You are on page 1of 14

FAJAR PUTRA NUGRAHA

071.016.044
SUMBER DAYA GEOLOGI

Indonesia merupakan wilayah pertemuan tiga lempeng, lempeng hindia-australia,


Eurasia, dan Pasifik. Hal tersebut menyebabkan Indonesia kaya akan sumberdaya geologi.
Mineral seperti logam dan nonlogam serta energy. Indonesia juga wilayah yang dilalaui dua
jalur pegunungan api, yaitu sirkum pasifik dan mediterania . Jenis sumberdaya geologi di
Indonesia, yaitu:
1. Batubara
Penimbunan danau dan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran kerak
bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang seringkali
sampai ke kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material
tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi
tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan
kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batubara.
Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tetumbuhan dalam
lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung
sangat lama.
Proses pembentukan batubara (coalification) dimulai sejak Carboniferous
Period (Periode Pembentukan Karbon atau Batubara) dikenal sebagai zaman batubara
pertama yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari
setiap endapan batubara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu
pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut
berubah menjadi lignite (batubara muda) atau brown coal (batubara coklat). Ini adalah
batubara dengan jenis maturitas organik rendah dibandingkan dengan batubara jenis
lainnya, batubara muda agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai
kecoklat-coklatan. Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama
jutaan tahun, batubara muda mengalami perubahan yang secara bertahap menambah
maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi batubara sub bitumen.
Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batubara menjadi lebih keras
dan warnanya lebih hitam dan membentuk bitumen atau antrasit. Dalam kondisi yang
tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga
membentuk antrasit. Analisa unsur memberikan rumus formula empiris seperti
C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.
Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan
tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan
Kalimantan), pada umumnya endapan batubara tersebut tergolong usia muda, yang
dapat dikelompokkan sebagai batubara berumur tersier bawah atau batubara berumur
Eosen kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan tersier atas atau batubara Miosen kira-kira
20 juta tahun yang lalu menurut skala waktu geologi. Dengan kata lain, kubah gambut
terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat
masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batubara yang berkadar abu dan sulfur
rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batubara miosen.
Sebaliknya endapan batubara eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur
tinggi. Potensi batubara Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan
Pulau Sumatera, sedangkan didaerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam
jumlah kecil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi.
Batu bara merupakan sedimen organik yang bias terbakar. Terbentuk dari hasil
pengawetan sisa-sisa tanaman purba.sifat fisiknya berwarna cokelat/ hitam, berlapis,
padat, kedap cahaya,. Unsure kimia utamanya karbon dan hydrogen. Batu bara dapat
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
 Batu bara insitu, yaitu batu bara yang dibentuk ditempat dimana tanaman itu berasal
 Batu bara tertransportasi, yaitu batubara yang dibentuk tidak pada tempat dimana
tanaman asal terdeka, sehingga harus mengalami proses transoprtasi ke tempat
pengendapan.
Jenis batubara terdiri dari gambut, lignit,bituminous, antrasit.

2. Mineral Nonlogam
Kelompok yang tidak termasuk mineral logam biasanya disebut bahan galian
golongan C. Nonlogam dibagi menjadi 4 kelompok , yaitu:
 Bahan galian aneka industry
Terdiridari batugamping, fosfat, kalsit, zeonit, gypsum, kertas, plastic, kosmetik,
pertanian, farmasi, dsb
 Bahan galian keramik
Terdiri dari lempung, toseki, kaolin, pasir kuarsa, perlit, dsb. Bahan ini dipakai
sebagai keramik, gelas.
 Bahan galian bangunan
Sirtus, tras, orniok, marmer, granit, batu apung, dsb. Bahan ini dipakai sebagaio
bahan mentah dalam industry bangunan.
 Bahan galian batumulianet
Oniks, kalsedon, rijang, Kristal, kuarsa, opal, jasper, garnet, intan, topas. Bahan ini
dipakai terutama dalam industri perhiasan dan kerajinan.
Adapun produk dari mineral nonlogam seperti:
 Batu Kapur
Batuan kapur berasal dari endapan marine (laut) yang berupa terumbu karang
terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu. Akibat tenaga endogen terjadi pengangkatan
ke daratan atau kapur (gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara
organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang
terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan
cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari
kerangka binatang koral/ kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda,
abu tua, cokelat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.
Pemanfataan kapur digunakan untuk bahan bangunan merupakan bahan baku
semen , teraso, keramik. Batu kapur tersebar di Pegunungan Seribu (DIY),
Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan
(Jawa Barat).
 Marmer
Marmer terbentuk dari batu kapur yang mengalami metamorfosa sehingga berubah
sifat akibat pemanasan magma. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh
gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk
berbagai foliasi mapun nonfoliasi. Pemanfaatan marmer sebagai bahan lantai,
furniture, dinding, patung, dan lain-lain. Tersebar di Trenggalek dan Tulungagung
(Jawa Timur), Banjarnegara (Jawa Tengah), dan Citatah (Jawa Barat).
 Belerang
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang
karena aktifitas vulkanisme. Pemanfaatannya penggunaan Belerang banyak
digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak
bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan
peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek
api, obat-obatan dan lain-lain. Belerang tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur),
Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
 Fosfat
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat
terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan
untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang
(Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
 Intan
Intan, dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai
tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris
kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang
telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan
ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura
(Kalimantan Selatan), Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan
Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
 Asbes
Asbes merupakan bahan mineral yang berserat sehingga banyak dimanfaatkan
sebagai bahan eternit dan pakaian tahan api, terdapat di Pulau Halmahera dan Pulau
Seram (Maluku), dan Kuningan (Jawa Barat).

3. Panas bumi
Panas bumi merupakan sumber eneri panas bumi yang terkandung didalam air
panas, uap air dan batuan bersama mineral yang bercampur dengan gas lainnya, yang
semuanya merupakan system panas bumi yang tidak bisa dipisahkan untuk
pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Sumber panas pada umumnya
merupakan sisa magma. anas bumi terbentuk akibat adanya proses lempeng tektonik. Contoh
lempeng tektonik adalah bumi Indonesia yang memiliki 3 lempeng aktif yakni lempeng Pasific,
lempeng Indo-Australia (India-Australia) dan lempeng Eurasia. Tumbukan antar ketiga
lempeng ini akan mengakibatkan terjadinya energy panas bumi.
Lempeng tektonik bersifat mengalirkan panas dari bagian inti bumi. Pada area
ini banyak terbentuknya gunung-gunung berapi yang memiliki reservoir panas hingga
mencapai 5400°C lebih. Kenapa inti bumi bisa panas seperti itu? Inti bumi panas
dikarenakan bagian inti mendapatkan tekanan begitu besar karena gravitasi bumi
sehingga bagian inti menjadi yang paling terdesak.
Bumi mengandung banyak bahan radioaktif semisal uranium-235, uranium-
238, dan thorium 232. Bahan-bahan radioaktif ini mengalami peluruhan dan
menimbulkan panas yang sangat tinggi, dan panas ini selalu menekan kesegala arah dan
berusaha untuk keluar ke area yang tekanannya lebih rendah, namun demikian tertahan
oleh sekeliling mantel bumi. Panas inti bumi ini melelehkan bebatuan atau magmatisasi
yang kemudian memanaskan kandungan air yang ada didalam bumi, air itu menjadi
panas. Air yang panas ini mengalir deras ke permukaan bumi dalam bentuk sumber air
panas atau sumber uap panas. Berikut satu video yang memperlihatkan salah satu
sumber air panas.
Manifestasi panas bumi dapat berupa mata air panas, tanah panas, kolam air
panas, lumpur panas, fumarole/solfatar, geyser, sinter, dan alterasi. Mata air panas
merupakan tempat keluarnya air tanah melalui celah-celah atau celah akibat rekahan
bebatuan secara alami yang memiliki suhulebih tinggi dari suhu badan atau udara
sekitarnya.
Tanah panas merupakan manifestasi panas bumi berupa tanah panas beruap.
Uapnya berasal dari air panas yang tertutupi lapisan tanah. Kolam air panas, terbentuk
karena adanya aliran air panas ke permukaan, membentuk kolam dengan suhu di bawah
titik didih, biasanya diiringi letupan-letupan kecil non-condensable gas CO2.
Fumarol, berupa hembusan gas, terutama mengandung gas H2S dan belerang.
Geyser, merupakan mata air panas yang menyembur ke udara dengan selang waktu
tertentu dan ketinggian semburan beragam. Sinter, adalah endapan silika atau karbonat
hasil aktivitas mata airpanas atau geyser. Alterasi, adalah perubahan komposisi bantuan
yang terbentuk akibat proses interaksi antara fluida panas dan gas dengan batuan yang
dilewati.
Secara prinsip proses fisika terjadi pada terbentuknya panas bumi ini, yaitu
adanya proses perpindahan panas (heat transfer) dari sumber panas di inti bumi ke
lapisan sekelilingnya baik secara konveksi maupun konduksi.
4. Sumberdaya mineral dan lepas pantai
Di Indonesia material organik homogen yang terjadi secara alamiah serta serta
mempunyai stuktur atom dan komposisi kimia tertentu. Pembentukan mineral,magma
merupakan sumber dari berbagai jenis batuan kerak bumi yang meleleh Karena
mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi maka magma cenderung mengalir naik
kepermukaan bumi melalui bagian-bagian bumi yang lemah, retakan. Laut Dalam (deep
sea) yang sebelumnya dianggap sebagai produk kerak bumi dengan lapisan sedimen yang tipis,
homogen dan tidak prospek, ternyata mengandung potensi Energi dan Sumber daya Mineral
(ESDM) yang prospek, seperti: minyak bumi, gas hydrat, unsur utama, logam dan unsur radio
aktif dalam kuantitas dan kualitas yang hampir sama ditemukan di darat dan paparan laut
dangkal.
Beberapa negara maritim belakangan ini sudah mengarhkan kegiatan eksplorasi
ESDM di daerah laut dalam di atas kedalaman 200 meter, termasuk di daerah oceanic
crust (Kerak Samudera). Salah satu penemuan adalah lelehan lava mengandung kerak
ferromangan pada Afanasiy-Nikitin Seamount di lepas pantai bagian selatan India atau
sebelah barat Sumatera pada kedalaman laut 4.000 meter. Pada ferromangan tersebut
dtemukan cetakan fosil Terebratulinae, fregmen terumbu dan fregmen basalt klastik. di
McKean seamount (Phoenix Islands, Kiribati) kandungan Au mencapai 6,06 ppm, Mn
rata-rata 19,48%, Fe rata-rata 10%, Al rata-rata 0,22%, Si rata-rata 1,93%
Di Indonesia, kegiatan eksplorasi ESDM telah dilakukan pada cekungan Migas
di laut dalam yang sebelumnya dianggap tidak prospek, dan saat ini beberapa
diantaranya telah dieksploitasi. daerah-dareah tersebut adalah Ujungkulon dengan luas
3.706,47 sq km (Banten), enrekang dengan luas 18.562,47 & Rote I dengan luas
14.135,58 (Selatan NTT), Biga dengan luas 10.560 sq km & segaf 8.800 km (utara
Seram), Babar dengan luas 17.074,09 km & Selaru dengan luas 19.256,42 sq km
(selatan Tanimbar-Kai), AmboripI s/d VI dengan luas 58.765 sq km (akimeugah -
Papua). Upaya lainnya adalah peningkatan status cekungan mingas Cekungan
Gorontalo. data yang diperoleh adalah : lintasan seismik/magnet 457 km, batimetri :
single-beam 1445 km & multi-beam 179,4 km dan sampling sedimen 4 lokasi. Dari
data terproses diperoleh adanya indikasi struktur cekungan dan antiklin sebagai
perangkap hidrokarbon. Status dari Cekungan Gorontalo bukan lagi sebagai daerah
belum diekplorasi (has not been explorated area) tetapi menjadi daerah telah
dieksplorasi (explorated are), dan selanjutnya dapat dikembangkan dan ditawrkan
kepada calon investor. Sedangkan data potensi mineral di laut dalam dengan indikasi
gunung api bawah laut adalah Ekspedisi Bandamin 1 dan 2 (2001 dan 2003) kerjasama
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan dengan Jerman di perairan
Komba, Flores - Wetar, dengan kedalam 200 meter. Hasil yang diperoleh adalah
delapan unsur mineral sulfida yaitu : Au, Ag, Cu, Pb, Mn, Zn, As dan Fe2O3. Dari
beberapa contoh, terdapat kandungan Au (emas) sebesar 5,12 ppm dan Ag (perak)
sebesar 5,17 ppm. daerah lainnya ditemukan ferromangan adalah di sebelah barat P.
Enggano, Utara Banggai, utara Kepala Burung - Papua dan utara Halmahera.
Agar tidak tertinggal jauh dalam bidang eksplorasi di laut dalam, maka sudah
waktunya lembaga-lembaga litbang nasional melakukan eksplorasi bersama tanpa
tergantung dengan pihak asing. Sebagai kepulauan dengan karateristik batuan dan
tektonik yang bervariasi dan komplek, kondisi tersebut akan memberikan harapan besar
untuk eksplorasi mineral dan logam di mas mendatang. Dta tersebut selain akan
mendukung inventarisasi data ESDM nasional juga akan mendukung klaim maksimal
Landa Kontinen Indonesia hingga 350 mil laut.

5. Sumber Daya Hidrokarbon


Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna
coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari
beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari
berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan,
komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur minyak di
pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan
setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber,
dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan diproses di tempat
pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga
menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah
sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan
obat-obatan. Minyak bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan
material yang dibutuhkan manusia.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan
dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan
tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses
tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat
lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama.
Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui,
sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang
berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan
dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin.
Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut
akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-
bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi.
Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut
bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga
mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai
mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi,
minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih,
minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya
sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di
berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam
pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di
perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi
akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan
yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan
tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari
bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak
bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa
air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur
gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih
ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu
cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut
diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di
pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh
setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta
gamar ilustrasi:
 Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari
dengan fotosintesis.

 Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan


sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan
yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan
hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan
karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya
tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika
karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang

tidak mungkin dimasak.

 Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung


selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu
batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang.
Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang
tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus
tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan
yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk
amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara
50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan
tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah
karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan
penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
 Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon.
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan
air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan
minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah
lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air
cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan
yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang.
6. Sumber daya air
Sumber daya air adalah air dan semua potensi yang terdapat pada air, sumber
air, termasuk sarana dan prasarana pengairan yang dapat dimanfaatkan, namun tidak
termasuk kekayaan hewani yang ada di dalamnya.
Sumber daya air juga merupakan sumber daya berupa air yang berguna atau
potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian,
Industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Dan tentu saja yang sangat
diperlukan oleh manusia adalah air tawar. Air di bumi 97%nya adalah air asin
sedangkan air tawar hanya 3 %, itupun lebih dari 2/3 bagian air tawar di bumi berada
dalam bentuk es di glasier dan es kutub.
Air tawar yang tidak membeku dapat di temukan terutama di dalam tanah
berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan udara.
Air Tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang.
Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia
terus meningkat yang mengakibatkan permintaan terhadap air bersih. Perhatian
terhadap kepentingan global dalam mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem
telah bermunculan, termasuk sejak dunia telah kehilangan lebih dari stengah lahan
basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar yang tinggi
biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem
laut ataupun darat

You might also like