Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANDAR HULUAN
Jalan Letda Sudjono , Kelurahan Naga Jaya II
Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun
Email :puskesmasbandarhuluan@gmail.com Kode Pos : 21155
Pelayanan Kesehatan di taraf Puskesmas saat ini masih sering dikeluhkan oleh
masyarakat. hal-hal yang sering dikeluhkan adalah:
Padahal Tolak ukur bagi puskesmas agar bisa dikatakan ideal, , yaitu jika memiliki
dua dokter umum, satu dokter gigi, dua perawat, dan tiga orang bidan.
Apa yang perlu diperbaiki dari puskesmas?
1. Paradigma Masyarakat
Puskesmas pada dasarnya memiliki lebih banyak tugas untuk melakukan preventif
(pencegahan) daripada kuratif (pengobatan). ini lah yang harus segera dibenahi. lakukan
upaya upaya promotif oleh tenaga puskesmas, jika masyarakat tidak mau menggunakan
puskesmas sebagai sarana peningkatan derajat kesehatan. ’petugas puskesmaslah
yang harusnya menjemput bola’
2) Pembangunan Kesehatan
3) Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
4) Wilayah Kerja
Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu Kecamatan, tetapi
apabila di satu Kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan kabupaten/kota.
Surveilens Terpadu Penyakit (STP), Pelacakan Kasus: TBC, Kusta, DBD, Malari,
Flu Burung, Infeksi Saluran Peranafasan Akut (ISPA), Diare, Infeksi Menular Seksual
(IMS), Penyuluhan Penyakit Menular
3. Program Pengobatan
Pengobatan Dalam Gedung : Poli Umum, Poli Gigi (Rawat Jalan), Apotek,, Unit
Gawat Darurat (UGD), Perawatan Penyakit (Rawat Inap), Pertolongan Persalinan
(Kebidanan). Pengobatan Luar Gedung : Rujukan Kasus, Pelayanan Puskesmas Keliling
(Puskel)
ANC (Antenatal Care), PNC (Post Natal Care), Pertolongan Persalinan, Rujukan
Ibu Hamil Risiko Tinggi, Pelayanan Neonatus, Kemitraan Dukun Bersalin, Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Penimbangan Bayi Balita, Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak, Penyuluhan Gizi
a. Kepala puskesmas
b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan:
1) Data dan informasi
2) Perencanaan dan penilaian
3) Keuangan
4) Umum dan kepegawaian
c. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas: Upaya kesehatan masyarakat,
termasuk pembinaan terhadap UKBM, dan Upaya kesehatan perorangan.
d. Jaringan pelayanan puskesmas: Unit puskesmas pembantu, Unit puskesmas
keliling, dan Unit bidan di desa/komunitas
A. PETUGAS MEDIS
1. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan.
2. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan
keperawatan umum.
3. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan gigi.
4. Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat.
5. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya.
6. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan.
7. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan
dan pelacakan masalah kesehatan masyarakat.
Pengertian Mutu Ketika pihak manajemen suatu organisasi mengerti definisi mutu
dari konsumen dan berniat untuk dimengerti sebagai produsen barang atau jasa yang
bermutu, semua karyawan harus mengerti dan mengimplementasikan konsep bahwa:
Ø mutu harus direncanakan, dirancang dan dibangun ke dalam suatu produk atau jasa
yang mana mutu tidak dapat diinspeksi di dalam produk atau jasa.
Ø mutu adalah mengenai pencegahan bukan mendeteksi kesalahan, oleh karena itu
harus memulai dengan benar sejak tahapan awal dari suatu operasi bisnis untuk
menjamin bahwa proses akan menambah nilai bukan biaya. Pencegahan akan
melibatkan perencanaan, training, kalibrasi, inspeksi/uji, kontrol terhadap
ketidaksesuaian, audit mutu internal dan tindakan perbaikan.
Ø mutu adalah mengenai peningkatan yang berkelanjutan dan organisasi harus secara
konstan menyadari adanya perubahan/ perkembangan baru dan peningkatan
secara terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan yang
selalu berubah.
Ø hanya dapat dijamin melalui perencanaan yang matang dan kerja keras dari seluruh
staf di dalam organisasi.
Ø adalah tanggung jawab dari semua karyawan, tidak hanya staf mutu dan pimpinan,
untuk mutu harus datang dari pihak manajemen puncak.
Definisi Mutu Dalam Kamus Indonesia-Inggris kata mutu memiliki arti dalam
bahasa Inggris quality artinya taraf atau tingkatan kebaikan; nilaian sesuatu. Jadi mutu
berarti kualitas atau nilai kebaikan suatu hal.
Dalam membahas definisi mutu kita perlu mengetahui definisi mutu produk yang
disampaikan oleh lima pakar Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).
Berikut ini definisi-definisi tersebut :
a) Juran menyebutkan bahwa mutu produk adalah kecocokan penggunaan produk untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
b) Crosby mendefinisikan mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan
yang disyaratkan atau distandarkan.
c) Deming mendefinisikan mutu, bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
d) Feigenbaum mendefinisikan mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya.
e) Garvin dan Davis menyebutkan bahwa mutu adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan
yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Meskipun tidak ada definisi mutu yang diterima secara universal, namun dari kelima
definisi diatas terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam elemen-elemen sebagai
berikut :
a) Mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
b) Mutu mencakup produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.
c) Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada masa
mendatang).
“Karakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan
sumber daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan kerja.
Konsep struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan medis”. Struktur digunakan sebagai pengukuran tidak langsung
dari kualitas pelayanan. Hubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal
yang penting dalam merencanakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang
dikehendaki untuk memberikan pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur
yang digunakan mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan
sehingga ini akan membuat kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1980).
B. Proses
C. Output/Outcome
Indikator : Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur. Contoh : petunjuk indikator atau tolok
ukur status kesehatan antara lain adalah angka kematian ibu, angka kematian bayi,
status gizi. Petunjuk atau indikator ini (angka kematian ibu) dapat diukur. Jadi indikator
adalah fenomena yang dapat diukur. Indikator mutu asuhan kesehatan atau pelayanan
kesehatan dapat mengacu pada indikator yang relevan berkaitan dengan struktur,
proses, dan outcomes. Sebagai contoh :
Standar : Selanjutnya setelah kriteria ditentukan dibuat standar-standar yang eksak dan
dapat dihitung kuantitatif, yang biasanya mencakup hal-hal yang standar baik. Misalnya
: Panjang badan bayi baru lahir yang sehat rata-rata (standarnya) adalah 50 cm. Berat
badan bayi baru lahir yang sehat standar adalah 3 kg.