yang spesifik.. Ada tiga golongan protein yaitu protein
sederhana, protein gabungan, dan protein tambahan (Campbell, 2002: 73).

4. Asam Nukleat

Terdapat dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat(RNA).
Asam nukleat merupakan polimer dari monomer-monomer yang disebut nukleotida. Masing-
masing nukleotida sendiri terdiri atas tiga bagian: basa nitrogen, gula pentosa (gula berkarbon
lima), dan gugus fosfat (Biologi, 82, Campbell).

Terdapat dua keluarga basa nitrogen: pirimidin dan purin.Anggota keluarga pirimidin adalah
sitosin (C), timin (T),dan urasil (U). Yang termasuk purin adalah adenin (A), dan guanin (G).
Adenin, guanin, dan sitosin ditemukan pada kedua jenis asam nukleat. Timin hanya ditemukan
dalam DNA dan urasil hanya ditemukan pada RNA (Campbell, 2002: 83).

Pentosa yang berikatan dengan basa nitrogen adalah ribosa pada nukleotida RNA dan
deoksiribosa pada molekul DNA. Perbedaan satu-satunya antara kedua gula ini adalah bahwa
deoksiribosa tidak memiliki satu atom oksigen pada karbon nomor duanya yang membuat
namanya disebut deoksi (Campbell, 2002: 83).

Dalam suatu polimer asam nukleat atau polinukleotida, nukleutida-nukleutida dihubungkan


dengan ikatan kovalen yang disebut ikatan fosfodiester antara fosfat dari suatu nukleotida dan
gula dari nukleotida berikutnya (Campbell, 2002: 83).

You might also like