Professional Documents
Culture Documents
AKAD MUDHARABAH
Dosen Pengampu : M.Djazari, M.Pd.
Oleh :
Kelompok 8
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tanpa adanya halangan ataupun rintangan yang berarti. Pembuatan makalah ini adalah sebagai
salah satu proses pembelajaran, pemahaman konsep pengetahuan atau wawasan mengenai
materi yang dibahas dan dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi
Syariah yang diberikan olehBapakM.Djazari, M.Pd. kepada mahasiswa kelas AJurusan
Pendidikan Akuntansi.
Dalam proses pembuatan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
dapat menyajikan karya tulis yang mampu memberikan gambaran umum tentang
penilaiankinerja. Kami menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam makalah ini, sehingga
kami sangat menghargai kritik dan saran yang diberikan, terutama dari Bapak dosen demi
hasil makalah yang lebih baik diwaktu yang akan datang.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan
membantu kami dalam penyelesaian tugas makalah ini. Pada akhirnya kami berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PEDAHULUAN
Mudharabah berasal dari kata adhdarby fl ardhi yaitu bepergian untuk urusan
dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata alqardhu yang berarti potongan,
karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh
sebagian keuntungan. Akad mudharabah merupakan salah satu produk pembiayaan
yang disalurkan oleh perbankan syari’ah. Seperti yang disebutkan di Undang-Undang
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah (selanjutnya disebut UUPS). Pasal 19
UUPS menyebutkan, bahwa salah satu akad pembiayaan yang ada dalam perbankan
syari’ah adalah akad mudharabah. Selain itu bank Indonesia juga mengeluarkan
Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor, 10/16/PBI/2008 Tentang Prinsip Syari’ah.
Dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank
syari’ah, juga menyebutkan mudharabah adalah salah satu akad pembiayaan yang ada
di dalam perbankan syari’ah.
Akad mudharabah merupakan suatu transaksi investasi yang berdasarkan
kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting dalam akad mudharabah,
yaitu kepercayaan dari pemilk dana kepada pengelola dana. Oleh karena kepercayaan
merupakan unsur terpenting, maka mudharabah dalam istilah bahasa Inggris disebut
trust financing. Pemilik dana yang merupakan investor disebut beneficial ownership
atau sleeping partner, dan pengelola dana disebut managing trustee atau labour
partner. (Syahdeini, 1999). Secara teknis, mudharabah merupakan akad kerja sama di
bidang usaha baik antara pemilik dana dan pengelola dana untuk dibuat sebuah usaha
dan dikelola baik laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan baik
pihak pertama maupun pihak kedua. Namun, bila terjadi kerugian maka akan
ditanggung oleh si-pemilik dana kecuali disebabkan oleh pengelola dana itu sendiri.
Hikmah dari sistem mudharabah adalah dapat memberi keringanan kepada
manusia. Terkadang ada sebagian orang yang memiliki harta, tetapi tidak mampu
untuk membuatnya menjadi produktif. Terkadang pula, ada seorang yang tidak
memiliki harta tetapi ia mempunyai kemampuan untuk memproduktifkannya.
Sehingga dengan akad mudharabah kedua belah pihak dapat mengambil manfaat dari
kerjasama yang terbentuk. Pemilik dana mendapatkan manfaat dengan pengalaman
1
pengelola dana, sedangkan pengelola dana dapat memperoleh manfaat dengan harta
sebagai modal. Dengan demikian, dapat tercipta kerjasama antara modal dan kerja,
sehingga dapat tercipta kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
(2)
Proyek
Usaha
Porsi Porsi PorsiLaba
rugi laba (3)
(4) (4)
Hasilusaha:
(5) Apabila untung akan dibagi sesuai nisbah,
Apabila rugi ditanggung oleh Pemilik Dana
3
Keterangan:
1) Pemilik dana dan pengelola dana menyepakati akad mudharabah
2) Proyek usaha sesuai akad mudharabah dikelola pengelola dana
3) Proyek usaha menghasilkan laba atau rugi
4) Jika untung, dibagi sesuai nisbah
5) Jika rugi, ditanggung pemilik dana
C. Dasar Syariah
4
“... Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang
dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya....”(QS 2:283)
2. As – Sunah
Dari Shalih bin Suaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “tiga hal yang di
dalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah
(mudharabah), dan mencampuradukkan gandum dengan jewawut untuk
keperluan rumah tangga bukan untuk dijual” (HR. Ibnu Majah)
D. RukundanKetentuanSyariahAkadMudharabah
5
5) Pengelola dana tidak diperbolehkan untuk meminjamkan modal kepada
orang lain dan apabila terjadi maka dianggap pelanggaran kecuali atas
seizin pemilik dana.
6) Pengelola dana memiliki kebebasan untuk mengatur modal menurut
kebijaksanaan dan pemikirannya sendiri, selama tidak dilarang secara
syariah
b. Kerja
1) Kontribusi pengelola dana dapat berbentuk keahlian, keterampilan, selling,
skill, management skill, dan lain-lain.
2) Kerja adalah hak pengelola dana dan tidak boleh diintervensi oleh pemilik
dana
3) Pengelola dana harus menjalankan usaha seasuai dengan syariah
4) Pengelola dana harus mematuhi semua ketetapan yang ada dalam kontrak
5) Dalam hal pemilik dana tidak melakukan kewajiban atau melakukan
pelanggaran terhadap kesepakatan, pengelola dana sudah menerima modal
dan sudah bekerja maka pengelola dana berhak mendapatkan
imbalan/ganti rugi/upah.
3. Ijab Kabul/ SerahTerima
Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-pihak pelaku akad
yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan
cara-cara komunikasi modern.
4. Nisbah Keuntungan
a. Nisbah adalah besaran yang diguna kan untuk pembagian keuntungan,
mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang
bermudharabah atas keuntungan yang diperoleh.
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak
c. Pemilik dana tidak boleh meminta pembagian keuntungan dengan menyatakan
nilai nominal tertentu karena dapat menimbulkan riba.
E. BerakhirnyaAkadMudharabah
6
2. Salah satupihakmemutuskanmengundurkandiri.
3. Salah satupihakmenggalduniaatauhilangakal.
4. Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha untuk
mencapai tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad. Sebagai pihak yang
mengemban amanah ia harus beritikad baik dan hati-hati.
5. Modal sudah tidak ada.
Transaksi (dalam ribuan rupiah) Shahibul Maal (Pemilik Dana) Mudharib (Pengelola Dana)
1 Januari 2011
Setelah melakukan akad, pemilik Investasi Mudharabah 100.000 Kas 100.000
dana menyerahkan dana Rp Kas 100.000 Dana Syirkah Temporer 100.000
100.000,00. Periode akad: 2 tahun.
Nisbah Bagi Hasil pengelola : Keterangan: Dana syirkah temporer
pemilik dana= 3 : 1 disajikan sebagai akun terpisah dari
utang dan modal
31 Desember 2011 Pengelola dana akan mencatat
Jika hasil pengolahan dana selama pendapatan dan beban kemudian di
tahun 2011 adalah : akhir periode akan dibuat jurnal
- Memperoleh pendapatan Rp penutup :
10.000 Kas/Piutang 100.000
- Menanggung beban Rp 8.000 Pendapatan 100.000
Beban 8.000
Kas/Utang 8.000
Pendapatan 10.000
Beban 8.000
Pend. yg blm dibagikan
(kewajiban) 2.000
Membagi laba sesuai nisbah:
Pengelola dana : 2.000= 1.500
Pemilik dana : 2.000= 500 Kas 500 Pend. yang belum dibagikan 2000
Pendapatan bagi Hasil Kas
Pembayaran keada pemilik dana Mudharabah 500 2000
Pitang Bagi Hasil 500
Jika tidak dibagi langsung : Pendapatan Bagi Hasil 500
7
Kas 500
Piutang Bagi Hasil 500
Transaksi (dalam ribuan rupiah) Shahibul Maal (Pemilik dana) Mudharib (Pengelola Dana)
31 Desember 2011
Melakukan ayat jurnal penutup
untuk bagi hasil tersebut
Penyajian Laporan Keuangan
Neraca Aset: Utang:
Ivestasi Mudharabah 100.000 Utang Bagi Hasil Mudharabah 0
Penyisihan Kerugian 0 Dana Syirkah
100.000 Temporer 100.00
Penyisihan Kerugian 0
100.000
31 Desember 2012
Jika hasil pengelolaan dana sekama Pengelola dana akan mencatat
tahun 2012 adalah: Kerugian Mudharabah 2.000 pendapatan beban, kemudian akan
- Memperoleh pendapatan Rp Peny. Kerugian Mudharabah 2.000 ditutup:
8.000 Kas/Piutang 8.000
- Menanggung beban Rp Pendapatan 8.000
10.000 Beban 10.000
Kas/Utang 10.000
Pendapatan 8.000
Penyisihan Kerugian 2.000
Beban 10.000
1 Januari 2013
Pengembalian investasi mudharabah Kas 98.000 Dana Syirkah Temporer 100.000
pada akhir akad dan menerima Peny. Kerugian Mudharabah 2.000 Kas 98.000
Rp 98.000 Investasi Mudharabah Penyisihan Kerugian 2.000
100.000
8
b. Penyerahan Dana Investasi dalam Bentuk Aset Nonkas
Transaksi (dalam ribuan rupiah) Shahibul Maal (Pemilik dana) Mudharib (Pengelola Dana)
1 Januari 2011
Setelah melakukan akad, pemilik Investasi Mudharabah 100.000 Aset Nonkas 100.000
dana menyerahkan aset nonkas Aset Non-kas 80.000 Dana Syirkah Temporer 100.000
dengan: Keuntungan Tangguhan 20.000
Nilai Buku Rp 80.000
Nilai Pasar Rp 100.000
Periode Akad: 2 tahun, namun
mengingat ada kebutuhan bahan
baku, operasional usaha akan
dimuali 1 Maret 2011.
Nisabah bagi hasil pengelola :
pemilik dana= 2: 2
28 Febuari 2011
Terjadi penurunan nilai sebelum Kerugian Investasi 5.000 Dana Syirkah Temporer 5.000
usaha dimulai sebesar Rp 5.000 Investasi Mudharabah 5.000 Aset Nonkas \ 5.000
31 Desember 2011 Pengelola dana akan mencatat
Jika hasil pengolahan dana selama pendapatan dan beban, kemudian
periode tertentu adalah: akan ditutup:
- Memperoleh pendapatan Kas/Piutang 20.000
Rp 20.000 Pendapatan 20.000
- Menanggung Beban Rp Beban 8.000
8.000 Kas Utang 8.000
Pendapatan 20.000
Beban 8.000
- Pemilik dana Pendapatan yang belum dibagikan
mengamortisasi (Kewajiban) 12.000
keuntungan tangguhan Keuntungan Tangguhan 10.000
Keuntungan 10.000
9
Transaksi (dalam ribuan rupiah) Shahibul Maal (Pemilik Dana) Mudharib ( Pengelola Dana)
Pembayaran kepada Shahibul Maal Kas 6.000 Pendapatan yang belum 12.000
Pendapatan Bagi Hasil 6.000 dibagikan
Kas 12.000
Jika tidak dibagi langsung:
Piutang bagi hasil 6.000
Pendapatan Bagi Hasil 6.000
Transaksi (dalam ribuan rupiah) Shahibul Maal (Pemilik Dana) Mudharib (Pengelola Dana)
31 Desember 2012 Pengelola dana akan mencatat
Jika hasil pengolahan dana selama pendapatan dan beban kemudian akan
periode tertentu adalah: ditutup:
-Memperoleh Pendapatan Kas/Piutang 8.000
Rp 8.000 Kerugian Mudharabah 2.000 Pendapatan 8.000
-Menanggung beban Rp 10.000 Penyisihan Kerugian 2.000 Beban 10.000
Mudharabah Kas/Piutang 10.000
Pendapatan 8.000
Penyisihan Kerugian 2.000
Beban 10.000
10
Penyisihan Kerugian 2.000
93.000
1 Januari 2013 Aset non-kas 93.000 Dana Syirkah Temporer 95.000
Pengembalian investasi mudharabah Mudharabah Aset Nonkas 93.000
pada akhir akad, jika nilai asset non- Penyisihan Rugi 2.000 Penyisihan Kerugian 2.000
kas Rp 95.000 Mudharabah
Investasi Mudharabah 95.000
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akad mudharabah sebagai akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana
pihak pertama (pemilik dana / shahibul maal) menyediakan seluruh dana, sedangkan
pihak kedua (pengelola dana / mudharib) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan
dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya
ditanggung oleh pihak dana. Dalam transaksi mudharabah antara pemilik dana dan
pengelola dana ada pembagian resiko, dimana berbagai resiko merupakan salah satu
prinsip keuangan syariah. Berbagai resiko dalam hal terjadi kerugian, dimana pemilik
dana akan menanggung resiko financial, sedangkan pengelola dana akan memiliki
resiko nonfinansial. Dapat dikatakan akad mudharabah merupakan jenis investasi
yang mempunyai resiko tinggi. Resiko terhadap penggunaan modal, kesesuaian
penggunanya dengan tujuan atau ketetepan yang telah disepakati yaitu untuk
memaksimalkan keuntungan kedua belah pihak.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13