Professional Documents
Culture Documents
2. Faktor Presipitasi
Faktor eksternal :
stressor sosial budaya : stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya (
keluarga.
Faktor Internal :
stresor psikologik : stres terjadi akibat ansietas berkepanjangan disertaiakibat
keterbatasan kemampuan m’atasinyaketerba
5. Sumber Koping
Sumber koping individu harus dikaji dengan pemahaman tentang
pengaruh gangguan otak pada prilaku. Kekuatan dapat meliputi model, seperti
intelegensi dan kretifitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif mendidik anak
– anak dan dewasa muda tentang keterampilan koping kerena mereka biasanya
tidak hanya belajar dari pangalaman.p
C. Masalah Keperawatan
2. Pohon Masalah
Halusinasi
Isolasi Sosial
DO :
- Klien menyendiri, banyak diam, tidak pernah memulai pembicaraan
- Klien tidak mau berbicara
- Tidak ada kontak mata
- Klien selalu menghindar
ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
I. Identitas Klien
Nama : Tn. K
Umur : 27th
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Way Kanan
B. Alasan Masuk
Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3 November 2011 pukul 11.00 WIB,
klien mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah di rumahnya semenjak
dia berhenti dari pekerjaanya sebagai cleaning service di Bekasi. Selain itu,
keluarga klien juga mengatakan klien selalu berdiam diri di kamar dan kurang
bersosialisasi baik dengan orang yang berada di rumahnya dan tetangga
sekitarnya.
C. Faktor Predisposisi
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan ia sudah dua kali masuk RSJ, pertama kali pada tahun 2009
karena klien sering melempari batu ke rumah tetangga – tetangganya sehingga
membahayakan orang disekitarnya, selain itu klien selalu marah dan mengamuk
bila keinginanya tidak di turuti dan yang kedua kalinya adalah sekarang, klien
dimasukan ke RSJ provinsi lampung karena klien selalu berdiam diri dan tidak
bersosialisasi, baik dengan keluarganya dan orang disekitarnya.
2. Riwayat pengobatan
Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dibawa berobat ke paranormal
tetapi tidak ada perubahan. Selain itu pada tahun 2009 klien pernah di rawat di
RSJ provinsi Lampung, namun setelah pulang dari RSJ klien hanya berdiam diri
di kamar dan tidak pernah bersosialisasi.
3. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan pernah dikeroyok oleh warga karena mabuk-mabukan
minuman keras pada tahun 2009 membawa motor hampir menabrak anak kecil.
4. Riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa
Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dari masa sekolah hingga sekarang ia tidak pernah mengalami
kejadian yang tidak menyenangkan.
D. Fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi : 94 x/menit
Suhu : 36,1 0C
Pernafasan : 20 x/menit
2. Ukur
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 178 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
E. Psikososial
1. Genogram
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
27
: umur
: Klien
nggal --------------- : Orang yang tinggal serumah dengan klien
: meninggal
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus, ia merasa jelek, klien juga mengatakan
kalau pria berbadan besar itu akan disegani orang.
b. Identitas diri
Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak pertama dari tiga
bersaudara
c. Peran
Peren klien dalam keluarga adalah klien anak pertama dari tiga bersaudara. Klien
membantu orang tua mencari nafkah, namun semenjak dirawat di RSJ, klien tidak
mempedulikan perannya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera pulang, karena
klien ingin bekerja kembali seperti layaknya orang sehat.
e. Harga diri
Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien merasa tidak
berharga karena tidak mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di
kamar, tidak berinteraksi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya.
Keluarga klien adalah orang yang mengerti dan memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di
lingkungan tempat tinggalnya, tetapi ia terkadang bermain sepak bola pada sore
hari.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga
klien mengatakan dia bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam,
jarang bercakap-cakap dengan klien lain di ruangan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena klien sering marah-marah,
namun klien tidak mengetahui bahwa klien mengalami gangguan jiwa, klien
meyakini dirinya sehat.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah sholat
lima waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien tidak pernah sholat lima waktu.
F. Status mental
a. Penampilan
Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata. Klien
tampak kusam, lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia mandi
dua kali sehari namun tidak pernah pakai sabun dan shampo.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
b. Pembicaraan
Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara. Klien
menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan
pertanyaan yang diajukan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal
c. Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam
ketika tidak ditanya, terkadang malah pulang ke kamar.
Masalan keperawatan : Isolasi sosial
d. Alam perasaan
Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu keluarganya
karena ia sudah tidak bisa bekerja lagi dan pernah masuk RSJ selain
itu menganggap dirinya tidak baik karena dahulu klien pernah meresahkan
tetangganya yaitu dengan merusak kaca tetangganya dengan cara menimpukinya
dengan batu dan dianggap buruk oleh lingkungannya, klien mengatakan dia malu
bila bertemu orang karena dia pernah masuk RSJ sebelumnya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
e. Afek
Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan
seperlunya. Terkadang klien langsung pergi ke kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
g. Persepsi
Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-bisikan,
klien mengatakan suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan suara
wanita utu mengajak dia untuk bersenang – senang, dan paling sering suara itu
terdengar pada saat ia sedang melamun. Tetapi perawat saat ini belum pernah
melihat tanda-tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa
sendiri.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
h. Proses pikir
Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih suka
menyendiri. Saat interaksi selama wawancara kontak mata klien tidak
fokus,dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau terkadang tidak jelas.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
i. Isi Pikir
Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini berkelakuan
tidak baik terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
j. Tingkat Kesadaran
a. waktu : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti kapan
saja waktu ia harus mandi
b. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
c. orang : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam
ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
k. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi. Klien
masih ingat jam berapa dia bangun tadi, klien juga ingat tahun berapa klien
berhenti kerja.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui bahwa
sebelum dirawat perbuatannya yang sering melawan orang tua berkelahi,
melempar batu ke rumah tetangga termasuk perbuatan tercela (tidak baik).
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan
1. Makan
Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa
bantuan orang lain . Klien mengatakan sering menghabiskan porsi makanan yang
disediakan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
2. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
3. Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat mandi
yang benar, namun klien jarang sikat gigi, sehingga giginya tampak kotor dan
klien tidak mencuci rambut dan sabunan.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri :Mandi
6. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan dosis
yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut klien
sakitnya biasa saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan saat
ini klien mengatakan rutin minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan
yang diberikan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
H. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b. Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari
jalan keluar sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan
diselesaikan sendiri. Namun bila tidak mampu klien akan marah-marah.,
mengamuk, setelah mengamuk klien seperti hilang ingatan(lupa) dan klien
menyendiri lagi.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
6. Masalah ekonomi
Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan
K. Aspek Medis
1. Dx. Medis : Skizofrenia
2. Therapi medis (saat ini) :
Haloperidol (HLP) 5 mg 3x1
Trihexyphenidil (THP) 2 mg 3x1
Chlorpomazin (CPZ) 100 mg 1x1
M. Analisa Data
No. Analisa Data Maslah Keperawatan
1. DS :
Klien mengatakan bingung dalam memulai pembicaraan
karena menurut klien tidak ada bahan
pembicaraan untuk berinteraksi
DO : Isolasi Sosial
- Klien lebih banyak berdiam diri
- Kontak mata kurang
- Klien sering menyendiri
- Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun
perkenalan
- Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus
perawat tertawa
2. DS :
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan wanita
yang mengajak klien untuk melakukan hal yang tidak
benar. Halusinasi
DO :
- Klien sering menyendiri
- Klien terkadang berbicara sendiri
- Klien sering bengong / melamun
3. DS :
- Klien mengatakan dirinya jelek, badannya terlalu kurus.
- Klien mengatakan malu bila bertemu dengan orang yang Harga Diri Rendah
baru dikenal.
- Klien mengatkan takut berbicara banyak karena takut
menyakiti hati orang lain
DO :
- Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang
lain
- Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
- Klien tidak mau menatap wajah lawan bicara
4. DS :
Klien mengatakan bila dia marah di lebih memilih untuk
menyendiri dan berdiam diri tidak ingin berbicara degan Koping Individu Tidak
orang lain atau terkadang dia memarahi orng tuanya. Efektif
DO :
- Klien tampak selalu menyendiri
- Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
- Klien selalu diam
5. DS :
Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya saat ini. Kurang Pengetahuan
DO :
Klien tidak mampu menjawab pertanyaan saat ditanya
tentang penyakit yang dideritanya saat ini.
6. DS :
Klien mengatakan kalau ia lebih suka menyendiri Gangguan Proses Pikir
DO :
Klien sering terlihat melamum
Klien tidak suka memulai pembicaraan
Kontak mata klien tidaka fokus
7. DS :
Klien mengatakan bingung bila ingin memulai Kerusakan Komunikasi
pembicaraan dengan seseorang Verbal
Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan.
DO :
Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan
bicara
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja
Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang
diajukan
Kurang Pengetahuan
2.Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri / tidak mau
bergaul dengan
orang lain
3.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
3.Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas
kelompok
sosialisasi
4.Diskusikan
jadwal harian
yang dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5.Beri motivasi
klien untuk
melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
dibuat
6.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulanya
melalui aktifitas
yang
dilaksanakan
2.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaaanya
4.Latih keluarga
cara merawat
klien menarik diri
5.Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang
dilatihkan
6.Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi
5.Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada dokter
atau perawat jika
terjadi hal-hal
yang tidak
diinginkan
TUK :1
Klien dapat 1.1.Setelah 2X 1.bina hubungan Hubungan saling
membantu interaksi dengan saling percaya percaya merupakan
hubungan saling klien, klien dengan prinsip langkah awal untuk
percaya menunjukkan tanda komunikasi melakukan
percaya kepada teraupetik : interaksi
perawat : -sapa klien
-ekpresi bersahabat dengan ramah ,
-ada kontak mata baik verbal
-menunjukkan rasa maupun non
senang verbal
-mau berjabat - perkenalkan
tangan nama lengkap,
-mau duduk nama panggilan
berdampingan dan tujuan
dengan perawat berkenalan
-mengungkapkan - tanyakan nama
masalah yang yang disukai klien
dihadapi -buat kontrak
yang jelas
-tunjukkan sikap
jujur dan
menepati janji
-beri perhatian
kepada klien dan
perhatian
kebutuhan dasar
klien
-tanyakan
perasaan klien
dan masalah yang
dihadapi klien
TUK : 3
klien dapat 1.setelah ... kali 1.identifikasi Klien dapat
mengontrol interaksi klien bersama klien melakukan
halusinasi menyebutkan cara atau tindakan tindakan yang tepat
tindakan yang yang dilakukan saat halusinasinya
biasanya dilakukan jika terjadi muncul
untuk halusinasi
mengendalikan 2. diskusikan cara
halusinasinya yang digunakan
2. setelah... kali klien
interaksi klien -jika cara yang
menyebutkan cara digunakan
baru mengontrol adaptif, beri
halusinasi pujian
3. setelah .. kali -jika cara yang
interaksi klien digunkan
dapat memilih dan maladaptif
memperagakan diskusikan
cara megatasi kerugian cara
halusinasi tersebut
4. setelah.. klia 3. diskusikan cara
interaksi, klen baru untuk
melaksanakan cara mengontrol
yang telah dipilih halusinasi
untuk -katakan pada diri
mengendalikan sendiri ini tidak
halusinasi dengar nyata (saya tidak
5. setelah 2X mau mendengar)
interaksi, klien -menemui orang
mengikuti terapi tua /perawat
aktivitas kelompok untuk
menceritakan
tentang
halusinasinya
-membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
sehari-hari yang
telah disususn
TUK : 4 1.setelah 2X 1.diskusikan Minum obat dapa
klien dapat interaksi klien denagn klien mengurangi
memanfaatkan dapat tentang manfaat halusinasi klien
obat dengan menyebutkan : dan kerugian
baik -manfaat dari tidak minum obat,
minum obat nama, warna,
-kerugian tidak dosis, dan efek
minum obat terapi dan efek
-nama, warna, samping
dosis, efek terapi penggunaan obat
dan efek samping 2. pantau klien
obat saat penggunaan
2. setelah ... kali obat
interaksi klien 3. beri pujian bila
mendemonstrasikan klien
penggunaan obat menggunakan
dengan benar obat dengan benar
3. setelah.. kali 4. diskusikan
interaksi akibat berhenti
klienmenyebutkan minum obat tanpa
akibat berhenti konsultasi denagn
minum obat dokter
5. anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada
dokter/perawat
jika terjadi hal-hal
yang tidak
diinginkan.
2.beri kesempatan
untuk
mengungkapkan
perasaannya
tentang penyakit
yang dideritanya
3.sediakan waktu
untuk
mendengarkan
klien
4.katakan pada
klien bahwa ia
adalah seorang
yang berharga dan
bertanggungjawab
serta mampu
menolong dirinya
sendiri
TUK 2 :
Klien dapat Klien mampu 1.diskusikan Pujian akan
mengidentifikasi mempertahankan kemampuan dan meningkatkan
kemampuan dan aspek positif yang aspek positif yang harga diri klien
aspek positif dimiliki dimiliki klien dan
yang dimiliki beri pujian
/reinforcement
atas kemampuan
mengungkapkan
perasaannya
2.saat bertemu
klien, hindarkan
memberi
penilaian negatif.
Utamakan
memberi pujian
yang realistis
TUK 3 : 1.kebutuhan klien 1.diskusikan Peningkatan
Klien dapat terpenuhi kemampuan klien kemampuan
menilai 2.klien dapat yangmasih dapat mendorong klien
kemampuan melakukan digunakan selama untuk mandiri
yang dapat aktivitas terarah sakit
digunakan 2.diskusikan juga
kemampuan yang
dapat dilanjutkan
penggunaan di
rumah sakit dan
dirumah nanti