You are on page 1of 10

PERPINDAHAN PANAS PADA TANGKI BERJAKET BERPENGADUK

(STIRRED TANK REACTOR)

I. TUJUAN PERCOBAAN

a. Memahami proses perpindahan panas di dalam tangki berjaket berpengaduk yang


tergolong dalam kelompok proses unsteady state
b. Memahami perpindahan panas pada tangki berjaket dan berpengaduk dengan
memvariasi kecepatan putaran
c. Menghitung koefisien keseluruhan perpindahan panas pada tangki berpengaduk

II. ALAT DAN BAHAN

a. Tangki berpengaduk
b. PCT 10 dan Termokopel
c. Ember 15 L
d. Air ledeng 100 L /100 g

III. DASAR TEORI

Stired Tank (tangki berpengaduk) dalam industri kimia digunakan untuk


reaksi-reaksi batch (tumpak) dalam skala kecil. Alat ini terdiri dari tangki silindris
yang dilengkapi dengan agitator (pengaduk). Tangki ini digunakan untuk pemanasan
atau pendinginan, dipakai jaket sehingga air panas atau air dingin dapat dialirkan
(dipindahkan).
Pengadukan dipakai dalam berbagai aplikasi, misalnya : Dispersi suatu zat
terlarut dalam suatu pelarut, penyatuan dua cairan yang dapat dicampur , produksi
slurry dari padatan halus didalam suatu cairan, pengadukan suatu cairan homogen
untuk meningkatkan heat transfer ke cairan.
Peralatan pengaduk mempunyai berbagai macam variasi menurut aplikasinya.
- Axial flow impeler untuk cairan viskositas sedang yang memerlukan gerakan
cepat.
- Flat blade turbine yang menghasilkan aliran turbulen pada arah radial, tetapi
memerlukan power yang lebih besar.
- Turbin yang digunakan sebagai Agitator.
- Anchor impeller untuk tingkat turbulensi rendah dan efektif digunakan untuk
tangki yang dipanaskan atau didinginkan dengan jaket.
- Helical impeller untuk pengadukan padat cair atau untuk mengadauk pasta,
lumpur, atau adonan.

Konsep Dasar dan Teori Perpindahan Panas


Panas adalah energi yang dipindahkan oleh karena perbedaan suhu.
Proses perpindahan panas dapat berlangsung secara :
- konduksi : perpindahan panas dari suatu bagian lain dari benda yang sama, atau
antara dua benda yang berhubungan fisik, tanpa pertukaran partikel-partikel dari
benda-benda tersebut.
- Konveksi : berpindahnya panas dari satu titik ke titik yang lain didalam suatu
fluida, atau antara satu fluida dan zat padat atau fluida lain oleh karena gerakan
atau pencampuran fluida-fluida tersebut.
- Radiasi : berpindahnya panas oleh karena penyerapan pancaran energi.
Perpindahan panas dan energi pada proses tangki berpengaduk berjaket pada
praktikum ini terjadi sangat berbeda dengan proses perpindahan panas yang sering
kita jumpai Hal ini disebabkan karena proses yang terjadi adalah proses tak tetap
(unsteady state). Jadi koefesien perpindahan panas (U) tidak dapat digunkan dalam
persamaan Fourier, yaitu Q = U.A.T. Persamaan Fourier tersebut hanya bisa
digunakan bila tangki beroperasi secara sinambung/steady state. Dalam semua kasus,
laju total perpindahan panas dapat diekspresikan dalam bentuk daya gerak penurunan
temperatur dan hambatan.
Persamaan Fourier
Q = U . A . (T1 – T2)
Dimana:
Q = laju perpindahan panas ;
T1 = temperatur pada titik 1 ;
T2 = temperatur pada titik 2 ;
U = koefisien keseluruhan perpindahan panas ;
A = luas permukaan yang dilalui panas.
Hubungan perpindahan panas dari cairan yang teraduk di dalam tangki ke dinding berjaket
adalah:

h
ak L 2
N   c  
b 1/ 3
 m
Df  b k 1/ 3  w m
Dimana, h = koefisien film untuk dinding dalam (W/m2.K)
Df = diameter dalam tangki (m)
L = diameter pengaduk (m)
N = jumlah putaran pengaduk per unit waktu (rps)
ρ = density rata-rata cairan (kg/m3)
µ = viskositas cairan (Pa.s)
k = konduktivitas thermal (W/m.K)
µw = viskositas pada temperatur permukaan (Pa.s)

IV. LANGKAH KERJA

a. Perlakukan
1. Memastikan telah mempelajari panel instrument dan menguasainya
2. Membuka udara tekan
3. Menghidupkan saklar utama (main switch)
4. Menghidupkan peralatan control PCT-10 untuk ukuran T2
5. Membuka valve utama air yang menuju ke kondensor kecil (dari tanki utama
penyimpanan air)
6. Menghidupkan pompa sirkulasi air di dalam jaket (tombol hijau) . tunggu sampai
tekanan stabil.
7. Membuka katup valve utama uap (menggunakan sarung tangan khusus)
8. Pada panel control TIC7 (suhu masuk air pemanas = T1)
- Menekan set point (SP) tombol hijau
- Mengeset ke 70
- Menekan tombol lagi hingga PV (processing valve) menyala merah
9. Pada panel TIC 6
- Menekan sampai PV menyala
- Mematikan semua tombol kuning dan hijau
10. Untuk mempercepat proses pemanasan awal yaitu dengan mengatur TIC7 secara
manual (pembukaan katup V5)
- Menekan tombol kuning (manual) sampai menyala
- Menekan sampai harga naik mencapai 90% atau maksimal
- Bila air di dalam jaket mencapai 50%, menekan sampai menunjukan 60%
mematikan tombol kuning
11. Menunggu sampai keadaan suhu air pemanas pada bagian input dan output jaket sama
(sesuai dengan harga set point)
12. Menyiapkan air bersih sebanyak 100kg/L
13. Menentukan kecepatan pengaduk dan menghitung kecepatan putaranya
14. Mematikan pengaduk

b. Pengamatan
1. Bila suhu air telah stabil, memastikan pengaduk dalam keadaan tidak berputar.
Segera memasukkan semua air bersih dengan menggunakan pompa listrik
2. Menghidupkan stopwatch bersamaan dengan pengaduk setelah memasukkan air
3. Mecatat data – data ti, t2, T1 dan T2 setiap interval 3 menit. Mencatat pula tekanan
uap, temperatur uap, temperatur air sirkulasi air masuk dan keluar
4. Menghentikan pengambilan data bila suhu T1=T2 atau bila isi reactor suhu mencapai
set point
5. Mengukur ketinggian air dan dasar tanki
6. Mengatur kecepatan pengaduk dalam rpm untuk percobaan berikutnya kemudian
mematikannya
7. Mengosongkan isi reactor atau tangki

V. DATA PENGAMATAN
Putaran = 92 putaran/menit
Waktu twater in (t1) twater out (t2) Tsteam in (T1) Tsteam out (T2)
(Menit) (oC) (oC) (oC) (oC)
0 56 54 73 62,4
3 55 56 77 68,2
6 58 57 75,9 72
9 57 54 84,4 78
12 54 52 90,9 78
15 68 66 96,8 79
18 79 77 100,2 96
21 88 87 101,15 96
24 90 89 97,9 97,2
27 90 90 94,9 95
VI. PERHITUNGAN
Diketahui :
Lreaktor = 0,105 m (Sumber : Laporan Tetap Prak. Analisis Thermal Dea Anggraeni, diakses 15 Maret 2018)
Dreaktor = 1,140 m (Sumber : Laporan Tetap Prak. Analisis Thermal Dea Anggraeni, diakses 15 Maret 2018)
Areaktor = ¼ 𝜋 D2
= ¼ × 3,14 × (1,14 m)2
= 1,02 m2
Nagitator = 92 rad/menit
𝜌 air = 1000 kg/m3
𝜇air = 0,01 cP
Cp air = 1 kal/groC
= 1 kkal/kgoC

‒ Menghitung Laju Alir Massa (W)


1 m3 kg
W = 100 Liter/menit × × 1000
1000 liter m3
= 100 kg/menit
Penentuan harga K, U dan h pada Stirrer Tank Reactor (STR)
 Untuk t = 0 menit
m.c = W × Cp × (T1 – T2)
= 100 kg/menit × (1 kkal/kg.oC) × (73 – 62,4) oC
= 1060 kkal/menit

‒ Menghitung Konduktifitas Termal (K)


𝑇1 − 𝑡1 𝑊. 𝐶 𝐾1 − 1
ln = [ ]𝜃
𝑇1 − 𝑡2 𝑚. 𝑐 𝐾1
kg
(73 −56)oC 100 × 1 kkal/kgoC 𝐾1 − 1
menit
ln
(73− 54)oC
= [ ]× 0 menit
1060 kkal/menit 𝐾1
𝐾1 − 1
-0,111 = 0 [ ]
𝐾1
𝐾1 − 1
0 =
𝐾1

0 K1 = K1 - 1
-1 K1 = -1
K1 = 1 menit/ oC
‒ Menghitung Koefisien Perpinfahan Panas (U)
K1 = eU. A / W .C
1 menit/ oC = eU. 1,02/ 100 . 1
ln (1 menit/ oC) = (0,0102 m2/menit kkal oC) × U
U = 0 kkal/m2

‒ Menghitung Koefisien Film Dinding Dalam (h)

𝜇 0,01 𝑐𝑃
Dimana : = 0,01 𝑐𝑃 = 1  untuk fluida non-viskositas 𝜃 = 1 (sumber: D.Q Kern hal 111)
𝜇𝑤

Q =U.A.t
= 0 kkal/m2 × 1,02 m2 × 0 menit
= 0 kkal/menit
1,14 𝑚 (0,105 m)2 . 92 rad/ min . 1000 kg/m3 1/3 0 × 0,01 cp 1/3
h1 =( ) × ( ) × (1)0,14
1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑜𝐶 0,01 cP 1 min /oC

h1 . 1,14 = 42,575 × 0 × 1
h1 = 0 rad.kg/m2

DATA SEKUNDER

Waktu twater in twater out Tsteam in Tsteam out K U h


(Menit) (t1) (oC) (t2) (oC) (T1) (oC) (T2) (oC) (menit/C) (kkal/m2) (rad.kg/m2)

0 56 54 73 62,4 0 0 0
3 55 56 77 68,2 -0,9847 -1,5086 -0,6077
6 58 57 75,9 72 -1,0091 0,8923 0,36837
9 57 54 84,4 78 -1,0017 1,13839 0,47114
12 54 52 90,9 78 -1,0044 0,43218 0,17758
15 68 66 96,8 79 -1,0045 0,4398 0,18073
18 79 77 100,2 96 -1,0050 0,49225 0,20239
21 88 87 101,15 96 -1,0035 0,34277 0,14071
24 90 89 97,9 97,2 -1,0050 0,48809 0,20067
27 90 90 94,9 95 -1,000 0 0
VI. ANALISA DATA

Pada praktikum stirred tank reakctor (STR) dapat dianalisa bahwa dapat
mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan pada perpindahan panas dalam tanki
berpengaduk dengan kecepatan pengaduk yaitu 92 rpm. Pengaduk (agigatot) pada alat
ini berfungsi sebagai dispers suatu zat terlarut dalam suatu pelarut ( mempercepat
kontak antara zat pelarut dengan pelarut agar cepat homogen) dan pengadukan suatu
cairan homogeny untuk meningkatkan heat transfer ke cairan. Cairan yang dipanaskan
berupa air dalam tanki dengan volume sebesar 100L (100 kg).

Dalam praktikum ini harus mengendalikan proses yang terjadi, yaitu perpindahan
panas antara lingkungan ke jaket, jaket dengan steam, steam dengan tangki
pengaduk, tangki pengaduk ke cairan, dan akumulasi panas yang disebabkan oleh
pengaduk. Pada perpindahan panas yang terjadi pada praktikum ini adalah konveksi
dan konduksi. Jaket ini berfungsi sebagai media pemanas yang dihasilkan dari steam
yang kemudian secara konduksi mentransfer panas kedalam reactor yang berisi
umpan. Pemanas yang digunakan pada alat ini yaitu adalah steam yang dicampur
dengan air sehingga dengan adanya pengadukan, suhu campuran di dalam tangki akan
sama. Dapat dilihat dari pengamatan bahwa suhu akhir air dengan steam akan sama.
Untuk mengatahui seberapa besar panas yang dipindahkan dari air dalam jaket
atau yang diserap oleh cairan (air) dalam tangki maka digunakan parameter suhu.
Suhu air dalam tangki diukur, begitu juga suhu air pemanas masuk dan keluar jaket.
Perbedaan suhu antara suhu air dalam tangki dan air masuk jaket (T1-t) diplotkan
terhadap waktu sampai waktu tertentu dan beda suhunya mendekati nilai set point
atau sama dengan set point.
Dari percobaan dapat dilihat bahwa adanya hubungan kecepatan putaran
pengaduk terhadap lamanya perpindahan panas yang dibutuhkan untuk memperoleh
keadaan yang sama. Waktu pencampuran yang diperoleh adalah selama 27 menit
dengan masing – masing temperatur akhir steam dan air adalah 90 C dan 95 C. pada
proses ini hasil akhir yang dicapai tidak sama dengn set point yang diatur dimana
terjadinya overheating pada alat yang mempengaruhi temperatur akhirnya.
VIII. KESIMPULAN

1. Proses di reaktor tangki berpengaduk berlangsung secara batch


2. Proses perpindahan panas di stirred tank reactor terjadi secara unsteady state dan nin
isothermal
3. Perpindahan panas yang terjadi di stirred tank reactor yaitu secara konduksi dan
konveksi
4. Tangki tersebut diselimuti dengan jaket dimaksudkan agar tidak ada kehilangan panas
ke lingkungan.
5. Tujuan adanya pengadukan agar luas permukaan kontak untuk perpindahan panas
semakin besar sehingga perpindahan panas yang terjadi semakin cepat.
6. Waktu homogen adalah waktu yang dibuuhkan sehingga dihasilkan priduk dengan
kualitas yang ditentukan
7. Dari percobaan diperoleh hasil
- Waktu homogen = 27 menit
- Temperatur air masuk dan keluar = 90C
- Temperatur steam masuk dan keluar = 95C

DAFTAR PUSTAKA

Job sheet praktikum ‘stirred tank reactor’, Laboratorium Analisa Sistem Termal.
2017.POLSRI.

Geankoplis, Christie J. ‘Transport Process and unit Operation’. Prentice – Hall. 3rd
edition.

Staf Pengajar Politeknik. 2013. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia. Bandung. Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung

Septiani, Mimin. 2013. Tangki Berpengaduk. (http://mhimns.blogspot.co.id/2013 /04/tangki-


berpengaduk.html)
GAMBAR ALAT

Stirred tank reactor


LAPORAN TETAP
PERPINDAHAN PANAS PADA TANGKI BERJAKET BERPENGADUK
(STIRRED TANK REACTOR)

Laporan
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktikum Analisa Sistem
Termal yang dibimbing oleh Zulkarnain, S.T., M.T.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Agrivina Abel Novira (061440410766)
Ahmad Buhori (061440410768)
Desi Nurmala Sari (061440410771)
Jogi Abednego Samosir (061440410775)
Muhamad Hanif Fatin (061440410777)
Navani Dwi Nuris (061440410779)
Rifki Ajie Permata (061440410781)
Wenny Septiani (061440410786)
Yosirham Abdu Salam (061440410788)
Monica Ayu Ningrum (061440411703)

Kelas : 8 EG.A

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2018

You might also like