You are on page 1of 38

IDENTIFIKASI RESIKO PELAYANAN

DI UPTD PUSKESMAS KARANGAMPEL

No JENIS PELAYANAN KTD KNC KPC

 Kurangnya peralatan alkes  terjadinya pasien jatuh di WC/Kamar mandi


 gadar, gawat tidak darurat  Terjadi kesalahan hasil tensimeter  terjadinya pasien jatuh di meja
 Tidak mampu Menangani Life Saving  Terjadinya kesalahan penulisan resep periksa/blangkar
Anak Dan Dewasa  Ketidak puasan Pelanggan pelayanan Pada  Pemberi Pelayanan Kegawatdaruratan Yang
 terjadinya Kematian Pasien Di IGD Gawat Darurat tidak Bersertifikat
 terjadinya tertusuk jarum  Lamanya Waktu Tunggu bedah minor  Tidak tertanganinya korban bencana longsor
 tertularnya penyakit dari pasien  Tidak adanya Fasilitas Dan Peralatan Ruang dengan cepat
Bedah Minor  terjadi lambatnya penanganan pasien gawat
 Tidak mampu Melakukan Tindakan darurat di UGD
Operatif/Bedah Minor  Terjadi kesalahan pemilahan/penanganan
 terjadinya Bedah Minor Salah Sisi yang pertama pasien yang masuk ke UGD
 terjadinya Salah Tindakan Pada Bedah antara pasien
Minor
1 Unit Gawat Darurat  terjadinya Bedah minor Salah Orang /
pasien
 terjadinya Tertinggalnya Benda Asing Pada
Tubuh Pasien Setelah Bedah Minor
 Adanya Komplikasi Anestesi Karena
Overdosis, Reaksi Anestesi
 terjadi Kematian Di Meja Tindakan Bedah
Minor
 terjadinya salah pemberian obat, salah
orang/pasien, salah dosis
 terjadinya kesalahan penulisan resep
 terjadinya syok anapilaktik dari pemberian
anestesi/obat
 terjadinya salah pengisian RM
 terjadinya salah pengisian RM  Kurangnya peralatan alkes  terjadinya pasien jatuh di meja
 terjadinya alergi obat pada pasien  Terjadi kesalahan hasil tensimeter periksa/blangkar
 terjadinya kematian pasien  terjadinya kesalahan pemberian diet gizi
 Terjadinya kesalahan identifikasi pasien
pasien
 Terjadinya kesalahan penentuan
2 Poli BP Umum  terjadinya kesalahan hasil pemeriksaan
diagnosa
pasien

 Terjadinya tertular penyakit pada  Kurangnya peralatan alkes  Terjadinya kesalahan pencabutan gigi yang
saat meriksa pasien lewat droplet  Terjadi kesalahan hasil tensimeter akan di cabut
 Terjadinya kesalahan lokasi dalam  Terjadinya kesalahan lokasi pembersihan
penambalan gigi pasien
 Terjadinya kesalahan identifikasi pasien
gigi.
 Terjadinya syok anapilaktik pada pasien
 Terjadinya kesalahan penulisan  terjadinya alergi obat pada pasien
3. Poli Gigi
resep  Terjadinya kesalahan identifikasi pasien  terjadinya kesalahan lokasi penyuntikan
 terjadinya pasien jatuh di meja anestesi
periksa/blangkar
 terjadinya salah pengisian RM
 terjadinya kematian pasien
 terjadinya pasien jatuh di meja  Terjadinya kesalahan penulisan resep  terjadinya kesalahan pemberian
periksa/blangkar  terjadinya syok anapilaktik dari penyuntikan jenis vaksin
 terjadinya tertusuk jarum pemberian anestesi/obat  Terjadinya kesalahan tempat pemasangan
 terjadinya alergi obat pada pasien  Terjadi kesalahan hasil tensimeter implant
4. Poli KIA  terjadinya kesalahan hasil  Tidak patuh Terhadap Hand Hygiene  terjadinya salah pengisian RM / khohort
pemeriksaan pasien.  Terjadinya kesalahan pemberian
penyuntikan jenis KB

 Terjadinya pasien mangkir/  Terjadi kesalahan pemberian obat TB  Terjadi kesalahan penegakan diagnose TB
dropout  Terjadi kesalahan pemberian dosis obat  Terjadinya kesalahan penyuntikan obat TB
5. Poli TB  Terjadinya kesalahan pencatatan TB
dan pelaporan TB
 terjadinya salah pengisian RM  Kurangnya peralatan alkes  terjadinya alergi obat pada pasien
 terjadinya kematian pasien  Terjadi kesalahan hasil tensimeter  terjadinya kesalahan pemberian diet gizi
 terjadinya kesalahan hasil pasien
 Terjadinya kesalahan identifikasi pasien
pemeriksaan pasien
 Terjadinya kesalahan penentuan
6. Poli MTBS
diagnosa
 Terjadinya kesalahan penulisan resep

 Terjadinya kesalahan penulisan  Kurangnya peralatan alkes  terjadinya pasien jatuh di meja
resep  Terjadi kesalahan hasil tensimeter periksa/blangkar
 terjadinya salah pengisian RM  terjadinya kesalahan pemberian diet gizi
 Terjadinya kesalahan identifikasi pasien
pasien
7. Poli Usila dan PTM  Terjadinya kesalahan penentuan
 terjadinya kematian pasien
diagnosa
 terjadinya keslahan hasil pemeriksaan
pasien
 terjadinya alergi obat pada pasien
 Terjadi Kematian Ibu Karena  Terjadinya kesalahan identifikasi pasien  terjadinya pasien jatuh di meja
Persalinan  Terjadinya kesalahan penulisan resep periksa/blangkar
 Tidak patuh Terhadap Hand  terjadinya syok anapilaktik dari  terjadi penyulit saat persalinan
Hygiene pemberian anestesi/obat  tidak mampu Menangani BBLR 1500 Gr –
8. PONED  terjadi kesalahan penyuntikan  terjadinya salah pengisian RM / khohort 2500 Gr
vaksin Hepatitis B  Terjadi kesalahan hasil tensimeter  terjadinya alergi obat pada pasien
 terjadinya keslahan hasil pemeriksaan
pasien.

 Tidak mampu Memeriksa  Tidak tersedia Fasilitas Dan Peralatan  terjadinya Tertukar Spesimen
Mikroskopis Tuberculosis Paru Laboratorium yang lengkap Pemeriksaan Laboratorium
 terjadinya Kesalahan Penyerahan  Lamanya Waktu Tunggu Hasil Pelayanan  Tidak mampu Memeriksa HIV-AIDS
9. LABORATORIUM
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Laboratorium
 Terjadi ketidaksesuaian Hasil
Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal
 Lamanya Waktu Tunggu  Tidak tersedia Fasilitas Dan Peralatan  Terjadinya kesalahan penulisan dosis obat
Pelayanan Obat Jadi Laboratorium yang lengkap
10. FARMASI
 terjadinya Kesalahan Pemberian
Obat
 Terjadi ketidaktepatan Waktu  Adanya Kesalahan Dalam Pemberian Diet
11. GIZI
Pemberian Makanan Kepada  Adanya Sisa Makanan Yang Tidak
Pasien Termakan Oleh Pasien
 Terjadi kesalahan pemberian makanan
pada pasien
 Tejadi Lamanya Waktu   Tidak lengkapnya Informed Concent
Penyediaan Dokumen Rekam Setelah Mendapatkan Informasi Yang
Medik Pelayanan Rawat Jalan Jelas
12. REKAM MEDIK
 Tidak lengkapnya Pengisian Rekam Medik
24 Jam Setelah Selesai Pelayanan

 Tidak adanya Pengelolaan Limbah  Tidak tersedianya Fasilitas Dan Peralatan  Terjadinya pencemaran lingkungan
Cair pengolahan limbah di puskesmas puskesmas
13. KESLING
 Tidak adanya Pengelolaan Limbah
Padat
 Tidak lengkapnya Pengisian  Tidak patuhnya terhadap Peraturan  Tidak ada Tindak lanjut penyelesaian hasil
Jabatan Internal Puskesmas Beber pertemuan Tinjauan Manajemen
 Strategis Puskesmas tidak  Terjadi ketidaktepatan Waktu Pengusulan
terencana Kenaikan Pangkat
 Pengembangan SDM Puskesmas  Tidak tepatnya Waktu Pengurusan
tidak terencana Kenaikan Gaji Berkala
ADMINISTRASI  lambannya waktu pemberian  Tidak tepatnya waktu penyusunan
14.
MANJEMEN informasi tentang tagihan pasien laporan keuangan
rawat inap  tidak lengkapnya Laporan Akuntabilitas
Kinerja

 Kurangnya Mobil Ambulans  Tidak tersedia Pelayanan Ambulans  Lambatnya Memberikan Pelayanan
 Terjadinya Kecelakaan Ambulans Yang Ambulance di Puskesmas
15. AMBULANCE  Waktu Tanggap Memberikan
Pelayanan Ambulance kurang Menyebabkan Kecacatan Atau Kematian
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANGAMPEL
Jl. Lapang Bola Benda Kec. Karangampel Kab. Indramayu Telp. (0234) 484092 Kode Pos 45283
Hotline SMS : 081222112341Email : puskesmas_karangampel@yahoo.com

IDENTIFIKASI RESIKO PROGRAM


DI UPTD PUSEKESMAS KARANGAMPEL

No JENIS PROGRAM RESIKO YANG DI IDENTIFIKASI


 Kurangnya sarana prasarana
 Terjadi kesalahan sasaran penyuluhan
 tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal
1 PROG. PROMKES  tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
 tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
 tidak adanya peran pihak terkait
 Kurangnya sarana prasarana
 Terjadi kesalahan sasaran penyuluhan
 tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal
 tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
2 PROG. ISPA  tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
 tidak adanya peran pihak terkait
 Terjadi kesalahan penegakan diagnose penyakit
 Terjadi kesalahan pemberian obat
 Terjadi kesalahan pemberian dosis obat
 Kurangnya sarana prasarana
 Terjadi kesalahan sasaran penyuluhan
 tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal
 tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
 tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
3. PROG. KUSTA  tidak adanya peran pihak terkait
 tertularnya/terpaparnya petugas dari pasien KUSTA
 adanya pasien yang berhenti pengobatan KUSTA
 adanya pasien yang lupa/terlewat untuk minum obat
 terjadinya alergi obat
 terjadinya penyebaran penyakit
 tidak terdatanya penderita Kusta
 Terjadi kesalahan penegakan diagnose
 Terjadi kesalahan pemberian obat
 Terjadi kesalahan pemberian dosis obat
 Kurangnya sarana prasarana
 Terjadi kesalahan sasaran penyuluhan
 tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal
4. PROG. UKS  tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
 tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
 tidak adanya peran pihak terkait
 Kurangnya sarana prasarana
 Terjadi kesalahan sasaran penyuluhan
 tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal
5. PROG. USILA  tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
 tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
 tidak adanya peran pihak terkait
 Terjadi kesalahan penegakan diagnose
 Terjadi kesalahan pemberian obat
 Terjadi kesalahan pemberian dosis obat

 Kurangnya sarana prasarana


 Terjadi kesalahan sasaran penyuluhan
 tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal
6. PROG. KESLING  tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
 tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
 tidak adanya peran pihak terkait
 tidak terkoordinasi dengan pihak terkait
7. PROG. SURVEILANS
 Kurangnya sarana prasarana
 Terjadi kesalahan data sasaran bumil dan balita
 tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal posyandu
 tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
 tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
8. PROG. IMUNISASI  tidak adanya peran pihak terkait
 terpaparnya vaksin di kulkas
 terpaparnya vaksin saat di bawa ke posyandu
 terjadinya kesalahan pemeberian jenis vaksin
 terjadinya kesalahan lokasi penyuntikan vaksin
 terjadinya tertusuk jarum
 terjadinya syok anapilaktik
 terjadinya KIPI
 terjadinya lamban dalam penanganan KIPI
9. PROG. TB PARU  Terjadinya pasien TB mangkir/ dropout
 Terjadinya pasien dengan resisten obat TB
 Terjadinya kematian pasien TB
 Terjadinya pasien MDR mangkir/ dropout
 Terjadinya pasien terkena HIV-AIDS
 Terjadinya lamban dalam penanganan pasien TB
 Terjadi ketidaktepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien
 Adanya Kesalahan Dalam Pemberian Diet
 Adanya Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien
 Terjadi kesalahan pemberian makanan pada pasien
 Kurangnya sarana prasarana
 Terjadi kesalahan sasaran penyuluhan
12. GIZI  tidak berjalannya pelaksanaan program
 adanya ketidaksesuaian jadwal dengan pelaksanaan jadwal
 tidak tepatnya pencatatan dan pelaporan program
 tidak terkoordinasi dengan program terkait
 tidak adanya bukti pelaksanaan
 target tidak tercapai
 tidak adanya peran pihak terkait
ANALISIS RESIKO PELAYANAN
DI UPTD PUSKESMAS KARANGAMPEL

UNIT
NO MASALAH ANALISA PENYEBAB RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
PELAYANAN
 Kurangnya  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes  Pengadaan alkes sesuai
peralatan alkes sehinga pengadaan alkes  Menjadwalkan pelaksanaan kalibrasi SPM
 Terjadi kesalahan juga terbatas alkes.  Pelaksanaan kalibrasi
hasil tensimeter.  Belum dilaksanakannya  Merencanakan pembentukan tim alkes sesuai jadwal.
 Tidak kalibrasi alkes ( Tensi meter tanggap bencana  Membuat Tim Tanggap
tertanganinya ).  Mengajukan pelatihan kegawat Bencana
korban bencana  Tidak adanya Tim Tanggap daruratan untuk petugas UGD  Petugas UGD mengikuti
longsor dengan Bencana  Merencanakan pelaksanaan triase di pelatihan PKGD
cepat  pelayanan gawat darurat UGD  Melaksanakan Triase di
 terjadi lambatnya oleh tenaga yang tidak  Mengajukan pengadaan pelatihan UGD
penanganan kompeten dalam bidang BTCLS dan ATCLS  Melatih petugas dalam
pasien gawat kegawatdaruratan  Mengajukan pelatihan-pelatihan Menangani Life Saving
darurat di UGD  tidak dilaksanakannya yang berhubungan dengan kegawat Anak Dan Dewasa di
 Terjadi kesalahan pelayanan Triase pasien daruratan lokbul rawat inap
pemilahan/penan  ketidakmampuan  terjadinya Kematian Pasien Di IGD  Petugas UGD mengikuti
UNIT GAWAT
1. ganan yang Menangani Life Saving Anak  pembentukan Tim Operator di ruang pelatihan BTCLS/PKGD
DARURAT pertama pasien Dan Dewasa  Melaksanakan kegiata
bedah minor
yang masuk ke  petugas Pelayanan  mengajukan penyedian Fasilitas Dan sesuai SPO
UGD antara Kegawatdaruratan Yang Peralatan Ruang Bedah Minor  Membentuk Tim
pasien gadar, tidak Bersertifikat  Mengajukan pelatihan Tindakan Operator di ruang bedah
bawat tidak  Tidak Terselenggaranya Operatif/Bedah Minor minor
darurat pelayanan yang efektif dan  Menganjurkan petugas tim operator  Menambah Fasilitas Dan
 Tidak mampu mampu menyelamatkan bedah minor saling mengingatkan Peralatan Ruang Bedah
Menangani Life pasien gawat darurat dalam melaksanakan tugas dan harus Minor sesuai SPM
Saving Anak Dan  Belum siapnya Puskesmas teliti  Memberikan pelatihan
Dewasa Beber dalam menyediakan  Melaksanakan kegiatan sesuai tentang Melakukan
 Pemberi pelayanan bedah Minor dengan data di informed consern, Tindakan
Pelayanan  Belum siapnya Puskesmas menganjurkan untuk saling Operatif/Bedah Minor
Kegawatdaruratan Beber dalam menyediakan mengingatkan.  Melaksnakan tindakan
Yang tidak Fasilitas Dan Peralatan  Melaksanakan kegiatan sesuai Bedah minor sesuai SPO,
Bersertifikat Ruang Bedah Minor dengan data di informed consern saling mengingatkan
 Terjadinya
Kematian Pasien  Belum mampunya dan sesuai yang direncakan, antar petugas
Di IGD puskesmas Melakukan menganjurkan untuk saling  Selalu menanyakan
 Tidak ada Tim Tindakan Operatif/Bedah mengingatkan. ulang identitas pasien
Operator di ruang Minor  Menganjurkan petugas selalu saling yang akan dilakukan
bedah minor  Tidak tergambarkannya mengingatkan dan selalu mengecek bedah minor
 Tidak adanya kepedulian dan ketelitian kelengkapan alat sebelum dan  Selalu melaksanakan
Fasilitas Dan instalasi bedah Minor setelah dipakai. kegiatan sesuai SPO,
Peralatan Ruang terhadap keselamatan  Melaksanakan kegiatan sesuai SOP, melaksanakan tindakan
Bedah Minor pasien selalu melakukan skin tes sebelum sesuai rencana, saling
 Tidak mampu  Tidak tergambarkannya pemeberian obat injek atau anestesi, mengingatkan antar
Melakukan kepedulian dan ketelitian menanyakan riwayat alergi pada petugas
Tindakan instalasi bedah Minor pasien sebelum tindakan  Selalu mengecek jumlah
Operatif/Bedah terhadap keselamatan  Selalu menanyakan riwayat penyakit alkes yang digunakan
Minor pasien sebelumnya dan riwayat penyerta kembali setelah
 terjadinya Bedah  Tidak tergambarkannya lain, riwayat penyakit keluarga, melakukan tindakan,
Minor Salah Sisi kepedulian dan ketelitian melaksanakan pemeriksaan sesuai saling mengingatkan
 terjadinya Bedah instalasi bedah Minor SOP antar petugas
minor Salah Orang terhadap keselamatan  Merencanakan pengadaan safety  Selalu menanyakan
/ pasien pasien bok di UGD, refreshing petugas riwayat alergi pasien dan
 terjadinya Salah  Tidak tergambarkannya untuk tidak melakukan tindakan memonitor pasien
Tindakan Pada kepedulian dan ketelitian rekeping saat setelah penyuntikan setelah diberikan
Bedah Minor instalasi bedah Minor  Mewajibkan pemakaian APD untuk tindakan anestesi
 terjadinya terhadap keselamatan petugas saat pelayanan, saling  Selalu melaksanakan
Tertinggalnya pasien bedah Minor mengingatkan antar petugas tindkan sesuai SPO,
Benda Asing Pada  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk membuat IC sebelum
Tubuh Pasien kecermatan tindakan meakukan kegiatan sesuai dengan melakukan tindakan
Setelah Bedah anestesi dan monitoring SOP, saling mengingatkan antar  Menyediakan safety bok
Minor pasien selama proses petugas dan Membuang jarum ke
 Adanya pembedahan minor  Menganjurkan petugas untuk saftybok tanpa rekeping
Komplikasi berlangsung meakukan kegiatan sesuai dengan  Selalu memakai APD
Anestesi Karena  tergambarkannya efektifitas SOP, saling mengingatkan antar saaat melakukan
Overdosis, Reaksi pelayanan bedah sentral petugas tindakan/pelayanan
Anestesi dan anestesi dan kepedulian  Mengajukan untuk pemasanagan  Selalu menanyakan
 terjadi Kematian terhadap keselamatan handling /pengamanan di WC/kamar ulang identitas pasien,
Di Meja Tindakan pasien mandi pasien riwayat alergi apsien,
Bedah Minor  masih terjadinya rekeping  Mengajukan untuk penggantian dan mengecek kembali
 terjadinya dan pembuangan jarum pengaman di meja periksa / blangkar resep yang telah ditulis.
tertusuk jarum tidak pada tempatnya pasien Memasang gelang
 tertularnya  masih adanya petugas yang  Menganjurkan petugas untuk identitas pasien
penyakit dari tidak memakai APD melakukan kegiatan sesuai dengan  mengecek kembali resep
pasien  kekuranghati-hatian dan SOP, saling mengingatkan antar yang telah ditulis , saling
 terjadinya salah ketidaktelitian petugas petugas untuk memonitoring paisen mengingatkan antar
pemberian obat, dalam pemberian obat, setelah pemberian anestesi petugas
salah penulisan resep dan dosis  Menganjurkan petugas untuk  memasang handling di
orang/pasien, obat melakukan kegiatan sesuai dengan WC/Kamar mandi
salah dosis  masih adanya kesalahan SOP, saling mengingatkan antar pasien, membersihkan
 terjadinya dalam penulisan resep petugas dalam penulisan RM kamar mandi seusia
kesalahan  tidak adanya  Mengajukan mengadakan gelang jadwal
penulisan resep handling/pengaman di identitas pasien  memasang pengaman
 terjadinya pasien WC/kamar mandi pasien blangkar pasien dan
jatuh di  alat pengaman di meja mengganti alat yang
WC/Kamar mandi periksa/blangkar rusak rusak
 terjadinya pasien  Tidak tergambarkannya  selalu menanyakan
jatuh di meja kepedulian dan ketelitian riwayat alergi pasien
periksa/blangkar dalam pemberian sebelum melakukan
 terjadinya syok anestesi/obat tindakan, memonitor
anapilaktik dari  Tidak tergambarkannya pasien setelah dilakukan
pemberian kepedulian dan ketelitian tindakan anestesi,
anestesi/obat petugas dalam pengisian memasang gelang
 terjadinya salah RM identitas pasien
pengisian RM  Tidak adanya gelang  menanyakan ulang
 Terjadinya identitas pasien identitas pasien sebelum
kesalahan ditulis di RM, saling
identifikasi pasien mengingatkan antar
petugas
 megadakan gelang
identitas pasien dan
memasangnya sesuai
SOP

 Kurangnya  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Mengadakan


peralatan alkes sehinga pengadaan alkes kebutuhan peralatan/alkes ayang
 Terjadi juga terbatas  Menjadwalkan pelaksanaan kalibrasi dibutuhkan sesuai SPM
2. Poli BP Umum kesalahan hasil  Belum dilaksanakannya alkes.  Pelaksanaan kalibrasi
tensimeter kalibrasi alkes ( Tensi meter  Menganjurkan Melakukan identifikasi alkes sesuai jadwal
 Terjadinya ). pasien sesuai SOP  Selalu menanyakan ulang
kesalahan  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk lebih identitas pasien,
identifikasi kecermatan dan ketelitian cermat dan teliti dalam penentuan melaksanakan tindakan
pasien petugas dalam identifikasi diagnosa, dan melakukan kegiatan sesuai SPO identitas
 Terjadinya pasien harus sesuai SOP pasien
kesalahan  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk  Selalu menanyakan ulang
penentuan kecermatan dan ketelitian meakukan kegiatan sesuai dengan identitas pasien,
diagnosa petugas dalam penentuan SOP, saling mengingatkan antar melaksanakan tindakan
 Terjadinya diagnosa petugas sesuai SPO, mengecek
kesalahan  masih adanya kesalahan  Mengajukan untuk penggantian kembali apa yang telah di
penulisan resep dalam penulisan resep pengaman di meja periksa / tulis
 terjadinya  alat pengaman di meja blangkarpasien  Selalu menanyakan
pasien jatuh di periksa/blangkar rusak  Menganjurkan petugas untuk ulang identitas pasien,
meja  Tidak tergambarkannya meakukan kegiatan sesuai dengan melaksanakan tindakan
periksa/blangka kepedulian dan ketelitian SOP, saling mengingatkan antar sesuai SPO, mengecek
r petugas dalam pengisian petugas kembali apa yang telah
 terjadinya salah RM  Menganjurkan petugas untuk di tulis
pengisian RM  Poin RM belum lengkap meakukan kegiatan sesuai dengan  memasang pengaman
 tidak  Tidak tergambarkannya SOP, saling mengingatkan antar blangkar pasien dan
lengkapnya kepedulian dan ketelitian petugas mengganti alat yang
poin RM pasien petugas dalam pemeriksaan  merencanakan untuk pengadaan RM rusak
 terjadinya dan pemberian obat pada dengan poin-poin yang lengkap  Selalu menanyakan ulang
alergi obat pasien  Menganjurkan petugas untuk identitas pasien,
pada pasien  Tidak tergambarkannya melakukan kegiatan sesuai dengan melaksanakan tindakan
 terjadinya kepedulian dan ketelitian SOP, saling mengingatkan antar sesuai SPO, mengecek
kesalahan petugas dalam pemberian petugas untuk memonitoring pasien kembali apa yang telah di
pemberian diet diet gizi pasien setelah pemberian obat, tulis
gizi pasien  Tidak tergambarkannya menanyakan pasien tentang riwayat  Selalu menanyakan
 terjadinya kecermatan dan ketelitian alergi obat . riwayat alergi sebelum
kematian kecepatan petugas dalam  Menganjurkan petugas untuk melakukan tindakan
pasien pelayanan pemeriksaan meakukan kegiatan sesuai dengan pemberian obat/suntikan
 terjadinya pasien SOP, saling mengingatkan antar  Membuat bon fooding
keslahan hasil  masih terjadinya rekeping petugas, selalu menanyakan kembali sesuai diagnosa penyakit
pemeriksaan dan pembuangan jarum identitas pasien pada saat sebelum pasien
pasien tidak pada tempatnya menuliskan resep obat  Melaksanakan tindakan
 terjadinya  Menganjurkan petugas untuk sesuai SPO, lebih hati-hati
tertusuk jarum meakukan kegiatan sesuai dengan dan peduli pada padien
SOP, menganjurkan petugas untuk  Melaksanakan tindakan
lebih hati hati dan peduli saat sesuai SPO, selalu
melakukan tindakan ke pasien. menanyakan ulang
 Menganjurkan petugas untuk identitas pasien.
meakukan kegiatan sesuai dengan  Mengadakn safetybok
SOP, menganjurkan petugas untuk dan membuang jarum ke
lebih hati hati dan peduli saat saftybok tanpa melakukan
melakukan tindakan ke pasien rekeping
 Merencanakan pengadaan safety
bok di UGD, refreshing petugas
untuk tidak melakukan tindakan
rekeping saat setelah penyuntikan
 Kurangnya  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Mengadakan
peralatan alkes sehinga pengadaan alkes kebutuhan peralatan/alkes ayang
 Terjadi juga terbatas  Menjadwalkan pelaksanaan kalibrasi dibutuhkan sesuai SPM
kesalahan hasil  Belum dilaksanakannya alkes.  Pelaksanaan kalibrasi
tensimeter kalibrasi alkes ( Tensi meter  Menganjurkan Melakukan identifikasi alkes sesuai jadwal
 Terjadinya ). pasien sesuai SOP  Melaksanakan tindakan
kesalahan  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk sesuai SPO, selalu
identifikasi kecermatan dan ketelitian meakukan kegiatan sesuai dengan menanyakan ulang
pasien petugas dalam identifikasi SOP, menganjurkan petugas untuk identitas pasien.
 Terjadinya pasien lebih hati hati dan peduli saat  Melaksanakan tindakan
kesalahan  Tidak tergambarkannya melakukan tindakan ke pasien sesuai SPO, selalu
pencabutan gigi kecermatan dan ketelitian  Menganjurkan petugas untuk selalu mengecek ulang terlebih
yang akan di petugas dalam pencabutan memakai APD dalam melaksanakan dahulu sbeelum
cabut gigi yang akan di cabut kegiatan ke pasien melakukan tindakan
3 Poli Gigi  Terjadinya  masih adanya petugas yang  Menganjurkan petugas untuk  Selalu memakai APD saat
tertular tidak memakai APD melakukan kegiatan sesuai dengan melakukan
penyakit pada  Tidak tergambarkannya SOP, menganjurkan petugas untuk tindakan/pelayanan
saat meriksa kecermatan, ketelitian dan lebih hati hati dan peduli saat  Melaksanakan tindakan
pasien lewat ketepatan petugas dalam melakukan tindakan ke pasien sesuai SPO, selalu
droplet menentukan lokasi dalam  Menganjurkan petugas untuk mengecek ulang RM
 Terjadinya penambalan gigi pasien meakukan kegiatan sesuai dengan terlebih dahulu sebelum
kesalahan  Tidak tergambarkannya SOP, menganjurkan petugas untuk melakukan tindakan
lokasi dalam kecermatan, ketelitian dan lebih hati hati dan peduli saat  Melaksanakan tindakan
penambalan ketepatan petugas dalam melakukan tindakan ke pasien sesuai SPO, selalu
gigi pasien menentukan lokasi dalam  Menganjurkan petugas untuk mengecek ulang RM
 Terjadinya pembersihan gigi. melakukan kegiatan sesuai dengan terlebih dahulu sebelum
kesalahan  Tidak tergambarkannya SOP, saling mengingatkan antar melakukan tindakan,
lokasi kepedulian dan ketelitian petugas untuk memonitoring paisen saling mengingatkan
pembersihan dalam pemberian setelah pemberian anestesi antar petugas
gigi. anestesi/obat  Menganjurkan petugas untuk  Melaksanakan tindakan
 Terjadinya syok  masih adanya kesalahan meakukan kegiatan sesuai dengan sesuai SPO, menyiapkan
anapilaktik dalam penulisan resep SOP, saling mengingatkan antar epineprin di ruangan,
pada pasien  alat pengaman di meja petugas, selalu menanyakan kembali selalu menanyakan
karena periksa/blangkar rusak identitas pasien pada saat sebelum riwayat alergi pasien
pemeberian  Tidak tergambarkannya menuliskan resep obat  Melaksanakan tindakan
anestesi/obat kepedulian dan ketelitian  Mengajukan untuk penggantian sesuai SPO, menanyakan
 Terjadinya petugas dalam pengisian pengaman di meja periksa / ulang identitas pasien
kesalahan RM blangkarpasien  memasang pengaman
penulisan resep  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk blangkar pasien dan
 terjadinya kepedulian dan ketelitian meakukan kegiatan sesuai dengan mengganti alat yang rusak
pasien jatuh di petugas dalam pemberian SOP, saling mengingatkan antar  Melaksanakan tindakan
meja obat pada pasien petugas dalam penulisan RM sesuai SPO, menanyakan
periksa/blangka  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk ulang identitas pasien
r kecermatan tindakan meakukan kegiatan sesuai dengan  Melaksanakan tindakan
 terjadinya salah anestesi dan monitoring SOP, saling mengingatkan antar sesuai SPO , selalu
pengisian RM pasien selama proses petugas, selalu menanyakan kembali menanyakan riwayat
 terjadinya pembedahan minor identitas pasien pada saat sebelum alergi pasien
alergi obat berlangsung memberikan obat  Melaksanakan tindakan
pada pasien  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk sesuai SPO , mengecek
 Adanya kecermatan tindakan melakukan kegiatan sesuai kemblai lokasi yang akan
Komplikasi anestesi dan monitoring SOP,Merencanakan dosis anestesi di suntik sebelum
Anestesi Karena pasien selama proses yang akan diberikan, memonitor dilakukan tindakan
Overdosis, Reaksi pelayanan berlangsung paisen setelah diberikan anestesi  Melaksanakan tindakan
Anestesi  masih terjadinya rekeping  Menganjurkan petugas untuk sesuai SPO , melakukan
 terjadinya dan pembuangan jarum melakukan kegiatan sesuai SOP, tindakan dengan hati-hati
kematian pasien tidak pada tempatnya melakuakan tindakan lebih hati-hati dan peduli ke pasien,
 terjadinya dan cermat selalu memakai IC
tertusuk jarum  Merencanakan pengadaan safety sebelum melakukan
bok di UGD, refreshing petugas tindakan
untuk tidak melakukan tindakan
rekeping saat setelah penyuntikan

4 Poli KIA  Terjadinya  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan Melakukan identifikasi  Melaksanakan tindakan
kesalahan kecermatan dan ketelitian pasien sesuai SOP sesuai SPO, menanyakan
identifikasi petugas dalam identifikasi  Menganjurkan petugas untuk ulang identitas pasien
pasien pasien meakukan kegiatan sesuai dengan  Melaksanakan tindakan
 Terjadinya  masih adanya kesalahan SOP, saling mengingatkan antar sesuai SPO, menanyakan
kesalahan dalam penulisan resep, petugas, selalu menanyakan kembali ulang identitas pasien
penulisan resep penulisan resep tidak identitas pasien pada saat sebelum sebelum menuliskan
 terjadinya lengkap menuliskan resep obat resep
pasien jatuh di  alat pengaman di meja  Mengajukan untuk penggantian  memasang pengaman
meja periksa/blangkar rusak pengaman di meja periksa / blangkar pasien dan
periksa/blangka  Tidak tergambarkannya blangkarpasien mengganti alat yang rusak
r kecermatan dan ketelitian  Menganjurkan petugas untuk  Melaksanakan tindakan
 terjadinya petugas dalam pemberian meakukan kegiatan sesuai dengan sesuai SPO, menanyakan
kesalahan penyuntikan jenis vaksin SOP, saling mengingatkan antar ulang identitas pasien,
pemberian  masih terjadinya rekeping petugas, selalu menanyakan kembali mengecek buku imunisasi
penyuntikan dan pembuangan jarum identitas pasien pada saat sebelum kembali vaksin apa yang
jenis vaksin tidak pada tempatnya pemberian vaksin akan diberikan
 terjadinya  Tidak tergambarkannya  Merencanakan pengadaan safety  Menyediakan safetybok di
tertusuk jarum kecermatan dan ketelitian bok di UGD, refreshing petugas ruangan, membuang
 terjadinya petugas dalam pemberian untuk tidak melakukan tindakan jarum ke saftybok tanpa
alergi obat obat pada pasien rekeping saat setelah penyuntikan melakukan rekeping
pada pasien  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk  Melaksanakan tindakan
 terjadinya kecermatan dan ketelitian meakukan kegiatan sesuai dengan sesuai SPO, menanyakan
kesalahan hasil petugas dalam pemeriksaan SOP, saling mengingatkan antar ulang identitas dan
pemeriksaan pasien. petugas, selalu menanyakan kembali riwayat alergi pasien
pasien.  Masih adanya petugas yang identitas pasien pada saat sebelum  Melaksanakan tindakan
 Tidak patuh tidak melaksanakan hand memberikan obat sesuai SPO, menanyakan
Terhadap Hand higine/ cuci tangan  Menganjurkan petugas untuk ulang identitas.
Hygiene  Tidak tergambarkannya meakukan kegiatan sesuai dengan  Mencuci tangan sebelum
 terjadinya syok kepedulian dan ketelitian SOP, saling mengingatkan antar dan sesudah melakukan
anapilaktik dari dalam pemberian petugas, selalu menanyakan kembali tindakan
pemberian anestesi/obat identitas pasien pada saat  Melaksanakan tindakan
anestesi/obat  Tidak tergambarkannya pemeriksan pasien sesuai SPO, menanyakan
 terjadinya salah kecermatan dan ketelitian  Mewajibkan petugas untuk riwayat alergi pasien,
pengisian RM / dan kepatuhan petugas melakukan cuci tangan setiap memonitor pasien setelah
khohort dalam pengisian RM / sebelum dan sesudah melakukan diberikan anestesi
 Terjadi khohort tindakan  Melaksanakan tindakan
kesalahan hasil  Belum dilaksanakannya  Menganjurkan petugas untuk sesuai SPO, menanyakan
tensimeter kalibrasi alkes ( Tensi meter ). melakukan tindakan sesuai SOP, dan ulang identitas, saling
memotoring pasien setelah mengingatkan antar
 Terjadinya  Tidak tergambarkannya pemberian anestesi petugas
kesalahan kecermatan dan ketelitian  Menganjurkan petugas untuk  Pelaksanaan kalibrasi
tempat dan kepatuhan petugas melakukan tindkaan sesuai SOP dan alkes sesuai jadwal
pemasangan dalam menetukan tempat lebih hati hati dalam pengisisn RM  Melaksanakan tindakan
implant pemasangan implant pasien sesuai SPO, menanyakan
 Terjadinya  Tidak tergambarkannya  Mengusulkan untuk melakukan ulang identitas, saling
kesalahan kecermatan dan ketelitian kalibrasi alkes mengingatkan antar
pemberian petugas dalampemberian  Menganjurkan petugas untuk petugas, mengecek
penyuntikan penyuntikan jenis KB melakukan kegiatan sesuai SOP, kembali lokasi
jenis KB merencanakan penentuan tempat pemasanagan implan
lokasi yang akan diberikan dan sebelum dilakukan
memonitor lokasi pemasangan tindakan
implant pada pasien  Melaksanakan tindakan
 Menganjurkan petugas untuk sesuai SPO, menanyakan
melakukan tindakan sesuai SOP ulang identitas, saling
dengan selalu menanyakan kembali mengingatkan antar
jenis KB apa yang diinginkan petugas, menanyakan
pada pasien KB apa yang
akan digunakan
 Terjadinya pasien  Ketidakpatuhan pasien  Merencanakan kunjungan rumah ke  melakukan kunjungan
TB mangkir/ dalam minum obat penderita TB Paru rumah
dropout  Kurangnya pengetahuan  Merencanakan pembinaan / konseling  laksanakn pembinaan /
 Terjadinya pasien dalam penegakan diagnosa terhadap pasien TB Paru konseling
dengan resisten  untuk melakukan kegiatan sesuai SOP  laksanakan kegiatan
obat TB dan lebih cermat dan hati hati dalam sesuai SOP
 Terjadinya menyuntikan obat TB ke pasien,
kematian pasien mengecek kebenaran obat, kebenaran
5 Poli TB
TB dosis, kebenaran orang sebelum
 Terjadinya pasien diberikan ke pasien tersebut
MDR mangkir/
dropout
 Terjadinya lamban
dalam
penanganan
pasien TB
 Kurangnya  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Mengadakan
6 Poli MTBS peralatan alkes sehinga pengadaan alkes kebutuhan peralatan/alkes ayang
 Terjadi juga terbatas  Mengusulkan untuk melakukan dibutuhkan sesuai SPM
kesalahan hasil  Belum dilaksanakannya kalibrasi alkes ( tensimeter )  Melakukan kalibrasi alkes
tensimeter kalibrasi alkes ( Tensi meter  Menganjurkan Melakukan identifikasi seusia jadwal
 Terjadinya ). pasien sesuai SOP  Melaksanakan tindakan
kesalahan  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk selalu sesuai SPO, menanyakan
identifikasi kecermatan dan ketelitian melakukan kegiatan sesuai SOP dan ulang identitas
pasien petugas dalam identifikasi harus lebih hati hati dalam meriksa  Melaksanakan tindakan
 Terjadinya pasien dan menegakan diagnose ke pasien sesuai SPO, menanyakan
kesalahan  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk ulang identitas, melakukan
penentuan kecermatan dan ketelitian meakukan kegiatan sesuai dengan SOP, pemeriksaan head to toes
diagnosa petugas dalam penentuan refreshing petugas, saling  Melaksanakan tindakan
 Terjadinya diagnosa mengingatkan antar petugas, selalu sesuai SPO, menanyakan
kesalahan  Tidak tergambarkannya menanyakan kembali identitas pasien ulang identitas, saling
penulisan resep kepedulian dan ketelitian pada saat sebelum menuliskan resep mengingatkan antar
 terjadinya salah petugas dalam penulisan obat petugas
pengisian RM resep  Menganjurkan petugas untuk  Melaksanakan tindakan
 terjadinya  Tidak tergambarkannya meakukan kegiatan sesuai dengan SOP, sesuai SPO, menanyakan
alergi obat kecermatan dan ketelitian saling mengingatkan antar petugas, ulang identitas, saling
pada pasien petugas dalam pengisian RM selalu menanyakan kembali identitas mengingatkan antar
 terjadinya  Tidak tergambarkannya pasien pada saat penulisan RM petugas
kematian kecermatan dan ketelitian  Melakukan refreshing petugas untuk  Melaksanakan tindakan
pasien akibat petugas dalam pemberian melakukan semua kegiatan sesuai SOP sesuai SPO, menanyakan
pemberian obat ke pasien dan selalu menanyakan riwayat alergi riwayat alergi pasien,
obat  Tidak tergambarkannya pasien saat sebelum memberikan obat  Melaksanakan tindakan
 terjadinya kepedulian dan ketelitian ke pasien sesuai SPO, menanyakan
kesalahan hasil petugas dalam pemeriksaan  Menganjurkan petugas untuk ulang identitas,
pemeriksaan dan pemberian obat pada melakukan kegiatan sesuai SOP menanyakan riwayat
pasien pasien  Menganjurkan petugas untuk alergi obat
 Tidak tergambarkannya melakukan kegiatan sesuai SOP  Melaksanakan tindakan
kecermatan dan ketelitian sesuai SPO, menanyakan
petugas dalam hasil ulang identitas,
pemeriksaan pasien melakukan pemeriksaan
secara head to toes
 Kurangnya  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Mengadakan
peralatan alkes sehinga pengadaan alkes kebutuhan peralatan/alkes ayang
 Terjadi juga terbatas  Mengusulkan untuk melakukan dibutuhkan sesuai SPM
7 Poli Usila dan PTM  Belum dilaksanakannya  Melakukan kalibrasi alkes
kesalahan hasil kalibrasi alkes ( tensimeter )
tensimeter kalibrasi alkes ( Tensi meter  Menganjurkan Melakukan identifikasi seusia jadwal
 Terjadinya ). pasien sesuai SOP  Melaksanakan tindakan
kesalahan  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk selalu sesuai SPO, menanyakan
identifikasi kecermatan dan ketelitian melakukan kegiatan sesuai SOP dan ulang identitas,
pasien petugas dalam identifikasi harus lebih hati hati dalam meriksa melakukan pemeriksaan
 Terjadinya pasien dan menegakan diagnose ke pasien secara head to toes
kesalahan  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk  Melaksanakan tindakan
penentuan kecermatan dan ketelitian meakukan kegiatan sesuai dengan SOP, sesuai SPO , mengecek
diagnosa petugas dalam penentuan refreshing petugas, saling kembali resep yang telah di
 Terjadinya diagnosa mengingatkan antar petugas, selalu tulis, saling mengingatkan
kesalahan  Tidak tergambarkannya menanyakan kembali identitas pasien antar petugas
penulisan resep kepedulian dan ketelitian pada saat sebelum menuliskan resep  Melaksanakan tindakan
 terjadinya salah petugas dalam penulisan obat sesuai SPO, menanyakan
pengisian RM resep  Mengajukan untuk penggantian ulang identitas
 terjadinya  Tidak tergambarkannya pengaman di meja periksa /  Melaksanakan tindakan
alergi obat kecermatan dan ketelitian blangkarpasien sesuai SPO, menanyakan
pada pasien petugas dalam pengisian RM  Menganjurkan petugas untuk riwayat alergi pasien
 terjadinya  Tidak tergambarkannya meakukan kegiatan sesuai dengan SOP,  Melaksanakan tindakan
kesalahan kecermatan dan ketelitian saling mengingatkan antar petugas, sesuai SPO
pemberian diet petugas dalam pemberian selalu menanyakan kembali identitas  Melaksanakan tindakan
gizi pasien obat ke pasien pasien pada saat penulisan RM sesuai SPO, melakukan
 terjadinya  Tidak tergambarkannya  Melakukan refreshing petugas untuk pemeriksaan dengan hati
kematian kecermatan dan ketelitian melakukan semua kegiatan sesuai SOP hati dan cermat
pasien akibat petugas dalam pemberian dan selalu menanyakan riwayat alergi  Melaksanakan tindakan
kesalahan diet gizi pasien pasien saat sebelum memberikan obat sesuai SPO, menanyakan
pemberian  Tidak tergambarkannya ke pasien ulang identitas,
obat kepedulian dan ketelitian  Menganjurkan petugas untuk melakukan pemeriksaan
 terjadinya petugas dalam pemeriksaan melakukan kegiatan sesuai SOP, secara head to toes
kesalahan hasil dan pemberian obat pada membuat perencanaan diet gizi sesuai  memasang pengaman
pemeriksaan pasien penyakit pasien blangkar pasien dan
pasien  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk mengganti alat yang rusak
 terjadinya pasien kecermatan dan ketelitian melakukan kegiatan sesuai SOP,
jatuh di meja petugas dalam hasil meningkatakan kehati-hatian petugas
periksa/blangkar pemeriksaan pasien dalam pemeriksaan dan penanganan
 alat pengaman di meja ke pasien
periksa/blangkar rusak  Menganjurkan petugas untuk
melakukan kegiatan sesuai SOP,
meningkatakan kehati-hatian petugas
dalam pemeriksaan dan penanganan
ke pasien, melakukan pemeriksaan
secara head to toes
 Mengajukan untuk penggantian
pengaman di meja periksa /
blangkarpasien
 Kurangnya  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Melaksanakan tindakan
peralatan alkes sehinga pengadaan alkes kebutuhan sesuai SPO, menanyakan
 Terjadi juga terbatas  Mengusulkan untuk melakukan ulang identitas,
kesalahan hasil  Belum dilaksanakannya kalibrasi alkes ( tensimeter )  Melaksanakan tindakan
tensimeter kalibrasi alkes ( Tensi meter  Menganjurkan petugas untuk sesuai SPO , mengecek
kembali resep yang telah di
 Terjadinya ). melakukan kegiatan sesuai dengan SOP
kesalahan  Tidak tergambarkannya idntifikasi pasien dan melakukannya tulis, saling mengingatkan
kecermatan dan ketelitian lebih hati hati. antar petugas
identifikasi
petugas dalam identifikasi  Menganjurkan petuugas melakukan  memasang pengaman
pasien
pasien kegiatan sesuai SOP dalam blangkar pasien dan
 Terjadinya
 Tidak tergambarkannya menentukan diagnosa pasien dan mengganti alat yang rusak
kesalahan
kecermatan dan ketelitian menanyakan ulang kembali identitas  Melaksanakan tindakan
penentuan
petugas dalam penentuan pasien sebelum menentukan diagnosa sesuai SPO, menanyakan
diagnosa
diagnosa  Menganjurkan petugas untuk lebih hati ulang identitas, mengecek
 Terjadinya
 masih adanya kesalahan hati dan saling mengingatkan saat kembali di RM dan
kesalahan
dalam penulisan resep menuliskan resep pasien mebawa RM pada saat
penulisan resep
 Mengajukan untuk penggantian Visite
 terjadinya  alat pengaman di meja
periksa/blangkar rusak pengaman di meja periksa /  Melaksanakan tindakan
8 Rawat Inap pasien jatuh di
sesuai SPO, menanyakan
meja  Tidak tergambarkannya blangkarpasien
 Menganjurkan petugas untuk riwayat alergi paien
periksa/blangka kepedulian dan ketelitian
petugas dalam pengisian meakukan kegiatan sesuai dengan SOP,  Membuatbon fooding
r
saling mengingatkan antar petugas, pasien sesuai penyakit
 terjadinya salah RM
yang diderita
pengisian RM  Tidak tergambarkannya selalu menanyakan kembali identitas
pasien pada saat penulisan RM pada  Melaksanakan tindakan
 terjadinya kepedulian dan ketelitian
petugas dalam pengisian saat Visite sesuai SPO, melakukan
alergi obat
RM  Melakukan refreshing petugas untuk tindakan dengan hati-hati
pada pasien
dan cermat
 terjadinya  Tidak tergambarkannya melakukan semua kegiatan sesuai SOP
kepedulian dan ketelitian dan selalu menanyakan riwayat alergi  Melaksanakan tindakan
kesalahan
petugas dalam pemeriksaan pasien saat sebelum memberikan obat sesuai SPO, menanyakan
pemberian diet
dan pemberian obat pada ke pasien ulang identitas, mengecek
gizi pasien
 Menganjurkan petugas untuk kembali di RM .
 terjadinya pasien
 Tidak tergambarkannya melakukan kegiatan sesuai SOP,  Melakukan kalibrasi alkes
kematian
kepedulian dan ketelitian membuat perencanaan diet gizi sesuai seusia jadwal
pasien
petugas dalam pemberian penyakit pasien  Menyediakan saftybok di
 terjadinya
diet gizi pasien  Menganjurkan petugas untuk ruangan dan membuang
keslahan hasil
jarum ke safetybok tanpa
pemeriksaan  Tidak tergambarkannya melakukan kegiatan sesuai SOP, melakukan rekeping
pasien kecermatan dan ketelitian meningkatakan kehati-hatian petugas
 terjadinya kecepatan petugas dalam dalam pemeriksaan dan penanganan
tertusuk jarum pelayanan pemeriksaan ke pasien
pasien  Menganjurkan petugas untuk
 masih terjadinya rekeping melakukan kegiatan sesuai SOP,
dan pembuangan jarum meningkatakan kehati-hatian petugas
tidak pada tempatnya dalam pemeriksaan dan penanganan
ke pasien, melakukan pemeriksaan
secara head to toes
 Merencanakan pengadaan safety bok ,
refreshing petugas untuk tidak
melakukan tindakan rekeping saat
setelah penyuntikan
 Terjadinya  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk  Melaksanakan tindakan
kesalahan kecermatan dan ketelitian melakukan kegiatan sesuai dengan SOP sesuai SPO, menanyakan
identifikasi petugas dalam identifikasi idntifikasi pasien dan melakukannya ulang identitas
pasien pasien lebih hati hati.  Menanyakan ulang
 Terjadinya  masih adanya kesalahan  Menganjurkan petugas untuk lebih hati identitas pasien, menulis
kesalahan dalam penulisan resep hati dan saling mengingatkan saat resep sesuai keluhan
penulisan resep  Tidak tergambarkannya menuliskan resep pasien pasien dengan hatihati dan
 terjadinya kecermatan dan ketelitian  Mengajukan untuk penggantian teliti, mengecek kembali
pasien jatuh di petugas dalam penanganan pengaman di meja periksa / apa yang di tulis
meja pada pasien penyulit blangkarpasien  memasang pengaman
periksa/blangka persalinan  menganjurkan petugas melakukan blangkar pasien dan
r  Ketidakmampuan petugas tindakan sesuai SOP penyulit mengganti alat yang rusak
9 PONED  terjadi penyulit dalam Menangani BBLR persalinan, memberikan penyuluhan /  Melaksanakan tindakan
saat persalinan 1500 Gr – 2500 Gr pembinaan pada bumil yang menderita sesuai SPO,melakukan
 tidak mampu  Tidak tergambarkannya bumil resti tindakan dengan dua orang
Menangani kepedulian dan ketelitian  menganjurkan petugas melakukan atau lebih, merujuk pasien
BBLR 1500 Gr – dalam pemberian tindakan sesuai SOP dan melatih apabila diperlukan
2500 Gr anestesi/obat petugas dalam Menangani BBLR 1500  Melatih petugas dalam
 terjadinya  Tidak tergambarkannya Gr – 2500 Gr Menangani BBLR 1500 Gr –
alergi obat kecermatan dan ketelitian  menganjurkan petugas untuk 2500 Gr
pada pasien kecepatan petugas dalam menanyakan riwayat akergi pasien  Menanyakan riwayat alergi
akibat pelayanan pemeriksaan sebelum diberikan obat pasien sebelum memberi
pemberian pasien  menganjurkan petugas melakukan obat
anestesi dan  Tidak tergambarkannya tindakan sesuai SOP pemeriksaan  Melakukan tindakan sesuai
pemberian kecermatan, ketelitian pasien dan lebih hati-hati dan cermat SPO, melakukan
obat kecepatan dan ketidakhati- juga teliti dalam pemeriksaan pasien pemeriksaan secara head
 terjadinya hatian petugas dalam  Melakukan tindakan sesuai SOP, to toes
keslahan hasil pelayanan pemeriksaan menganjurkan petugas untuk selalu  Melakukan tindakan sesuai
pemeriksaan pasien memonitor kondisi pasien setelah SPO, melakukan
pasien.  Tidak tergambarkannya melahirkan pemeriksaan secara head
 Terjadi kepedulian dan ketelitian  Menganjurkan petugas untuk to toes, menolong
Kematian Ibu dalam pemberian melakukan cuci tangan sebelum dan persalinan dengan dua
Karena anestesi/obat sesudah melakukan kegiatan/tindakan orang atau lebih,
Persalina  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk memonitor pasien pasca
 terjadinya syok kecermatan, ketelitian melakukan tindakan sesuai SOP, dan melahirkan, merujuk
anapilaktik dari kecepatan dan ketidakhati- memotoring pasien setelah pemberian pasien bila diperlukan
pemberian hatian petugas dalam anestesi,  Mencuci tangan sebelum
anestesi/obat pengisian RM / khohort  Menganjurkan petugas untuk dan setelah melakukan
 terjadinya salah  Belum dilaksanakannya melakukan kegiatan sesuai SOP, saling tindakan
pengisian RM / kalibrasi alkes ( Tensi meter mengingatkan antar petugas, selalu  Menanyakan riwayat alergi
khohort ). menanyakan kembali identitas pasien pasien sebelum diberikan
 Terjadi  masih terjadinya rekeping pada saat penulisan RM/khohort obat, memonitor kondisi
pasien, menyediakan
kesalahan hasil dan pembuangan jarum  Mengusulkan untuk melakukan
tensimeter tidak pada tempatnya epineprin di ruangan.
kalibrasi alkes ( tensimeter )
  Menanyakan ulang
terjadinya  Merencanakan pengadaan safety bok ,
tertusuk jarum identitas pasien, menulisan
refreshing petugas untuk tidak
semua keluahan di RM
melakukan tindakan rekeping saat
dengan hati hati dan teliti,
setelah penyuntikan
saling mengingatkan antar
petugas
 Melakukan kalibrasi alkes
seusia jadwal
 Menyediakan saftybok di
ruangan dan membuang
jarum ke safetybok tanpa
melakukan rekeping
 Tidak tersedia  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Mengadakan
Fasilitas Dan sehinga pengadaan alkes kebutuhan peralatan/alkes ayang
Peralatan juga terbatas  Mengajukan penambahan petugas lab. dibutuhkan sesuai SPM
Laboratorium  Tidak tergambarkannya  Menganjurkan petugas untuk  Melakukan tindakan sesuai
10 LABORATORIUM yang lengkap kecermatan, ketelitian melakukan tindakan sesuai SOP dan rencana dan sesuai SPO,
 Lamanya kecepatan dan ketidakhati- menuliskan identitas pasien di tabung melakukan tindkan dengan
Waktu Tunggu hatian petugas dalam yang akan diperiksa cepat dan teliti
Hasil Pelayanan hasil  Mengajukan untuk mengadakan  Melakukan tindakan sesuai
Pelayanan Laboratorium pelatihan petugas lab. Dalam rencana dan sesuai SPO,
Laboratorium  Tidak tergambarkannya pemeriksaan HIV-AIDS, menyediakan melakukan tindkan dengan
 terjadinya kecermatan, ketelitian buku panudan/pedoman dalam cepat dan teliti
Tertukar kecepatan dan ketidakhati- pemeriksaan HIV-AIDS  Memberikan pelatihan
Spesimen hatian petugas dalam  Mengajukan pelatihan petugas untuk HIV-AIDS ke petugas
Pemeriksaan Spesimen Pemeriksaan pemeriksaan lab, menyediakan buku  Memberikan pelatihan
Laboratorium Laboratorium panduan / pedoman tentang Memeriksa Mikroskopis
 Tidak mampu  Ketidakmampuan petugas pemeriksaan Mikroskopis TB. Tuberculosis Paru
Memeriksa dalam Memeriksa HIV-AIDS  Menganjurkan petugas untuk  Melakukan tindakan sesuai
HIV-AIDS  Ketidakmampuan petugas melakukan kegiatan sesuai SOP, SPO dengan teliti, cermat
 Tidak mampu dalam Memeriksa menyediakan Formulir hasil dan hati hati, mengecek
Memeriksa Mikroskopis Tuberculosis pemeriksaan Laab dan mengisi hasil kembali kebenaran
Mikroskopis Paru pemeriksaan lebih teliti dan mengecek tindakan dan hasil yang
Tuberculosis  Tidak tergambarkannya kembali setelah kegiatan dilakukan telah didapat
Paru kecermatan, ketelitian  Menganjurkan petugas untuk  Melakukan tindakan sesuai
 terjadinya kecepatan dan ketidakhati- melakukan kegiatan sesuai SOP dan SPO dengan teliti, cermat
Kesalahan hatian petugas dalam menyediakan buku pedoman dan dan hati hati, mengecek
Penyerahan Penyerahan Hasil panduan hasil pemeriksaan baku mutu kembali kebenaran
Hasil Pemeriksaan Laboratorium eksternal, selalu mengecek kembali tindakan dan hasil yang
Pemeriksaan  Terjadi Tidak setiap setelah keluar hasil pemeriksaan telah didapat dan
Laboratorium tergambarkannya dengan baku mutu eksternal mengecek dengan Baku
 Terjadi kecermatan, ketelitian dan  Menganjurkan petugas untuk Mutu Eksternal
ketidaksesuaia ketidakhati-hatian petugas melakukan tindakan sesuai SOP, dan  Menyediakan epineprin di
n Hasil dalam penentuan memotoring pasien setelah melakukan ruangan, memonitor
Pemeriksaan kesesuaian Hasil tindakan pasien setelah dilakukan
Baku Mutu Pemeriksaan Baku Mutu tindakan, menjelaskan
Eksternal Eksternal tindakan yang akan
 terjadinya syok  Tidak tergambarkannya dilakukan
anapilaktik kepedulian dan ketelitian
dalam melakukan tindakan
 Tidak tersedia  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Menyediakan
Fasilitas Dan sehinga pengadaan alkes kebutuhan peralatan/alkes ayang
Peralatan juga terbatas  Merencanakan konsultasi dengan dibutuhkan sesuai SPM
penunjang di  Tidak Tergambarnya dinkes kab. Cirebon untuk membuat  Membuat daftar
11 FARMASI ruang farmasi efisiensi pelayanan obat formularium obat Formularium obat
yang lengkap ( kepada pasien  Menambah petugas dibagian obat  Menyiapkan obat dengan
kulas untuk  Tidak Tergambarnya  Mengajukan pengadaan kertas ouyer cepat dan teliti juga hati
obat ) kecepatan pelayanan obat dan scaler hati
 Tidak tersedia  Menganjurkan petugas untuk
Formularium dibagian farmasi saat melakukan kegiatan sesuai SOP dan  Menyediakan scaler dan
 Lamanya pelayanan obat selalu menanyakan ulang identitas kertas puyer obat
Waktu Tunggu  Tidak Tergambarnya pasien setiap sebelum menyerahkan  Selalu Menanyakan
Pelayanan kecepatan pelayanan obat kembali identitas pasien
Obat Jadi dibagian farmasi saat  Menganjurkan petugas untuk sebelum memberikan obat
 Lamanya pelayanan obat melakukan kegiatan sesuai SOP,  Mengecek kembali dosis
Waktu Tunggu puyer/racikan, karena menanyakan kembali kepada petugas obat yang telah ditulis,
Pelayanan belum tersedianya alat yang menuliskan resep dengan saling mengingatkan antar
Obat racikan scaler obat. memastikan kembali apabila benar petugas.
 terjadinya  Tergambarnya kejadian dosis yang ditulis telah sesuai
Kesalahan kesalahan dalam
Pemberian pemberian obat, pernah
Obat terjadi salah memberikan
 Terjadinya obat vit B. Complek, malah
kesalahan di kasih ctm
penulisan  Pernah terjadi salah nulis
dosis obat dosis obat karna
ketidakhati-hatian petugas,
seperti : kotrimoksazole
yang seharusnya dosisnya
2x2 ditulis di plastik obat
3x1.
 Terjadi  Tergambarnya efektifitas  Membuat rencana jadwal waktu  Membuat jadwal pemberian
ketidaktepatan pelayanan instalasi gizi ( pemeberian makan pasien makanan pasien di
Waktu Pemberian contoh : waktu pemberian  Merencanakan membuat bon bonfooding
Makanan Kepada makan pagi pasien malah fooding makan pasien  Memasak/menyajikan
Pasien diberikan jam 11.00 wib )  Memberikan penyluhan ke makanan sesuai dengan
 Adanya Kesalahan  Tergambarnya kesalahan pasien tentang pentingnya bonfooding yang diminta
Dalam Pemberian dan efisiensi pelayanan makan, menanyakan ke pasien  Menganjurkan ke pasien
Diet instalasi gizi ( seperti : pasien apakah menu makanannya untuk menghabiskan
12 GIZI  Adanya Sisa hipertensi malah diberikan disukai oleh pasien tersebut, makanan, menanyakan cara
Makanan Yang makanan dengan tinggi apabila tidak maka rencanakan penyajian makanan yang
Tidak Termakan garam, pasien diare malah untuk perubahan menu makanan disukai ke pasien
Oleh Pasien diberikan pepaya sesuai kemauan pasien tetapi  Menanyakan kembali
 Terjadi kesalahan  Tergambarnya efektifitas tidak menyalahi dengan diet identitas pasien sebelum
pemberian dan efisiensi pelayanan makanan pasien memberikan makanan ke
makanan pada instalasi gizi ( masih banyak  Menganjurkan petugas untuk pasien
pasien pasien yang tidak melakukan kegiatan sesuai SOP
menghabiskan jatah yang terkait, dan menganjurkan
makanannya ) petugas membuat daftar ceklis
 Tergambarnya efektifitas pemberian makanan ke pasien.
pelayanan instalasi gizi. (
masih ada terjadi pasien tn
A. Dengan tipoid harusnya
diberikan bubur malah nasi
yang keras
 Tejadi Lamanya  Lamanya pelayanan  Merencakan penambahan  Menyiapkan RM
Waktu Penyediaan pendafataran di Rawat petugas di ruang pendaftaran sebelum melakukan
Dokumen Rekam Jalan dan Rawat Inap  Menyusun RM pasien secara pelayanan
Medik Pelayanan  Tidak lengkapnya tertata dengan rapih dan terurut  Menulis RM dengan
Rawat Jalan dan Pengisian Rekam Medik  Menganjurkan petugas untuk lengkap, saling
Rawat Inap 24 Jam Setelah Selesai menulis RM secara lengkap dan mengingatkan antar
 Tidak lengkapnya Pelayanan teliti dan mengentri data di petugas
Pengisian Rekam  Tidak lengkapnya komputer  Tidak lengkapnya
Medik 24 Jam Informed Concent  Menganjurkan petugas untuk Pengisian Rekam
Setelah Selesai Setelah Mendapatkan mengisi Informed Concent sesuai Medik 24 Jam
13 REKAM MEDIK
Pelayanan Informasi Yang Jelas SOP, selalu menggingatkan Setelah Selesai
 Tidak lengkapnya sesama petugas dalam pengisisan Pelayanan
pengisian Informed IC  Mengisi IC dengan
Concent Setelah lengkap dan teliti,
Mendapatkan mengecek kembali
Informasi Yang apa yang telah
Jelas ditulis, saling
mengingatkan antar
petugas
 Tidak tersedianya  Tidak tersedianya  Mengajukan pengadaan alkes sesuai  Menyediakan TPS
Fasilitas Dan Fasilitas Dan Peralatan kebutuhan pengolahan limbah di dan pengolahan
Peralatan pengolahan limbah di puskesmas limbah di puskesmas
pengolahan limbah puskesmas  Mengajukan untuk mengadakan  Menyediakan tempat
di puskesmas  Tidak adanya Pengelolaan Limbah Cair Pengelolaan Limbah
 Tidak adanya Pengelolaan Limbah Cair  Mengajukan ke puskesmas untuk Cair
Pengelolaan  Tidak adanya mengadakan Pengelolaan Limbah  Menyediakan
Limbah Cair Pengelolaan Limbah Padat, mengadakan MOU dengan Pengelolaan Limbah
 Tidak adanya Padat pihak terkait di bidangnya Padat, mengadakan
Pengelolaan  Terjadinya pencemaran  Merencanakan untuk mengadakan MOU dengan pihak
14 KESLING Limbah Padat lingkungan puskesmas, MOU dengan pihak luar yang terkait terkait, melakukan
 Terjadinya sampah limbah medis dibidangnya, menyediakan TPS dan pengiriman limbah
pencemaran tidak tertanggulangi mengolahnya di TPA medis padat ke pihak
lingkungan terkait/medives
puskesmas  Membuat TPS
sampah di
puskesmas,
mengirim sampah ke
pihak terkait sesuai
dengan MOU yang
Ada
 Tidak lengkapnya  pengisian jabatan  Membuat rencana pengecekan  Menulis lengkap
Pengisian Jabatan pegawai masih ada yang data pegawai setiap bulanna Pengisian Jabatan
 Tidak adanya belum diisi  Konsultasi dengan kapus untuk  Membuat
Peraturan Internal  tidak lancarnya membuat Peraturan Internal kesepakatan/ nota
Puskesmas Beber administrasi dan Puskesmas Beber kesepahaman
 Tidak adanya manajemen puskesmas  Membuat Peraturan Karyawan Peraturan Internal
Peraturan beber, tidak adanya Puskesmas Puskesmas Beber
Karyawan kejelasan hubungan  Membuat Daftar Urutan  Membuat
ADMINISTRASI Puskesmas kerja petugas, kepala Kepangkatan kesepakatan
15
MANJEMEN  Tidak adanya puskesmas, dan praktisi  Melaksanakan Strategis Peraturan Karyawan
Daftar Urutan medis Puskesmas secara terencana Puskesmas
Kepangkatan  tidak lancarnya  Merencanakan Pengembangan  Membuat Daftar
 Strategis administrasi dan SDM Puskesmas Urutan Kepangkatan
Puskesmas tidak manajemen SDM  Merenanakan Tindak lanjut  Membuat rencana
terencana puskesmas dan penyelesaian hasil pertemuan Strategis Puskesmas
 Pengembangan keseimbangan Tinjauan Manajemen  Membuat jadwal
SDM Puskesmas kesejahtaraan karyawan  Membuat jadwal Pengusulan Pengembangan SDM
tidak terencana dan kinerja pelayanan Kenaikan Pangkat  Melaksanakan tindak
 Tidak ada Tindak  tidak lancarnya  Membuat Pengurusan Kenaikan lanjut umpan balik
lanjut penyelesaian administrasi Gaji Berkala dari hasil pertemuan
hasil pertemuan kepegawaian di  Membuat jadwal rencana Tinjauan Manajemen
Tinjauan Puskesmas, daftar penyusunan laporan keuangan  melaksanakan
Manajemen urutan kepangkatan  Membuat formulir daftar tarif Pengusulan Kenaikan
 Terjadi tidak tersusun semua tindakan di rawat inap Pangkat sesuai
ketidaktepatan  tidak tercapainya tujuan  Membuat rencana Laporan jadwal
Waktu Pengusulan strategis Puskesmas Akuntabilitas Kinerja  melaksanakan
Kenaikan Pangkat dalam mengemban visi Pengurusan Kenaikan
 Tidak tepatnya dan misi, program Gaji Berkala sesuai
Waktu Pengurusan banyak tidak tercapai jadwal
Kenaikan Gaji target  menyusun laporan
Berkala  Tersedianya SDM yang keuangan sesuai
 Tidak tepatnya kompeten dan jadwal
waktu penyusunan pengembangan karir  membuat daftar tarif
laporan keuangan karyawan semua tindakan di
 lambannya waktu  Tidak Tergambarnya rawat inap sesuai
pemberian kepedulian Kepala Perda yang berlaku
informasi tentang Puskesmas terhadap  melangkapi Laporan
tagihan pasien upaya perbaikan mutu Akuntabilitas Kinerja
rawat inap pelayanan di Puskesmas(
 tidak lengkapnya keluahan dan saran
Laporan pasien / pelanggan tidak
Akuntabilitas pernah ditindak lanjuti
Kinerja  Tidak Tergambarnya
kepedulian puskesmas
terhadap tingkat
kesejahteraan pegawai (
masih ada pegawai yang
terlambat naik pangkat )
 Tidak Tergambarnya
kepedulian puskesmas
terhadap kesejahteraan
pegawai ( masih ada
yang belum nerima sk
gaji berkala sesuai
dengan aturan
ketentuan waktu yang
diberikan )
 Tidak Tergambarnya
disiplin pengelolaan
keuangan puskesmas (
laporan keuangan selalu
melebihi batas waktu
seperti laporan selalu
diberikan tanggal 20 ke
atas, dilaporan
keuangan anatara BKU
dengan kwitansi tidak
sama )
 Tergambarnya
lambannya pelayanan
informasi pembayaran
pasien rawat inap
 Tidak Tergambarnya
kepedulian administrasi
puskesmas dalam
menunjukkan
akuntabilitas kinerja
pelayanan
 Tidak tersedia  Tidak Tersedianya  Menyediakan Pelayanan  menyediakan
Pelayanan Pelayanan ambulans 24 Ambulans Pelayanan Ambulans
Ambulans Jam di puskesmas,  Mengajukan untuk penambahan  menambah ambulan
 Kurangnya Mobil puskesmas tidak Mobil Ambulans puskesmas
Ambulans mempunyai ambulan  Menempatkan posisi arkir  menempatkan
 Lambatnya  Masih ada pasien yang ambulan yang strategis di ambulan yang
Memberikan harus menunggu Puskesmas, strategis di
Pelayanan ambulan yang lagi di  membuat jadwal supir puskesmas
Ambulance di pakai merujuk oleh ambulance  menyiapkan supir
16 AMBULANCE
Puskesmas pasien lain ketika pasien  menganjurkan supir ambulance dan ambulan stanby
 Waktu Tanggap tersebut membutuhkan, untuk membawa mobil ambulan di puskesmas,
Memberikan ( jumlah pasien yang lebih hati- hati dan lebih peduli menambah supir dan
Pelayanan dirujuk dan jarak rs yang ke keamanan pasien ambulan,melakukanl
Ambulance kurang jauh tidak sesuai dengan pemeliharaan
 Terjadinya jumlah mobil ambulan ambulan sesuai
Kecelakaan yang dimiliki ) jadwal
Ambulans Yang  Tergambarnya  supir ambulan lebih
Menyebabkan ketidaktanggapan hati hati dalam
Kecacatan Atau puskesmas dalam membawa ambulan,
Kematian menyediakan kebutuhan selalu mengecek
masyarakat akan kondisi ambulan
ambulance ( penyedian sebelum dipakai,
ambulan saat pasien melakukan
membutuhkan lambat) pemeliharaan
 Tergambarnya ambulan sesuai
pelayanan ambulans jadwal.
yang aman ( supir
ambulan selalu ugal
ugalan saat membawa
ambulan )
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANGAMPEL
Jl. Lapang Bola Benda Kec. Karangampel Kab. Indramayu Telp. (0234) 484092 Kode Pos 45283
Hotline SMS : 08122211234 Email : puskesmas_karangampel@yahoo.com

IDENTIFIKASI RESIKO PROGRAM


DI UPTD PUSKESMAS KARANGAMPEL
NAMA
NO MASALAH ANALISA PENYEBAB RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
PROGRAM
 Kurangnya sarana  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan peralatan  Pengadaan peralatan
prasarana sehinga pengadaan yang dibutuhkan yang dibutuhkan sesuai
 Terjadi kesalahan Peralatan juga terbatas  Membuat jadwal penyuluhan dan SPM
sasaran  Tidak ada jadwal menentukan sasaran  Melaksanakan
penyuluhan penyuluhan dan penentuan  Merencanakan Membuat rencana penyuluhan sesuai
 tidak berjalannya sasaran kegiatan program jadwal dan sasaran.
pelaksanaan  Tidak adanya rencana  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat rencana
program kegiatan programer kegiatan kegiatan program
 adanya  Pelaksanaan kegiatan tidak  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat jadwal
ketidaksesuaian sesuai jadwal waktu pencatatan dan pelaporan kegiatan sesuai
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan program kesepakatan dengan
pelaksanaan tidak tepat waktu  Membuat rencana pertemuan program terkait
1 PROG. PROMKES
jadwal  Kurangnya koordinasi dengan program terkait  Membuat jadwal waktu
 tidak tepatnya dengan program terkait,  Merencanakan membuat bukti pencatatan dan
waktunya koordinasi antar program pelaksanaan kegiatan pelaporan program
pencatatan dan terkait tidak efektif  Merencanakan sweeping, membuat  Melakukan pertemuan
pelaporan  Bukti pelaksanaan program target pencapaian dengan progra terkait di
program tidak ada  Merencanakan koordinasi dengan lokbul atau melakukan
 tidak  Terjadi kesenjangan pihak terkait koordinasi/ sosialisasi
terkoordinasi pencapaian  saat apel pagi
dengan program  Program berjalan tanpa  Melaksanakan
terkait peran pihak terkait pendokumtasian setiap
 tidak adanya bukti kegiatan dalam bentuk
pelaksanaan poto atau dokumen
 target tidak tertulis ( menulis setiap
tercapai kegiatan yang dilakukan
 tidak adanya dalam buku hasil
peran pihak kegiatan )
terkait  Melaksanakan kegiatan
sweeping, mengajak
program/pihak terkait
dalam pelaksanaannya
 Selalu berkoordinasi
dengan pihak terkait
saat melaksakan
kegiatan
 Melakukan pendekatan
dengan pihak terkait
untuk berkoordinasi
dalam pelaksanaan
kegiatan.
 Kurangnya sarana  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan peralatan  Pengadaan peralatan
prasarana sehinga pengadaan yang dibutuhkan yang dibutuhkan sesuai
 Terjadi kesalahan peralatan juga terbatas  Membuat jadwal penyuluhan dan SPM
sasaran  Tidak ada jadwal menentukan sasaran  Melaksanakan
penyuluhan penyuluhan dan penentuan  Merencanakan Membuat rencana penyuluhan sesuai
 tidak berjalannya sasaran kegiatan program jadwal dan sasaran.
pelaksanaan  Tidak adanya rencana  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat rencana
program kegiatan programer kegiatan kegiatan program
 adanya  Pelaksanaan kegiatan tidak  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat jadwal
ketidaksesuaian sesuai jadwal waktu pencatatan dan pelaporan kegiatan sesuai
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan program kesepakatan dengan
2 PROG. ISPA pelaksanaan tidak tepat waktU  Membuat rencana pertemuan program terkait
jadwal  Kurangnya koordinasi dengan program terkait  Membuat jadwal waktu
 tidak tepatnya dengan program terkait,  Membuat bukti dokumen pencatatan dan
pencatatan dan koordinasi antar program pelaskanaan pelaporan program
pelaporan terkait tidak efektif  Merencanakan untuk berkoordinasi  Melakukan pertemuan
program  Bukti pelaksanaan kegiatan dengan programer/pihak terkait, dengan program terkait
 tidak tidak ada petugas pelayanan di BP Umum, di lokbul atau melakukan
terkoordinasi  Adanya kesenjangan antara MTBS, Rawat Inap, kader Posyandu koordinasi/ sosialisasi
dengan program target dan pencapaian untuk mencatat apabila ada yang saat apel pagi
terkait  Peran pihak terkait tidak terkena ISPA  menulis setiap kegiatan
 tidak adanya bukti ada  Melakukan koordinasi dengan yang dilakukan di buku
pelaksanaan  Tidak tergambarkannya programer dan petugas layanan harian
 target tidak kepedulian dan ketelitian untuk refhresing tentang cara  Selalu menanyakan ulang
tercapai petugas dalam pemeriksaan membedakan penyakit ISPA atau identitas pasien,
 tidak adanya untuk menentukan diagnosa Pneumonia dengan batuk biasa melaksanakan tindakan
peran pihak penyakit sesuai SPO, mengecek
terkait kembali apa yang telah di
 Terjadi kesalahan tulis, refhresing petugas
penegakan tentang ISPA di acara
diagnose penyakit lokbul atau apel pagi

 Kurangnya sarana  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan peralatan  Mengadakan


prasarana sehinga pengadaan yang dibutuhkan peralatan/alkes ayang
 Terjadi kesalahan peralatan juga terbatas  Membuat jadwal penyuluhan dan dibutuhkan sesuai SPM
sasaran  Tidak ada jadwal menentukan sasaran  Menyusun jadwal dan
penyuluhan penyuluhan dan penentuan  Merencanakan Membuat rencana sasaran penyuluhan
 tidak berjalannya sasaran kegiatan program sesuai kesepakatan
pelaksanaan  Tidak adanya rencana  Merencanakan pembuatan jadwal dengan program dan
program kegiatan programer kegiatan pihak terkait
 adanya  Pelaksanaan kegiatan tidak  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat rencana
ketidaksesuaian sesuai jadwal waktu pencatatan dan pelaporan kegiatan program tiap
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan program bulan
pelaksanaan tidak tepat waktu  Membuat rencana pertemuan  Membuat jadwal
jadwal  Kurangnya koordinasi dengan program terkait pencatatan dan
 tidak tepatnya dengan program terkait,  Membuat bukti dokumen pelaporan pada ahir
3. PROG. KUSTA pencatatan dan koordinasi antar program pelaskanaan bulan.
pelaporan terkait tidak efektif  Merencanakan untuk berkoordinasi  Mendokumntasikan
program  Bukti pelaksanaan program dengan programer/pihak terkait, semua kegiatan baik
 tidak tidak ada petugas pelayanan di BP Umum, secara tertulis atau
terkoordinasi  Adanya kesenjangan antara MTBS, Rawat Inap, kader Posyandu dengan menggunakan
dengan program target dan pencapaian untuk mencatat apabila ada yang kamera
terkait  Kurangnya koordinasi terkena Kusta  Koordinasi dengan
 tidak adanya bukti dengan pihak terkait  Melakukan koordinasi dengan petugas lain dengan
pelaksanaan  Petugas jarang memakai programer dan petugas layanan sosialisasi di apel pagi dan
 target tidak APD saat memeriksa pasien untuk refhresing tentang cara lokbul atau pertemuan
tercapai  Kurangnya sosialisasi atau membedakan penyakit ISPA atau internal petugas terkait
 tidak adanya penyuluhan tentang Pneumonia dengan batuk biasa  Refreshing petugas
peran pihak penyakit kusta dan  Menganjurkan petugas untuk tentang penyakit ISPA di
terkait pentingnya pengobatan memakai APD saat mealkukan apel pagi dan lokbul atau
 tertularnya/terpa kusta kegiatan pertemuan internal
parnya petugas  Tidak tergambarkannya  Memberikan penyuluhan ke pasien / petugas terkait
dari pasien KUSTA kepedulian dan ketelitian keluarga/masyrakat pentingnya  Memakai APD pada saaat
 adanya pasien petugas dalam penyuuhan minum obat teratur dan bahayanya pelayanan/kegiatan
yang berhenti untuk pemberian obat pada apabila berhenti minum obat  Membuat keluarga
pengobatan pasien, tidak adanya  Menganjurkan pasien untuk tidak pendaming untuk
KUSTA keluarga untuk pendamping terlewat minum obat/ meminta mengingatkan pasien saat
 adanya pasien minum obat keluarga untuk mengingatkan minum minum obat, selalu
yang  Tidak tergambarkannya obat ke pasien mengingatkan antar
lupa/terlewat kecermatan dan ketelitian  Menganjurkan petugas untuk pasien dan keluarga
untuk minum dalam memberikan obat Melakukan kegiatan sesuai SOP, dalam minum obat
obat kusta menanyakan riwayat alergi obat  Melaksanakan tindakan
 terjadinya alergi  Kurangnya sosialisasi dan pada pasien sesuai SPO, menanyakan
obat penyuluhan dan  Menyusun jadwal pendataan sasaran ulang identitas pasien,
 terjadinya penjaringan oleh program  Merencanakan untuk berkoordinasi riwayat allergi pasien
penyebaran Kusta ke masyarakat dengan pihak terkait dalam  Melakukan penjaringan
penyakit  Masih ada pasien dengan penjaringan penderita kusta penderita kusta ,
 tidak terdatanya gejala kusta yang belum di  Melakukan koordinasi dengan melakukan RVS,
penderita Kusta obati program terkait dalam penemuan koordinasi dengan pihak
 Terjadi kesalahan  Kurang pahamnya petugas kasus terkait untuk melaporkan
penegakan dalam membedakan antara  Menganjurkan petugas untuk lebih ke petugas kesehatan
diagnose KUSTA dengan penyakit hati hati dalam pemberian obat apabila ada yang terkena
 Terjadi kesalahan kulit/alergi biasa  Menganjurkan petugas untuk lebih KUSTA
pemberian obat  Kurang telitinya petugas hati hati dalam menulis dosis obat  Refreshing petugas
 Terjadi kesalahan dalam melakukan tentang penyakit KUSTA
pemberian dosis pemberian obat  Selalu menanyakan
obat  Tergambarnya kesalahan identitas pasien sebelum
penulisan dosis pada obat memberikan obat ke
karna kekurang hatihatian pasien,
petugas/programer  Selalu mengecek kembali
apa yang di tulis di resep
disesuaiakan dengan
benar orang, benar dosis,
benar cara pemberian,
benar waktu, benar umur
 Kurangnya sarana  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan peralatan  Pengadaan peralatan
prasarana sehinga pengadaan yang dibutuhkan yang dibutuhkan sesuai
4. PROG. UKS  Terjadi kesalahan peralatan juga terbatas  Membuat jadwal penyuluhan dan SPM
sasaran  Tidak ada jadwal menentukan sasaran  Melaksanakan
penyuluhan penyuluhan dan penentuan penyuluhan sesuai
 tidak berjalannya sasaran  Merencanakan Membuat rencana jadwal dan sasaran.
pelaksanaan  Tidak adanya rencana kegiatan program  Membuat rencana
program kegiatan programer  Merencanakan pembuatan jadwal kegiatan program
 adanya  Pelaksanaan kegiatan tidak kegiatan  Membuat jadwal
ketidaksesuaian sesuai jadwal  Merencanakan pembuatan jadwal kegiatan sesuai
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan waktu pencatatan dan pelaporan kesepakatan dengan
pelaksanaan tidak tepat waktu program program terkait
jadwal  Kurangnya koordinasi  Membuat rencana pertemuan  Membuat jadwal waktu
 tidak tepatnya dengan program terkait, dengan program terkait pencatatan dan
pencatatan dan koordinasi antar program  Membuat bukti dokumen pelaporan program
pelaporan terkait tidak efektif pelaskanaan  Melakukan pertemuan
program  Bukti pelaksanaan program  Merencanakan untuk berkoordinasi dengan program terkait
 tidak tidak ada dengan programer/pihak terkait ( di lokbul atau melakukan
terkoordinasi  Adanya kesenjangan antara guru sekolah , pihak dinas koordinasi/ sosialisasi
dengan program target dan pencapaian pendidikan ) saat apel pagi
terkait  Kurangnya koordinasi  Melakukan koordinasi dengan  menulis setiap kegiatan
 tidak adanya bukti dengan pihak terkait programer dan pihak terkait di yang dilakukan di buku
pelaksanaan dalamnya harian,
 target tidak mendokumntasikan
tercapai kegiatan dengan kamera
 tidak adanya  Melakukan pertemuan
peran pihak dengan program/pihak
terkait terkait di lokbul atau
melakukan koordinasi/
sosialisasi saat lokcam,
musrenbang, rakordes,
UPT Pendidikan,
penyuluhan ke sekolah-
sekolah
 Kurangnya sarana  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan peralatan  Pengadaan peralatan
prasarana sehinga pengadaan yang dibutuhkan yang dibutuhkan sesuai
 Terjadi kesalahan peralatan juga terbatas  Membuat jadwal penyuluhan dan SPM
sasaran  Tidak ada jadwal menentukan sasaran  Melaksanakan
5. PROG. USILA penyuluhan penyuluhan dan penentuan  Merencanakan Membuat rencana penyuluhan sesuai
 tidak berjalannya sasaran kegiatan program jadwal dan sasaran.
pelaksanaan  Tidak adanya rencana  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat rencana
program kegiatan programer kegiatan kegiatan program
 adanya  Pelaksanaan kegiatan tidak  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat jadwal
ketidaksesuaian sesuai jadwal waktu pencatatan dan pelaporan kegiatan sesuai
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan program kesepakatan dengan
pelaksanaan tidak tepat waktu  Membuat rencana pertemuan program terkait
jadwal  Kurangnya koordinasi dengan program terkait  Membuat jadwal waktu
 tidak tepatnya dengan program terkait,  Membuat bukti dokumen pencatatan dan
pencatatan dan koordinasi antar program pelaskanaan pelaporan program
pelaporan terkait tidak efektif  Merencanakan untuk berkoordinasi  Melakukan pertemuan
program  Bukti pelaksanaan program dengan programer/pihak terkait, dengan program terkait
 tidak tidak ada petugas pelayanan di BP Umum, di lokbul atau melakukan
terkoordinasi  Adanya kesenjangan antara MTBS, Rawat Inap, kader Posyandu , koordinasi/ sosialisasi
dengan program target dan pencapaian posbindu saat apel pagi
terkait  Kurangnya koordinasi  Melakukan koordinasi dengan  menulis setiap kegiatan
 tidak adanya bukti dengan pihak terkait programer dan petugas layanan yang dilakukan di buku
pelaksanaan  Kurangnya sosialisasi atau untuk refhresing tentang harian,
 target tidak penyuluhan dalam membedakan antara Usila dan mendokumntasikan
tercapai melakukan penjaringan pasien biasa kegiatan dengan kamera
 tidak adanya sasaran  Melakukan pertemuan
peran pihak  Kurang telitinya petugas dengan program/pihak
terkait terkait di lokbul atau
melakukan koordinasi/
sosialisasi saat lokcam,
musrenbang, rakordes,
 pembinaan posbindu
 Kurangnya sarana  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan peralatan  Pengadaan peralatan
prasarana sehinga pengadaan yang dibutuhkan yang dibutuhkan sesuai
 Terjadi kesalahan peralatan juga terbatas  Membuat jadwal penyuluhan dan SPM
sasaran  Tidak ada jadwal menentukan sasaran  Melaksanakan
penyuluhan penyuluhan dan penentuan  Merencanakan Membuat rencana penyuluhan sesuai
 tidak berjalannya sasaran kegiatan program jadwal dan sasaran.
pelaksanaan  Tidak adanya rencana  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat rencana
6. PROG. KESLING program kegiatan programer kegiatan kegiatan program
 adanya  Pelaksanaan kegiatan tidak  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat jadwal
ketidaksesuaian sesuai jadwal waktu pencatatan dan pelaporan kegiatan sesuai
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan program kesepakatan dengan
pelaksanaan tidak tepat waktu  Membuat rencana pertemuan program terkait
jadwal  Kurangnya koordinasi dengan program terkait  Membuat jadwal waktu
 tidak tepatnya dengan program terkait,  Membuat bukti dokumen pencatatan dan
pencatatan dan koordinasi antar program pelaksanaan pelaporan program
pelaporan terkait tidak efektif  Merencanakan untuk berkoordinasi  Melakukan pertemuan
program  Bukti pelaksanaan program dengan programer terkait, dengan program terkait
 tidak tidak ada  Melakukan MOU dengan pihak di lokbul atau melakukan
terkoordinasi  Adanya kesenjangan antara terkait koordinasi/ sosialisasi
dengan program target dan pencapaian saat apel pagi
terkait  Kurangnya koordinasi  menulis setiap kegiatan
 tidak adanya bukti dengan pihak terkait yang dilakukan di buku
pelaksanaan  Kurangnya sosialisasi atau harian,
 target tidak koordinasi dengan pihak mendokumntasikan
tercapai terkait kegiatan dengan kamera
 tidak adanya  Tidak adanya kerjasama /  melakukan kerjasama
peran pihak MOU dengan pihak terkait dengan pihak terkait
terkait dalam pelaksanaan
pengolahan limbah
 melakukan pertemuan
dan koordinasi dengan
pihak terkait,

 tidak  laporan Feedback dari  merencanakan untuk meminta  meminta laporan


terkoordinasi rumah sakit tidak ada laporan feedback balik dari RS feedback ke rumah sakit,
PROG.
7. dengan pihak pihak puskesmas lebih
SURVEILANS
terkait proaktif

 Kurangnya sarana  Sumber Biaya terbatas  Mengajukan pengadaan peralatan  Pengadaan peralatan
prasarana sehinga pengadaan yang dibutuhkan yang dibutuhkan sesuai
 Terjadi kesalahan peralatan juga terbatas  Membuat jadwal penyuluhan dan SPM
data sasaran  Tidak ada jadwal menentukan sasaran  Melaksanakan
bumil dan balita penyuluhan dan penentuan  Merencanakan Membuat rencana penyuluhan sesuai
 tidak berjalannya sasaran kegiatan program jadwal dan sasaran.
pelaksanaan  Tidak adanya rencana  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat rencana
PROG.
8. program kegiatan programer kegiatan kegiatan program
IMUNISASI
 adanya  Tidak adanya jadwal  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat jadwal
ketidaksesuaian Pelaksanaan kegiatan waktu pencatatan dan pelaporan kegiatan sesuai
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan program kesepakatan dengan
pelaksanaan tidak tepat waktu  Membuat rencana pertemuan program terkait
jadwal posyandu  Kurangnya koordinasi dengan program terkait  Membuat jadwal waktu
 tidak tepatnya dengan program terkait,  Membuat bukti dokumen pencatatan dan
pencatatan dan koordinasi antar program pelaksanaan pelaporan program
pelaporan terkait tidak efektif  Merencanakan untuk berkoordinasi  Melakukan pertemuan
program  Bukti pelaksanaan program dengan pihak terkait, dengan program terkait
 tidak tidak ada  Membuat jadwal pemantauan suhu di lokbul atau melakukan
terkoordinasi  Adanya kesenjangan antara kulkas koordinasi/ sosialisasi
dengan program target dan pencapaian  Mengajukan penyedian tas vaksin saat apel pagi
terkait  Kurangnya koordinasi untuk membawa vaksin ke posyandu  menulis setiap kegiatan
 tidak adanya bukti dengan pihak terkait  Menganjurkan petugas untuk tidak yang dilakukan di buku
pelaksanaan  Kurangnya sosialisasi atau sembarangan membuka vaksin karier harian,
 target tidak koordinasi dengan pihak  Menganjurkan petugas elakukan sesuai mendokumntasikan
tercapai terkait SOP, menanyakan kepada keluarga kegiatan dengan kamera
 tidak adanya  Seringnya membuka tutup vaksin usia anaknya dan vaksin apa saja  melakukan kerjasama
peran pihak kulkas vaksin yang telah diberikan, dengan pihak terkait
terkait  Membawa vaksin ke  Menganjurkan ke petugas untuk dalam pelaksanaan
 terpaparnya posyandu tidak hati hati dan melakukan kegiatan sesuai SOP, pengolahan limbah
vaksin di kulkas teliti mengecek kembali buku stattus  melakukan pertemuan
 terpaparnya  Tergambarnya kurang hati imunisasi sebelum melakukan tindakan dan koordinasi dengan
vaksin saat di hati petugas dan ketidak  Mengajukan penyedian safetybok di pihak terkait
bawa ke posyandu pedulian petugas dalam poyandu  pengisian dan
 terjadinya pemeberian jenis vaksin  Mengajukan penyedian epineprin di pemantauan suhu vaksin,
kesalahan posyandu dan menganjurkan petugas selalu mengingatkan
pemberian jenis untuk lebih hati-hati dalam pemberin antar petugas
vaksin vaksin  mengadakan tas untuk
 terjadinya  menganjurkan petugas untuk lebih membawa vaksin ke
kesalahan lokasi hati-hati dalam pemberin vaksin , posyandu
penyuntikan melarang petugas memberikan vaksin  selalu mengecek terlebih
vaksin  Tergambarnya petugas apabila bayi sedang sakit dahulu buku status
 terjadinya kurang hati hati dan  menganjurkan bidan desa mendata imunisasi, vaksin apa saja
tertusuk jarum teliti dalam menentukan bayi yang terkena KIPI dan langsung yang telah diberikan dan
 terjadinya syok lokasi penyuntikan memberikan obat/penanganan KIPI menanyakan ke ortu,
anapilaktik  Tidak adanaya saftybok pada bayi tersebut. saling mengingatkan,
 terjadinya KIPI di podyandu selalu menulis kan di buku
 terjadinya lamban  Tergambarnya petugas imunisasi/khohrt bayi
dalam kurang hati hati dan vaksin apa saja yang telah
penanganan KIPI teliti dalam memberikan diberikan
vaksin  selalu hati hati dan
 Tidak didatanya KIPI mengecek kembali vaksin
 Kurangnya kepedulian apa yang akan diberikan
petugas terhadap bayi  selalu manyakan ke ortu
yang terkena KIPI apakah ada riwayat alergi,
apakah sedang sakit dan
menyediakan epineprin di
posyandu
 melakukan pendataan
KIPI setelah pelaksanaan
posyandu
 memberikan obat ke ortu
apabila anaknaya di
berikan vaksin/di
imunisasi
 Terjadinya pasien  Ketidakpatuhan pasien  Merencanakan kunjungan rumah ke  melakukan kunjungan
TB mangkir/ dalam minum obat penderita TB Paru rumah
dropout  Kurangnya pengetahuan  Merencanakan pembinaan / konseling  laksanakn pembinaan /
 Terjadinya pasien dalam penegakan diagnosa terhadap pasien TB Paru konseling
dengan resisten  untuk melakukan kegiatan sesuai SOP  laksanakan kegiatan
obat TB dan lebih cermat dan hati hati dalam sesuai SOP
 Terjadinya menyuntikan obat TB ke pasien,
kematian pasien mengecek kebenaran obat, kebenaran
9. PROG. TB PARU
TB dosis, kebenaran orang sebelum
 Terjadinya pasien diberikan ke pasien tersebut
MDR mangkir/
dropout
 Terjadinya lamban
dalam
penanganan
pasien TB
 Terjadi  tidak adanya jadwal waktu  Merencanakan pembuatan jadwal  Membuat jadwal
ketidaktepatan pemberian makanan kepada pemberian makanan pada pasien pemberian makanan /
Waktu Pemberian pasien dan tidak adanya  Merencanakan pembuatan bonfooding membuat bonfooding
Makanan Kepada bonfooding untuk pasien.  Membuat bonfooding
Pasien  Tidak tergambarkannya  Merencanakan penyuluhan tentang  Penyuluhan ke pasien
 Adanya Kesalahan kecermatan, ketelitian dan pentingnya menghabiskan makanan tentang pentingnya
10. GIZI Dalam Pemberian ketidakhati-hatian petugas sesuai diet pasien makanan sesuai diet saat
Diet dalam pemberian program  Merencanakan pembuatan bonfooding sakit dan menyajikan
 Adanya Sisa diet pada pasien untuk pasien makanan sesuai kesukaan
Makanan Yang  Masih adanya sisa makanan  Mengajukan pengadaan peralatan yang pasien
Tidak Termakan di tempat saji makanan dibutuhkan  Pemenuhan sarana
Oleh Pasien  Tidak adnya bonfooding di  Merencanakan membuat jadwal dan prasarana yang
 Terjadi kesalahan
pemberian rawat inap sasaran penyuluhan gizi dibutuhkan program gizi
makanan pada  Sumber Biaya terbatas  Merencanakan menyusun jadwal sesuai SPM
pasien sehinga pengadaan peralatan pelaksanaan kegiatan  Menyusun jadwal
 Kurangnya sarana juga terbatas  Merencanakan membuat rencana pelaksanaan kegiatan
prasarana  Tidak ada jadwal penyuluhan kegiatan pelaksanaan  Membuat rencana
 Terjadi kesalahan dan penentuan sasaran  Menganjurkan petugas melaksanakan kegiatan tiap bulan
sasaran  Tidak adanya jadwal kegiatan sesuai jadwal  Membuat jadwal rencana
penyuluhan Pelaksanaan kegiatan  Merencanakan membuat jadwal pelaporan bulanan
 tidak berjalannya  Tidak adanaya rencana pembuatan laporan bulanan program gizi
pelaksanaan kegiatan program  Merencanakan untuk berkoordinasi  Melakukan koordinasi
program  Pelaksanaan kegiatan tidak dengan pihak terkait dengan pihak terkait
 adanya sama dengan jadwal  Merencanakan kegiatan sweeping  Melaksanakan sweeping
ketidaksesuaian kegiatan terhadap keiatan yang tidak tercapai kegiatan yang tidak
jadwal dengan  Pencatatan dan pelaporan sesuai target tercapai sesuai target
pelaksanaan tidak tepat waktu  Merencanakan untuk sosialisasi  Melaksanakan soisalisasi
jadwal  Koordinasi dengan program dengan pihak terkait tentang rencana dan koordinasi dengan
 tidak tepatnya terkait tidak ada program program terkait di acara
apel pagi, lokbul ,
pencatatan dan  Adanya kesenjangan antara
pelaporan pertemuan internal
target dengan pencapaian
puskesmas dengan
program  Peran pihak terkait tidak ada
program terkait.
 tidak
terkoordinasi
dengan program
terkait
 tidak adanya bukti
pelaksanaan
 target tidak
tercapai
 tidak adanya
peran pihak
terkait

You might also like